Chika terpaku beberapa saat ketika melihat Aldi begitupun dengan Aldi. Ada satu rahasia yang orang lain tidak tahu tentang mereka.
"Salam kenal, senang bertemu denganmu." (Aldi menunduk hormat).
Aldi mencium bibir Fira sekilas sebelum meninggalkan mereka di ruang tamu.
"Sudah berapa lama kalian menikah?" (Tanya Chika di sela-sela mereka mengerjakan tugas).
"Dua minggu yang lalu." (Jawab Fira dengan santai).
Selama berada di rumah Fira, Chika merasa gelisah. Dan tanpa ia sadari Aldi juga mengawasinya dari balik dinding pembatas ruang tamu dan dapur.
"Kenapa kamu berteman dengan istri ku?" (Aldi dan Chika memutuskan untuk bertemu agar tidak ada hal buruk yang terjadi untuk kedepannya).
"Aku tidak tahu jika Fira istri kedua mu." (Chika menatap dingin pada suaminya itu).
Langkah Fira terhenti di balik pintu ruangan Aldi. Sebelumnya ia berniat untuk membawakan bekal makan siang suaminya yang tertinggal tadi pagi di rumah.
"Bisakah kita bercerai saja, aku tidak ingin menyakiti perasaan Fira. Ia perempuan yang sangat baik." (Pinta Chika memohon pada Aldi).
"Aku tidak bisa. Orang tua kita telah menjodohkan kita demi kepentingan bisnis. Tidak mudah bercerai bagi kita ketika perusahaan keluarga kita sudah bersatu."
Prang! Rantang nasi yang dibawa oleh Fira terjatuh di lantai kantor. Aldi dan Chika terkejut dan langsung berlarian ke luar ruangan.
"Sayang." (Aldi gemetar memeluk istrinya).
Hal yang tidak di inginkan pun terjadi, Fira mengetahui kebenarannya. Bahwa ia hanya istri kedua.
***
"Aku ingin bercerai." (Tegas Fira ketika ia sudah siuman di rumah sakit).
Fira sempat pingsan ketika mengetahui kebenaran akan posisinya.
"Maafkan aku Fira." (Ucap Aldi dengan lirih sambil memeluk istrinya tercintanya).
Ia menikah dengan Chika demi keuntungan bisnis dan Fira karena memang tulus mencintainya.
"Apakah dengan meminta maaf bisa memperbaiki keadaan kita?" (Fira menangis di pelukan suaminya).
Ia tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana. Ingin marah namun ia sebagai pelakor dalam situasi ini.
***
TAMAT!