Terima Kasih Untuk yang sudah datang kesini dan membaca novel ini, walaupun sebenarnya ini romance ringan, tapi aku tetap akan berusaha menulisnya tetapi tujuan utamaku tetap untuk membuat karakter utama kita menjadi semakin kuat. Itu saja
Silahkan berikan powerstone jika kalian menyukai novel ini!!!
==================
Setelah Alex diseret oleh lucius untuk pergi menuju mansionnya, dan saat ini sedang berdiri didepan sebuah rumah besar yang seperti istana.
Alex yang melihat ini bahkan terkejut, bagaimanapun ini adalah pertama kalinya dia melihat rumah sebesar ini.
"baiklah, alex. Selamat datang dirumah keluarga rona, karena sekarang kamu akan segera resmi menjadi menantuku, anggap saja ini seperti rumahmu." kata lucius yang saat ini sedang bahagia
Alex yang melihat ini hanya bisa pasrah akan nasibnya.
'huh, untung saja ini masih sore kalau tidak aku akan terlambat pulang lagi.' gumam alex sambil menghela napas
"jadi kalau begitu, kalian berdua ayo kita segera masuk." mendengar yang diucapkan lucius, alex dan selena mulai menuju kedalam.
Ketika alex sampai dipintu masuk gerbang, dia melihat beberapa ksatria ada disana dan mulai menundukan kepalanya dan berkata.
"Selamat Datang, Tuan Lucius!!!" Alex yang melihat ini, seketika menjadi kagum dengan pandangan ini.
'wow, aku tak menyangka. Ayah mertuaku benar-benar dihormati." Lucius yang melihat mata alex berbinar dengan kagum, hanya bergumam dalam hati.
'hehe, sebaiknya kamu bersiap untuk bertemu dengan ibu mertuamu.'
Ketika alex dan lainnya mulai melewati semua ksatria, seorang wanita yang berumur kisaran 40an dengan wajah yang terlihat seperti gadis berumur 20an, tentu saja dia sangat cantik dengan rambut berwarna hitam pendek yang mencapai bahunya.
"Selamat datang kembali, tuan." lucius yang melihatnya mulai memeluknya dan berkata
"bukankah sudah kubilang padamu sebelumnya, panggillah aku suami." wajah wanita itu mulai memerah dan bergumam pelan
"s-selamat datang kembali dirumah, suami." lucius yang mendengar perkataannya hanya memeluknya lebih erat.
Selena yang melihat itu, mulai menghampiri wanita itu dan berkata.
"ibu!, aku kembali." alex yang mendengar yang diucapkan selena dengan sebutan 'ibu' dia mulai terkejut.
'h-hah, jadi itukah ibu selena yang akan menjadi ibu mertuaku...' gumam alex dalam hati
Wanita itu mulai menoleh kearah alex, dan berkata.
"kamu pasti alex kan, aku sudah mendengar dirimu dari suamiku." alex yang mendengar itu mulai gugup dan berkata.
"I-iya aku adalah alex, saya bahkan tidak berharap seluruh situasinya menjadi seperti ini." alex berkata kepada wanita yang akan menjadi ibu mertua masa depannya.
"yah, kalau begitu, Mari kita masuk kedalam." setelah itu, mereka semua masuk kedalam rumah.
Alex yang saat ini melihat sekeliling, mulai mengagumi keindahannya.
Lucius yang melihat alex saat ini terus memandangi sekeliling dengan mata yang takjub hanya bisa terkekeh.
Alex yang terus melihat sekeliling, secara tidak sengaja melihat seorang wanita yang berdiri diatas tangga.
'oh, seorang wanita dengan rambut pirang? Apalagi dia memiliki kecantikan yang sangat menakjubkan, walaupun p.a.y.u.d.a.r.a nya hanya seukuran C Cup tapi itu cukup besar.'
Gadis berambut pirang itu, mulai menoleh kearah alex yang kini sedang melihatnya.
'hmm, jadi inikah calon menantu pilihan ayah untuk adikku? walaupun tidak ada yang spesial darinya, tapi entah kenapa aku merasakan ada semacam tekanan menakutkan yang memancar dari tubuhnya.'
Selena yang kini melihat wanita berambut pirang itu, mulai menuju kearahnya dan berkata.
"kak reina, aku kembali." kata selena dengan senyumannya yang memesona.
Reina yang mendengar itu, hanya tersenyum dan berkata.
"selamat datang kembali, adikku. tapi aku sungguh tak menyangka kamu akan langsung membawa calon adik iparku kesini." mendengar yang dikatakan kakaknya, rona merah muncul diwajahnya dan menjawab
"I-itu karena ayahlah yang memaksanya, jadi mau takmau dia harus datang kesini." reina yang melihat adiknya berbicara dengan gugup hanya terkekeh.
"hehehe, aku hanya bercanda. Tentu saja aku percaya kalo itu pasti kelakuan ayah kita." lucius yang mendengar itu hanya tersenyum.
'hahaha, seperti yang diharap dari putri pertamaku. Dia benar-benar ahli dalam melihat diri seseorang, karena dia tidak menolak alex maka dia pasti menyadarinya.'
Gumam lucius dalam hati sambil tersenyum misterius.
"sudah-sudah, kalau begitu semuanya. Mari kita duduk disini dan berbicara tentang masa depan putriku dan juga calon menantuku." kata lucius kepada semua orang yang hadir diruangan ini.
"kalau begitu, ria. Sekarang giliranmu untuk bertanya kepada calon menantu kita." mendengar yang dikatakan suaminya, akhirnya ria mulai berbicara.
"jadi, alex. Apakah kamu bisa memberikan kebahagian kepada selena?, walaupun aku tidak melarangmu memiliki banyak istri seperti suamiku, tapi kamu harus ingat bahwa dia adalah istri pertamamu." alex yang mendengar itu, mulai membelalakan matanya karena terkejut akan ibu mertuanya berkata tentang memiliki banyak istri.
"u-untuk menjawab pertanyaan pertama anda, aku bisa mengatakan bahwa aku sungguh mencintainya bahkan jika aku memiliki beberapa istri sekalipun, aku tetap akan melihatnya sebagai istri pertamaku. Adapun tentang mendapatkan istri lainnya, aku masih tidak terlalu memikirkan hal semacam itu untuk saat ini." mendengar yang dikatakan alex, ria hanya tersenyum dan berkata
"jika begitu, aku hanya berharap kamu bisa bersikap adil seperti yang kamu katakan tadi." alex yang mendengar itu, mulai menghela napas dan berpikir.
'hah, jadi inikah rasanya melamar seorang istri didepan orang tuanya. Tapi entah kenapa aku merasa lengah mendengar perkataanya.' sebelum alex hendak mengatakan sesuatu, reina mulai berbicara.
"Namamu alex kan? aku berharap kamu bisa menjaganya ketika kami tidak ada diluar untuk menolongnya, bagaimanapun juga dia adalah putri termuda dari keluarga ini." alex yang mendengar reina berbicara seperti itu, mulai berkata dengan tekad dimatanya.
"tenang saja, kakak ipar. Aku pasti akan menjaganya bahkan harus mempertaruhkan nyawaku sekaligus." reina yang mendengar alex mengucakan 'kakak ipar' wajahnya mulai memerah dan dia mulai menoleh kebelakang.
Lucius yang melihat itu, entah kenapa sedikit kesal.
'sial, apakah dia berencana untuk mendapatkan seluruh putriku? Jika tidak, kenapa dia menggodanya' gumam lucius dalam hati
Setelah itu, mereka mulai berbincang tentang hal-hal seperti kehidupan alex, yang membuat mereka bersimpati terhadapnya.
Setelah lebih dari setengah jam berlalu, alex yang hendak berdiri dan mengucapkan selamat tinggal mulai dihadang oleh lucius.
"kenapa ayah mertua masih tidak membiarkanku pergi?" kata alex yang binggung kepada lucius.
Lucius yang melihat kebingungan alex, mulai berkata dengan tersenyum lebar.
"hei, menantu. Jangan bilang kamu lupa tentang melakukan sesuatu yang intim dengan putriku?" alex yang mulai mengingat itu, ingin kabur tapi itu terlambat.
Lucius Saat ini, membawa alex seperti sekarung kentang bersama dengan selena, dan mulai naik keatas.
ria dan reina yang melihat itu hanya bisa terkekeh, tiba-tiba sebuah langkah kaki terdengar dan mereka mulai menoleh kearah suara itu.
Ria dan reina yang melihat dua wanita Itu, hanya tersenyum dan berkata.
"selamat datang kembali, ibu/kakak." Gumam reina dan ria secara bersamaan.
.....
Saat ini, disebuah kamar tidur yang hanya ada Alex, selena dan lucius sedang menurunkan mereka.
"baiklah, sekarang buatlah aku sebuah cucu. Aku akan menunggu hasilnya, jadi berusahalah, alex." alex yang melihat lucius mulai pergi sambil mengucapkan selamat tinggal, hanya bisa bergumam dalam hati dan menghela napas.
'hah, jadi apakah hari ini akhirnya akan segera tiba, hari dimana aku akan kehilangan keperjakaanku.'
Selena yang kini wajah semerah tomat hanya menatap alex dan berkata
"a-alex, apakah kita akan melakukan itu?" alex yang mendengar suara itu, mulai menoleh kearah selena yang kini mukanya memerah dan berkata.
"yah, karena ibu dan ayahmu sudah mengizinkannya, kenapa tidak?" Ucap alex sambil tersenyum.
Selena yang melihat itu, hanya bisa pasrah dan mulai mendekati alex lalu memeluknya.
"jika begitu, maka lakukanlah dengan lembut, ini pertama kalinya bagiku." alex yang mendengar ucapan selena, merasakan darahnya mulai mendidih dia mulai menikamnya dikasur.
Selena yang melihat tindakan alex, hanya membiarkannya.
Setelah itu, alex segera melepaskan pakaikan selena, mulai dari baju dan celananya.
Kini alex melihat dua buah yang besar tepat didepan matanya.
'jadi inikah, p.a.y.u.d.a.r.a seorang wanita. Benar-benar sebuah mahakarya yang indah.' gumam alex dalam hati, mulai bersemangat.
Selena yang melihat itu, tidak tinggal diam. Dia mulai melepaskan baju alex dan mulai terpesona dengan ototnya yang indah Dengan six path.
'o-ohh, jadi inikah Tubuh alex. Benar-benar luar biasa.' gumam selena dalam hati yang kini mulai terpesona.
Alex yang melihat reaksinya hanya terkekeh. Bagaimanapun juga, sejak dia memiliki tubuh surgawi seluruh tubuhnya mulai berubah menjadi lebih kuat.
Saat ini alex mulai melepaskan celananya, yang memperlihatkan benjolan besar dihadapan selena.
Selena yang melihat itu, karena penasaran dia mulai menyentuhnya dan merasakan benda itu sangat keras.
'j-jadi inikah p.e.n.i.s? Aku tak menyangka ini benar-benar sangat besar, apakah ini akan muat didalam tubuhku...' gumam selena dalam hati. walaupun dia takut tapi dia berharap itu masuk kedalamnya.
Alex mulai melepaskan celana dalamnya, yang membuat selena tersentak kaget, merasakan benda keras dan besar itu di atas perutnya.
"k-kalau begitu, aku akan memberimu servis blowjob." kata selena dengan malu-malu.
Alex yang mendengar kata-kata selena, entah kenapa bendanya mulai menjadi lebih keras.
'a-apa, ini masih bisa menjadi lebih panjang?!' selena yang melihat itu, mulai merangkak didepan p.e.n.i.s alex.
Setelah itu, selena mengangkat tangannya didepan benda besar itu dan mulai menggerakannya dari atas dan bawah.
Alex yang melihat tindakan selena hanya terkekeh dan berkata.
"sebaiknya kamu pakailah mulutmu, itu akan lebih menyenangkan." mendengar yang diucapkan alex. selena mulai mengikuti yang dikatakan alex dan menjulurkan lidah kearah benda besar dan panjang.
"u-uhh, itu enak sekali selena, teruskan dan setelah itu masukkanlah seluruhnya." mendengar yang dikatakan alex, selena mulai bergumam dalam hati.
'a-apakah itu benar-benar akan muat didalam mulutku?' alex yang melihat selena ragu, lalu berbicara.
"coba saja, jika kamu tidak sanggup, jangan memaksanya. adapun itu jangan sampai terkena gigimu atau benda keras ini akan kehilangan fungsinya." mendengar yang dikataka alex, selena hanya mengangguk dan mulai memasukkan p.e.n.i.s alex kedalam mulutnya.
Setelah itu, selena mulai menggerakan lidahnya dan menghisapnya." alex yang merasakan itu, hanya bisa menggerang puas.
"U-uh, bagus selena, terus lakukan seperti itu." selena yang melihat alex menikmatinya, akhirnya dia mulai memasukkannya lebih dalam lagi.
Alex yang merasakan itu. ingin segera melepaskan seluruh air maninya didalam mulut selena, tapi dia menahannya karena tidak ingin merusak momen pertamanya.
Selena yang merasakan p.e.n.i.s alex didalam mulutnya mulai berdenyut-denyut, mengetahui itu dia mulai memasukkannya lebih dalam lagi, yang membuat alex tidak bisa menahannya lagi dan mulai menarik kepala selena lebih dalam yang membuatnya susah bernapas.
Setelah beberapa dorongan, sejumlah besar air mani mulai keluar didalam tenggorokan selena yang membuatnya tersendak dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menggerang.
Setelah beberapa detik, akhirnya alex berhenti menyemburkannya dan mengeluarkan p.e.n.i.s nya dari mulut selena.
Selena yang saat ini mulai jatuh dikasur, setelah alex melepaskan kepalanya.
Alex yang kini masih sangat keras, melihat selena terbaring dikasur, dengan mulutnya yang terbuka serta beberapa cairan putih terlihat didalam mulutnya dan celana dalamnya yang kini mulai basah.
Melihat itu, alex tersenyum dan berbisik kepada selena.
"hehehe~ sekarang istriku, mari kita lanjut ketahap selanjutnya." selena yang saat ini masih terbaring dikasur ingin mengatakan sesuatu, tapi alex mulai melepaskan mulai melepaskan seluruh pakaian dalamnya.
Selena yang melihat itu, hanya membiarkan alex melakukannya dan berkata.
"k-kalau begitu, tolong lakukanlah dengan lembut, suamiku." mendengar ucapan 'suami', alex mulai menjadi sangat bersemangat dan berkata.
"kalau begitu, serahkan saja pada suamimu ini, istriku." setelah mengucapkan itu, alex mulai mendekati gua milik selena.
======================
Upss, jika ingin lanjutannya, sebaiknya kalian berikan aku powerstone supaya aku bisa menulis bab selanjutnya lebih cepat.
Sekian, Terima Kasih.
Oh ya, jangan lupa juga review ya atau kutabok canda kok :)