Chereads / CEO CACAT / Chapter 2 - BAB 2.

Chapter 2 - BAB 2.

    Elena mengepalkan tangan nya, ketika lagi dan lagi. Amanda kembali menunjukkan kemunafikan nya. Ya— sejak Elena masih kecil, Amanda akan mengatakan hal manis untuk membuat Elena menerima sesuatu dengan paksaan ( lembut )di depan Bryan.

    Bola mata Elena tertuju pada Maya, dan Elena dapat melihat senyuman penuh kemenangan dari bibir Maya. Elena semakin yakin jika ini semua adalah bagian dari rencana ibu dan saudara tiri nya.

    Maya dengan gampang nya beralih memilih tunangan Elena karena tunangan nya yaitu Malvin mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan kelumpuhan pada ke dua kaki nya, dan selama 6 bulan ini belum ada berita yang mengatakan jika pria itu sembuh.

    Membuat Maya pada akhirnya hilang rasa pada Malvin lalu merayu tunangan Elena dan membuat Elena mau tidak mau harus menikah dengan Malvin sebagai pengganti Maya.

    " Sebelum nya, lo emang udah diskusi sama tuan Malvin?". Tanya Elena pada Maya." Dia setuju dengan kemauan lo? ". Elena mengangkat ke dua pundak nya. " Bertukar tunangan ?".

    Sebagai CEO papan atas yang tinggal di luar negeri bersama kakeknya selama bertahun - tahun, Malvin tiba - tiba memutuskan untuk kembali ke negara ini guna mengambil alih jabatan sebagai CEO di perusahaan Narendra Corporation. Namun ia justru mengalami kecelakaan parah dan hanya bisa berbaring di atas tempat tidur selama berbulan - bulan. Meskipun selama ini telah menjadi fisioterapi, tetapi di pastikan jika pewaris Narendra Corporation akan terikat pada kursi roda selama nya . Informasi ini juga  telah tersebar di seluruh media.

    Elena tau jika Maya tidak ingin menikah dengan pria cacat jadi adik tiri nya itu telah membuat rencana hingga sedemikian rupa agar Elena lah yang menggantikannya menikah dengan Malvin.

    " Meskipun ayah berteman dengan mendiang ayah Malvin dan meskipun ke dua orang tua Malvin telah meninggal dunia ketika dia berumur sepuluh tahun karena kecelakaan, di tambah lagi selama ini pria itu tinggal bersama kakek nya di luar negeri. Menurut gue  Malvin nggak lupa siapa yang dulu di jodohin sama dia". Kata Elena di saat melihat Maya yang tengah kebingungan untuk menjawab pertanyaan mudah dari nya . " Jadi kalo kita tiba - tiba tuker pasangan, gue rasa dia sama kakek nya bakal salah paham dengan keluarga kita ". Sambung nya, membuat Maya semakin terpojok.

    Maya dengan panik, menatap ke arah Bryan yang seperti nya termakan dengan perkataan Elena, ia khawatir jika ayah nya itu tiba - tiba memutuskan hal yang nanti nya akan dapat merugikan diri nya.

    Berbeda dengan Maya , Amanda pasti nya tidak bisa tinggal diam melihat putri nya dalam masalah meski sekecil apa pun itu . Wanita itu tidak akan membiarkan Elena menyakinkan ayah nya, begitu saja.

    Amanda berdehem lalu tersenyum ke arah Elena. " Elena sayang, kenapa kamu berfikir seperti itu ? Kami melakukan ini semua hanya untuk kebahagiaan mu , dulu di perjodohan tidak menyebutkan siapa yang akan menjadi calon istri Malvin. Sebagai putri sulung kesayangan kami, kamu lah yang paling sabar dan penuh perhatian dan hanya kamu yang paling cocok untuk Malvin dari pada Maya ". Dengan lembut Amanda menjelaskan, padahal di dalam benak nya ia sudah ingin memukul Elena karena kelancangan nya.

    Elena tau jika Amanda tidak ingin anak nya menikah dengan pria cacat.

    

   Alasan yang sangat luar biasa, puji Elena di dalam benak nya.

    " Tapi---".

    " Putri ku sayang. sejak ibu mu meninggal, ayah mu dan aku telah bekerja keras untuk membesarkan mu dan adik mu, kami semua berharap kamu bisa menikah dengan pria terbaik dan sekarang, Malvin adalah pilihan yang terbaik ". Lagi, Amanda kembali buka suara dan menukas perkataan Elena.

    " Jika perjodohan ini di batalkan, maka reputasi keluarga Smith akan hancur . Demikian juga persahabatan ayah mu dan keluarga Narendra akan lenyap ". Amanda memperlihatkan ekspresi raut wajah memelas nya. " Sebagai putri sulung keluarga Smith, kamu pasti nya tidak menginginkan hal ini bukan?" Tanya Amanda pada Elena.

    Lalu wanita itu menyenggol lengan suami nya. " Bryan, katakan pada ku, bukan kah perkataan ku tadi, benar?".

    .

    Bryan berdehem lalu menatap Elena. " menurut ayah tidak ada masalah. Kalian berdua sama - sama bertunangan dengan pria kaya dan berkuasa. Dan kalian hanya bertukar pasangan saja. Elena, Malvin adalah pria yang sangat baik dan ayah yakin meski dalam keadaan seperti sekarang ini, Malvin mampu menjaga mu juga memberi mu kebahagiaan yang lain ".

    Mendengar perkataan ayah nya, Elena menghela napas berat nya. Mengingat jika ayah nya itu sangat memperdulikan reputasi keluarga Smith dan ibu tiri nya juga tau apa yang menjadi kelemahan ayah nya.

    Itu lah sebabnya, Amanda menggunakan reputasi keluarga sebagai senjata agar ayah nya mendukung kemauan diri nya dan putri kesayangan nya.

    Sejujur nya, Elena tidak perduli dengan siapa yang akan menikahi diri nya karena ia tahu jika diri nya tidak akan punya pilihan lain.

    Menikah karena cinta memang sebuah kemewahan di dalam sebuah hubungan dan Elena memang percaya hal itu.

    Maya tiba - tiba beranjak dari duduk dan berjalan menghampiri Elena, gadis itu menyentuh bahu Elena. " Selamat kak dan tolong maafin gue ya? Karena gue udah jatuh cinta sama Alvaro , pria itu juga cinta sama gue". Maya lalu menarik Elena dan memeluk nya. " Malvin tidak terlalu buruk, dia mungkin cacat tapi dia kaya dan lo bisa ambil warisan dari dia kan ?". Bisik Maya tepat di telinga Elena.

    Maya pun segera melepaskan pelukan nya dan tersenyum ke pada Elena.

    Elena merasa mual mendengar perkataan Maya.

    Berani nya dia berpura - pura memberi selamat pada nya.

    Memikirkan betapa sok baik nya ibu dan saudara tiri nya itu saja sudah membuat darah Elena mendidih. Amanda dan Maya selalu melakukan hal ini. Bertingkah baik dan lembut kepada nya di depan Bryan.

    Berbeda dengan sebalik nya.

    Meski mengetahui rencana ibu dan saudara tiri nya, Elena tidak bisa menolak pernikahan itu. Karena jika diri nya menolak, Elena akan tetap di jodohkan dengan pria lain. Jadi tidak ada guna nya melawan.

    

    Dari sudut mata nya, Elena bisa melihat senyum Maya yang sombong dengan kemarahan yang berkobar di dalam diri nya.

    Elena tiba - tiba menyungging sebuah senyuman di wajah nya, berjalan menuju sofa dan mendudukkan diri nya di sana, menatap sang ayah dengan tatapan lekat nya. " meskipun Malvin cacat, dia pria terkaya di Brentwood city dan kekayaan nya jauh dari mantan tunangan ku ". Elena terdiam, melirik adik tiri dan ibu nya, bergantian. Lalu membentuk seringai di sudut bibir nya. " Terima kasih telah menjadikan aku gadis paling beruntung, ayah".

    Degh!

    Senyuman Maya dan Amanda seketika menghilang ketika mendengar perkataan Elana.

    " aku mau di nikahi Malvin tapi hanya dengan satu syarat". Pinta Elena setelah menarik napas nya dalam - dalam.