Chereads / Break Package / Chapter 7 - Bab 7 : Kurir vs Perompak (1)

Chapter 7 - Bab 7 : Kurir vs Perompak (1)

Akhirnya Doni tiba kembali ke ruangan tes tersebut dengan tepat waktu.

"Ahhh...ahhh...ahhh....ak...akhirnya sampai....juga tepat waktu! ",ucap Doni yang sedang ngos-ngosan berlari menuju ke dalam ruangan tes.

Pada saat ia sudah memasuki ruangan tersebut, secara tiba-tiba isi dari ruangan tersebut menjadi berubah jauh.

Seperti sihir yang bisa mengubah segalanya, semua sisi ruangan tersebut, berubah menjadi sebuah arena koloseum besar yang berbentuk lingkaran yang dimana bagian tengahnya terlihat luas.

Dan juga bagian tengah arena terdapat banyak rumah-rumah kecil dan semak-semak dan juga pepohonan kecil seperti didalam taman kecil.

Saat ini di dalam sana sudah terdapat 11 orang peserta tes lainnya yang sedang berdiri menghadap kearah panggung (tidak termasuk Doni).

Dari yang dilihat oleh Doni kebanyakan peserta tes yang lulus adalah laki-laki dan sisanya adalah tiga orang perempuan.

Setelah melihat semua wajah dari para perserta tes yang lulus, lalu Doni menjadi heran setelah melihat orang berandalan berkacamata hitam yang ingin boker itu ternyata juga lulus dari tes fisik.

Orang berandalan itu sekarang sedang duduk di posisi paling depan dari para peserta tes yang sedang berkumpul.

Saat ini dia terlihat seperti memiliki ekspresi wajah yang ingin mati dengan mulut yang terbuka lebar dan juga keluar sebuah roh putih dari dalam mulutnya.

*Orang berkacamata hitam itu sebenarnya sudah boker pada saat jam istirahat tapi dia terlihat seperti itu karena sedang cedera dibagian dua bola emas miliknya (masa depan miliknya), waktu saat menjalankan tes fisik*.

Setelah itu Doni berjalan menuju antrian para peserta tes, dan disana ia melihat enam orang trainer yang sedang berdiri diatas panggung termasuk.

Dominik Lupionez dan juga salah satu pria kekar yang telah membawanya keruang tes pada saat pertama kali bertemu di ruangan warp zone.

Lalu diatas panggung tersebut terlihat salah satu dari mereka yang mulai melangkah maju.

Orang tersebut merupakan trainer laki-laki yang terlihat cukup berwibawa dan juga tatapannya yang dingin.

Dengan penampilan rambut panjang yang rapi berwarna putih dan mata berwarna merah terang, dia memakai mantel jas berwarna putih dan ungu dengan baju kemeja warna ungu tua di dalamnya dan juga memakai celana panjang berwarna hitam dengan sepatu hitam polos.

*Orang itu juga merupakan seorang manusia biasa*.

Lalu trainer tersebut mulai berbicara cukup lama dengan nada yang terdengar cukup tegas dan juga keras.

"Hadirin semua para peserta tes sekalian....namaku adalah Mareleo Hol Viandez, aku adalah komandan divisi squad dari Purple Axolotl (Axolotl ungu) ".

"Sekarang ini aku yang akan menjadi pengawas tes kalian di tes kali ini bersama dengan para trainer lain nya yang juga akan ikut membantu kalian untuk mempersiapkan peralatan dan juga menyaksikan pertandingan kalian nantinya".

"Tapi pertama-tama aku ucapkan selamat bagi kalian yang sudah lulus di tes fisik sebelumnya".

"Jadi sekarang aku akan menjelaskan kepada kalian semua untuk tes kali ini.....kalian semua akan mendapatkan satu jenis peran dari dua jenis peran lainnya yaitu peran perompak dan juga peran kurir".

"Di sini kalian akan tidak akan bertarung sendirian karena kalian nanti akan bertarung bersama satu orang lainnya di dalam peran tim kalian masing-masing.....tetapi sebelum itu".

"Untuk mendapatkan sebuah peran kalian akan mengundi di dalam kotak hitam yang ada di sebelahku ini".

"Setelah itu silahkan letakan kertas undian kalian ke arah lensa kamera yang sudah di taruh disamping ini untuk discan oleh kamera tersebut".

"Saat semuanya sudah di scan, lalu dua trainer ini yang akan bertangung jawab untuk membuatkan tim dan lawan untuk kalian semua",ucap Mareleo sambil menunjuk kearah dua trainer wanita yang berada disamping kirinya.

Setelah itu Mareleo mulai lanjut menjelaskan tentang tesnya lagi.

"Lalu untuk soal peraturannya cukuplah mudah untuk peran kurir adalah mengantarkan 3 buah kotak kardus ke area perumahan tertentu yang sudah diberi tanda".

"Jadi setelah kalian menaruh kotak kardus tersebut di depan rumah yang sudah diberi sebuah tanda, salah satu dari kalian yang sudah tidak membawa kotak kardus di dalam tas harus kembali ke titik awal start untuk mengambil kotak kardus lainnya".

"Lalu untuk peran perompak adalah menghentikan tim kurir agar tidak sampai ke rumah yang sudah ditandai".

"Tapi apabila tim kurir sudah menaruh kotak kardus di tempat yang sudah ditandai, kalian tidak diperbolehkan menyerang salah satu dari mereka yang sudah tidak memiliki kotak kardus dan juga bagi tim kurir yang sengaja membuka kotak kardus sebelum mencapai area yang ditandai akan langsung di disqualifikasi".

"Bagi kalian yang merupakan seorang elemantist kalian diperbolehkan untuk menggunakan elemen untuk bertarung".

"Apabila salah satu orang dari tim tersebut tidak sadarkan diri saat bertarung maka dia akan dianggap tumbang dan tim yang tersisa harus melanjutkannya".

"Tetapi apabila kalian sengaja ataupun tidak sengaja membunuh lawan kalian, tim kalian akan langsung di disqualifikasi".

"Dan juga apabila semua orang dari tim kurir  telah tumbang, pertandingan kalian akan langsung berakhir".

"Kalian hanya memiliki batas waktu selama 5 menit dalam satu kali pertandingan, apabila peran kurir tidak bisa mengirimkan semua kotak tersebut sampai waktu habis, pemenangnya adalah peran perompak sekian".

Setelah Mareleo menjelaskan semua tentang tes tersebut dengan sangat panjang.

Lalu Mareleo dan empat trainer lainnya, termasuk Dominik dan juga pria kekar itu keluar dari panggung dan berjalan menuju kearah tangga yang berada di belakang panggung.

Disana telah disediakan kursi untuk para trainer agar bisa mengamati para peserta tes bertarung dan sekarang menyisakan dua trainer wanita yang saat ini masih berdiri diatas panggung.

*Salah satu trainer wanita tersebut memiliki rambut berwarna biru tua dan satunya berwarna pirang*.

Setelah mendengar penjelasan dari Mareleo, Doni lalu berpikir dalam hatinya.

"Jadi begitu ya...dari yang aku dengar tentang peraturan tadi.....mendapatkan peran perompak akan membuat tes ini menjadi cukup mudah karena mereka hanya harus mengentikan peran kurir untuk menaruh 3 kotak ke arah rumah yang telah ditandai".

"Selama perompak bisa mengulur waktu hingga waktu habis atau menumbangkan semua tim kurir.....itu sudah dibilang lulus",ucap Doni dalam hati dengan gestur tangan yang memegang dagunya.

Lalu tiba-tiba suara speaker pun terdengar mengatakan.

"Untuk semua peserta yang sudah berada disini.....mohon untuk mengantri di samping area panggung sekarang juga!..".

Ternyata suara itu berasal dari salah satu trainer wanita berambut biru tua yang mengatakan hal tersebut sambil memegang mikrofon ditangan kanannya.

Trainer itu kembali menjelaskan sesuatu dengan suaranya yang cukup keras.

"Salah satu dari kalian akan mengundi peran dikotak ini jadi silahkan masukan tangan kalian ke dalam kotak undian ini untuk mendapatkan peran kalian masing-masing".

"Jadi cepatlah kesini kalian semua!! ".

Setelah mendengar arahan darinya lalu semua peserta tes mulai berbaris diarea dekat panggung dan Doni memutuskan untuk mengantri dibarisan tengah dari para peserta tes lainnya.

Setelah menunggu cukup lama, pada akhirnya Doni mendapatkan gilirannya untuk mengundi.

Doni lalu maju kedepan panggung dan mulai memasukan tangannya kedalam kotak undian sambil berkata dalam hati.

"Aku ingin mendapatkan peran perompak!..aku ingin mendapatkan peran perompak!...kumohon! ",ucap Doni dengan ekspresi wajahnya yang cukup gugup sambil mengeluarkan tanganya yang sudah mengambil salah satu kertas undian.

'Bing',(suara dari kotak undian tersebut).

Dengan siluet yang menutupi tulisan pada kertas tersebut, lalu Doni mulai perlahan-lahan mencoba melihat tulisan dan ia ternyata mendapatkan peran ( Kurir ).

"Tidak!!.....kenapa aku mendapatkan peran yang lebih sulit! ",ucap Doni dalam hati dengan nada yang kesal dan juga dicampur dengan ekspresi wajah yang sedih.

Lalu salah satu trainer wanita berambut pirang yang saat ini berjalan kearah trainer wanita berambut biru tua, dia lalu mengarahkan para peserta tes yang sudah mengundi untuk menuju kearah meja yang berisi kamera.

"Silahkan perlihatkan peran kalian masing-masing dikamera yang sudah aku sediakan ini",ucap dari trainer wanita berambut pirang tersebut.

Lalu setelah mengundi Doni mulai berbaris lagi untuk memperlihatkan kertas undian miliknya diarea lensa kamera untuk di scan oleh kamera tersebut.

Setelah semua peserta tes selesai melakukannya, trainer wanita berambut biru tua lainnya lalu membawakan sebuah papan layar besar yang akan memberitahu mereka semua tentang tim dan juga musuh yang nanti akan mereka dapatkan.

'Ding Dung',(suara dari papan layar pun terdengar).

Akhirnya papan layar tersebut menunjukan nomor para peserta yang akan dijadikan tim dan juga lawan.

*Tampilan yang kini terlihat*.

[ (Perompak No 2 = No 6) vs (Kurir No 11 = No 7) | (Perompak No 5 = No 16) vs (Kurir No 24 = No 25) | (Perompak No 15 = No 23) vs (Kurir No 8 = No 19) ].

Setelah melihat papan tersebut Doni dengan cemas berkata dalam hati.

"Kebetulan macam apa yang aku alami saat ini?...kenapa aku bersama orang berandalan itu dan juga mendapatkan peran kurir disaat yang bersamaan!".

"Tamat lah diriku....maafkan aku ayah...aku tidak akan bisa lulus di tes selanjutnya....",ucap Doni dengan nada yang cemas ditambah dengan ekspresi wajahnya konyol sambil mengeluarkan air mata.

Disaat Doni yang bengong memikirkan hal  tersebut, orang berandalan yang memakai kacamata hitam itu mulai menghampiri Doni sambil menepuk-nepuk pundaknya.

'Plak!..Plak!..Plak!...',(suara tepukan yang terdengar cukup keras).

Dengan wajah yang terlihat bahagia orang berandalan tersebut berbicara dengan nada khas 'pria' nya kepada Doni yang sedang bengong dengan kedua matanya yang berwana putih.

"OHH JADI KAMU YANG AKAN MENJADI TEAM DENGAN DIRIKU YANG HEBAT INI SALAM KENAL YA NAMAKU 'FRANS LUMIFRED',SIAPA NAMAMU MATA EMPAT?".

Setelah Doni mendengar perkataan dari Frans, Doni langsung memperbaiki espresinya yang konyol tersebut menjadi ekspresi wajah cemberut dengan matanya tertuju kearah Frans.

"Doni Suvelius....dan juga jangan panggil aku mata empat nanti aku akan menghancurkan kacamata hitam norakmu itu.....",ucap Doni dengan nada yang lemas dan juga mengeluarkan aura kegelapan yang suram.

Setelah itu Doni langsung berkata dalam hati saat ia selesai memperkenalkan diri.

"Kenapa dia menepuk-nepuk pundak ku?!!.....jangan-jangan tangan itu tadi bekas dia cebokan?!!....Ughhh!!! ",ucap Doni dalam hati dengan nada yang ngegas.

Frans yang mendengarkan Doni mempernalkan diri, dia langsung menjadi tersenyum dan berteriak dengan sangat keras.

"AHHH DONI!!....KAMU CUKUP MENYENANGKAN JUGA YA!!...MUAHAHAHAH YEAHAHAHAH!!".

Setelah mendengarkan teriakan dari Frans, Doni malah jadi merasa malu dan mulai menjauh darinya secara diam-diam.

*Karena suara teriakan Frans yang cukup keras, para peserta tes lain yang mendengarnya lalu melirik kearah Frans dan berpikir kalau dia adalah orang yang stres*.

Lalu tes pun berlanjut dengan babak pertama dari peserta nomor 2 dan nomor 6 melawan peserta nomor 11 dan nomor 7.

Para peserta tes yang terpilih tersebut lalu dipanggil oleh salah satu trainer wanita berambut pirang yang berada disana untuk menuju ke ruang ganti yang ada diujung kiri ruangan.

Dan setelah itu semua peserta tes yang belum mendapatkan giliran, di arahkan ke tempat kursi penonton untuk para peserta tes oleh trainer wanita lain berambut biru tua.

Setelah selesai melakukan itu trainer wanita berambut biru tua tersebut langsung berjalan menuju kearah kursi para trainer lainnya untuk menonton pertandingan.

Lalu disisi lain yaitu tempat duduk untuk para peserta tes, disana terdapat sepuluh kursi besi yang berderet dua.

Kursi-kursi tersebut telah disiapkan oleh trainer wanita berambut biru tua tadi agar para peserta tes dapat rileks dan juga bisa ikut melihat pertandingan awal.

Setelah Doni berjalan menuju tempat duduk, ia lalu memilih tempat duduk di posisi paling ujung kiri yang berada urutan kedua karena dia merasa malu dengan tingkah kocak timnya itu.

Tetapi Frans langsung ikut memutuskan untuk duduk dikursi sebelah Doni yang berada disamping kanannya dengan ekspresi wajah tersenyum menghadap kearah Doni.

Lalu Doni menghiraukannya dan kepalanya saat ini hanya tertuju lurus kearah arena.

"Seperti apakah pertarungan antar peran kurir dan perompak diarena ini, aku jadi penasaran, apakah mereka menggunakan senjata sungguhan? ",ucap Doni dalam hatinya saat duduk melihat arena pertandingan.

*Pertandingan babak pertama akan dimulai siapakah yang akan menjadi pemenangnya?*.~

~==========================~

[(Petit Package Time) Ponk sensei jelaskan apa sebernarnya komandan divisi itu?,"Oke akan kujelaskan jadi setiap cabang Zender Sender terdapat satu squad atau teamnya masing-masing jadi mereka terbagi kedalam divisi 1 hingga yang paling banyak sampai divisi 5, Jadi yang memimpin semuanya adalah komandan divisi, mereka tak hanya kuat tapi juga cukup cepat dalam bertindak dan mereka juga bertanggung jawab dengan semua divisi yang ada di dalam squad mereka..sekian",.....eh?].

[Bab 7 : Kurir vs Perompak (1) Selesai]

Total Revisi : 1 Kali

FAQ : Q = Apa arti dari simbol (*)dan (') dan juga (") ? | A = Arti dari (*) artinya simbol narator atau pemberitahuan, lalu (') artinya simbol sebuah benda atau efek suara, lalu yang terakhir (") artinya simbol komunikasi tiap karakter.