Chapter 3 - Dimulainya kelas

Allie dan Katherine diperintakan untuk pergi duluan dan meninggalkan mereka. Katherine dan Allie sampai tepat pada waktunya, Zulrich berada diantara 2 kubu Katherine dan Allie dan sekelompok murid-murid dan sekarang mereka jumlahnya bertambah sebanyak 4 orang mereka terasa seperti ingin bertempur. Saat kelompok murid-murid ingin menyerang ada bom asap yang meledak di tempat Zulrich dan tiba-tiba peluru setrum keluar dari bom asap dan peluru serupa juga melesat menembus asap dari salah satu atap gedung sekolah kearah kelompok murid-murid itu. sesaat asap menghilang ada seseorang yang berdiri menghadang para murid-murid dengan senjata yang terarah ke para murid-murid yang telah menyerang Kate.

Bibi Ann berjalan dengan tenang kearah Katherine dan Allie, Zulrich juga mengambil senjatanya mengarahkannya kearah para perundung dan mengatur pelurunya ke setrum. dapat terlihat orang itu dan Zulrich sudah kenal dekat juga kepercayaan sudah terbuat diantara mereka berdua saat perintah diberikan mereka bertiga menembakkan peluru setrum untuk melumpuhkan semua perundung itu. Katherine tampak bingung dikarenakan mereka berdua yang dikenal sebagai murid baru sudah handal menggunakan atau mendapatkan senjata, ia menyadari Kate tak berada di sekitar mereka. Katherine langsung mencari kate di tempat terakhir ia melihatnya.

Di tempat Zulrich, Zulrich dan orang yang tadi menolongnya diminta untuk membawa para perundung ke ruangan kepala sekolah untuk ditindak lanjuti dan Allie akan membantu mereka. Butuh waktu yang cukup lama untuk memindahkan para perundung ke ruang kepala sekolah, walau tak jauh jumlah para perundung sangat banyak. orang yang berada di atap hanya tertawa melihat Zulrich dan teman-temannya memindahkan orang 1 per 1.

Setelah semuanya selesai Zulrich dan Allie menyusul Katherine ke tempat Kate, saat mereka berdua sampai Allie melihat seorang perempuan yang baru ia lihat dan sedang mengecek kondisi kate.

"bagaimana?"

"tak terlihat ada luka yang parah seharusnya dia tak apa"

setelah kejadian kate murid-murid dipulangkan untuk istirahat dan keesokan harinya akan dimulainya kegiatan belajar mengajar. Keesokan pagi Kate alami dengan nyaman walau masih memikirkan mengapa ia terkena perundungan dan Kate tahu pasti siapa yang bisa menjawabnya. Di sekolah Kate memasuki kelasnya dan tak lama mereka diumumkan akan masuk kedalam grup dibawah pimpinan siapa, Kate sangat beruntung karena ia mendapat posisi dibawah pimpinan Zulrich kelasnya dapat melihat kegembiraan Kate. Semua murid berkumpul di landasan pacu berbaris sesuai grup masing-masing, banyak pertanyaan yang sudah Kate siapkan untuk Zulrich, sekolah akan membuat tim yang terdiri dari dua grup, Kate mendapatkan Tim 3 yaitu grupnya yang dipimpin oleh Zulrich dan rekan dari grupnya dipimpin oleh orang yang menolong Zulrich.

Kelas akan dirombak ulang mengikuti dengan tim-tim mereka, satu kelas akan terisi oleh 2 tim semakin lama mereka berada di kelas mereka akan diajari caranya bertempur sebagai kelompok, percaya diri, dan tak bergantung kepada 1 orang saja. sesampainya di kelas baru Zulrich memilih tempat duduk paling depan sedangkan Kate disampingnya, Kate memalingkan pandangan dan melihat sekeliling merasa asing dengan teman-teman barunya tiba-tiba saja Zulrich menepuk pundaknya.

"hey kau kenapa?"

"tak apa... ngomong-ngomong siapa orang itu"

Kate sambil menunjuk orang yang memimpin grup orang yang mengecek keadaannya

"oh dia, dulu aku dan teman-temanku memanggilnya Fox"

"kenapa?"

"sebaiknya kau jangan tahu"

"kalau orang yang mengecek keadaanku?"

"oh dia, namanya Hera memang orang yang suka membantu"

"jadi... aku harus memanggilmu apa?"

Kate tersipu malu saat melontarkan pertanyaan yang satu itu, Zulrich melihatnya susah menahan tawa dan tak lama ia tak lagi bisa menahannya dan langsung tertawa

"Zulrich saja, aku belum biasa dipanggil komandan"

"aku punya satu pertanyaan terakhir,menurutmu kenapa aku menjadi korban?"

"mungkin karena penutup matamu? dan mungkin juga karena waktu murid lain diberikan pertanyaan dan kau tidak?"

"mungkin saja, komandan~"

Kate langsung berjalan keluar kelas untuk melihat lorong sambil tertawa kecil

"Zulrich kate Zulrich!!"

Tak lama pelajaran dimulai mereka mendengarkan dengan seksama tapi Zulrich menyadari grup dibawah pimpinan Fox menyimak dengan fokus tepi grup Zulrich berbeda jauh, Kate yang setengah tidur dan anggota lainnya mendengarkan walaupun mereka terlihat sangat bosan. Kedua grup dari tim 4 pun sama mereka terlihat sangat bosan, tak lama semua komandan diperintahkan untuk mengambil senjata di gudang dan melatih semua anggota grup senyum tipis terlihat di wajah Fox dan ia langsung melirik ke Zulrich dan seketika Fox langsung terkejut melihat senyuman mengerikan terpajang di wajahnya. setelah kelas dibubarkan Zulrich pergi ke kantin bersama Kate, dan memilih beristirahat di kantin berdua. 

"Kate kau tahu dimana tem,pat latihan yang bagus?"

"untukku mungkin ada, tapi yang lain entahlah"

"yasudah kumpulkan yang lain berikan aku lokasinya dan nanti kita berkumpul disana"

Kate memberikan satu titik kordinat yang tak asing bagi Zulrich, kate langsung pergi mencari anggota grup yang lain. tak begitu susah untuknya menemukan semua anggota grup, Kate mengajak mereka kedalam ruang persenjataan sekolah dan memilih senjata sesuai peran masing-masing. Kate menemukan sebuah senapa laras panjang yang sudah bedebu dan terdapat sarang laba-laba di pojok ruangan, terlihat sudah lama tak terpakai.

Kate memilih untuk membawa senapan itu walau menarik perhatian teman regunya. diperjalanan Kate bertemu dengan Fox yang juga ingin untuk ikut berlatih bersama dengan grupnya.