Pagi hari yang cerah. Di era modern, dimana gedung-gedung pencakar tercipta. Kalimantan semakin maju mempesat dan di presiden-kan oleh Edy Damansyah. sekarang ini, kecanggihan teknologi sangat maju namun berbeda dengan diriku yang terpuruk ini...
"huh.... Kenapa harus aku gini?"
Berada dirumah kayu rusak, tidak memiliki aliran listrik yang hidup hanya seperti orang zaman dulu. Walaupun minim, tapi fasilitasnya memenuhi syarat dan kebutuhan. meskipun tidak sebagus yang dibayangkan.
"Aku adalah Celis, dan ini adalah rumahku dulunya sebelum Indonesia hancur."
Singkat cerita. tahun 2021 yang lalu, ada seseorang yang membawa unsur kesihiran di setiap desa, kota, dan pulau-pulau yang ada di Indonesia. sesosok misterius yang menggunakan jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya dan menggunakan topeng-topeng yang berasal dari masing-masing suku terkenal yang ada di setiap pulau.
Mereka kemudian memberkahi penduduk Indonesia dan pada saat itulah masalah muncul, Indonesia tidak luput dari sifat sombong sehingga mereka yang diberkati sihir yang lebih kuat dari yang lain mulai membuli dan beradu domba. Bahkan kekejaman bermunculan dimana-mana dan fitnah beredar luas di internet.
"Mereka yang memberikan kekuatan sihir kepada penduduk Indonesia pasti orang Indonesia dan berasal dari salahsatu dari 5 pulau besar, yaitu Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Papua"
Nusa tenggara Timur dan Barat menjadi satu pada pulau Jawa karena mereka hanya netral terhadap konflik yang terjadi. Sehingga Peninggi dan yang terkuat dari 5 pulau Indonesia memutuskan hubungan dengan pulau lain.
Mereka membuat dinding sihir yang khusus serta yang mengejutkannya lagi, 5 Pulau besar mengapung di udara sehingga keluar dari permukaan air.
dan itulah awal mula semuanya.
Celis berencana pergi berangkat ke sekolah SMA nya menikmati kehidupan santainya di kelas 2 dan berada di jurusan Swordmaster.
Sebelumnya, jurusan SMA adalah IPA DAN IPS, namun sekarang sudah berganti menjadi Swordmaster dan Wizards.
Kelas Celis paling ujung dan dangkal di sekolahannya karena terkenal kelas paling buruk, lemah dan miskin.
"aku benci kelas ini."
Ucapnya dalam hati, kelas hanya 4 orang dan Celis salahsatunya. Celis duduk di kursi paling ujung belakang karena wajar, isinya juga sampah masyarakat yang ketika berada diatas sedikit membuli yang dibawah.
mereka adalah BSK, Geng yang lemah juga sombong, hanya membuli yang lebih lemah dari mereka. kelompoknya terdiri dari
Eja, pria kurus tinggi pas-pasan namun memiliki power yang ngeri.
Yohan, pria kurus pendek dan rambut pirangnya. Dia hanyalah kroco namun memiliki pengetahuan stalker yang luar biasa.
Dan Rehan, pria gemuk bau badan yang terik. dia di manfaatkan karena kekayaannya saja.
Dan itulah isi dari kelas 2 Swordmaster paling buruk ini, hanya terdapat 4 orang bahkan guru saja gamau datang ke kelas ini saking buruknya.
Dan aku adalah paling terlemah diantara mereka karena gada potensial apapun.
"woi Celis, minta uang dong."
"Hahahaa, jangan gitu dong Rehan. lu tau kan dia tu anak yatim, hahahaa..."
"Kasian yatim, hahahaa"
Yah, begitulah keseharian Celis disekolah, hanya diam dikepurukannya. Dibuli oleh trio kroco dan dicaci-maki mereka.
Celis tersujud dan di injak-injak oleh Eja.
Apa aku terus-terusan gini? Wajar si. Aku yang terlemah.
Dalam keadaan terpojok ini, pikiran Celis jadi kosong sesaat.
"tolol, bajingan, kroco, lemah, weak, mati saja sana!!"
Mereka duduk tertawa melihat Eja membuli Celis.
Yah, dia mengatakan fakta jadi aku tidak perlu melawannya.
pikirannya yang kosong tiba-tiba teringat Chattingan dengan seseorang dimasalalu.
"Celis ga lemah gtu kok"
"i love you Celis."
"Ayo kita ketemuan nnti klo udh gde ya."
"Jngn bilang dirimu lemah"
"Cowoku ga gtu."
Eja mundur perlahan dan Celis bangkit dari sujud.
"hoho, dah berani?"
"Kalian bertiga berisik, Dasar Kroco."
Celis mengatakan dengan sinis dan tersenyum jahat.
Mereka merasa terhina. Rehan dan Yohan berdiri dari duduknya dan menyinggahi Celis.
Di tiga arah Celis terkepung oleh mereka, Celis, Eja saling menatap.
Yohan datang mengunci leher Celis, Eja bertubi tubi menghajar muka Celis dan Rehan lagi mentransfer uang ke penjaga Cctv.
jika tidak melakukan penyuapan mereka bertiga akan dihukum karena tindakan bullying.
Di ruang Cctv, penjaga Cctv menonton Celis habis-habisan ditonjok oleh Eja. Hpnya bergetar dimeja, menandakan uang telah sampai pada tujuan.
"kalo semua kelas punya otak kopong kayak Rehan mungkin aku udah kaya, hahahaa."
Sesaat setelahnya bell pulang berbunyi.
"cih, gada perlawanan dek."
Celis babak belur dan ditinggalkan oleh mereka.
Celis seperti biasanya pulang selalu terakhiran, melihat jam dinding di lorong kelas.
16.27
"aku masih ada ga ya obat bengkak ini?"
Sambil pegang pipi bengkak dan matanya yang bengkak.
Sesaat kemudian, Celis sampai ke rumah. Dia mencari kotak P3K miliknya namun sudah habis.
"adoh, mana gada duit lgi buat belinya. Coba cari di kamar situ ah."
Saat didepan pintu, Celis membuka, dan terlihat keadaan kamarnya tersusun rapi dan bersih karena Celis menjaganya dengan baik.
"dimana ya, aku ga pernah si. Bongkar-bongkar dikamar orangtua angkatku."
Dia membongkarnya, dari laci meja dan lemari baju namun tidak ketemu apapun.
"doh, masa gada."
Seketika melihat ke kasur.
"mungkin disana ya."
Ketika Celis memasukkan tangannya kebaawah kasur, dia meraba-raba supaya merasakan sesuatu dan dia mendapatkannya.
"ha, dapat!"
Menariknya keluar.
Tapi ternyata bukan kotak P3K melainkan Peti panjang tersembunyi yang sangat berdebu sekali.
"apa ini?"
Celis sangat asing melihat benda itu, ketika membukanya ternyata itu adalah peti pedang katana dari jepang.
"Pedang Katana?"
Dia mengangkatnya mengira itu berat ternyata ringan sekali.
"ringan anjay, apa ini terbuat dari besi?"
Ketika menariknya dari sarung.
Kekhawatiran dan rasa takut yang intens yaitu penyakit Anxienty milik Celis kambuh.
Napas tersengal-sengal, berkeringat, dan merasa lelah. Celis tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, dia kebingungan Penyakitnya kambuh.
"gyah, penyakitku!"
disaat yang bersamaan seperti ada sesuatu di uluh hatinya, mengeluarkan cahaya putih disana. saat bersamaan juga pedangnya meresponnya, mengeluarkan Bayangan hitam pekat dibilah.
Menyerap cahaya putih tersebut dan melahapnya hingga menjadi Cahaya hitam. Cahaya hitam kemudian masuk lagi kedalam uluh hatinya Celis.
Celis berlutut, dan mengontrol napasnya.
"apa-apaan coba, apa itu tadi? Cahaya putih tadi itu apa?"
Celis menoleh ke kaca lemari, dia pulih.
"hah?!"
Celis berdiri dan mengembalikan Pedang ke sarung.
Menatap dirinya didepan kaca dengan rasa aneh namun bangga
Apa ini? aku sembuh tanpa sihir penyembuh? Ehehehehehe...Hahahahahaa... Apa ini Cok?!
ini diluar dugaan ku, bahkan ini diluar ekspektasi ku. hahaha, baiklah. Mari kita Review ketajamannya besok, bersama kroco BSK. HAHAHAA