Zaka memasang kuda-kuda bersiap untuk menghadapi Penyihir Yoru itu. Aruta yang melihat Zaka berubah menjadi serius pun ikut memasang kuda-kuda.
Di balik debu yang bertebangan, terdapat seorang dengan otot-otot yang cukup besar keluar. Orang itu memiliki rambut hitam yang berantakan namun masih terlihat rapi. Orang itu memakai baju bewarna hitam ketat yang membuat otot dada dan perutnya terlihat. Orang itu juga memakai kalung perak kecil. Orang itu memperban kedua tangannya dengan perban tinju sama seperti Mona, namun dia memakai perban bewarna hitam.
"Apa Kau tahu siapa dia?" tanya Aruta.
"Nicolas, salah satu Penyihir Yoru di organisasi Penyihir Bayaran Kuroyami," ujar Zaka. "Dia pernah berhadapan dengan Mona. Mona hampir mati saat itu. Untung Aku dan Pak Kuroto tiba tepat waktu saat itu," lanjut Zaka.
"Oh, kau yang waktu itu ya," ujar Nicolas. "Kau sangat membuatku repot waktu itu,"
"Apa kau yang menyebabkan fenomena aneh di desa ini?" tanya Zaka dengan nada tinggi.
"Huh? Kau ngomong apa?" tanya Nicolas dengan santai.
"Tidak usah berlagak bodoh!!" bentak Aruta.
"Tcih, penyihir bau kencur. Emang Penyihir seperti mu bisa apa? Paling cuma ngerengek meminta tolong senior-seniormu," ujar Nicolas.
"Apa kau bilang?!" Aruta terpancing emosi.
Aruta melapisi kakinya dengan energi LYNK dan langsung melesat cepat menerjang Nicolas.
"Aruta!" teriak Zaka kepada Aruta.
Aruta terus melesat dan memusatkan energi LYNK di tangan kanannya. Di sisi lain, Nicolas hanya berdiri santai. Aruta mendaratkan pukulan energi LYNK nya kepada Nicolas dan langsung meledakkan energi LYNK di tangan kanannya membuat ledakan yang cukup keras. Setelah debu-debu dari ledakan Aruta menghilang, Aruta terkejut dan matanya terbelalak karena Nicolas menahan serangan Aruta hanya dengan satu tangan saja. Nicolas menggenggam erat tangan kanan Aruta dengan tangan kirinya.
"Sekelas penyihir bau kencur kau boleh juga. Tapi kau masih jauh dari kata cukup untuk menghadapiku."
Nicolas mengepalkan tangan kanannya dan memberikan pukulan yang mengarah ke perut Aruta. Aruta sempat terkejut namun masih berusaha menghindar. Aruta membelokkan badannya agar pukulan Nicolas meleset. Namun ketika Aruta membelokkan badannya, tiba-tiba Nicolas menghilang menjadi asap bewarna hitam. Aruta terkejut dan karena tangannya tidak di pegang oleh Nicolas membuat Aruta kehilangan keseimbangan. Nicolas pun tiba-tiba muncul di belakang Aruta dan mengarahkan pukulan lagi dengan tangan kanannya. Namun kali ini, tangan kanan Nicolas dilapisi oleh energi LYNK.
"Huh?! gawat, aku tidak bisa menghindar!!"
Aruta terkena pukulan telak dari Nicolas pada punggungnya. Tidak berhenti sampai di situ, sama seperti yang Aruta lakukan tadi, Nicolas meledakkan energi LYNK di tangan kanannya dan membuat ledakan yang lebih besar dari ledakan Aruta. Aruta pun langsung menghantam tanah dengan keras karena ledakan itu dan mengeluarkan darah dari mulutnya.
"Aruta!" teriak Zaka.
Zaka mengeluarkan darah dari tangan kanannya dan membuat dua pedang dari darah itu. Bilah pedang milik Zaka memanjang sepanjang lengan bawah Zaka sedangkan gagang pedangnya memiliki arah yang berkebalikan dengan bilah pedangnya. Zaka dengan cepat melesat ke arah Nicolas. Nicolas yang melihat Zaka melesat ke arahnya, dengan cepat menghilang dan muncul di belakang Zaka. Nicolas mengarahkan pukulannya kepada Zaka. Zaka dengan cepat berbalik dan menahan pukulan Nicolas dengan pedangnya. Nicolas yang melihat pukulannya ditahan oleh Zaka pun tiba-tiba masuk ke dalam bayangan Zaka.
"Tcih, 'shadow totality'. Teknik itu merepotkan sekali," desis Zaka.
Tiba-tiba di bayangan pohon di dekat Zaka, Nicolas melesat dari dalam bayangan itu dan menerjang Zaka.
"Di belakangmu~," ujar Nicolas.
Zaka sempat terkejut namun masih sempat mengeluarkan beberapa gumpalan darahnya ke depan wajahnya. Zaka pun mengeluarkan semburan tajam dari darah-darah itu ke arah Nicolas. Nicolas dengan lincah melompat menghindari semua semburan itu melalui celah-celahnya sembari terus menerjang.
Melihat itu, Zaka pun ikut menerjang balik Nicolas. Zaka melempar pedang darah yang ada di tangan kanannya dan seketika, pedang darah itu berubah menjadi gear tajam yang berputar dengan sangat cepat. Dengan kecepatan tinggi, gear itu melesat ke arah Nicolas. Nicolas dengan cepat menahan gear itu dengan kedua tangannya. Kedua tangan Nicolas mengeluarkan aura kegelapan yang terlihat menyerap gear milik Zaka. Tidak memakan waktu lama, gear darah milik Zaka akhirnya terserap.
Namun tidak lama kemudian, Zaka sudah ada di hadapan Nicolas dan menebaskan pedangnya ke arah Nicolas. Nicolas tidak menghindar dan balik membalas dengan pukulan tangan kanan Nicolas dengan yang dipenuhi dengan aura hitam. Zaka melapisi pedang darahnya dengan energi LYNK. Mereka berdua pun mengadu serangan mereka.
Tidak lama kemudian, Zaka melihat pedang darahnya yang mulai retak. Pedang darah milik Zaka pun akhirnya hancur dan Zaka terkena pukulan Nicolas dengan sangat telak. Zaka pun terpental dan menabrak pohon dengan sangat keras. Walau begitu, Zaka masih berusaha berdiri. Namun belum sempat Zaka berdiri dengan baik, Nicolas menerjang dan sudah ada di hadapan Zaka dan mengarahkan pukulannya. Namun tiba-tiba terdengar suara jentikan jari. Nicolas pun langsung terpental dan menabrak suatu pohon hingga pohon itu roboh.
"Huh? Apa yang terjadi?" tanya Zaka.
"Apa kalian menunggu terlalu lama?" tanya Wise yang datang.
"Pak Wise!" saut Zaka.
Nicolas yang tertimpa pohon langsung menghancurkan pohon yang menimpanya hingga menjadi serpihan-serpihan kecil. Nicolas pun langsung berdiri.
"Tcih, Kapten Penyihir Juntoshi. Mengganggu saja," ujar Nicolas.
"Kau ingin berkelahi kan? Mungkin aku bisa menemanimu sebentar," ujar Wise dengan nada datar dan menghunuskan pedangnya.