Chereads / Break Package / Chapter 11 - Bab 11 : Duo Berkacamata vs Duo Putri

Chapter 11 - Bab 11 : Duo Berkacamata vs Duo Putri

Leila yang saat ini mulai serius, lalu menunjuk senjatanya ke arah Frans yang sedang berlari menjauh menuju kearah rumah kecil yang sudah diberi tanda yang berada di sebelah kiri arena pertandingan.

Leila langsung mengejarnya sambil memasang posisi kedua tangan yang memegang erat senjata rapiernya, lalu dengan cepat dia bisa melampaui kecepatan dari Frans yang sudah berlari cukup jauh darinya.

Disaat sudah berada tepat di belakang Frans,  lalu Leila mulai menyambarnya dengan serangan tusukan yang berhasil mengenai kotak kardus yang dibawa oleh Frans hingga berlubang.

Setelah itu Frans lalu menengok kebelakang dengan ekspresi wajah yang terlihat serius dan Frans langsung membalikan badannya sembari memberinya ayunan serangan yang berhasil membuat Leila langsung mundur.

Setelah itu Leila yang saat juga menghadap kearah Frans sembari memasang posisi menodong rapiernya untuk menerjang kearah Frans.

"Apa tadi dirimu yang mengatakan serius itu....hanyalah candaan saja?!....huh?! ",ucap Leila berteriak dengan nada yang tegas.

Lalu Frans yang masih terdiam mendengarnya ocehannya, lalu Frans mencoba mengejek Leila dengan menunjukan wajah yang konyol dan juga menepuk-nepuk pantatnya sambil berkata.

"BUEEK!....APA KATAMU TADI?.....OH YA!!...APA TADI DIRIMU YANG SERIUS HANYALAH CANDAAN SAJA? ",ucap Frans dengan nada yang mengejek dengan mencoba mengubah intonasi suaranya.

Para penonton yang menyaksikan pertarungan tersebut, lalu terlihat keheranan saat mendengar Frans yang sedang mengejek kearah Leila.

Salah satu dari penonton ada yang berbicara dengan nada yang ngeri.

"Kamu langsung mengejek tuan putri didepannya dengan tingkah seperti itu?!".

"Yang benar saja apa dia mau cari mati".

Lalu salah satu dari penonton lainnya ada juga yang berbicara dengan nada yang khas.

"Huuhaa!...dia itu memang cari mati kyuu!".

Berpindah lagi dipertandingan saat ini yang dimana Leila yang mendengarnya pun berubah menjadi sangat marah dengan wajah yang berwarna merah tomat.

Dan disaat yang bersamaan semua otot kaki dan juga otot tangan miliknya terdengar sangat nyaring.

'GRUUUUUUUU',(suara dari aura yang dipancarkan oleh Leila).

Setelah itu Leila dengan sangat cepat langsung menyambar rapiernya kearah samping Frans, dengan serangan tusukan yang sangat cepat hingga terdengar.

'SWOOOOOONG'.

'SSSREEEK'.

Frans yang tidak menyadari pergerakannya pun lalu menoleh kearah dibelakangnya.

"HEH? ",ucap Frans yang terdiam melihat Leila dibelakangnya dengan ekspresi yang terkejut.

Lalu secara tiba-tiba tubuh Frans terjatuh kebawah.

'DUBRAAK! ',(suara dari Frans yang terjatuh).

Setelah Frans terjatuh Leila lalu melirik kearah tubuh Frans yang sudah terbaring sambil mengatakan.

"Kalau ini bukan berada di arena pertandingan kau akan langsung kubunuh ditempat! ",ucap Leila dengan nada yang marah dan juga ekspresi wajah yang masih kesal.

Setelahnya mengatakan itu, Leila lalu mulai berjalan menuju kearah Reina yang terlihat sedang bertarung dengan Doni akan tetapi.

"HEHEHEHEHE!...HAHAHAHAH....KEHAHAHA",ucap Frans yang tertawa sangat keras.

Ternyata Frans masih baik-baik saja dan juga menertawai Leila dengan posisi yang masih berbaring.

Lalu Leila yang melihatnya menjadi terkejut dan terdiam sejenak karena masih merasa kesal.

Frans setelah itu memanfaatkan hal tersebut dengan sigap dia langsung terbangun dan berlari menuju rumah bertanda yang sudah berada didekatnya.

Lalu dia langsung melepas kuncian kotak kardus yang berada dibelakang tas pengangkut miliknya dan segera melemparkan kotak kardus berlubang tersebut kearah rumah bertanda.

Setelah itu Leila langsung berlari menuju kearah Frans sembari mencoba menyambarnya lagi, tetapi pergerakannya menjadi terhenti setelah Frans berhasil memasukan kotak kardus tersebut ke dalam area yang ditandai.

Semua penonton yang berada ditempat duduk para peserta tes, setelah melihat hal tersebut lalu menjadi kaget karena Frans berhasil mengelabui Leila dengan pura-pura terkena serangan darinya.

Para penonton ditempat itu langsung berkomentar kepadanya sambil bersorak.

"Orang itu!....dia benar-benar licik juga ya dasar rakun! ".

"Wuuuuuu!....wuuuuuuu! ".

"Beraninya dia mempermalukan tuan putri Leila seperti itu dasar tidak tahu malu! ".

"Huuhaa!....meskipun bocah berkacamata itu tidak bertarung seperti kesatria tapi taktiknya lumayan juga....kyuuu!".

"Hei kamu disana!....apa kamu tahu lokasi toilet dimana anuu....".

Lalu berpindah lagi kearah arena pertandingan saat ini yang dimana.

Setelah Frans selesai melempar kotak kardus tersebut, lalu dia mulai mengejek Leila lagi dengan mengatakan.

"BUEEKK!...HAHAHAHAH....LIHATLAH PUTRI AKU TELAH BERHASIL MENIPUMU MAKAN ITU! ",ucap Frans yang tertawa sambil menjulurkan lidahnya keluar.

Leila yang mendengarnya pun menjadi sangat marah dan langsung mendekati Frans untuk memukul kepalanya dengan sangat keras hingga membuat Frans langsung turu ditempat.

'TONGGGG! ',(suara dari pukulan yang dihasilkan oleh Leila).

'BRUUUUUUK!',(suara dari Frans yang langsung turu ditempat).

Para penonton dari tempat para peserta tes yang menyaksikan Frans dipukul oleh Leila lalu mereka semua berteriak.

"Makan tuh!!....awokwkwkw!!!".

"Huuhaa!....sejujurnya aku merasa kasihan melihatnya kyuu! ".

"Bagus!.....bagus tuan putri hajar dia terus!! ".

"Aku sudah sampai batasnya dimana ruangan toiletnya!!.....siapapun!! ".

Ucap para penonton tersebut yang sedang memasang wajah yang senang.

Lalu kembali lagi ke tempat Frans dan Leila berada saat ini.

"Lihatlah nanti kau kacamata hitam yang benar-benar norak dan juga jelek!!....saat nanti kau mengambil kotak selanjutnya aku akan benar-benar mencincang habis dirimu dan juga tim kamu yang satunya....hmmp! ",ucap Leila dengan nada yang jengkel.

Setelahnya Leila langsung berlari menuju ketempat Reina dan Doni yang masih bertarung.

Disisi Frans yang saat ini tumbuh benjolan tumpuk dua dikepalanya, dia akhirnya pingsan ditempat dengan berbaring diarea rumah kecil yang sudah ada kotaknya.

*Disini waktu pertandingan yang tersisa hanya 3 menit lebih 40 detik lagi*.

Lalu berpindah kesudut pandang dari Doni yang pada saat itu masih bersama Frans yang dimana Frans berlari menuju ke arah Leila yang berada disebelah kiri untuk menerjang serangan kepadanya.

Sedangkan Doni saat itu berlari menuju kearah kanan untuk mencari rumah lain yang ada tandanya.

Disaat Doni berlari sembari melihat-lihat sekitaran semak-semak, ia dikejutkan dengan perangkap yang hampir tidak terlihat oleh mata telanjang.

Perangkap tersebut merupakan benang-benang yang cukup tipis yang terikat sambung kebawah dengan tumpukan jarum-jarum dibawahnya yang ditutupi oleh dedaunan.

Doni yang menyadari itu sebuah perangkap karena disana terdapat tumpukan jarum yang terlihat mengkilat.

Doni setelah itu memutuskan untuk berjalan mundur tetapi ia secara tiba-tiba didorong oleh Reina dari belakang.

Doni pada akhirnya terjatuh menuju kearah jebakan jarum yang berada dibelakangnya dan ia dengan refleks menggunakan pedangnya untuk menggeser tumpukan jarum tersebut.

Tetapi sayangnya beberapa jarum telah mengenai mukanya.

"Ahhhh!....adu!...aduh!...itu sakit tahu! ",ucap Doni yang sambil melepaskan semua jarum yang menempel di mukanya.

Setelah itu Reina lalu muncul dihadapan Doni dengan tatapan yang senang.

"Hahahaha....laki-laki memang bodoh sekali ya!...seharusnya tadi kamu bisa langsung melompatinya loh! ".

"Lebih baik kamu menyerah saja sekarang atau aku akan menghujani wajahmu dengan jarum lainnya",ucap Reina sambil melirik kearah Doni yang berada dibawahnya.

Doni yang saat ini masih berbaring dibawah sambil merasa kesakitan, lalu dengan cepat Doni bangun dari tempat itu dan menjauh darinya.

Setelah itu Doni mempersiapkan dirinya dengan melakukan kuda-kuda sambil memegang senjatanya yaitu pedang yang mirip rapier tetapi cukup lunak atau disebut dengan pedang cambuk.

Reina yang melihat Doni berdiri dihadapannya, lalu dia mulai melemparkan jarum-jarum tipis kearah wajah Doni.

Setelah itu Doni dengan cepat menghindarinya dengan cara berbalik kebelakang dan berlari dengan sekuat tenaga menuju kearah perumahan yang terlihat didekat sana.

Sembari menghindari semua lemparan jarum dari Reina yang secara brutal menghujani Doni dari belakang.

"Ini cukup gila!.....aku pikir dia membawa senjata yang normal untuk bertarung....tapi dugaan ku salah!....dia justru memakai gumpalan jarum sebagai senjatanya....sekarang aku harus bagaimana",ucap Doni dengan nada yang cemas sambil terus berlari dengan kencang menuju kearah perumahan.

Setelah Doni sampai kedalam perumahan, disana akhirnya ia menemukan tanda lingkaran yang berada dibalik-balik rumah tersebut.

Lalu disisi Reina yang tadi berlari mengikuti Doni dari belakang sembari menghujaninya dengan jarum.

Saat ini dia berlari menuju kearah kiri yaitu ketempat semak-semak dan disana Reina ternyata telah mempersiapkan semua jebakan benangnya yang telah terhubung ke arah dalam perumahan tersebut.

Ternyata dia telah merencanakan hal ini dari tadi berkat kecerdasan yang dia miliki dan juga perencanaan yang cukup matang.

Lalu berpindah kesisi Doni yang saat ini tidak menyadari bahwa Reina sudah tidak mengikutinya lagi dari belakang.

Doni tetap berlari kedepan menuju kearah perumahan yang dibagian tengahnya ada sebuah tanda lingkaran.

Lalu sesampainya Doni tiba didekat perumahan tersebut secara tiba-tiba kaki dan tangannya tidak bisa digerakan, seperti sedang membeku.

"Ehh?!...tangan dan kakiku tidak bisa aku gerakan.....rasanya seperti ada yang mengikatku kesegala arah! ".

"Tunggu tadi dia masih mengejarku dari belakang....tapi sekarang dia sudah tidak berada disekitaranku.....jangan-jangan ini adalah rencananya untuk mengurungku kemari? ",ucap Doni dengan tenangnya sembari membiarkan tubuhnya terjebak didalam benang-benang tersebut.

Sementara itu dari sudut pandang Reina yang waktu itu masih bersembunyi didalam semak-semak sambil menengok kearah Doni yang masih berlari kearah perumahan.

Dia lalu mulai menggerakan benang-benang miliknya yang ternyata telah dia susun secara rapi agar tidak terlihat jelas oleh Doni yang waktu itu masih berlari didalam perumahan tersebut.

Setelah Doni masuk kedalam area jangkauannya lalu Reina menggenggam semua susunan benang ditangannya dan mulai mengatakan sebuah jurus.

"Soul mode transformasi kedua Invisible Thread (benang tidak terlihat) ".

Pada saat itu lah Doni akhirnya masuk kedalam perangkap dari Reina dan mulai terjebak oleh gumpalan benang-benang.

Disaat Reina sudah merasakan Doni telah terjebak didalam jebakannya lalu dia mulai berbicara dalam hati.

"Orang itu benar-benar bodoh dan juga sembrono!...aku akhirnya bisa mengalahkan seseorang dengan senjata jiwa milikku lihatlah kakak!....nanti aku pasti akan menjadi orang yang hebat sepertimu",ucap Reina dalam hati sambil melihat kearah Marelao yang saat ini sedang menonton pertarungannya.

Setelah itu Reina mulai memancarkan serangan selanjutnya untuk mengakhiri Doni dengan mengatakan sebuah jurus.

"Soul mode elemen kedua Needle Storm Vortex (pusaran badai jarum) ".

Setelah itu disisi Doni yang masih terperangkap didalam gumpalan benang yang berada didalam perumahan itu.

Akhirnya Doni mencoba mengayunkan tubuhnya perlahan-lahan agar pedang yang ia genggam secara perlahan juga menggores benang yang mengikat seluruh tubuhnya.

Karena pedang yang Doni punya cukup lunak jadi pedang tersebut bergerak secara bergelombang dan pada akhirnya ia terlepas dari ikatan benang tersebut dan diikuti dengan.

Doni yang langsung berlari menuju kearah rumah yang telah diberi tanda sembari memotong semua benang-benang disekitannya.

Setelah itu secara tiba-tiba muncul tumpukan jarum dari bawah tanah yang langsung terbang menuju keatas dan setelah itu jarum-jarum itu menghujani Doni dari atas.

Lalu Doni yang menjadi panik setelah melihat itu, ia langsung mengayunkan pedang cambuknya keatas dan kebawah dengan sekuat tenaga.

Setelah itu beberapa jarum-jarum yang menghujani Doni langsung terbang keseluruh arah dan juga beberapa jarum tersebut ada yang mengenai tangannya.

Tetapi karena Doni merasa cukup panik jadinya Doni masih terus mengayunkan senjatanya keatas dan kebawah.

Disaat itu terjadi beberapa penonton yang menyaksikan Doni mereka lalu mulai berkomentar.

"Hey lihatlah dia!...bocah kacamata itu hebat juga bisa menepis semua serangan dari tuan putri Reina".

"Hebat apa dia memang sudah mahir menggunakan senjata cambuk itu? ".

Lalu Dominik Lupionez yang juga menonton pertarungan Doni, dia mulai berkomentar.

"Bocah kacamata!....kamu hebat juga bisa melakukan itu....hehe....bagaimana kalau aku memotret momen ini",ucap Dominik yang setelah itu memfoto Doni dengan ponsel miliknya.

Kita kembali lagi kesudut pandang dari Doni yang saat ini ia masih terus mengayunkan senjatanya sambil berbicara dalam hati.

"Aku bakalan mati!!....aku bakalan mati!!....aku bakalan mati kali ini!....ahhhh!!....padahal ini pertama kalinya aku memegang senjata ini....tapi rasanya entah kenapa aku sudah bisa melakukannya dengan benar!! ",ucap Doni dalam hati dengan nada yang panik.

Setelahnya Doni terus mengayunkan senjatanya sembari berlari menuju ke tempat rumah bertanda dan setelahnya disana Doni lalu berlindung dibalik miniatur perumahan yang terbuka.

Dan setelah itu Doni mulai melepas kunci tas pengangkut yang mengikat kotak kardus miliknya.

Lalu disaat yang bersamaan muncul Leila yang berlari kearah Doni dengan nekat menerjang badai jarum yang menghujani kepalanya sembari berteriak.

"Kacamata sialan!....kau akan ku cincang habis! ",ucap Leila yang masih terlihat kesal.

Saat ini Doni yang sudah membuka kuncian kotak kardusnya dan langsung mengambilnya dengan kedua tangannya, lalu ia melirik kesamping dan menjadi kaget.

"Ahhhhhh!....siapa gorilla ituuuu!! ",ucap Doni yang berteriak dengan nada yang panik setelah melihat Leila yang berlari menerobos badai jarum tersebut untuk menuju kearahnya.

Leila yang mendengar teriakan dari Doni, dia langsung berteriak kearahnya.

"SIAPA YANG KAU PANGGIL AKU GORILLA MATA EMPAT!!!.....KAU AKAN KU CINCANG TIDAK!!....AKU AKAN MEMBUNUHMU!!! ",ucap Leila yang menjadi berlari sangat cepat sembari terus menerjang badai jarum.

Setelah itu Doni menjadi panik dan langsung melemparkan kotak kardusnya kearah rumah yang sudah ditandai yang berada tepat disebelah kanannya.

Tetapi.

'SWIINGG! ',(suara dari samberan rapier Leila).

Setelah itu Leila menerjang kearah Doni yang masih berlindung dibawah miniatur perumahan dan langsung menghancurkan perumahan tersebut.

Tetapi setelah itu pergerakannya jadi berhenti dan begitupun juga dengan serangan badai jarum milik Reina karena kotak kardus dari Doni telah berhasil memasuki tanda lingkaran.

Dan disaat itulah kesunyian pun terjadi karena semua peserta tes yang berada diarena pertarungan terdiam seperti patung yang dimana.

Disisi Doni yang masih shock melihat Leila yang menyambernya dengan sangat cepat, lalu disisi Reina yang terpatung setelah mengintip kearah mereka berdua.

Dan disisi Leila yang saat ini masih kesal bercampur kecewa karena Doni sudah menaruh Kotak kardusnya diarea yang ditandai.

Lalu setelah itu mereka bertiga kembali lagi ketitik awal start untuk mempersiapkan ronde kedua secara adil meskipun didalam peraturan sebelumnya tidak ada dikatakan hal seperti itu.

Tetapi karena ini sudah menjadi keputusan mereka bertiga jadinya mereka memulainya lagi digaris start tim mereka masing-masing.

*Ngomong-ngomong Frans yang pingsan karena dipukul oleh Leila lalu dipindahkan ke ruang ganti oleh Amelia Koguri*.

*Kini Doni adalah tim kurir yang tersisa dan kini sisa waktu pertandingan sekarang hanya tersisa 3 menit 20 detik*.

Apakah Doni sendirian bisa melawan kedua pasangan putri bangsawan tersebut?.~

~==========================~

[Bab 11 : Duo Berkacamata vs Duo Putri Selesai].

Total Revisi : 1 Kali

FAQ : Q = Woi author kenapa jalan ceritanya lemot kayak siput!! | A = Sepertinya anda adalah tipe orang yang tidak menikmati sebuah jalan cerita dan sebagai author hati saya seperti ditusuk huhuhu....