Jujur saja Halda merasa sangat terganggu dengan kehadiran cowok asing di dekatnya itu. Ia adalah tipe orang yang mempunyai karakter sangat introvert.
"Aku boleh duduk di samping kamu tidak, Halda?" (Irfan menatap wanita manis di depannya untuk menunggu jawaban).
"Terserah!" (Halda mengabaikan Irfan, ia tetap fokus pada buku yang dibaca nya sedari awal).
Irfan Wijaya, cowok ganteng yang baru duduk di bangku SMA. Dari pertama dia menginjakkan kaki di sekolah favorite ini, matanya selalu menatap pada satu wanita cantik dan imut bernama Halda.
"Kamu ke kantin tidak, Halda?" (Tanya Irvan saat bel tanda istirahat berbunyi).
"Tidak!" (Halda membereskan buku-buku yang berserakan di atas meja nya sehabis pembelajaran sebelumnya ke dalam laci mejanya).
"Kenapa? Ayo, kita ke kantin aku akan mentraktir kamu." (Irfan tetap bersikeras mengajak Halda ke kantin).
"Aku bawa bekal sendiri". (Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari tas comelnya).
"Rajin banget sih kamu sampai bawa bekal ke sekolah. Jadi, semakin sayang aku sama kamu Halda."
Halda tersenyum sinis pada Irfan. "Rupanya kamu sama saja seperti pria lain."
"Maksud kamu apa?" (Mendengar Halda membandingkan dirinya dengan laki-laki lain membuat nya gerah, tentu saja dia lebih sempurna di bandingkan yang lain).
Halda tidak menjawab, ia pergi dari kelas dengan membawa bekalnya menuju taman belakang sekolah mereka. Ia ingin menjauhi si Irfan cerewet itu, pria tapi banyak bicara. Tidak ada lelahnya mengejar dirinya yang tidak suka terhadap Irfan.
***