Chereads / Idola Yang Dilupakan / Chapter 9 - Meninggal

Chapter 9 - Meninggal

Irfan mengadakan pesta kecil-kecilan sebagai ungkapan rasa syukur pada Tuhan karena kini Halda telah mengandung buah hati pertama mereka.

"Terimakasih ya sayang, aku sangat bahagia." (Irfan menciumi wajah manis istrinya).

Halda tersenyum. Ia juga sangat bersyukur pada Tuhan yang selalu memberikan kemudahan atas hidupnya dan Irfan.

Saat ini Halda sedang mengandung buah hati pertamanya dengan Irfan. Namun, siapa sangka Halda memiliki penyakit kanker rahim. Meski begitu, Halda masih merahasiakan nya keadaannya pada suaminya.

Hingga menjelang persalinan, terjadilah sesuatu yang sangat buruk. Halda mengalami pendarahan parah dan harus di operasi.

"Maaf, kami sudah berusaha yang terbaik." (Ucap dokter pada keluarga Halda dan Irfan).

Irfan seketika pingsan saat dokter menyampaikan bahwa Halda dan anak mereka keduanya tak dapat diselamatkan.

Kabar duka sedang menerpa keluarga terkemuka. Semua anggota keluarga tentu sangat bersedih karena kehilangan Halda dan bayinya. Pemakaman sore itu cukup ramai oleh para pelayat yang silih berganti berdatangan.

Irfan masih di istirahatkan dirumah sakit setelah pingsan ketika istri dan anaknya mati. Orang tua Halda mempercepat proses pemakaman hari itu.

"Kita jemput Irfan dulu di rumah sakit." (Ucap ayah Halda pada istrinya).

Jasad Halda dan bayinya sudah di semayamkan dengan tenang. Orang tua Irfan mengurus sisanya di pemakaman.

"Dengan orang tua pak Irfan?" (Tampak seorang suster bergegas menghampiri ayah Halda begitu mereka tiba di rumah sakit).

Ibu Halda mengangguk. "Sesuatu yang buruk terjadi pada pak Irfan." (Suster itu menunjukkan jalan ke ruangan Irfan).

"Maaf, bapak dan ibu. Pak Irfan tak bisa diselamatkan, satu jam yang lalu kamu memeriksanya dan itu hanya pingsan biasa. Namun, ketika perawat mencoba membangunkannya beberapa saat yang lalu, pak Irfan sudah tidak bernafas lagi." (Dokter itu menjelaskan situasi yang sedang terjadi).

Ayah Halda segera menghubungi keluarga Irfan agar segera ke rumah sakit secepatnya. Dan, hari itu ada tiga jasad yang dikuburkan di pemakaman. Makam keluarga kecil itu dibuat berjejer. Mungkin mereka tidak berada di bumi lagi, namun Irfan, Halda, dan buah hati mereka sangat bahagia bersama-sama.

TAMAT!!!