Chereads / Nusantara Juvenile War [AU] / Chapter 4 - CHAPTER 03

Chapter 4 - CHAPTER 03

"Rania!. Rania!."

"Ish apa sih Mawar?!. Aku sibuk nih!."

"Itu lho di tv, bukannya dia adikmu?!."

Rania segera berlari menuju ruang tengah. Dia sekarang berada di mess bersama asistennya tadi itu. Dan benar saja, dia melihat sang adik yang berada di atas ring

"Wah dia ikut NJW?. Bukannya keluarga kalian anti yang seperti itu?."

"Hahh, tak kusangka dia benar-benar ikut. Mana handphone ku?."

"Oh sebentar, mohon maaf untuk para penonton sekalian. Kami menerima telepon, untuk nona Lya."

Lya tersentak lalu menerima handphone milik seorang staf

"H-halo?."

"LYA KAU HARUS MENANG!!!."

Lya menjauhkan handphone itu dari telinganya

"Hee dia dimarahi tuh." Ujar Brian. Sementara Noah mengelap keringatnya tanpa mengalihkan pandangan dari tv

"K-kak kau melihatku?."

"Ya sangat jelas!. Makanya kau harus menang atau keluar saja!. Atau kalau mau lebih baik mati di tanganku saja, kututup ya!."

Lya berkedip bingung dan staf tadi kemudian kembali ke belakang ring

"Baiklah sepertinya tidak ada kendala lain, PERTANDINGAN DIMULAI!!."

"Apa-apaan tadi ha?. Kau pikir kau pemeran utamanya?!."

Winda, si ketua geng pembully di sekolahnya, melayangkan kakinya yang panjang membuat Lya menghindar hingga ke pagar ring

'Sial, gara-gara kakak aku hilang fokus. Fokus Lya fokus!. Atau kau akan mati di tangan kakak kandungmu sendiri!'

"Lihat kemana kau ha?!."

Winda melayangkan lututnya dan menyeringai dikiranya dia kena telak, tapi tidak. Lya berhasil menahan kakinya dan dalam sekali tendangan kena telak di dagu Winda membuatnya mundur dengan kepala berputar

"Woo baru saja Aria berhasil memutar balik keadaan!!." Seru Tarot

"Sial-."

Baru saja Winda membuka matanya sudah disambut dengan kepalan tangan Lya membuatnya dengan cepat membuat tangan silang sebagai perlindungan

Lya menyeringai. Rupanya itu trik tipuan, serangan yang sesungguhnya ialah bantingan

"Argh!."

"10… 9… 8… 7…"

"Hoy, ku dengar kau ketua geng pembully ya. Baiklah, aku disini memutar balik apa yang sudah ku lakukan."

Lya mengangkat kepalan tangannya dan tepat di hitungan ketiga dia membuat Winda pingsan dan hitungan pun berhenti

"Pemenangnya ialah … LILYANA MAHARANI!!."

Lya langsung turun dari ring tanpa peduli sorakan itu semua

"Hey Ly-."

Noah segera menahan Brian melihat wajah gelap Lya ketika gadis itu hanya lewat dan keluar dari arena

"Dia tidak puas." Gumam Noah

"Apa?." Cengo Brian

"Pertandingan ini … membuatnya kesal."

~•~

Pertandingan itu benar-benar mengubah hidup Lya. Kejadian semalam membuatnya sangat terkenal karena 97% masyarakat pasti menonton NJW setiap minggunya

Orang-orang mulai tak berani dengannya. Ketika melihat wajahnya dari kejauhan, mereka semua berlarian menjauh. Lya merasa berlebihan hanya untuk membeli sebotol air, padahal lawannya semalam tidaklah kuat sangat

"Kau merasa tak puas?." Tanya Lino

"Ya. Entah apa yang disukai orang-orang sampai terus maju dan memukul orang. Aku justru benci hal itu." Ujar Lya

"Lalu kenapa kau bergabung sialan?!."

Lya mengusap tengkuknya. Entahlah, dia juga bingung kenapa bergabung

"Main-main?."

"Nyawa tidak bisa dijadikan mainan, Lya. Hahh, kakakmu menelponku semalam. Dia senang mengetahui kau menang." Kata Lino

"Yahh, lawanku juga tak sekuat itu kok. Baiklah aku ada kelas sore ini, dah~."

Lino memastikan gadis itu keluar dari gym nya

"Hey kak, dia adikmu?." Lino melirik

"Bukan. Tapi aku menganggapnya begitu."

"Hee yang ku lihat kau malah mau mendekati kakaknya."

"Diam kau, Aru."

Aru tertawa dan lanjut mengangkat barbel, hingga handphonenya berbunyi

"Ah kak aku harus pergi. Aku pamit ya."

Lino mengangguk. Aru kemudian membereskan barang-barang disana kemudian keluar dari gym dan menuju halte bus

"Berhenti disini pak!. Terimakasih."

Aru sampai di sebuah rumah sakit lalu berlari kecil menuju ruang UGD

"Ah mas Aru."

"Bagaimana adik saya dok?." Tanya Aru deg-degan

"Kami harus melakukan operasi secepatnya kalau tidak darah kotor akan memasuki seluruh tubuhnya."

Aru menelan ludahnya

"Baiklah, kalau begitu lakukan yang terbaik. Saya akan cari bayarannya nanti."

TO BE CONTINUE>>>