Chapter 7 - Part 6

"Iya sudah, ayah pergi kerja dulu ya bu," ucap ayahnya khayra yang hendak berdiri.

"Iya sudah, kalau ayah mau kerja tapi hati-hati yah," harus bagaimana lagi istrinya bilang bahwa jangan dulu masuk kerja tetapi suaminya tetap mau kerja. istrinya pun hanya mengiyakan dan mengangguk saja bahwa suaminya mau kerja.

Setelah berdiri tiba-tiba kepala ayahnya khayra sangat pusing sekali.

"Astagfirullah, ya Allah, kenapa kepala ini sangat pusing sekali," ucap ayahnya khayra sambil memegang kepalanya.

Dan tak lama kemudian badannya jatuh di lantai dan dia tidak sadarkan diri.

"Astagfirullah, ayah?" teriak ibunya khayra dikala melihat suaminya jatuh di lantai dan ia langsung bergegas memapah badan suaminya untuk menuju ke kamarnya.

Sesampainya dikamar, ibunya khayra langsung membaringkan badan suaminya dikasur.

"Ayah sadar yah." ucap ibunya khayra sambil membangunkan suaminya, ia sangat panik dan khawatir melihat suaminya tidak bangun-bangun dari sadarnya.

"Ayo ayah sadar!" setelah itu ibunya khayra mengelus dan menggosokkan tangan suaminya yang sangat dingin dan pucat, cukup lama ia mengelus dan menggosokkan tangan suaminya tiba-tiba ia merasakan ada tangan memegang tangannya.

"Bu"

Terdengar suara serak memanggilnya.

Ibunya khayra melihat bahwa suaminya sudah sadar ia sangat senang dan bersyukur bahwa suaminya sudah sadar.

"Alhamdulillah ayah sudah sadar." ibunya khayra pun tersenyum dikala melihat suaminya sudah sadar.

"Ayah istirahat dulu ya, nanti aja kerjanya."

"Tapi bu, ayah mau kerja!"

"Jangan yah, ayah kan masih sakit, nanti semakin parah sakitnya."

"Tapi bu..."

"Kenapa ayah susah banget sih dibilang? ayah tu masih sakit, itu lihat wajah ayah aja masih pucat. nanti aja yah kerjanya," ucap ibunya khayra yang sedikit kesal sama suaminya bawa suaminya sangat bersikeras mau kerja.

"Iya bu." ayahnya khayra pun menuruti yang dikatakan oleh istrinya.

🌺🌺🌺

Pengumuman-pengumuman anak-anak saat jam istirahat semuanya langsung ke lapangan karena ada kedatangan tamu.

Semua siswa-siswi yang lagi di dalam kelas mendengar pengumuman bahwa mereka semua disuruh ke lapangan sekolah saat jam istirahat karena ada kedatangan tamu, mereka semua pun ribut dan heboh mendengar pengumuman tersebut dan ada salah satu kelas yaitu di kelas khayra juga ribut dan heboh mendengar pengumuman tersebut. semua temanya saling bertanya satu sama lain tentang siapakah tamu tersebut?

"Khayra." panggil selvi temannya khayra.

Khayra pun menoleh ke samping, "iya vi."

"Ada apa ya khayra saat jam istirahat kita disuruh ke lapangan?" tanya selvi yang sangat ingin tahu.

"Aku juga enggak tahu vi." jawab khayra yang juga tidak tahu kenapa saat jam istirahat disuruh ke lapangan.

Setelah menanyakan itu, mata selvi tertuju melihat buku latihan khayra, ia ingin meminjam buku latihan khayra.

"Khayra, kamu sudah belum mengerjakan tugas ekonomi bisnis?" tanya selvi dengan basa-basi.

"Sudah." jawab khayra.

"Aku mau lihat ya, punya aku belum selesai, susah banget soalnya khayra," ucap selvi.

Khayra pun mengangguk, "Iya vi, ini ambil."

Lalu khayra pun menyerahkan bukunya ke temanya dan dengan cepat temanya mengambil buku di tangan kahyra.

"Terima kasih ya bestie." ucap selvi sambil tersenyum manis ke khayra.

"Sama-sama." khayra pun ikut juga tersenyum ke selvi.

"Khayra, saat jam istirahat barengan yok ke lapangan," ajak selvi.

Khayra pun mengangguk dan berkata, "Iya vi."

Ting, Ting, Ting

Akhirnya bunyi bel istirahat telah berbunyi, semua siswa-siswi pada keluar dari kelasnya dan mereka semua berjalan menuju ke lapangan.

"Ayo khayra kita ke lapangan." selvi mengajak khayra ke lapangan.

"Ayo." balas khayra. lalu ia memegang tangan selvi dan mereka berdua pun langsung berjalan menuju ke lapangan.

Di lapangan semua siswa-siswi sudah berada di lapangan.

"Anak-anak silakan duduk!" teriak ibu gurunya sambil mengarahkan anak-anak muridnya duduk di lapangan yang sudah disediakan dengan karpet biar mereka aman mendudukinya.

Khayra dan selvi pun sudah sampai di lapangan tersebut.

"Sudah penuh khayra, kita duduk di mana ya?" selvi sangat bingung sekali di mana ia dan khayra duduk semua tempat duduk sudah penuh.

Khayra melihat-lihat apakah ada tempat yang masih kosong dan akhirnya ia menemukan bahwa ada tempat yang masih kosong lalu ia mengajak selvi ke tempat tersebut.

"Vi, itu masih kosong, ayo kita duduk di situ yok," lalu khayra menarik tangan selvi dan berjalan ke tempat tersebut.

Disisi lain...

Sebuah mobil bermerek mewah dan berwarna hitam sudah terparkir di tempat parkiran sekolah.

"Alhamdulillah sampai juga tuan kita di sekolah ini, apakah benar ini sekolahnya tuan?" tanya bodyguardnya sambil membuka pintu mobil setelah dibuka kevin pun keluar dari mobil.

"Iya vino." jawab kevin dengan singkat.

"Tuan saya bagaimana? Apakah saya ikut tuan ke dalam atau menunggu di sini saja?" tanya bodyguard nya.

"Tunggu di sini saja!" jawab kevin dengan dingin.

"Baik tuan." ucap bodyguardnya sambil mengangguk.

Para guru dan anggota osis pun menghampirinya.

"Selamat datang pak kevin, silakan masuk."

Kevin pun disambut dan dipersilakan oleh guru dan anggota osis untuk menuju ke lapangan sekolah. Kevin mengangguk lalu ia masuk dan berjalan ke lapangan sekolah tersebut.

Di perkumpulan murid-murid cewek pada bergosip menceritakan tentang kedatangan tamu tersebut.

"Guys kalian mau tahu tidak, kalau kita kedatangan tamu seorang pengusaha kaya raya dan tampan," ucap salah satu murid cewek yang sangat heboh bergosip sama teman-temannya.

Selvi mendengar pembicaraan murid cewek itu lalu ia bertanya ke khayra, "Apakah benar yang dikatakan sama dia khayra? kalau kita kedatangan tamu seorang pengusaha kaya raya dan tampan?"

"Aku juga tidak tahu vi, kita lihat saja nanti," jawab khayra.

Tamu yang dibicarakan oleh murid-murid cewek akhirnya sudah sampai di lapangan sekolah yang sudah ramai dengan anak-anak sekolah. semua murid cewek pada teriak melihat tamu tersebut sudah datang di lapangan sekolah.

"OH MY GOD! Gila, Tampan banget guys!" teriak salah satu murid cewek dikala melihat kevin sudah datang di lapangan.

Semua mata langsung tertuju melihat kevin datang dengan pakaian dan celana kantor serba berwarna hitam dan rapi. semua murid cewek terpesona dan terpana melihat kevin berjalan dengan santai sambil memasukkan dua tangannya ke dalam saku celana, kecuali khayra melihat kevin hanya biasa saja tidak seperti murid-murid cewek lain melihatnya sampai melamun dan melongo melihat kevin datang, sementara semua murid cowok sama seperti khayra melihat kevin hanya biasa saja.

"Khayra, benar kata dia ternyata tamunya Tampan banget seperti oppa-oppa korea kalau dilihat-lihat," ucap selvi sambil senyum-senyum melihat kevin.

"Astaghfirullahaladzim, selvi sadar zina itu namanya," ucap khayra yang sangat kaget mendengar perkataan temannya itu.

"Apaan sih khayra, kan aku cuma bilang aja kalau dia tampan seperti oppa-oppa korea," ucap selvi dengan nada kesal.

"Itulah kamu kebanyakan nonton drama korea." ucap khayra.

"Biarin, suka-suka aku dong, emangnya nggak boleh nonton drama korea?" tanya selvi.

"Iya vi, boleh." jawab khayra sambil tersenyum tipis ke selvi.

"Terus? Apa masalahnya?" Tanya selvi dengan penekanan.

"Enggak ada." ucap khayra sambil menggelengkan kepalanya.

Selvi pun marah sama khayra dan wajahnya berubah menjadi cemberut, khayra menyadari bahwa temannya marah gara-gara ucapannya lalu khayra meminta maaf kepada temanya.

"Maaf ya vi, sudah membuat kamu marah gara-gara ucapan ku tadi. tapi maksud aku bukan itu vi, kan dalam islam sudah dijelaskan bahwa menjaga pandangan itu sangat penting apalagi ..."

"Sudah-sudah nggak usah dibahas lagi. ya sudah, aku maafin kamu, tapi dia tampan kan?" ucap selvi memotong ucapan khayra dan ia tidak mau mendengar ucapan khayra.

"Iya vi."

khayra hanya menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah laku temannya itu dan ia sudah capek terhadap temannya itu yang sangat susah di bilangin.