Chereads / Magical Cowboy / Chapter 14 - Chapter 14 - Peraturan? Heh! Aku Tidak Butuh Itu (14)

Chapter 14 - Chapter 14 - Peraturan? Heh! Aku Tidak Butuh Itu (14)

Setelah Sylphy berhasil menggunakan mode Bloodlust dengan Spell pasive yang berada di dalam tubuhnya, sudut pandang berganti lagi kepada Kaizoku yang sedang menodongkan Destion ke arah Taki yang sedang tertawa gila.

Taki berhenti tertawa, dia tersenyum kepada Kaizoku. "Oh... Nak... Kamu melanggar peraturan dari kerajaan kami, bersyukurlah tuhan kami tidak memotong leher mu sebagai hukuman."

Dengan santainya, Kaizoku menjawab dengan nada percaya diri. "Peraturan? Heh! Aku tidak butuh itu. Faktanya, aku bukan warga asli dari dunia ini, jadi peraturan tersebut tidak berguna bagi ku, wanita..."

Kaizoku pun menarik jari telunjuknya, menembakan peluru dari Destion menuju kearah Taki dengan sangat cepat.

Dengan cepat Taki menahan peluru tersebut dengan gergajinya, namun peluru tersebut berhasil menembus ke dalam gergaji lalu menembus ke lengan Taki membuat lobang kecil di gergajinya dan lengan kiri Taki.

Terkejut tidak bisa menahan serangan tersebut, Taki langsung berinisiatif untuk tetap fokus. "Huh... Menembus? Pertahanan... Ku..."

Untuk kedua kalinya Kaizoku menarik tuas revolver nya, menembakan peluru lagi.

Dengan cepat Taki melompat ke samping menghindari peluru tersebut. "Sial... Jikalau begini, aku harus tetap menghindar untuk dapat menyerang balik."

Dengan cepat Taki berlari ke depan berniat untuk mendapatkan serangan kepada Kaizoku. Taki mengangkat gergajinya lalu berniat menyerang lengan kanan Kaizoku yang sedang memegang Destion.

Dengan sangat cepat reflek dari Kaizoku, Kaizoku menahan gergaji tersebut dengan revolver nya (Destion). Kaizoku membuka cylinder dari revolver nya, lalu mengisi kedua peluru yang kosong dengan peluri teleport yang berada di saku belakang nya.

Taki menendang dada Kaizoku sangat keras sampai terpental ke belakang pintu gereja yang terkunci kuat.

Kaizoku tersenyum setelah terkena serangan dari Taki. Kaizoku memutar cylinder ke kanan dan menarik hammer ke belakang, berganti ke peluru teleport.

Kaizoku menembakkan peluru teleport ke atas lonceng gereja. "Space Skip!" Kaizoku pun berteleport ke atas lonceng gereja dan berpegangan di tali lonceng tersebut. "Dengan begini, sangat mudah untuk menembak mu dari atas!"

Kaizoku memutar cylinder ke kanan. "Sekarang, terima ini!" Kaizoku terus-menerus menembakkan peluru mengarah ke Taki tanpa henti.

Dengan terpaksa Taki terus-menerus menghindari peluru yang di tembakan oleh Kaizoku. Namun peluru tersebut terlalu banyak dan cepat, membuat beberapa peluru berhasil mengenai tangan dan kaki dari Taki.

Kaizoku menghitung untuk tidak menembakkan peluru terakhirnya, yaitu peluru teleportasi nya. "5,4,3,2..." Kaizoku berhenti menembakkan peluru ke Taki. "Seharusnya itu sudah cukup untuk melemahkan Taki..."

Melihat Kaizoku berhenti menembak, Taki menghempas kan gergajinya layaknya kipas di tangannya. Menciptakan angin yang sangat kuat membuat seluruh atap gereja berterbangan ke atas termasuk Kaizoku yang ikut terbang ke atas dan terjatuh di lapangan luas penuh bunga warna-warni.

"Aww... Kepala ku..." Kaizoku terbangun dari jatuhnya dan tetap menggenggam erat Destion si tangan kanannya.

Taki melompat sangat kuat dan tinggi mendarat di depan Kaizoku. "Kamu membuat luka lobang di lengan dan kaki ku, dan tidak bisa disembuhkan? Itu harus di pertanyakan kepada tuhan kita."

Kaizoku tertawa terbahak-bahak. "Aku bisa melihat bagian belakang mu dari lobang-lobang tersebut, memang Destion adalah senjata yang special..."

Taki semakin marah mendengar tawaan dari Kaizoku. "Menciptakan lobang yang dapat di lihat dari belakang sungguh memalukan nak... Aku akan membalasnya ribuan kali lebih parah..."