"Boleh. Tapi, dengan satu syarat." (Ujar Aldi sembari mencium bibir mungil Fira).
"Apa?" (Tanya Fira).
Biasanya Aldi akan mengomel sepanjang kereta api jika Fira meminta sesuatu yang membuat keduanya jauh.
"Kita harus menikah. Aku akan bekerja di tempat negara yang kamu tuju untuk studi. Inggris, Paris, atau kau mau di mana sayang?"
"Belanda." (Jawab Fira).
"Baiklah, seminggu lagi kita akan menikah lalu kita akan pergi ke Belanda untuk masa depan bersama." (Aldi memeluk Fira dengan erat).
***
Flashback!
"Aku menyukai mu." (Fira menyatakan cintanya pada Aldi saat mereka berdua berkencan di akhir pekan).
Aldi terpaku beberapa saat seakan tak percaya dengan apa yang didengar olehnya. Selama ini ia juga diam-diam menyukai rekan kerjanya itu.
"Mari kita menjalin hubungan bersama." (Jawab Aldi dengan semangat. Pada awalnya ia ingin mengutarakan cintanya pada Fira namun terlambat. Fira lebih dulu menyatakan cinta padanya.
Fira mengangguk dan memeluk Aldi. Ia senang cintanya diterima oleh belahan jiwanya.
Sejak hari itu mereka pun resmi berpacaran. Memang Fira yang mengejar cinta Aldi namun semakin lama hubungan mereka menjadi toxic.
"Aku ingin kamu berhenti berteman dengan Angga."
"Maaf, tapi aku tidak bisa. Aku dan Angga sudah bersahabat sejak lama. Dan satu hal yang harus aku tekankan pada mu, bahwa aku dan dia hanya sebatas sahabat tidak lebih." (Ujar Fira).