Dikarenakan Kaizoku dan Sylphy tidak bisa berhenti dari larinya dan mata mereka yang dibutakan oleh cahaya hijau, mereka menabrak dinding kardus.
Keluar dari dalam tembok yang ditutupi oleh kardus, Kaizoku dan Sylphy saling tertimpa jatuh.
"Awww... Berat sekali..." ucap Kaizoku yang tertimpa badan Sylphy.
"Dan kaki mu sangat bau!" jawab Sylphy saat kaki kiri Kaizoku di atas lehernya.
Pada akhirnya mereka mencoba untuk berdiri dan melihat ke sekitarnya.
"Huh... Tempat apa ini?" ucap Kaizoku yang sedang melihat-lihat sekeliling.
"Sepertinya ini adalah kamar, tapi kamarnya siapa... Dan kenapa dia menutup jalan rahasia yang menuju goa yang tadi... Itu sangat aneh ya kan?" jawab Sylphy yang sedang melihat ke jalan rahasia yang tadinya ditutupi kardus sebagai dinding.
"Baguslah, jadinya aku bisa beristirahat lagi setelah kengerian goa tersebut." Kaizoku melompat ke atas kasur.
"Hmm, lembut juga kasur ini."
Dikarenakan Sylphy juga butuh istirahat dan kasurnya sudah di ambil Kaizoku, Sylphy memilih untuk tiduran di atas sofa panjang.
Baru saja beristirahat mereka malah mendengar sorakan yang sangat kencang, seperti ada penonton yang heboh karena sebuah acara yang hebat.
"Ugh... Baru saja bisa mendapatkan kedamaian, sudah ada yang bikin suara aja!" ucap Kaizoku sambil menutup telinganya dengan bantal.
"Hmm, itu aneh. Kenapa ada kamar tidur di dekat suara-suara berisik. Kai, kamu tertarik untuk mencari tahu?" Sylphy bertanya pada Kaizoku dengan wajah penasaran.
"Aku? Heh, aku baru saja beristirahat... Kamu sajalah." jawab Kaizoku dengan malasnya.
Sylphy hanya bisa menghela nafas lalu bergerak ke arah pintu. Saat dia ingin membuka pintu, pintu tersebut ternyata terkunci. Sylphy mencoba untuk menguping dari pintu tersebut.
Sylphy hanya mendengar suara-suara teriakan semangat untuk sesuatu dan suara getaran gempa kecil seperti ada sesuatu yang besar bergerak.
Namun saat Sylphy ingin berhenti menguping, dia mendengar suara telapak kaki yang bergerak menuju ruangan tersebut.
Dengan cepat Sylphy berlari dan menarik Kaizoku ke dalam loker sempit untuk bersembunyi bersama. "Sssttt..."
Kaizoku yang terkejut hanya bisa terdiam dan mengikuti arahan Sylphy.
Tebakan dari Sylphy ternyata benar, seseorang laki-laki memasuki ruangan kamar tidur tersebut. Laki-laki tersebut terlihat sangat berotot dan tinggi, terlihat sangat dewasa sekali dan memiliki rambut panjang ke oranye gelap.
Kaizoku dan Sylphy terkejut dikarenakan pria tersebut terlihat seperti manusia dan bukan tengkorak, membuktikan Kaizoku dan Sylphy bukanlah manusia sendiri.
Sylphy menyadari sebuah kunci yang tergantung pada celana pria tersebut.
Sylphy mengasih kode mata kepada Kaizoku untuk mengambil kunci tersebut. Kaizoku yang ikut melihat kunci tersebut langsung paham apa yang Sylphy maksud, dia pun menundukkan kepalanya mengartikan Kaizoku sudah paham.
Saat pria tersebut ingin keluar dari kamar tidur tersebut, Sylphy keluar dari loker dan langsung melompat mengarah ke pria tersebut mengunci kedua tangan pria tersebut ke belakang.
Dengan cepat Kaizoku berlari ke depan lalu menendang kedua kaki pria tersebut.
Sylphy menutup mulut pria tersebut untuk tidak mendengar suara teriakannya.
Sylphy mengambil kunci tersebut dan berlari keluar, diikuti oleh Kaizoku dari belakang. Saat Kaizoku dan Sylphy berhasil keluar dari ruangan, Sylphy langsung mengunci pintu tersebut seperti sebelumnya.
Pria tersebut masih kesakitan akibat tembakan tersebut, namun dia memperkuatkan diri untuk merangkak ke jalan rahasia goa sebelumnya.
"Heh... Kesalahan yang besar..." ucap pria tersebut yang merangkak ke dalam jalan rahasia di dinding.