"Selamat ya uuuumm?....ngomong-ngomong namamu siapa? ",ucap Dominik dengan polosnya sambil menengok kearah Doni dengan memerengkan kepalanya kesamping kiri.
*Dominik ternyata lupa untuk menanyakan nama dari peserta tes yang saat ini sedang dia tes dan juga Dominik dari tadi terus-terusan memanggil Doni dengan sebutan nak*.
Setelah Dominik menanyakan hal tersebut, Doni langsung mulai menjawabnya.
"Doni....Doni Suvelius itu namaku.....",ucap Doni dengan nada yang terdengar pelan.
Setelah Doni menjawab pertanyaan tersebut, lalu ia berteriak dalam hati dengan nada yang terdengar cemas.
"EEHHH!!..".
"Jadi selama ini trainer dongo satu ini lupa menanyakan namaku!! ".
"Aku kira karena sebuah formalitas dia jadinya tidak ingin menyebutkan namaku!! ",ucap Doni dalam hati dengan ekspresi wajah yang kecewa berat sambil melirik muka Dominik yang terlihat dongo.
Lalu setelah Dominik mendengar nama dari Doni, dia lalu tersenyum dan tertawa lepas.
"Bahahahaha!!...maaf-maaf!! ".
"Aku tadi hanya memikirkan nilai-nilai dari tes fisikmu saja sampai-sampai....aku lupa menanyakan namamu!! ",ucap Dominik sambil mengipas-ngipasi wajahnya dengan tangan kirinya.
*Setelah mendengar perkataan itu wajah dari Doni menjadi terlihat jengkel dengan urat berwarna merah muncul dijidatnya*.
Dominik lalu mulai kembali melanjutkan ucapan selamatnya kepada Doni.
"Selamat ya...Doni Suvelius...kamu adalah peserta tes kedua yang saat ini sudah aku luluskan dengan nilai yang cukup baik....".
"Setidaknya dari penilaianku...",ucap Dominik dengan wajah yang langsung berubah serius saat mengatakan hal tersebut.
Lalu Dominik kembali memberitahu sesuatu kepada Doni dengan suara yang keras.
"Tapiiiii!.....Jangan senang dulu nak!...karena kamu belum tentu akan lulus dites selanjutnya...oh dan juga nanti akan ada briefing tentang tes selanjutnya diruangan ini sekitar dua jam lagi".
"Jadi sekarang istirahatkan lah tubuhmu baik-baik mengerti? ",ucap Dominik dengan pose meninjit dan satu tangannya menutup wajahnya.
Setelah mendengar penjelasan dari Dominik, Doni lalu ingin memastikan tentang tes selanjutnya yang akan nanti ia hadapi.
Jadi Doni mulai bertanya kepada Dominik soal itu dan dengan mudahnya Dominik langsung memberitahunya kalau tes selanjutnya adalah pertarungan antar peserta tes.
*Sebenarnya para trainer tidak diperbolehkan untuk langsung memberitahu para peserta tes, tentang tes apa yang selanjutnya akan mereka hadapi*.
Saat Doni mendengarkan jawaban dari Dominik, ia mulai mengingat kembali perkataan dari ayahnya pada saat itu.
*Flashback waktu saat 6 hari yang lalu, pada saat itu Doni berkunjung kembali kerumah sakit ditempat ayahnya dirawat*.
Pada saat itu ayahnya mulai memberitahu Doni tentang semua tes-tes yang akan dijalani nya nanti.
"Tes pertama kamu harus membawa amplop lamaran berwarna coklat untuk memproses wawancara, lalu setelah itu kamu akan diproses menuju ke ruangan tes untuk melaksanakan tes fisik, saat berada disana kamu akan dites oleh salah satu orang trainer disana dan tahap pertama yang kamu jalankan adalah ketahanan".
Setelah ayahnya mengatakan semua bagian tes fisik lalu ayahnya mulai memberi tahu tentang tes selanjutnya.
"Tes kedua merupakan pertarungan antar peran.....Doni kamu nanti akan bertarung dengan waktu yang telah ditentukan yang kemungkinan itu sekitar beberapa menit saja".
"Lalu untuk tes ketiga...setelah kamu lulus dari tes kedua kamu akan disuruh untuk mengikat kontrak dengan senjata jiwa",ucap ayahnya yang masih berbaring lemas ditempat tidur sambil melirik kearah Doni.
Setelah itu kembali lagi pada waktu yang sekarang.
Di saat Doni yang masih sedang memikirkan perkataan dari ayahnya, lalu ingatannya terpotong oleh perkataan dari Dominik yang menyarankan Doni untuk pergi ke ruang medis agar mendapatkan perawatan pada luka memarnya supaya nanti Doni bisa bertarung dengan maksimal pada saat tes kedua berlangsung.
Doni yang menyetujui sarannya lalu mulai melakukan perbincangan yang cukup lama soal arah menuju ke ruang medis.
Setelah itu pada akhirnya Doni mulai berjalan menuju ke lokasi ruang medis yang telah diberi tahu oleh Dominik dengan sangat detail dan lama.
Setelah mencari-cari tempat yang telah diberi tahu olehnya, Doni pada akhirnya menemukan tempatnya dan langsung mengetuk pintu ruang medis tersebut.
"Duk Duk Duk Duk!",(suara ketukan pintu).
"Halo permisi.....saya mau masuk",ucap Doni dengan kedua tangannya yang memegang pintu.
Setelah itu Doni langsung mendorong kedua pintu tersebut hingga terbuka lebar dan di dalam sana terlihat cukup luas dengan tempat tidur berwarna putih polos yang berisi sebanyak 12 tempat tidur dan juga beberapa mesin medis yang tertata rapi.
Lalu di dalam sana juga terdapat seorang gadis yang sedang duduk dikursi kayu, menghadap sebuah meja kerja yang berisikan botol potion (ramuan) dan tumpukan buku yang berantakan.
Gadis tersebut memiliki penampilan rambut warna coklat yang panjang dan berantakan dengan pakaian seperti ilmuan yang sedang memakai kacamata berbentuk bulat.
*Gadis tersebut juga merupakan seorang manusia biasa*.
Setelah dia mendengar suara pintu yang terbuka, gadis tersebut langsung melirik kearah Doni dengan tatapan muka yang kebingungan sambil berbicara.
"Huh?.....aku tidak pernah melihat wajahmu sebelumnya.....ngomong-ngomong kamu siapa?",ucap gadis tersebut dengan sangat penasaran.
Pertanyaan dari gadis tersebut langsung dijawab oleh Doni dengan polosnya.
"Namaku adalah Doni Suvelius senang bertemu dengan mu",ucap Doni yang masih berdiri didepan pintu dengan ekspresi wajah yang tersenyum.
Setelah Doni memberi tahu namanya, gadis tersebut lalu menepuk-nepuk pipinya dengan jari telunjuknya, dia terlihat seperti sedang berpikir lalu dia lanjut mengatakan.
"Hmmmm...aku tidak pernah mendengar nama itu sebelumnya dari data base server kantor ini".
"Oh tunggu!.....jadi begitukah!....kamu adalah orang baru yang sedang mengikuti tes perekrutan disini kan?".
Saat gadis itu mengakatan hal tersebut, Doni langsung menganggukan kepalanya dua kali dan setelahnya gadis itu pun mulai memperkenalkan dirinya kepada Doni.
"Maafkan aku karena tadi belum memperkenalkan dirku.....".
"Namaku adalah Lilia Satelight panggil saja aku Lilia aku berasal dari squad Red Fox (rubah merah), dari divisi 2 yang berada dicabang Norori".
"Senang bisa bertemu denganmu Doni Suvelius",ucap Lilia dengan wajah yang terlihat bahagia.
Setelahnya memperkenalkan diri, Lilia langsung bertanya kepada Doni.
"Jadi apakah kamu sekarang sudah lulus semua tes perekrutan? ".
Doni yang mendengarnya langsung menjawabnya.
"Tidak.....aku saat ini baru saja lulus dalam tes pertama dan nanti aku akan menghadapi tes selanjutnya".
Setelah mendengar jawaban dari Doni, Lilia lalu bangun dari kursinya dan berjalan menuju kearah Doni sambil berkata.
"Selamat ya karena lulus di tes pertama...berarti sekarang kamu pasti kemari karena sedang terluka kan? ".
Doni lalu memberitahu Lilia kalau ia sedang terluka dibagian kanan dadanya saat menjalankan tes ketahanan.
Setelah mendengar penjelasan dari Doni, lalu Lilia menyuruh Doni untuk berbaring ditempat tidur agar dia bisa memeriksa lukanya.
Disana Doni mengira akan mendapatkan pengobatan agar luka memarnya bisa cepat sembuh tetapi.
Lilia yang telah memeriksa lukanya justru hanya memberikan salep pereda rasa sakit (salep atau obat oles), di seluruh area memarnya tersebut.
Setelah itu Lilia mulai menjelaskan kalau salep ini hanya mengilangkan rasa sakitnya sementara waktu saja, jadi kondisi luka dari Doni tidaklah sepenuhnya membaik ataupun pulih.
*Karena luka memar yang dimiliki oleh Doni cukup dalam dan aslinya butuh waktu yang lama untuk sembuh*.
*Dan juga saat ini Lilia tidak membawa obat yang cocok untuk menyembuhkan luka itu jadi dia hanya bisa memberikan salep pereda rasa sakit*.
Disaat Doni masih berbaring ditempat tidur, ia barusan mengingat kalau Lilia tadi menjelaskan bahwa dirinya juga berasal dari kantor cabang Norori.
Jadi Doni mulai mengingat kembali waktu sebelum ia tersedot ke dalam portal warp zone, Doni melihat sebuah Pintu yang sangat menyeramkan bertuliskan hell disetiap sisinya.
Setelah itu Doni lalu ingin menanyai hal tersebut dan sekaligus menjelaskan sesuatu kepada Lilia dengan mengatakan.
"Lilia sebenarnya sebelum aku mengikuti tes yang ada ditempat ini.....waktu itu aku masih berada dikantor zender sender yang ada cabang Norori untuk melamar pekerjaan ini".
"Pada saat itu aku baru masuk ke dalam ruangan lobby yang ada disana untuk menanyai lokasi ruangan wawancara kepada salah satu resepsionis disana".
"Lalu setelah itu dia memberitahuku untuk menuju ruangan nomor 307 dilantai 4, dan pada saat aku sampai disana aku melihat-".
Lilia yang mengerti maksud dari Doni dia lalu memotong pembicaraannya dan langsung memberitahunya.
"Ahh!..maksudmu pintu yang mengerikan itu kan?...sebenarnya itu untuk menakut-takuti tamu saja kok!...".
"Dan juga untuk alasannya kenapa jadi seperti itu.....sebaiknya aku akan mulai menceritakannya kepada mu kenapa tujuan pintu itu untuk menakut-takuti tamu....".
Lilia lalu mulai menceritakan bahwa tujuannya menakuti tamu agar mereka tidak sembarangan masuk kesana karena dulu ada kasus anak kecil yang menghilang dan ditemukan dikantor cabang pusat.
Anak kecil itu sambil menangis berkata kalau dia hanya sedang iseng-iseng saja membuka pintu yang berada disana untuk bermain, tetapi anak itu malah tersedot oleh warp zone dan sampai kesana.
Jadi karena hal itu komandan divisi squad Red Fox yang berada dicabang Norori memiliki sebuah ide briliant yaitu.
Membuat pintu tersebut menjadi terlihat lebih menakutkan dan mulai menyebarkan gosip kalau pintu tersebut adalah pintu iblis yang menuju neraka tak terbatas.
Doni yang mendengar cerita dari Lilia merasa sedikit merinding karena gosipnya terlalu berlebihan tetapi disaat yang bersamaan ia merasa lega kalau tujuannya cukup baik.
Setelah selesai menceritakan topik itu, lalu Lilia memutuskan untuk berjalan kembali menuju ke tempat duduknya karena Lilia sudah selesai merawat luka memar dari Doni dan setelah itu dia mulai mengajak Doni untuk berbincang dengan mengatakan.
"Apabila kamu lulus dites berikutnya kemungkinan kita bisa bertemu lagi....saat ini aku sedang melakukan pergantian shift ditempat ini karena beberapa perawat yang bertugas disini sedang pergi ke lokasi lain untuk menjalankan misi".
"Sebenarnya pekerjaan shift ini lumayan juga....akhirnya aku bisa mendapatkan poin tambahan yang banyak! ",ucap Lilia sambil menunjukan ekspresi wajah yang senang dengan mata yang tertutup dan juga sambil memegang ponsel miliknya ditangan kanan.
Doni yang masih berbaring di tempat tidur sambil melihat kearah Lilia yang tersenyum, ia juga jadi ikut tersenyum dan mulai mengatakan.
"Lilia terima kasih sudah merawat luka ku meskipun efeknya hanya sementara tapi sekarang aku sudah merasa lebih baik".
Sampai akhirnya pada saat jam istirahat sudah habis Doni hanya mengabiskan waktunya diruang medis untuk mengobrol bersama Lilia dan sekarang Doni sedang menuju ke ruang tesnya kembali.
*Karena berbincang dengan Dominik cukup lama memakan waktu yaitu selama 30 menit, Doni hanya mendapatkan istirahat selama 1 jam 30 menit*.~
~==========================~
[Bab 6 : Rahasia Pintu yang Mengerikan Selesai]
Total Revisi : 2 Kali
FAQ : Q = Sebenarnya apa itu Petit Package Time? | A = Itu merupakan mini series yang akan ada disetiap chapter, biasanya ada sesi tanya jawab dan juga cerita tambahan kecil untuk fan service.