Chapter 2 - Part 1

Di sebuah kamar kecil ada seorang gadis cantik terbangun dari tidur lelapnya dilihatnya jam sudah memasuki 04.30 subuh, saatnya ia mengambil air wudhu dan melaksanakan perintah Allah Swt yaitu shalat subuh 2 rakaat, sudah selesai melaksanakan shalat subuh kemudian ia mengambil Al Qur'an dan membaca surah al waqiah dengan suara yang merdu, lirih, dan fasih.

Bismillahirrohmaanirrohim

iżā waqa'atil-wāqi'ah

laisa liwaq'atihā kāżibah

khāfiḍatur rāfi'ah

iżā rujjatil-arḍu rajjā

wa bussatil-jibālu bassā

fa kānat habā'am mumbaṡṡā

wa kuntum azwājan ṡalāṡah

fa aṣ-ḥābul-maimanati mā aṣ-ḥābul-maimanah

wa aṣ-ḥābul-masy'amati mā aṣ-ḥābul-masy'amah

was-sābiqụnas-sābiqụn

Shodhokallahhul adzim.

Tok Tok Tok

Tiba-tiba suara ketuk pintu terdengar nyaring sambil memanggil namanya.

"Khayra." panggil ibunya di depan pintu kamar.

"Iya bu." ia pun bangkit lalu membuka pintu.

"Kamu sudah shalat subuh nak?" tanya ibunya yang lagi berdiri di depan pintu kamar.

"Sudah bu." jawab khayra sambil melepaskan mukenannya.

"Oh iya nak. iya sudah, ibu mau ke dapur dulu ya mau masak untuk sarapan pagi."

"Aku bantu ibu masak ya."

"Jangan nak, kamu kan mau pergi sekolah."

"Khayra pergi sekolah jam tujuh bu, ini aja masih setengah enam. khayra bantu ibu masak ya," ucap khayra sambil tersenyum ke ibunya.

"Iya sudah, ayok kita ke dapur," balas ibunya lalu ibunya memegang tangan khayra.

Kemudian khayra dan ibunya berjalan menuju ke dapur untuk memasak sarapan pagi. hanya keluarga yang sangat sederhana terdiri dari 3 orang saja yaitu ayahnya, ibunya dan khayra. kedua orangtuanya sangat sayang sekali sama anak satu-satunya dan khayra pun juga sangat menyayangi kedua orangtuanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.00 wib.

Khayra dan ibunya sudah selesai memasak sarapan pagi dan mereka berdua pun langsung menaruh makanan sarapan pagi dan minuman seperti secangkir kopi, secangkir teh dan segelas air putih di meja makan. meja makannya begitu sederhana tidak besar ataupun kecil yang terletak di ruang tengah, sarapan paginya juga sangat sederhana, nasi goreng yang dilengkapi oleh telur dan kerupuk, nasi goreng adalah makanan favorit bagi keluarganya.

"Ibu, ayah mana kok khayra nggak lihat ayah?" tanya khayra sambil melihat kiri-kanan.

"Ibu lihat tadi ayah lagi mau siap-siap pergi kerja, mungkin ayah masih di kamar," jawab ibunya yang masih sibuk menaruh makanan.

"Khayra panggil ayah ya bu." ucap khayra.

"Iya nak, panggillah," balas ibunya sambil tersenyum tipis ke khayra.

Baru saja khayra mau berjalan tiba-tiba ayahnya sudah berjalan menujunya.

"Ayah, ayo kita makan," ucap khayra sambil tersenyum senang melihat ayahnya sudah berada di meja makan.

"Iya nak, ayo," balas ayahnya lalu ayahnya langsung duduk di samping istrinya.

Ayahnya, ibunya dan khayra pun langsung mengambil makanan sarapan pagi lalu mereka bertiga membaca doa makan dan setelah itu mereka bertiga mulai menyantap makanannya. hening hanya suara denting sendok saja yang berbunyi.

Beberapa menit kemudian... 

Akhirnya mereka bertiga sudah selesai makan sarapan pagi.

Khayra sudah selesai makan lalu ia berdiri, "Ibu, khayra ke kamar dulu ya, mau ambil handuk, khayra mau mandi."

"Apa kamu sudah selesai makan?" tanya ibunya.

"Sudah bu." jawab khayra.

"Iya nak." Ibunya pun mengangguk dan tersenyum tipis ke anaknya.

Khayra pun langsung berjalan mengambil handuk di kamarnya, sudah mengambil handuk lalu ia keluar dari kamarnya dan berjalan ke kamar mandi dan masuk dalam kamar mandi.

15 menit kemudian... 

Khayra sudah selesai mandi dan ia langsung bergegas ke kamarnya untuk memakai pakaiannya yaitu seragam sekolah dan akhirnya ia sudah selesai memakai seragam sekolah dengan lengkap dan rapi lalu ia mengambil tas sekolah di samping kasurnya dan memakai tasnya di kedua bahu kemudian ia keluar dari kamarnya dan berjalan ke dapur untuk berpamitan sama ibunya.

"Cepat nak, ayah juga mau pergi kerja," teriak ayahnya di depan pintu.

"Sebentar yah, khayra mau pamitan sama ibu dulu," balas khayra yang masih berjalan ke dapur.

Iapun dengan cepat berjalan ke dapur karena ayahnya sudah memanggilnya di depan pintu.

"Ibuuu." teriaknya ke arah ibunya yang sedang menyapu di dapur.

Lalu ia berjalan menghampiri ibunya. "Ibu, khayra pergi ke sekolah dulu ya."

"Iya sayang, ini uang jajan untuk kamu," ujar ibunya sambil membuka dompetnya.

"Nggak usah bu. khayra nggak mau jajan, kan khayra sudah bawa bekal," bukan khayra tidak mau menerima uang dari ibunya tetapi ia tidak mau aja jajan dan ia juga sudah bawa bekal.

"Nggak apa-apa sayang ini untuk kamu aja, kamu kan bisa tabung uangnya," ucap ibunya sambil memberikan uang ke anaknya.

"Tapi bu..."

"Sudah nggak papa ambil aja," ibunya pun langsung menaruh uangnya di tangan khayra.

Sontak khayra kaget melihat ibunya sudah menaruh uangnya di tangannya dengan menghela napas pelan akhirnya khayra mau menerima uang dari ibunya.

"Terima kasih ya bu." ucap khayra sambil tersenyum ke ibunya.

"Iya sayang." ucap ibunya yang ikut juga tersenyum.

"Khayra pergi dulu ya bu,assalamualaikum," ucap khayra sambil mencium tangan ibunya.

"Waalaikumsalam." balas ibunya.

Lalu khayra pun berjalan dengan cepat menghampiri ayahnya. sudah sampai di depan pintu, ia melihat ayahnya yang sedang duduk di motornya.

"Ayah tunggu, khayra pakai sepatu dulu ya," ucapnya sambil memakai sepatu sekolahnya.

Sementara ayahnya hanya mengangguk saja dan tersenyum tipis ke anaknya.

Sudah selesai ia memakai sepatu sekolahnya lalu ia berjalan mendekati ayahnya dan langsung naik atas motor ayahnya setelah itu ayahnya pun langsung menyalakan motornya dengan pelan dan pergi menuju ke sekolah khayra.