Setelah para trainer itu memberikan komentar tentang pertandingan pertama lalu berpindah ke salah satu trainer wanita berambut pirang yang tidak duduk dikursi para trainer.
Dia saat ini baru keluar dari ruang ganti dan berjalan menuju ketengah-tengah arena yang sudah hancur.
Trainer wanita berambut pirang tersebut bernama.
*( Amelia Koguri [Komandan divisi squad Lime Rabbit] )*.
Lalu trainer wanita bernama Amelia tersebut mulai berbicara menggunakan mikrofon ditangan kanannya.
"Tes..tes..tes..satu dua.....uhum! ".
"Karena arena pertandingan sedang diperbaiki mungkin akan memakan waktu sekitar sepuluh menit jadi untuk para peserta selanjutnya silahkan menuju ke ruang ganti sekarang juga,baiklah coba aku lihat nomor...nomor.....umm",ucap Amelia yang sepertinya dia telah lupa dengan nomor para peserta tes.
Lalu dia pergi menuju keruang ganti dan setelah itu dia kembali lagi sambil membawa papan layar besar yang berisi nomor para perserta yang akan bertanding selanjutnya.
*Tampilan yang terlihat di papan layar*.
[ (Perompak No 2 = No 6) vs (Kurir No 11 = No 7) *perompak menang*| (Perompak No 5 = No 16) vs (Kurir No 24 = No 25) | (Perompak No 15 = No 23) vs (Kurir No 8 = No 19) ].
Setelah memerhatikan papan layar tersebut lalu trainer wanita wanita berambut pirang itu kembali berbicara.
"Baiklah peserta tes nomor 5,16 dan juga nomor 24,25 silahkan menuju ke ruang ganti yang ada di sebelah kiri sekarang juga! ".
Kita kembali lagi kesudut pandang dari Doni yang dimana setelah ia mendengar perkataan dari trainer yang menyebut nomornya, lalu Doni dengan sigap langsung bangun dari kursi.
Tetapi berbeda dengan Frans yang saat ini masih tertidur pulas disampingnya dan Doni yang melihatnya langsung menendangnya dari depan hingga terjatuh.
"Woii bangunlah pertandingan kita akan dimulai lapet!!!.....woii kacamata hitam!!!",ucap Doni sambil berteriak dengan ekspresi wajah yang sangat kesal.
Setelah terjatuh kebawah karena ditendang oleh Doni, Frans pada akhirnya terbangun dengan posisi badan yang masih berbaring kebawah dengan kacamata hitamnya yang masih menempel diwajahnya.
"UHHH....HAH!....DONI!.....APA KITA SUDAH LULUS?! ",ucap Frans yang berteriak dengan keras sambil mengusap-usap matanya.
Setelah mendengar perkataan dari Frans, Doni langsung menginjak-injak wajahnya sambil berteriak.
"Hah!....Lulus dari anus mu!....pertandingan kita baru saja akan dimulai!!....ayo cepat bangunlah kacamata hitam!!".
Frans yang terinjak-injak oleh Doni akhirnya bangun dari tempat dia berbaring sambil berbicara dengan nada yang masih mengantuk.
"ADU...DU.....DUH.....JADI DONI KITA MASIH DALAM TES KEDUA?....TADI SEKILAS AKU MELIHAT KITA SUDAH MENANG...UAAAHAM! ",ucap Frans sambil merentangkan kedua tangannya.
Doni yang saat ini sudah terlihat jengkel lalu memegang kerah baju bagian belakang Frans dan langsung menyeretnya menuju keruang ganti yang berada dipojok kiri ruangan.
Setelah mereka berdua sudah berada didalam ruangan tersebut, disana terdapat dua orang gadis yang merupakan tim perompak yang nanti akan dilawan oleh Doni dan Frans.
Disana salah satu dari mereka terlihat kebingungan dengan senjata yang ingin dia pilih, dia terus melirik-lirik kearah senjata rapier dan juga pedang besar yang ada dihadapannya.
Penampilan dari kedua gadis berambut putih itu terlihat cukup rapi, mereka memakai pakaian yang sama dengan pakaian baju kemeja putih dan dasi kupu-kupu panjang berwarna hitam.
Untuk bagian bawahnya mereka memakai rok hitam pendek dan salah satu dari mereka memakai sepatu high heels berwarna hitam dan yang lainnya memakai sepatu sneakers berwarna putih.
Waktu Doni dan Frans melihat-lihat sekitar ruang ganti, disana terdapat banyak sekali peralatan senjata dari senjata yang berukuran sekecil jarum hingga ukuran yang sebesar meriam api.
Frans yang melihat senjata disana lalu tanpa pikir panjang dia memilih senjata katana (pedang samurai), dengan ekpresi wajahnya yang terlihat senang dia berkata.
"UWAAAH! HEBAT!!...INI KATANA YANG SANGAT TAJAM DAN CUKUP RINGAN!!...LIHAT DONI AKU BISA MENGAYUNKAN NYA HANYA DENGAN SATU TANGAN SAJA LOH!!!....EHH?.....HOEYYY!...DONI KAMU!! ".
Di saat Frans sedang mengatakan hal itu, ternyata dia dihiraukan oleh Doni yang terus berjalan maju untuk melihat-lihat senjata pedang ramping yang berbentuk cambuk.
Setelah Doni terus menatapi senjata itu, ia jadi teringat kembali waktu dirinya masih kecil, ayahnya pernah memakai senjata yang sama pada saat dia masih bekerja menjadi kurir zender sender.
Setelah itu Doni ingin mengambil senjata tersebut, tetapi ia langsung berhenti karena dihampiri oleh Frans yang marah karena tadi dia telah dihiraukan.
"DONI SIALAN!...KAMU MEMBUATKU KAYAK ORANG GILA SAJA TADI!!....JANGAN MENGHIRAUKAN DIRIKU YANG HEBAT INI SEDANG BERBICARA",ucap Frans yang berteriak dengan keras sambil melihat kearah Doni.
"Tapi kamu memang gila loh!!....tadi kita hampir saja di disqualifikasi karena kamu sedang tertidur pulas dikursi!! ",ucap Doni yang juga menjadi terlihat marah.
Pada saat Doni dan Frans yang saat ini sedang berdebat, lalu mereka di lihat oleh kedua gadis peserta tes tersebut.
"Mereka itu kenapa malah berantem disaat seperti ini? ",ucap salah satu dari gadis peserta tes tersebut.
Lalu gadis disebelah nya menjawab dengan nada yang meremehi.
"Hiraukan saja!...laki-laki memanglah sebodoh itu kakak".
Lalu tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka cukup keras dan muncul seorang trainer wanita berambut pirang yang waktu itu berada di luar untuk memperbaiki kerusakan arena.
Penampilan dari trainer wanita berambut pirang tersebut, dia memakai baju kemeja putih yang berisi dasi warna hitam dan memakai rok pendek warna hitam dan juga sepatu high heels warna hitam dengan kaos kaki legging warna putih.
Lalu wajahnya terlihat imut dan berambut panjang rapi berwarna pirang dengan warna mata berwarna biru terang.
Trainer wanita tersebut lalu berjalan menuju kearah Doni dan Frans yang sedang ribut sambil mengatakan sebuah jurus.
"Soul...mode transformasi pertama akar pohon cambuk".
Setelahnya dia mengatakan itu lalu muncul sebuah portal kecil dari atas tangannya dan juga muncul sebuah senjata berbentuk cambuk ranting pohon besar yang berwarna hijau dari dalam portal tersebut dan dia langsung menariknya kebawah.
Lalu trainer wanita berambut pirang itu dengan sangat cepat menggerakan senjatanya kearah Doni dan Frans yang langsung mengikat mereka berdua dengan erat.
Sontak mereka berdua pun terkejut dan juga kedua orang gadis peserta tes yang melihatnya ikut terkejut lalu melirik kearah trainer wanita tersebut yang berada disamping mereka.
Trainer wanita berambut pirang itu lalu mencoba berbicara kepada mereka berdua dengan nada yang kesal.
"Kalian itu dari tadi bikin ribut saja terutama kamu bocah laki-laki yang memakai kacamata hitam!.....tadi itu ngapain kamu tertidur padahal ini adalah giliranmu untuk bertanding! ".
"Ihhhh kalian berdua itu bikin malu saja! ".
Setelahnya mengoceh cukup lama lalu trainer wanita berambut pirang tersebut mulai melepas ikatan yang mengunci Doni dan juga Frans dari senjata ranting cambuk tersebut.
Lalu senjata ranting cambuk itu secara tiba-tiba menghilang dari genggamannya dan setelah itu dia mulai memperkenalkan diri dan juga menjelaskan sesuatu kepada mereka semua.
"Ya ampun kalian ini merepotkan saja tapi sudahlah karena aku adalah trainer kalian untuk tes ini juga jadi!.....pertama-tama aku akan memperkenalkan diriku dulu namaku adalah Amelia Koguri".
"Aku akan menjelaskan sesuatu kepada kalian berempat karena pertandingan sebelumnya yang menghancurkan seluruh area pertarungan".
"Jadi peraturannya diubah lagi...jadi bagi kalian yang merupakan seorang elemantist....kalian tidak diperbolehkan lagi menggunakan elemen dan kalian hanya bertarung menggunakan senjata yang akan kalian pakai saja".
"Jadi aku akan memberikan kalian waktu untuk melakukan persiapan disini secepatnya terutama untuk tim kurir kalian akan memakai ini",ucap Amelia yang secara tiba-tiba membawa sebuah tas pengangkut kayu.
Saat Doni mendengarkan penjelasan dari Amelia lalu ia berkata dalam hati dengan lega.
"Syukurlah aku pikir pertarungan nanti akan menjadi menakutkan".
Setelah melakukan persiapan penuh untuk pertandingan babak kedua, Doni pada akhirnya memutuskan untuk memakai senjata pedang lunak mirip seperti cambuk yang ia genggam di tangan kanannya dan juga Doni mengenakan tas pengangkut yang memiliki papan kayu dibawahnya.
Begitupun juga dengan Frans yang memegang sebuah senjata katana ditangan kanannya.
Lalu Amelia mulai membicarakan sesuatu kepada semua tim yang telah siap tersebut.
"Ingatlah kalian tidak di perbolehkan menggunakan elemen dan juga tidak diperbolehkan membunuh lawan kalian....setelah pertandingan selesai bagi kalian yang telah lulus akan diberikan jam istirahat selama 1 jam....lalu setelah itu kembalilah kedalam ruangan tes ini lagi".
"Kalau sudah jelas sekarang silahkan untuk bersiap siap dengan pertarungan kalian",ucap Amelia yang menghadap kearah pintu keluar ruang ganti.
Doni dan Frans yang merupakan tim kurir lalu di berikan kotak kardus oleh Amelia dan mulai menaruhnya kedalam tas pengangkut mereka masing-masing.
Setelah itu Amelia mulai menjelaskan sesuatu kepada mereka berdua.
"Baiklah kalian berdua!...ingatlah untuk mengambil kotak ketiga ini pada saat kalian selesai menaruh satu kotak lainnya ke rumah yang sudah ditandai mengerti? ",ucap Amelia yang memegang satu kotak kardus dengan kedua tangannya.
Doni dan Frans yang mendengar ucapan Amelia lalu mereka berdua menjawab dengan nada yang tegas.
"Shiap! ".
Ketika pintu ruang ganti dibuka, mereka langsung mendapat sambutan dari para penonton yang bertambah dan juga para trainer dengan tepuk tangan dan sorakan yang meriah.
Ternyata para penonton yang bertambah tersebut merupakan segerombolan anggota squad dari berbagai cabang zender sender lainnya yang saat ini mereka semua berada dikursi para peserta tes.
*Ditempat tersebut masih terdapat empat peserta tes lainnya yang masih duduk disana*.
Dengan tiba-tibanya penonton yang bertambah Doni menjadi agak gugup karena tidak terbiasa dilihat oleh kerumunan orang tetapi ia mencoba untuk terlihat biasa saja.
Tetapi hal tersebut berbanding terbalik dengan Frans yang terlihat sangat senang sambil melambaikan tangannya kearah para penonton dan berteriak.
"KALIAN SEMUA LIHATLAH PERTARUNGAN HEBAT DARI SANG FRANS LUMIFRED INI!!! ",ucap Frans dengan pedenya.
Doni yang mendengarnya lalu mendekat kearah Frans dan berbisik kearahnya dengan mengatakan.
"Woii!....Frans kamu selalu terlihat positif sekali ya dari yang aku lihat mereka tidak melirik kearah kita loh! ",ucap dari Doni yang berbisik dengan nada yang ngegas.
Para penonton tersebut ternyata tidak mendukung tim kurir dari Doni dan juga Frans melainkan tim perompak dari dua orang gadis yang sedang berjalan maju tersebut.
Berpindah ke sudut pandang para penonton yang berada di tempat duduk para peserta tes.
Disana terdapat 30 lebih orang yang menonton pertandingan sambil berdiri dan juga ada yang duduk dikursi para peserta tes.
"Ohh woi!...lihatlah itu!...itu adalah tuan putri Reina!! ".
"Tuan putri Reina!...kyaaaa!....imut banget! ".
"Disana juga ada tuan putri Leila tapi dia terlihat menyeramkan...".
"Eh....tadi ada guncangan yang keras dan ribut sekali aku jadinya menuju kemari disini ada apa? ".
"Huuhuuu!.....aku yang keren ini jadi ikut penasaran juga!...kwaaa! ".
Ucap dari suara para penonton yang terdengar di tempat tersebut.
*Ternyata kedua orang gadis dari tim perompak tersebut, merupakan seorang bangsawan dari kekaisaran, salah satu dari mereka bernama Reina Ron Vivilion dan juga Leila Hol Viandez yang merupakan keluarga sepupu dekat*.
Frans yang akhirnya menyadari bahwa para penonton tidak ada yang mendukungnya, dia lalu menjadi kesal dan berteriak kepada Doni dengan nada yang ngegas.
"HEI DONI AYO KITA HABISI PARA PUTRI TERSEBUT AKU JADI JENGKEL MELIHATNYA!!!!.....KITA BUKTIKAN KALAU ORANG BIASA SEPERTI KITA JUGA JAUH LEBIH HEBAT DARI MEREKA!!! ",ucap Frans.
Lalu Reina dan Leila yang berada didekatnya juga ikut mendengar perkataan dari Frans dan secara bersamaan mereka juga ikut berteriak.
"Coba saja kalau bisa!....buek! ",ucap dua gadis tersebut dengan Reina yang menjulurkan lidahnya kearah Frans.
Lalu Frans yang termakan oleh ejekan dari Reina, dia langsung menjadi jengkel dan langsung berteriak kearahnya.
"OEEEI PUTRI SIALAN!!!....AKU AKAN MENGABISI DIRIMU LIHAT SAJA NANTI!!!.....IIHHHH!!! ",ucap Frans yang keluar asap dari telinganya.
Setelah mereka semua sudah berada ditengah arena pertandingan untuk saling bertatapan muka, lalu masing-masing tim tersebut mulai berjalan menuju ketempat start mereka.
Berpindah kesudut pandang para trainer yaitu Dominik Lupionez yang melihat kearah Doni berkata dalam hati.
"Bocah aku saat ini mendukung mu dan percaya padamu bisa memenangkan ini".
"Dari tes fisik sebelumnya aku bisa merasakan dirimu yang mempunyai sebuah tekad untuk bisa masuk ke dalam perkerjaan ini".
Lalu berpindah kesudut pandang dari tim kurir yaitu Doni dan Frans yang sedang bersiap siap diposisi startnya.
Dengan posisi tubuh yang berdiri menghadap kedepan dan tangan yang memegang senjata,Doni dan Frans yang menunjukan ekspresi wajah senang mereka sambil melirik ke arah depan.
*Meskipun saat ini pertandingan mereka tidak diperbolehkan menggunakan elemen, tetapi apakah tim musuh dari Doni dan juga Frans cukup kuat ? *.~
~==========================~
[Bab 9 : Persiapan Untuk Pertandingan Kedua Selesai]
Total Revisi : 1 Kali