"Ha.. Ha.. Ha"
Nafas berat pihak lain berhasil membuat Shen Bi Yu sedikit tertekan. Seolah-olah ia adalah bajingan yang sengaja meninggalkan orang sekarat di depan mata.
Shen Bi Yu mengambil tiga langkah mendekati semak-semak itu. Ia menundukkan kepala dan berkata dengan sedikit keras agar orang dibalik semak dapat mendengarnya, "Permisi! Apakah anda baik-baik saja? ..anda ingin saya panggilkan ambulans?"
Pria dalam semak : "....."
Shen Bi Yu : "..halo?"
Pria dalam semak : "....."
Shen Bi Yu mengusap tengkuk yang mulai gatal lagi. Semenit menunggu masih belum menerima tanggapan, ia mulai mengetuk nomor panggilan darurat. Ponsel baru berdering tiga kali, tiba-tiba ujung sweaternya tertarik ke belakang.
"Wahh!!"
Daya tarik yang besar menenggelamkan Shen Bi Yu dalam semak-semak yang tinggi. Ia mendarat di tempat yang tidak terlalu keras ataupun empuk.
Hembusan angin hangat dengan aroma asam dan manis bertabrakan dari balik punggung Shen Bi Yu.
"Ha..ha, ha.."
Detik berikutnya, bulu kuduk Shen Bi Yu bergidik saat tahu yang ada di belakangnya adalah nafas berat pria yang ingin ia tolong.
Pria itu mengendus-endus dan mengusapkan bibirnya yang kering pada bagian leher, tempat kelenjar Shen Bi Yu berada.
Di dunia ini manusia memiliki kelenjar, meski Beta tak memiliki kelenjar aktif dan sesensitif alpha-omega, kelenjar termasuk bagian tubuh intim bagi seseorang.
Kelenjar hanya bisa disentuh oleh orang terkasih karena dianggap sebagai simbol menyatakan kepemilikan dan keterikatan kedua belah pihak.
Lalu bagaimana dengan situasi Shen Bi Yu saat ini?
Shen Bi Yu : "!!!!!" Ahh!! Tentu saja ini adalah tindak pelecehan!
"Ah! Lepaskan aku!" Dalam ketakutan Shen Bi Yu mendorong dengan menyikut dada pria itu, ia mencoba berdiri dari pelukan besar pihak lain.
Sayangnya kekuatan pihak lain lebih besar dari Shen Bi Yu. Tanpa ia menoleh Shen Bi Yu tahu pria itu adalah seorang alpha yang sedang kepanasan!
Alpha itu menempelkan hidung yang tegak pada pangkal leher Shen Bi Yu, ia menghirup bau feromon lembut dari gadis itu, "Ha.. Kamu sangat harum"
"Psiko!" celetuk Shen Bi Yu secara blak-blak. Ia semakin memberontak, memutar badannya seperti belut kecil yang licin. Pakaiannya menjadi terangkat karena ia berusaha lepas dari pelukan kuat pria itu.
Tak terusik akan hinaan Shen Bi Yu, pria itu terkekeh melihat keteguhan Shen Bi Yu untuk lepas darinya. Ia merasa lucu pada gadis omega dalam pelukannya.
Tiba-tiba Shen Bi Yu bergerak, memukul dagu pria itu menggunakan kepalanya sendiri. Atas tindakannya kepala Shen Bi Yu pusing dan ubun-ubunnya berdenyut kesakitan.
"Ugh-.."
Tangan besar yang mengekang tubuhnya pergi, Shen Bi Yu merangkak mengambil ponsel yang jatuh tak jauh darinya. Ia hendak berdiri lalu kabur seperti gadis berhoodie itu namun sesuatu masuk diantara sela ketiak Shen Bi Yu.
Tubuhnya dengan mudah terangkat, diambil kembali dalam pelukan hangat pria itu. Pada posisi ini Shen Bi Yu bisa melihat jelas tampang alpha yang menjeratnya.
Hembusan angin sejuk dan cahaya mentari yang tembus melalui sela-sela dedaunan rindang membust helaian rambut pria itu berkilauan. Mata sayu dengan iris ungu gelap yang menghipnotis omega, beta maupun alpha untuk menyerah di bawah pria itu.
Mata almond Shen Bi Yu membulat, pikirannya mendadak kosong. Ia terkejut bukan main, pria di hadapannya adalah orang yang sedari tadi Shen Bi Yu cari-cari. Bagaimana bisa mereka jatuh dalam situasi memalukan ini?
"Senior..Yi, Chen?!"
Yi Chen memiringkan kepala dengan nafas memburu, mata sayu itu sedikit menyipit tampak melengkung menunjukkan senyuman picik yang menggoda.
Tanpa sadar tangan Shen Bi Yu mengepal erat pada lengan baju Yi Chen. Ia mengalihkan wajahnya yang memerah malu sambil menelan ludah dengan susah payah.
Penampilan alpha ini melebihi standar estetika dari seorang pria tampan. Shen Bi Yu terlalu lemah dengan pria berwajah tampan seperti Yi Chen.
"Kamu mengenalku?" Yi Chen mengangkat dagu Shen Bi Yu, memaksa gadis itu membalas tatapannya. Peningkatan hormon cinta dalam tubuh Yi Chen membuat pupil mata keunguan melebar terfokuskan pada satu orang.
Meski Yi Chen diserang obat perangsang feromon oleh orang tak dikenal dan tubuhnya dipaksa memasuki masa estrus palsu. Yi Chen yang telah dilatih mengendalikan diri mampu berpikir jernih.
Yi Chen tahu telah menarik seorang ke dalam situasi ini. Bau feromon omega yang dimiliki junior omega ini merangsang insting alpha Yi Chen untuk terus melekat dan tak melepaskan mangsa yang terpenjara dalam pelukannya.
Mata sayu melengkung, Yi Chen tersenyum dangkal dengan tatapan penuh arti, "Karena kita sudah saling mengenal, jadi kita (aku) tak perlu menahan diri"
Yi Chen menundukkan kepala mencium bibir manis pihak lain. Kali ini Yi Chen memilih mengikuti hasrat alpha yang sedari tadi ia tahan.
Tubuh Shen Bi Yu membeku, matanya terbelalak kaget. Dengan kikuk menerima serangan hangat yang menggerogoti bibirnya.
"Senior.. Feromonmu-"
Feromon asam yang segar menguar terlalu banyak sampai menusuk hidung Shen Bi Yu. Ledakan feromon Yi Chen mempengaruhi tubuh Shen Bi Yu yang secara fisik dipaksa untuk merespon feromon Yi Chen yang tak terkendali.
Kelenjar Shen Bi Yu terasa panas, bengkak dan sedikit gatal. Kepalanya menjadi semakin berat, Shen Bi Yu mulai kehilangan akal, ia tak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri.
Tangan panjang menyelinap ke dalam pakaian Shen Bi Yu. Jemari Yi Chen dengan lihai melepas kaitan bra Shen Bi Yu.
Pria itu menggenggam bulatan halus yang menonjol. Jemarinya sangat gatal ingin menggoda buah dada di tangannya. Ia menekan dan memilin buah ceri muda menjadi ceri kecil yang matang.
Sentuhan Yi Chen membuat Shen Bi Yu gemetar lemah dan melenguh dalam pelukan alpha itu. Kekuatan tubuhnya seolah ditarik keluar, Shen Bi Yu mendorong bahu Yi Chen tanpa kekuatan.
Yi Chen dengan enggan melepaskan ciuman yang memabukkan. Jika tidak gadis itu akan pingsan akibat kekurangan oksigen. Omega dibawahnya mengambil udara secara berlebihan.
Yi Chen tersenyum tak berdaya, mulai membimbing Shen Bi Yu yang masih pemula, "Ambil nafas dari hidungmu"
Shen Bi Yu yang kebingungan menerima kembali ciuman lawan. Awalnya ia menahan nafas saat Yi Chen menciumnya. Sekarang alpha ini mencium bibirnya dengan gerakan lambat, membiarkan Shen Bi Yu belajar mengambil nafas disela ciuman panjang.
Suara basah berkecamuk di balik semak-semak. Feromon yang dilepaskan Yi Chen telah memenuhi sebagian besar area taman. Mengusir siapapun yang berani melangkah ke wilayahnya.
"Gadis pintar" Puji Yi Chen yang puas mengajari gadis itu. Tangan yang sedari tadi berada dalam pakaian bergerak mengusap lembut perut Shen Bi Yu.
Saat tangan besar itu semakin turun ke perut bawahnya, Shen Bi Yu merasakan alarm bahaya. Dengan panik ia menahan tangan Yi Chen yang semakin tak tahu malu, "Dimana kamu ingin menyentuh?! Lepaskan aku!"
Yi Chen memiringkan kepalanya, ia berhenti sejenak sebelum menunduk mencium kelenjar Shen Bi Yu dan berkata dengan menyedihkan, "Bukankah kita sepakat untuk melakukannya?"
Tekanan feromon membingungkan Shen Bi Yu, ia ikut memiringkan kepala memasang wajah polos yang bertanya 'apa sedang kamu bicarakan?'.
Yi Chen : "Kamu tak tahu kamu telah setuju untuk melakukannya bersamaku?"
Shen Bi Yu : "????" Kapan aku setuju?
Yi Chen : "Kamu tak menolak ciumanku. Artinya kamu setuju"
Shen Bi Yu : "....." Logika macam apa ini?
Yi Chen memaksa ciuman dalam pada Shen Bi Yu. Dengan mata berair, pipi memerah serta nafas memburu penuh dengan nafsu membuat rasional Yi Chen terputus. Ia menggigit lembut bibir kenyal gadis itu dan mulai bertindak sesuai naluri sebagai alpha.
Sweater Shen Bi Yu telah dibuang bersama jaket besar Yi Chen. Alpha itu menggunakan pakaian mereka sebagai alas untuk Shen Bi Yu berbaring di tanah. Dia tidak ingin membuat pasangannya semakin tidak nyaman.
Shen Bi Yu merasa pengap namun tubuhnya yang hampir polos tanpa busana terasa sejuk oleh semilir angin. Tangan besar pria itu melepas bra yang masih tersemat pada Shen Bi Yu. Kali ini tidak ada apapun yang mengganggu pandangan Yi Chen pada tubuh lembut Shen Bi Yu.
Shen Bin Yu tergolong sosok yang tinggi diantara gadis omega. Ia memiliki tubuh yang lebih berisi dengan lekungan pinggul besar dan sangat sensual untuk diamati.
Yi Chen semakin sembrono menatap Shen Bi Yu dengan liar. Iris ungu gelap menuju hitam pekat menunjukkan alpha telah hilang kendali. Pria itu menjilat gigi taring yang gatal.
Alpha itu menunduk, memberi ciuman pada gunung putih lembut. Lidahnya mencium dan menghisap lembut puting kecil yang sudah merah sejak awal.
"Ah!" Shen Bi Yu tersentak kesakitan, Yi Chen menyesap dan menggigit buah dadanya.
Rasa sakit yang menyengat mengembalikan kesadaran Shen Bi Yu. Tanpa sadar ia menggapai rambut emas Yi Chen. Ia menunjukkan perlawanan dengan menjambak rambut alpha itu agar mendengarkannya, "Senior, hentikan. I-ini salah! Biarkan aku pergi, aku akan memanggil bantuan untukmu!"
Dari sudut pandang Shen Bi Yu, Yi Chen seperti anjing kelaparan yang menikmati makanannya.
Panas dari tubuh Yi Chen menular pada Shen Bi Yu. Bibir tipis yang tadi mencium bibirnya dengan sembrono mengulum dan memainkan buah ceri dalam sela giginya.
Yi Chen menggigit puting Shen Bi Yu seolah memakan jelly manis yang tidak ada habisnya. Dibawah pengawasan gadis itu, Yi Chen memasukkan jari telunjuk ke dalam bibir labia yang bersembunyi dibalik celana.
Bagian bawah Shen Bi Yu sangat licin dan lembap. Mudah bagi Yi Chen memasukan sesuatu ke dalam lubang itu.
"Ah!" Shen Bi Yu menghimpit kaki, ia menatap ketakutan pada Yi Chen. Tangan Shen Bi Yu mencoba mendorong dada Yi Chen yang menekannya bahkan tak segan-segan menendang perut alpha di atasnya.
"Ah! Menjauh dariku! Ini pelecehan! Aku akan berteriak Ahh!!" Shen Bi Yu menunduk ketakutan melihat bagian bawahnya seperti terganjal sesuatu. Shen Bi Yu gemetar menahan rasa sakit aneh yang menginvasi tubuhnya.
Pandangan Shen Bi Yu mengabur, air mata mengganggu penglihatan tapi tak menutupi seringai lembut yang melekat pada wajah tampan blasteran Yi Chen.
Telunjuk Yi Chen bergerak lebih dalam menembus titik intim labia. Yi Chen memasukkan dua jari dan mulai keluar masuk tubuh Shen Bi Yu dengan lambat secara berulang.
"Ka-kamu, apa yang kamu masukkan?! Keluarkan jari kotormu!" Pekik Shen Bi Yu yang marah memukul bahu Yi Chen namun ia terdengar merengek lemah seperti anak kucing yang ketakutan.
"Ini bukan sesuatu yang menakutkan" Kedua jari Yi Chen telah menembus labia, cairan fisiologis membantu Yi Chen dalam bertindak intens
Ia memutar jarinya mengaduk bagian dalam Shen Bi Yu. Sesekali tubuh di bawahnya akan berkedut, tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Pupil biru seindah cakrawala mengecil menunjukkan rasa takut kuat akibat kesenangan yang diterima.
"Uwahh!! Hentikan! A-aku tidak mau!" suara Shen Bi Yu gemetar, setiap sel-sel dalam tubuhnya menjerit. Saat Yi Chen mendorong jari ke titik tertentu, Shen Bi Yu akan mengejang.
Menggenggam rumput di sampingnya, Shen Bi Yu ingin lepas dari tangan jahat alpha itu namun tubuhnya ditekan kuat oleh Yi Chen. Shen Bi Yu tak bisa lari dari kenikmatan mengerikan yang dibawa pria itu, "Jangan! Ahhh!!"
Tubuh Shen Bi Yu terkulai lemas dengan nafas tak berutan. Bulu matanya berkibar lambat, Shen Bi Yu merasa bahwa ia akan pingsan kapan saja.
Tangan kurus yang lemas mencoba untuk menopang tubuhnya. Baru saja Shen Bi Yu merasa sedang mengompol. Dengan gerakan lambat, ia menyentuh bibir labia yang terbuka. Cairan putih lengket mengotori jemari Shen Bi Yu.
"Hahaha"
Suara tawa mengingatkan Shen Bi Yu bahwa ia bukan seorang diri di tempat ini. Baru saja alpha bernama Yi Chen melecehkannya.
Yi Chen mengambil tangan Shen Bi Yu yang basah, ia menempelkan tangan lembut itu pada pipinya (Yi Chen). Dengan senyum merekah penuh kebahagiaan, Yi Chen menunjukkan barangnya di hadapan Shen Bi Yu.
Tangan besar itu membawa tangan Shen Bi Yu dari pipi ke pedang gagah yang keras dan panas. Yi Chen menunduk mulai menggosok miliknya dengan tangan lembut itu. Nafas panas menyirami pundak dan telinga Shen Bi Yu, "Bantu aku menggosok"
Saat ini penampilan pria itu lebih cabul dibandingkan dengan Shen Bi Yu. Yi Chen menggunakan tangan mungil Shen Bi Yu untuk membantunya masturbasi. Tangan omega itu terasa lembut dan menyenangkan untuk digosok.
Tangan lain yang bebas menarik tengkuk Shen Bi Yu agar lebih dekat dengannya. Bibir Yi Chen menempel pada kelenjar Shen Bi Yu, gigi taring menggosok kelenjar tipis yang samar-samar mengeluarkan aroma manis menyebabkan Yi Chen semakin kepanasan.
"Ha- Ha-.."
"Akh-! Sakit!" Sesuatu yang tajam menembus kelenjar Shen Bi Yu. Ia mulai memberontak mendorong alpha yang mengunci tubuhnya.
Urat halus menonjol pada lengan terutama punggung tangan kiri Shen Bi Yu. Dia seperti mendorong tembok raksasa, tak bergerak seinchipun.
Taring Yi Chen menusuk kelenjar Shen Bi Yu. Dengan gila-gilaan menyuntikkan feromon asam yang kuat. Feromon Yi Chen yang terkumpul mulai membakar kelenjar Shen Bi Yu, "Senior! Nggh-!"
Kelenjar Shen Bi Yu tak mampu menampung jumlah feromon diluar batas. Rasa panas yang menjalar ke seluruh tubuh membuat Shen Bi Yu kesakitan. Ia mulai kesulitan bernafas di bawah gempuran feromon Yi Chen yang melimpah.
"Ha.. Ha.. Yi Chen. Hentikan.." lirih Shen Bi Yu yang menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya.
Shen Bi Yu tak punya waktu memikirkan apapun selain rasa sakit pada lehernya. Kelenjar Shen Bi Yu baru dilepas oleh Yi Chen saat cairan hangat membasahi buah dada Shen Bi Yu.
"@$¶£∆×&.."
Pandangan Shen Bi Yu berutar, ia tak dapat mendengar apa yang dikatakan Yi Chen. Shen Bi Yu yang linglung, tenggelam dalam lautan kegelapan.
Sebelum penglihatan Shen Bi Yu jatuh, ia menemukan Yi Chen tersenyum lembut padanya seolah bertemu kekasih dari kehidupan sebelumnya.