Chereads / Star Chronicles of Origin / Chapter 3 - Berkumpulnya Raja Naga

Chapter 3 - Berkumpulnya Raja Naga

Setelah keluar dari ruangan, Ren berhenti sejenak.

(Sudah aku duga, ada Nona Carmila disana)

Carmila Alberto, kemampuannya untuk menyatu dengan lingkungan dan menghapus kehadirannya jauh lebih hebat daripada seorang MC novel-novel shounen Jepang dimana MCnya seorang pemuda nolep tapi mendapatkan heroine kelas atas. Kamila mungkin setara dengan raja naga dalam hal menyembunyikan kehadirannya itu.

(Dia orang yang berbahaya bahkan aku tidak pernah tau apa yang ada dipikirannya)

Berpikir seperti itu membuat hatinya gelisah, dia hanya bisa menghela nafas dan menjauh dari ruangan itu.

Ren terus menyusuri lorong yang gelap bermodalkan cahaya lampu dikedua sisi lorong. Dia terus berjalan menuju suatu tempat hingga di pertengahan—

Sesuatu mendekati Ren dengan kecepatan tinggi, dia bersiaga dan menciptakan pedang di tangan kanannya. Dia bersiap menebas apapun yang akan muncul sampai—

"Uwahhh..., Ren!"

Seorang gadis melompat ke arahnya dan segera memeluknya.

"Eh..?" Ren terkejut dengan ekspresinya yang datar.

...

Setelah beberapa saat hening, Ren kembali tersadar.

"Mungkinkah...Karen?" Ren menatap gadis itu, seorang gadis berambut ungu yang seusia dengannya. Tinggi mereka terpaut cukup jauh, tapi setidaknya gadis itu berada di kondisi yang wajar untuk gadis seusianya.

"Fufu, aku senang kamu masih mengingatku, Ren!" balasnya, mata berwarna biru itu berkaca-kaca dan senyum bahagia terpampang jelas di wajahnya.

Setelah itu, orang kedua muncul dan langsung berlutut di depan Ren.

"Lama tidak bertemu, Tuan Ren."

"Saya senang anda kembali dengan selamat" ucapnya penuh ketulusan.

"Oh, Kaila ya? Yah, lama tidak bertemu, kurasa," balas Ren

Mereka berdua adalah rekan seperjuangan Ren, 2 dari 7 raja naga agung.

"Ngomong-ngomong, apa yang kalian lakukan disini?" Tanyanya pada Kaila karena Karen tidak mungkin menjawab, dia masih memendamkan kepalanya di dada Ren dan Ren terpaksa mengusap kepalanya seperti seekor anak kucing.

"Kami telah mendengar bahwa Anda telah kembali. Jadi saya dan nona Karen memutuskan untuk menjemput Anda" jawabnya tenang, dia masih berlutut.

Ren yang menyadari Kaila masih berlutut, memerintahkannya untuk berdiri.

"Kamu sudah bisa berdiri, Kaila"

"Sesuai perintah anda, Tuan Ren" jawabnya penuh rasa hormat.

"Jika kalian anda disini berarti 4 orang lainnya sudah berkumpul di ruangan itu kan?" tanyanya.

"Benar. Mohon ikuti kami untuk ke sana." balasnya sambil menundukkan kepala hormat.

Ren yang merasa dirinya terlalu dihormati Kaila hanya bisa menghela nafas lelah, dia tidak mau dihormati sampai sebegitunya.

"Yah baiklah, tolong antar aku ke sana." Ren memerintahkan lalu dijawab dengan senang oleh Kaila.

"Baik, tolong ikuti saya."

Kaila mulai berjalan lalu Ren memanggilnya.

"Hey Kaila, sebelum kamu pergi, bisakah kamu membantuku dulu? Tolong tarik Karen menjauh dariku," Ren melirik Karen yang masih memeluknya dengan erat.

"Oh, baiklah"

Kaila lalu mendekat dan menarik Karen dengan paksa.

Karen yang merasa dirinya akan dipisahkan lagi dengan Ren meronta-ronta, tapi pada akhirnya dia kalah tenaga dan berakhir diseret Kaila.

Ren yang melihat ini hanya bisa mengelus dahinya keheranan, dia selalu bertanya-tanya mengapa interaksi antar raja naga selalu absurd seperti ini.

Ren lalu mengikuti langkah Kaila. Mereka berjalan bersama hingga tiba di depan pintu besi besar, sama seperti sebelumnya hanya saja yang ini tidak ada prajurit yang berjaga. Yah siapa juga yang mau memasuki ruangan berisi "macan" yang bisa membunuh kapan saja?

Merekapun di scan oleh sistem keamanan. Setelah identitas terverifikasi, merekapun masuk.

Di dalam ruangan itu ada 4 orang duduk di kursi mereka masing-masing dengan meja bundar besar ditengah dimana 7 kursi yang ada mengelilingi meja itu.

4 orang itu, 3 laki-laki dan 1 perempuan.

(Huh, Karen dan Kalia meninggalkan seorang perempuan seorang diri bersama 3 laki-laki!? Yah, walaupun tidak mungkin ada penyerangan semacam itu sih..)

Ren berpikir sejenak tapi nyatanya perilaku raja naga tidak serendah itu. Lalu—

Kalia meletakkan Karen kembali dari seretannya dan maju selangkah.

"Perhatian semuanya!!"

Suaranya bergema diruangan itu, penuh ketegasan dan kekuatan untuk memerintah.

"Tuan Ren, tidak, Tuan Alpha, Raja Naga Pertama telah kembali setelah satu tahun menjalani misi pembersihan pemberontak. Jadi, sudah sewajarnya bagi kita untuk menyambutnya, sekarang berdirilah dan berikan penghormatan terbaik kalian!!"

Suaranya meninggi di ruangan itu diikuti dengan berdirinya keempat orang tersebut.

Mereka semua berdiri dihadapan Ren dan berlutut bersamaan, Karen dan Kalia juga mengikuti.

Keenam orang berlutut di depannya, membuat Ren menghela nafas frustasi.

"Selamat datang kembali, Tuan Alpha!!"

Mereka secara serentak memberikan penghormatan tertinggi.

Ren semakin frustasi.

(Mereka masih sama,kan?)

Yah, kesampingkan formalitas mereka yang gila, Ren dengan cepat mengubah situasi. Dia menepuk tangannya dan memberi perintah.

"Ya ya, sudah cukup formalitas anehnya, sekarang mari kita duduk dan berbicara sedikit"

Segera setelah perintah diberikan mereka kembali berdiri dan duduk dikursi masing-masing, begitu juga Ren yang duduk di kursi terujung dekat dengan layar hologram.

"Mari kita mulai pertemuan pertama tujuh raja naga setelah satu tahun lamanya berpisah," ucapnya dengan suara tenang.

Dengan ini, ketujuh raja naga yang dihormati di negara ini telah berkumpul. Tujuh individu manusia yang dapat menjadi ancaman skala global telah lengkap sepenuhnya.