Seminggu kemudian acara pernikahan Aldi dan Fira di selenggarakan. Meski terpaksa namun bagaimana lagi, Aldi terlalu menuntut bahkan sempat Fira menolak dan ia mendapatkan tamparan di pipinya.
"Kamu mau kita punya anak berapa sayang?" (Tanya Aldi saat mereka beristirahat di kamar sehabis pesta pernikahan).
"Terserah kamu." (Fira menenggelamkan kepalanya di pelukan suaminya).
Ia begitu kelelahan dan untungnya Aldi paham. Mereka tak melakukan bulan madu di malam pertama pengantin.
***
"Hai, boleh aku duduk di samping mu?" (Seorang wanita cantik menyapa Fira yang sedang membaca buku di kursinya).
Seminggu setelah menikah, Fira dan Aldi tinggal di Belanda agar Fira lebih mudah kuliah S2 nya. Kebetulan juga ada cabang perusahaan milik keluarga Aldi di Belanda sehingga ia bekerja mengurus perusahaan di sana.
"Silahkan." (Ucap Fira dengan senyum manisnya).
Fira mengambil jurusan bisnis di sana untuk mengembangkan keahliannya. Ia berkenalan dengan wanita cantik yang duduk di sebelahnya. Namanya Chika kebetulan ia dari negara yang sama dengan Fira.
"Bisakah kita mengerjakan tugas kelompok di rumah ku?" (Tanya ku pada Chika).
Karena Fira tahu tentu suaminya tidak akan mengijinkan dirinya untuk mengerjakan tugas di luar rumah.
"Tentu." (Jawab Chika).
***
Diakhir pekan Chika berkunjung ke rumah Fira untuk mengerjakan tugas kelompok.
"Perkenalkan ini teman kuliah ku Chika, dan ini suamiku Aldi." (Fira memperkenalkan Chika dan suaminya, karena kebetulan Aldi ada di rumah saat itu).