Chereads / Break Package / Chapter 10 - Bab 10 : Kacamata Hitamku

Chapter 10 - Bab 10 : Kacamata Hitamku

Pada saat Mareleo akan memberikan aba-aba untuk memulai pertandingan, lalu tangannya terhenti setelah melihat para penonton yang terus bertambah.

Setelah itu dia mulai mengumumkan sesuatu kepada para karyawan squad yang ingin menonton pertandingan dengan mikrofon yang ada ditangan kirinya.

"Para penonton sekalian aku Mareleo Hol Viandez dari squad purple axolotl mengucapkan minta maaf karena telah membuat keributan sebelumnya yang menggangu aktivitas kalian ditempat ini!! ".

"Tetapi aku juga berterima kasih karena kalian mau mengorbankan waktu kalian untuk menonton tes kedua yang saat ini akan dimulai jadi tanpa basa basi!! ".

"Pertandingan kedua dimulai!! ".

Setelah Mareleo mengatakan itu, dia lalu mulai menembakan pistol keatas langit-langit.

'Durrrrrr! ',(suara tembakan pistol di ikuti oleh suara teriakan para penonton yang juga ikut bersorak).

Setelah mendengar itu, Doni dan Frans lalu mulai berlari kedepan secara bersamaan menuju kearah perumahan yang sudah diberi tanda yang berada disebelah kiri arena.

Di ikuti juga dengan tim perompak yaitu Reina dan Leila yang berlari menuju kearah mereka berdua berada.

Frans yang berlari kecepatan yang luar biasa, dia mulai menerjang serangannya kearah Leila yang sudah langsung berada dihadapannya.

Tetapi serangannya langsung hindari oleh Leila dengan gesit dan disaat yang bersamaan Leila ikut menyerang Frans dengan senjatanya yaitu senjata rapier.

Setelah menerjang serangan tusukan beruntun kearah Frans lalu serangannya ditahan oleh Frans menggunakan senjata katananya.

Leila menjadi terkesan setelah Frans bisa menahan serangan darinya secara akurat.

"Kamu cukup terampil juga ya.....bisa menahan seranganku dengan pedang sekurus itu",ucap Leila.

"TENTU SAJA PUTRI!...EMANG KAMU PIKIR AKU TIDAK PERNAH MELATIH KEMAMPUAN BERPEDANGKU!!....LALU UNTUK APA AKU BISA SAMPAI KESINI!! ",ucap Frans yang masih menahan serangannya dengan kedua tangannya.

Lalu dengan wajah Frans yang terlihat serius dia mengingat kejadian saat 6 tahun yang lalu di sebuah desa yang kumuh.

Disana terdapat banyak seorang elemantist yang sedang mengerumuni dirinya dengan tidak berdaya sambil berbaring kebawah.

Frans telah dipukuli oleh mereka lalu mencoba bangun untuk melawan balik dengan tangan kanan yang mengepal mencoba mencapai salah satu dari mereka dan mengatakan.

"DASAR KALIAN KURANG AJAR.... KEMBALIKAN BARANG KU....KANTONG TAS ITU ADALAH...UANG TERAKHIR PEMBERIAN DARI KAKAK KU! ".

Setelahnya mengatakan itu para kerumunan elemantist tersebut tertawa dengan kencang.

"Hahahahahaha!..hehehehehe!..heheheheh! ".

"Bocah mana mungkin aku mengembalikan nya kepada mu itu karena dirimu terlalu lemah apalagi kamu adalah manusia",ucap dari salah satu elemantist tersebut dengan raut wajah yang tersenyum dan lanjut mengatakan.

"Mahluk rendahan seperti mu menyuruh kami itu seribu tahun tidak jutaan tahun lebih cepat tahu! ",ucap elemantist tersebut dengan nada kesalnya dia lalu menendang wajah Frans yang telah bonyok.

Dengan tidak berdaya Frans yang hampir pingsan pun lalu melihat dengan samar ada seseorang pria yang mencoba menolongnya tetapi pandangannya langsung buram dan menghitam.

Orang tersebut terlihat memiliki penampilan rambut berwarna hitam pendek yang agak berantakan sambil menggunakan kacamata hitam bulat dan pakaian yang full hitam.

Dengan menggenggam senjata katana berwarna merah ditangan kanannya lalu orang itu mengatakan sebuah jurus.

"Soul mode elemen iblis pertama tebasan api neraka".

Dengan api yang menyelimuti seluruh katana orang itu langsung menerobos kearah kerumunan elemantis yang mengepung Frans.

Lalu orang itu langsung menebas semua elemantis dengan sangat cepat hingga langsung terjatuh ketanah.

Setelahnya dia menebas mereka semua,lalu orang itu mengambil kantong tas yang berisikan uang koin dan juga mengangkat tubuh Frans yang sudah berbaring lemah.

Saat Frans tersadar lalu terbangun ditempat tidur yang berwarna putih,yang ternyata dia sudah berada dirumah sakit.

Disana Frans melihat sudah ada kantong tas miliknya yang ditaruh di dekat meja.

Setelahnya Frans melirik kearah kantong tas tersebut dengan ekspresi wajah yang kebingugan, lalu orang yang tadi yang telah menyelamatkannya muncul dari balik gorden.

"Sepertinya kamu cukup beruntung bocah aku tadi yang sedang tersesat saat mengantar paket lalu melihat mu dipukuli oleh kerumunan orang",ucap orang tersebut sambil memegang kacamata hitamnya.

Frans yang langsung melirik kearah orang tersebut lalu dia menjadi agak jengkel.

"JANGAN PANGGIL AKU BOCAH PAMAN!!..NAMAKU ADALAH FRANS LUMIFRED! ",ucap Frans dengan nada yang ngegas.

Setelah itu orang tersebut lalu membuka kacamata hitamnya sambil melihat kearah Frans dengan tatapan yang terlihat seram.

"Ya ampun bocah, umurku masih 21 tahun tahu, jangan panggil aku paman itu tidak sopan bocah",ucap orang berkacamata hitam tersebut.

"AKU MENGERTI DAN JUGA PANGGIL AKU FRANS OM",ucap Frans yang setelahnya mendengar omongan dari orang tersebut dengan nada yang sedikit malu.

"AKU BERTERIMA KASIH KARENA SUDAH MENOLONGKU....KANTONG TAS YANG BERISI UANG ITU ADALAH PEMBERIAN TERAKHIR DARI KAKAK KU",ucap Frans dengan ekspresi wajah yang sedih dengan mata melirik ke bawah.

"Om katamu?...ya ampun bocah kamu itu tidak punya tatakrama?.....panggil saja aku Tomoka!......".

"Jagalah barang itu dengan baik-baik bocah dan juga latihlah tubuh mu agar lain kali bisa membela dirimu sendiri",ucap dari orang yang bernama Tomoka itu.

Lalu setelah itu dia mulai berjalan pergi meninggalkan Frans karena dia masih melanjutkan pekerjaannya.

"PAMAN ITU CUKUP KEREN JUGA....HMM....SEPERTI PERKATAAN NYA TADI.....AKU AKAN MENJADI KUAT AGAR BISA MELINDUNGI DIRIKU SENDIRI",ucap Frans dalam hati sambil melihat orang tersebut.

Setelah beberapa tahun berlalu di sebuah gedung yang telah terbengkalai disana Frans yang melatih tubuhnya dengan melakukan push up sembari menghitung.

"994..... 995....UGGHHH.....996.....997".

Ucap Frans dengan nada yang kelelahan dan disana dia pada akhirnya bisa mencapai angka seribu.

Tetapi setelah itu terdengar sebuah suara ledakan yang sangat keras didekat tempat dia berlatih.

'KABOOOOOM'.

'GROOOOM',(suara dari sebuah ledakan).

Ternyata saat ini di langit ada sebuah pertarungan yang hebat antar dua kendaraan terbang.

Disana terlihat sebuah kendaraan terbang yang berbentuk truk kontainer yang sudah tertembak cukup parah di bagian belakang dan kendaraan tersebut bertuliskan (Zender Corp).

Lalu di ikuti dengan kendaraan terbang lainnya yang berbentuk seperti bola berwarna hitam pekat yang memiliki sebuah garis lampu hijau ditengahnya dan juga terdapat meriam disemua bagiannya.

Pesawat bulat itu terlihat sedang mengikuti kendaraan truk hingga akhirnya kendaraan truk pengangkut tersebut terjatuh disekitaran gedung.

'GRUUUUKK!',(suara dari kendaraan truk yang telah jatuh ke daratan).

Frans yang sangat terkejut mendengar suara itu lalu berlari menuju ke arah jalan keluar untuk memeriksanya.

Sesampainya dia di sekitaran area tersebut lalu disana terlihat banyak puing-puing besi kendaraan yang terbakar.

Frans yang penasaran dia mulai berjalan menuju ke tempat yang lebih dalam dari puing-puing kendaraan tersebut dan dia dikagetkan dengan tiga tubuh yang sudah berbaring di dekat besi kendaraan truk tersebut.

Disaat yang bersamaan juga dari jauh ada tiga orang yang menggunakan seragam tempur lengkap dengan menggenggam senjata pistol biologis dikedua tangannya.

Mereka lalu mulai menyadari ada sosok keberadaan seorang bocah yang sedang terpatung melihat tiga tubuh yang berbaring disekiran sana.

Setelahnya mereka langsung bergegas menuju ke tempat Frans dan salah satu orang tersebut lalu mengatakan.

"Darimana bocah ini muncul apa kita bunuh saja tuan? ".

Saat sudah sampai disana lalu salah satu dari mereka mulai mengarahkan senjata pistolnya kearah Frans dan langsung mengatakan.

"Tentu saja dasar bodoh,maupun dia bocah atau bukan kita harus melenyapkan semua bukti yang ada disini agar nanti tidak dicari oleh pasukan mereka".

Setelahnya mereka bertiga mengarahkan pistol tersebut kearah Frans dan akan mulai menembaknya, lalu dari belakang mereka tiba-tiba ada yang menyerangnya.

'Swing'.

'Fruuuuump'.

Serangan itu merupakan tebasan angin yang melaju kearah tiga orang tersebut dan lalu hanya mengenai kedua orang lainnya karena salah satu dari mereka ada yang cukup cepat menghindarinya.

Lalu orang yang menyerang mereka bertiga muncul dari dalam pepohonan yang berada di dekat puing-puing kendaraan dan ternyata orang itu adalah Tomoka yang sedang terluka sambil memegang katana nya.

Tomoka langsung berlari menuju kearah Frans yang sedang terdiam lalu membawanya sambil berkata.

"Bocah sepertinya dirimu selalu saja berada dalam masalah ya aku hampir lupa kalau dulu aku pernah menolong mu juga",ucap Tomoka yang menunjukan wajah yang serius sambil memakai kacamata hitamnya.

Frans lalu melirik kearah Tomoka yang sedang terluka dibagian wajahnya dan akhirnya merasa tenang mulai mengatakan.

"TUNGGU KAMU OM YANG WAKTU ITU KAN".

Di ikuti oleh Tomoka yang mendengarnya lalu mengatakan.

"Sudah ku bilang jangan panggil aku begitu bocah, panggil saja namaku Tomoka".

Setelah mereka berbincang sambil berlari menuju gedung terbengkalai disana salah satu musuh yang tadi menghindari serangan dari Tomoka ikut mengejarnya dengan sangat cepat dan berkata.

"Tidak akan kubiarkan dirimu kabur saat kau sudah menumbangkan kedua temanku kau akan kubunuh disini!".

Lalu orang tersebut yang saat ini masih memegang pistol biologis dia mulai menembak kearah Tomoka dengan akurasi tembakan yang tepat.

Tomoka yang sedang berlari dan mengangkut Frans menggunakan tangan kirinya mulai mencoba menghindari semua tembakan dan juga Tomoka ikut menyerangnya balik menggunakan katana yang berada di tangan kanan dan mulai mengatakan jurusnya.

"Soul mode transformasi bagian kedua Katana iblis".

Saat mengatakan itu pedang katana miliknya berubah warna yang awalnya berwarna hitam menjadi warna merah.

Tomoka mulai menyerangnya dengan selimutan api merah yang menyala disekitar pedangnya dia lalu menggerakan katana nya kearah musuh.

Tebasan demi tebasan api yang terbang menuju kearah musuh mulai menyelimuti pandangan musuh yang mengejarnya.

Tetapi serangan itu mudah dihindari nya di ikuti oleh musuh tersebut yang menembak kearah Tomoka dan juga Frans.

Tomoka yang sedang berlari membawa Frans dia berbicara dalam hati.

"Sepertinya musuh kali ini cukup merepotkan juga,seandainya ada komandan yang ikut bertarung bersamaku disini pertarungan ini akan lebih cepat selesai".

Setelah itu Tomoka berhenti berlari dia mulai menaruh Frans ke bawah dan menyuruhnya untuk berlari.

"Bocah larilah aku akan menghadapi orang itu, sepertinya membawa mu hanya akan membebani ku saja, cepat lah!".

Frans yang mendengarnya akhirnya mulai berlari menjauh,lalu setelah itu Tomoka mulai menghadap kearah musuh yang sedang mengejarnya.

Musuhnya pun yang awalnya memakai pistol lalu mengganti senjatanya menjadi pedang lightsaber dan dia juga ikut berhenti menghadap kearah Tomoka dari dekat dan juga ingin bersiap siap menerjang ke arahnya.

Orang tersebut lalu berbicara kepada Tomoka sambil terlihat tersenyum bahagia diwajahnya.

"Sepertinya kau sudah mulai menyerah untuk berlari seperti tikus yang sedang terpojok".

"Disini aku akan langsung mengakiri mu dengan satu tebasan dari pedangku".

Tomoka yang sedang menghadap kearah musuhnya dengan tatapan yang serius dan juga berkeringat dia berkata dalam hati.

"Dari informasi yang aku dengar apabila aku terkena satu tebasan saja dari senjata".

"Orang itu akan membuat tubuhku langsung lumpuh jadi aku harus fokus menghadapinya",ucap Tomoka yang lalu dia melempar kacamata hitamnya ke bawah.

Setelah saling bertatapan muka pada akhirnya mereka berdua saling menyerang den pedang mereka masing-masing.

Frans yang saat ini sedang bersembunyi dibalik pillar pada ruangan gedung tersebut lalu mengintip pertarungan mereka berdua.

Dipertarungan yang intens tersebut, serangan demi serangan dari musuh tersebut terus menyambar kearah Tomoka sambil menghindari serangan dari katananya.

Di ikuti oleh Tomoka yang juga menghindari tiap serangan darinya dan juga terus menyerangnya tanpa henti.

Saat pertarungan tersebut berlangsung cukup lama pada akhirnya titik penentuan pertarungan mulai terjadi.

Mereka berdua mulai saling beradu serangan satu sama lain.

Disisi Tomoka yang akhirnya bisa mengenai bagian badan bawah musuhnya lalu dengan cepat mengayunkannya sampai ke arah bahu bagian kiri orang tersebut hingga melepas tangan kirinya.

Disisi lain dari musuh tersebut yang akhirnya juga mengenai Tomoka dan berhasil melubangi bagian tubuh depannya hingga menembusnya.

Pada akhirnya penentuan pertarungan dari mereka dua berakhir seri dengan mereka berdua tumbang secara bersamaan.

Kedua tubuh mereka akhirnya jatuh ke bawah dengan banyak sekali darah yang berceceran.

Disini terlihat senjata dari Tomoka yang lalu mulai menghilang perlahan lahan.

Frans yang melihatnya lalu berlari menuju arah Tomoka dan berteriak dengan kencang.

"PAMAN!....PAMAN PAMAN BANGUNLAH OEYYY! ".

Tomoka yang ternyata masih sekarat lalu mengatakan sesuatu kepada Frans.

"Bo...cah...sudah kubilang.....untuk kabur dari tempat ini...kau....masih saja disini...ya",dengan nada yang sangat lemas.

Frans yang sedang mendengarnya lalu menangis tetapi Tomoka dengan matanya yang ingin memudar mulai berkata kepada Frans dengan lemas.

"Bocah kumohon...padamu di ibu kota Lapice".

"Ada tempat yang bernama...zender sender disana ada adik perempuan ku bernama Sayumi Tomoka yang masih kecil sedang menunggu ku....tolong..sampaikan padanya aku sangat menyanginya....dan tolong jagalah dia saat dirimu sudah menjadi ku...a..t".

Setelah Tomoka mengatakan hal itu akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya dengan mata yang sudah pudar dan darah yang mengalir disekitar tubuhnya.

Pedang katana miliknya juga menghilang menjadi debu.

Lalu Frans pada akhirnya mulai menangis di bawah menatapi tubuh Tomoka yang sudah tiada.

Setelah menangis cukup lama akhirnya dia terbangun dan melihat kacamata hitam miliknya yang masih utuh dibawah.

Lalu Frans mengambilnya dan memakainya,dengan nada yang sedih Frans berbicara dalam hatinya.

"PAMAN...TIDAK TOMOKA!".

"AKU INGIN MENJADI ORANG YANG KUAT SEPERTI MU DAN JUGA AKU AKAN MENUJU KE TEMPAT YANG KAU KATAKAN TADI UNTUK MENYAMPAIKAN NYA KEPADA ADIK MU".

"JADI ISTIRAHATLAH DENGAN TENANG TOMOKA",ucap Frans yang sedang menghapus air matanya sambil mengenakan kacamata hitam dari Tomoka.

Setelah hal tersebut Frans lalu menuju ke ibu kota dan ke tempat yang bernama 'Zender Sender'.

Disana Frans di sambut oleh resepsionis wanita yang sedang berdiri dibelakang meja panjang yang berada di dalam ruangan tersebut dan mengatakan.

"Selamat datang di zender sender ada yang bisa di bantu?".

Frans lalu menuju ke arah resepsionis tersebut dan mengatakan.

"NONA APA KAMU MENGETAHUI RUANGAN DIMANA ORANG BERNAMA TOMOKA BERADA?".

Resepsionis itu pun lalu memberitahu lokasi ruangan tersebut kepadanya setelah itu Frans berjalan menuju ke ruangan dimana adiknya Tomoka berada.

Setelah akhirnya sampai di depan ruangan pintu yang telah diberitahu lalu Frans mulai memencet bell yang berada disamping pintu tersebut.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya pintu tersebut terbuka dan seseorang yang membuka pintu tersebut merupakan adiknya Tomoka yaitu Sayumi yang sambil melihat ke arah Frans dengan kebingungan.

"Kamu siapa? ",ucap Sayumi.

Setelah itu Frans yang berdiri didepan pintu lalu mulai menceritakan kejadian waktu kakaknya bertarung dengan seseorang digedung terbengkalai dan juga mengatakan pesan terakhir dari kakaknya.

Adiknya yang mendengarkan perkataan dari Frans tersebut lalu mulai menangis dan langsung menutup pintu ruangannya,meninggalkan Frans yang masih diluar.

Frans yang terlihat murung saat menyampaikan hal tersebut, lalu dia berjalan keluar.

"KAKAK SEPERTINYA AKU PUNYA SEBUAH TUJUAN KALI INI!!....APAKAH INI YANG INGIN KAMU SAMPAIKAN PADAKU....MEMILIKI SESEORANG YANG INGIN DILINDUNGI? ",ucap Frans dalam hati.

Setelah itu pun Frans akhirnya mulai melakukan latihan berpedang sampai pada dititik dia siap untuk melamar pekerjaan di tempat Tomoka bekerja yaitu kantor zender sender.

Setelah flashback tersebut Frans yang saat ini sedang menahan serangan dari Leila di arena pertandingan sambil saling bertatapan muka.

Akhirnya Frans mulai menggerakan katananya dengan cepat menuju kearah tubuh Leila dan berhasil menggores sedikit tubuhnya.

Leila pun akhirnya mundur dan mencoba menjaga jarak dari Frans.

"Ughhh..serangan darimu cukup cepat juga".

"Ini pertama kalinya ada orang yang bisa melukaiku dalam pertarungan....sepertinya aku akan mulai serius menghadapi mu disini...jadi persiapkan dirimu!! ",ucap Leila dengan nada yang tegas.

"BAIKLAH PUTRI AKU JUGA AKAN SERIUS MENGHADAPI MU",ucap Frans sambil tersenyum bahagia.

*Disini pertarungan mereka yang baru dimulai dengan batas waktu 5 menit,apakah Frans bisa mengalahkannya dengan mudah dan bisa menaruh kotak kardus ketempat tujuan? *.~

~==========================~

[Bab 10 : Kacamata Hitamku Selesai]

Total Revisi : 2 Kali

FAQ : Q = Kenapa setiap diakhir halaman ada keterangan? dan juga apa itu Ponk Sensei? | A = Jadi agar kalian para pembaca tidak merasa bingung saat mengganti bab lainnya | dan untuk pertanyaan yang kerakhir kata sensei juga bisa dipakai untuk para penulis yang ada dijepang dan saya hanya memakai itu untuk sebagai sebutan alternatif terkadang saya menyematkan ponkpoi juga didalam nya.