Chereads / Break Package / Chapter 15 - Bab 15 : Bertemu Dengan Teman Baru

Chapter 15 - Bab 15 : Bertemu Dengan Teman Baru

Kembali lagi pada sudut pandang dari Doni yang saat ini telah berada diruang medis, disana sudah ada Lilia yang mencoba mengobati lukanya.

Tetapi Doni pada akhirnya tersadar dari pingsannya dan melihat wajah dari Lilia yang sedang memerhatikannya dari sangat dekat dan hal itu membuat Doni menjadi kaget.

"Wuaaaa! ",ucap Doni yang terbangun secara spontan.

'tang',(suara dari benturan terdengar). 

Setelah itu kepala Doni lalu terbentur dengan wajah Lilia yang tadi seperti sedang ingin memasukan sesuatu kearah mulutnya.

"Aduhh!...hei kamu mengejutkan aku saja Doni! ",ucap Lilia yang setelah itu menggosok rasa sakit yang ada diwajahnya.

"Lilia kamu kenapa tiba-tiba melihatku seperti itu!!....kamu yang membuatku jadi kaget tau!! ",ucap Doni yang juga merasa kesakitan sembari ikut menggosok area kepalanya.

Setelah mendengarkan perkataan Doni, lalu Lilia mulai mulai menjelaskan kondisi darinya.

"Sebenarnya karena tubuhmu yang saat ini sedang terluka dibagian kaki dan juga saat ini luka memar yang ada ditubuhmu juga belum pulih".

"Aku ingin memasukan sebuah pil obat kearah mulut mu dengan hati-hati tapi karena dirimu yang terbangun secara tiba-tiba aku jadi ikut terbentur dengan kepalamu dan sekarang obat pil itu ikut terjatuh juga".

"Padahal obat pil itu diberikan langsung oleh ketua divisi ku loh....uuhhh ya ampun kamu ini cepat juga siuman ya",ucap Lilia dengan panjang lebar.

"Siapa dia?....ketua divisi? ",ucap Doni dengan penasaran.

"Jadi kamu tahu kalau setiap squad memiliki divisinya masing-masing dan aku berada di divisi 2 bersama dengan kedua orang lainnya dan salah satunya adalah ketua dari divisiku yang bernama".

"Dokter Villein Dosberg dia itu cukup hebat loh...dia bahkan bisa membuat robot dan juga peralatan lainnya termasuk pil obat yang tadi inginku masukin kedalam mulutmu",ucap Lilia sembari melirik kearah Doni.

"Jadi sebenarnya obat macam apa yang tadi ingin kamu masukan kedalam mulutku?!....dan juga kenapa dia terlihat bercahaya hijau seperti itu?! ",ucap Doni yang setelah itu menutup mulutnya.

"Obat pil itu disebut Crysterline....efek dari obat pil ini akan langsung menyembuhkan luka-luka mu dengan cepat....dan juga karena obat ini mengandung zat fosfor dan menyatu dengan zat lainnya jadinya obat pil ini terlihat bercahaya",ucap Lilia sembari jongkok kebawah untuk mencari obat pil tersebut.

Setelah menjelaskan hal tersebut Lilia akhirnya menemukan obat pil tersebut dan langsung memberikannya kepada Doni.

"Baiklah karena penglihatanku cukup buruk aku tidak begitu jelas saat memasukan obat pil itu kearah mulutmu....jadi karena saat ini kamu sudah bangun akan lebih baik kalau kamu yang langsung menelannya",ucap Lilia yang menjelaskan alasannya kenapa dia tadi mendekati wajah Doni.

*Disini Lilia ternyata tidak memakai kacamata miliknya*.

Doni yang sudah menerima obat pil tersebut lalu dengan tanpa ragu ia langsung memasukan obat pil tersebut kedalam mulutnya dan menelannya utuh-utuh.

"Ughh!...pahit! ",ucap Doni dengan ekspresi wajah yang terlihat jijik.

Setelah Doni menelan obat pil tersebut, lalu secara tiba-tiba semua luka-luka dari tubuhnya mulai menghilang perlahan-lahan dengan keheranan Doni berbicara dalam hati.

"Obat ini benar-benar langsung membuat tubuhku jadi lebih baikan....sekarang aku merasa bisa menggerakan kaki kanan ku",ucap Doni dalam hati sambil mengayunkan kedua kakinya.

Lilia yang melihat Doni sudah menelan obatnya, lalu dia mulai berjalan kearah meja dan disana Lilia lalu terlihat sedang mencari sesuatu dari laci-laci meja.

"Lilia apa yang kamu lakukan? ",ucap Doni yang langsung melirik kearah Lilia dengan penasaran.

Lilia yang masih membuka laci-laci meja miliknya lalu dia mulai menjelaskannya kepada Doni.

"Saat itu aku disuruh oleh komandanku untuk bergegas menuju keruangan tes mu untuk membawamu kemari dan setelah aku mulai membuka pintu ruangan disana".

"Dan sekilas aku melihat seorang perempuan berambut putih yang sedang berlari dengan cepat dan dia menabrakku hingga terjatuh dan juga setelah itu kacamataku tiba-tiba sudah terpotong menjadi beberapa bagian".

"Tapi karena aku sedang terburu-buru untuk membawamu kemari jadinya aku meninggalkannya ditempat itu".

"Jadinya sekarang aku sedang mencari kacamata cadanganku disini tapi aku lupa menaruhnya dimana padahal kemarin aku sudah yakin menaruhnya disini",ucap Lilia dengan panjang lebar sembari terus mengecek barang-barang yang ada didalam laci.

Setelah Doni mendengar penjelasan dari Lilia lalu ia mulai bangun dari tempat tidurnya meskipun lukanya telah menghilang tetapi rasa sakit yang berada diarea lukanya masih terasa cukup menyakitkan.

Doni yang memaksakan dirinya, mulai berjalan menuju ke arah meja dimana Lilia masih mengecek lacinya satu per satu.

"Aduduh....rasa sakit ku masih ada tapi setidaknya aku akan membantunya mencari kacamatanya",ucap Doni yang berkata dalam hati menatap ke arah bawah meja.

Setelah mencari dan mencari akhirnya Lilia menemukan kacamata cadangan miliknya.

"Hehe ketemu",ucap Lilia yang memegang kacamata cadangannya.

Setelah itu Doni yang saat ini sudah berdiri di depan meja lalu merasa lega tetapi Lilia yang akhirnya sudah memakai kacamata cadangan miliknya, lalu dia mulai melirik kearah Doni dan berteriak.

"Doni kamu tidak boleh bangun dulu kondisimu masih belum sepenuhnya pulih ya ampun kamu itu, kembalilah ke tempat tidur mu! ",ucap Lilia dengan nada yang kesal dan juga wajah yang terlihat sedikit kawathir.

Setelah mendengar perkataan dari Lilia, Doni lalu meminta maaf dan lanjut berbaring diatas tempat tidur pasien.

Doni yang berbaring ditempat tidur cukup lama lalu merasa bosan dan iseng mencoba membuka gorden yang berada disamping kirinya.

Lalu Doni dikejutkan dengan seorang pasien lainnya yang sedang berbaring dikasur tersebut, dia ternyata adalah peserta tes lainnya yang ada dipertandingan babak pertama.

Orang tersebut merupakan orang yang memakai ikat kepala merah yang waktu itu memenangkan pertandingan pertama.

Lalu orang tersebut melirik kearah Doni dan menyapa dengan mengankat tangan kanan nya.

"Yooo! ",ucap orang berikat kepala merah tersebut.

Doni lalu meminta maaf kepadanya karena sudah membuka gorden tersebut karena ia sedang iseng tapi orang tersebut tidak mempermasalahkan nya dan memperkenalkan diri.

"Tidak salah kamu juga salah satu peserta tes lainnya oh ya, namaku adalah Shigeo Sirogane senang bertemu dengan mu",ucap dari pemuda berikat kepala merah yang bernama Shigeo.

Doni yang mendengarnya lalu mulai memperkenalkan dirinya juga kepadanya.

"Salam kenal Shigeo namaku adalah Doni Suvelius panggil saja aku Doni",ucap Doni dengan wajah yang tersenyum melirik kearah Shigeo.

Pada akhirnya mereka mulai berbincang soal tes yang telah mereka lalui sampai akhirnya Shigeo mulai memberitahu bahwa dia pernah dilatih langsung oleh Dominik pada saat dia masih kecil dan mulai menceritakan masa lalunya.

"Dulu sebelas tahun yang lalu pada saat aku masih berumur enam tahun.....saat itu aku masih tinggal diplanet yang bernama Satella....dan disana pada waktu itu sedang terjadi sebuah peperangan hebat dengan pasukan elemantist lain yang dimana tempat kampung halamanku ikut terlibat kedalam area peperangan".

"Jadinya aku ikut diburu oleh pihak pasukan musuh dan akupun mencoba berlari dari kejaran mereka yang dimana mereka memegang sebuah pistol aneh yang bisa menembakan laser yang dimana semua orang yang terkena tembakan itu".

"Tubuh mereka tiba-tiba berubah menjadi hitam dan juga meleleh sampai tak bersisa".

Lalu setelah Doni mendengar bagian tersebut, wajah Doni berubah menjadi serius sembari terus mendengarkan cerita dari Shigeo yang masih melanjutkan ceritanya.

"Saat aku berlari dengan sekuat tenaga dari kejaran mereka semua sebenarnya aku sudah merasa sudah putus asa dengan keadaanku yang begitu terpojok oleh mereka karena aku terjatuh kebawah dan saat itu aku sudah mengira bahwa aku pasti akan berakhir seperti mereka semua".

"Tetapi disaat itu juga....tiba-tiba muncul sekelompok orang berpakaian zirah yang langsung melawan mereka semua dan juga ada seseorang yang berjalan kearahku untuk mengulurkan tangannya kearahku....dia adalah Dominik....guruku dan juga orang yang mau menjadikanku sebagai muridnya".

"Setelah tragedi itu berlalu....lalu kami mulai pindah kebumi dan tinggal bersama diperkotaan dekat sini dan juga setelah itu aku selalu berlatih cukup keras bersamanya sampai pada akhirnya".

"Sekarang ini aku di ijinkan untuk mengikuti tes perekrutan agar bisa masuk kedalam squad yang sama dengan guruku",ucap Shigeo yang terlihat menjadi bersemangat seperti biasanya.

Setelah mendengarkan cerita dari Shigeo, lalu Doni mulai berbicara.

"Shigeo ayo kita berusaha untuk lulus dites selanjutnya!.....apabila kita berdua nanti lulus dites selanjutnya mungkin saja kita bisa dapat satu tim yang sama",ucap Doni dengan raut wajah yang tersenyum kearah Shigeo.

"Baiklah aku juga akan berusaha.....terima kasih Doni!!...kamu adalah satu-satunya orang yang bisa aku ajak bicara seperti ini".

"Orang lain bahkan selalu terlihat ketakutan setiap kali aku mencoba mendekatinya tapi kamu terlihat santai saat berbicara kepadaku",ucap Shigeo yang tersenyum dengan mata yang tertutup melirik kearah Doni.

Doni dan Shigeo yang sedang asik berbincang, lalu didengar oleh salah satu pasien lainnya yang juga sedang berbaring diatas tempat tidur.

Dan ternyata salah satu pasien tersebut merupakan salah satu peserta tes yang tadi pingsan pada pertarungan babak pertama.

*Ternyata semua peserta tes yang dirawat diruang medis telah berikan obat pil Crysterline oleh Lilia jadi semua luka mereka sudah menghilang tetapi mereka masih disuruh untuk tetap beristirahat hingga pulih sepenuhnya*.

*Doni ternyata sudah terpingsan selama 20 menit dan sekarang ia masih memiliki waktu istirahat selama 40 menit*.~

~==========================~

[(Petit Package Time) Ponk Sensei kenapa nama para squad dan beberapanya ada yang pakai bahasa inggris bukankah lebih baik pakai bahasa indonesia saja?,"Baiklah disini Ponk sensei akan menjelaskan, aku sebenarnya hanya merasa itu cukup keren apalagi kalau mereka mengatakan jurus serangan memakai bahasa inggris itu cukup keren menurut ku baiklah sekian",umm ponk sensei itu singkat sekali... ].

[Bab 15 : Bertemu Dengan Teman Baru Selesai]

Total Revisi : 3 Kali