Chapter 2 - area terlarang

Kate tersadar di ruang kesehatan sekolah dengan kakaknya yang sedang membaca buku, kepalanya terasa sakit suara-suara itu masih bergema di kepalanya suara yang selalu memanggilnya, sesaat kakaknya mengetahui kate sudah sadaria langsung memeluknya.

"kate apa kau tidak apa-apa? siapa yang menyakitimu?"

"tenang sedikit aku tak apa-apa, aku juga tak tahu siapa yang melakukannya lagipun bagaimana aku bisa berakhir disini?"

"aku juga tidak tahu katanya kau ditemukan di depan"

pintu ruangan seketika bergeser bibi ann langsung memasuki ruangan dan berlari bergegas kearah Kate dan bergegas langsung memeluknya menghawatirkan akan terjadi sesuatu kepada kate, seketika ia menyadari akan luka goresan pisau di bahu kiri Kate dengan panik ia langsung bertanya.

"apa yang terjadi padamu? beri tahu bibi siapa yang menyakitimu"

"aku tak apa-apa, untung saja ada seseorang menyelamatkanku"

"seseorang?"

"iya... dia memakai jaket hitam dan masker juga dua..."

Kate kesusahan mengingat ciri-ciri orang yang sudah menyelamatkannya, setelah menyuruhnya beristirahat bibi ann menyuruh Katherine kakak dari kate untuk mencari seseorang yang menggunakan dua pistol untuk senjatanya tak lama Katherine sampai di taman sekolahnya ia melihat sekeliling tapi tak menemukan orang seperti yang dideskripsikan oleh Kate walau begitu ia menolak untuk menyerah mencari orang itu.

keputus asaan memasuki kepalanya dan dia memilih untuk duduk di bangku taman dua orang lewat didepannya perempuan dan laki-laki yang sedang membicarakan soal makanan di kantin tapi Katherine menyadari orang yang lewat menggunakan masker dan dua pistol tetapi kelihatannya juga bukan orang yang bisa bertempur.

"hei tunggu"

"iya? apa ada yang bisa kubantu?"

"Katherine, panggil saja Katherine sebentar apa kita pernah bertemu?"

"tentu saja belum"

"bisa kita bicara berdua?"

"habislah kau" ucap perempuan di sebelah laki-laki itu

"diamlah"

"ayo"

lalu yang perempuan memisahkan diri dan meminta yang laki-laki menemuinya di kantin jika sudah selesai dengan Katherine, Katherine yakin dia sudah tau apa yang akan dia bicarakan dengannya Katherine mengajaknya kedalam area yang tidak ada satupun orang boleh masuk kecuali keluarganya atau yang biasa ia sebut zona merah untuk memastikan tidak ada yang mendengar.

"um siapa? namamu?"

"aku zulrich shiraishi"

"oh kau keturunan pesepak bola itu ya?"

"iya benar jadi kenapa kita kesini?"

"kau menghajar beberapa gadis kakak tingkatmu kan?"

Zulrich terdiam tak dapat berbicara sepatah katapun

"tak apa aku hanya ingin berterimakasih kau telah menyelamatkan keluargaku, dan juga kepala sekolah ingin bertemu denganmu"

Zulrich tak punya pilihan lain selain untuk mengikutinya dan mereka berdua berjalan ke ruangan kesehatan sekolahnya hembusan angin menyejukkan mereka berdua selama perjalanan seolah-olah menenangkan suasana untuk mereka yang terasa sangat tegang tanpa ia sadari Zulrich mengeluarkan camilan dan memakannya sepanjang perjalanan.

"kau mau?"

"boleh?"

tak lama waktu yang dibutuhkan untuk mereka sampai di ruangan kesehatan sekolahnya Zulrich sedikit perihatin melihat keadaan Kate andai saja ia datang lebih cepat mungkin saja Kate tak akan terluka sama sekali, bibi Ann melihat zulrich dengan senyum menyadari apa yang ia pikirkan.

Setelah berbincang sedikit Zulrich pamit dan langsung berjalan ke kantin ia masih memikirkan area terlarang itu ada suatu tempat yang ditutupi pepohonan dan tak dapat dilihat dari luar mengakibatkannya untuk mencurigai isi dari tempat itu Zulrich menyadari sedari tadi dan langsung bersiaga.

seseorang langsung menyerangnya dengan pisau dari belakang sebelum orang itu sempat mengenai Zulrich ia memegang tangan orang itu menjatuhkannya dan menaruh senjata di leher orang itu mengunci posisi orang itu di tanah, suara yang dihasilkan Zulrich membuat adiknya orang yang tadi berbicara dengannya sebelum bertemu dengan Katherine.

"kak kau tak apa?"

"iya aku tak apa"

"Allie, pergi ke ruang kesehatan cari kepala sekolah atau orang yang tadi berbicara denganku hati-hati itu tak akan mudah"

Allie langsung berlari ke arah ruang kesehatan sekolah akan tetapi diperjalanan ada sekelompok murid yang menghadangnya pilihan melawan atau menghindar ada di tangannya. Allie meledakkan bom asap di tangannya menyamarkan posisinya, anak panah melesat kencang keluar dari asap dan seketika meledak membuat asap menghilang begitu juga dengan Allie, Allie tiba dan memasuki ruangan kesehatan dimana Kate berada, Katherine yang melihat Allie berlari masuk langsung menahannya di tembok.

"hei hei kau ini kenapa?"

"Zulrich... kakakku... perempuan... kelompok... tolong."

nafasnya membuat kata-katanya tidak jelas dan tak dapat dimengerti

"tenang dulu sedikit"

"tadi ada yang menyerang kakakku mungkin salah satu orang yang Kate"

"yasudah ayo kita kesana"

tiba-tiba saja kate berusaha bangun dari tempat tidurnya dan berbicara

"aku harus ikut"

"aku yakin aku tak bisa menghentikanmu, jika kau ikut kita semua akan kesana"

Mereka berlari secepat mungkin dan bibi Ann membantu Kate yang kesusahan berjalan ke tempat zulrich terakhir berada. Allie yang memimpin jalan juga tak bisa lari terlalu cepat dikarenakan Kate yang tidak bisa lari. Kate melihat sesuatu, ia merasa di tempat yang berbeda, ia merasa berada di padang rumput dan lari dari naga Kate tersandung dan terjatuh penglihatannya langsung kembali normal.