Awan tebal menyelimuti kota Surabaya di akhirpekan ini. Namun tetap saja bnyak orang yang keluar untuk menikmati akhirpekan ini bersama keluarga mereka. Tapi tidak dengan Galih. Galih berjalan sempoyongan sejak tiga hari telah lari menghindari kejaran Mythos Army yang memburunya. Galih menggunakan jaket hoodie warna birunya dan menutupi kepalanya dengan hoodie tersebut sambil berjalan entah menuju kemana, ia merasa lapar dan haus. Ingin rasanya ia mengambil uang di ATM lalu membeli makanan di sebuah restoran namun Mythos pastiakan dapat melacak ATMnya dan menangkapnya. Tak dirasa Galih sampai di bawah kolong jembatan iya pun beristirahat disitu.
"ohhhh…. Kenapa ini harus terjadi padaku" Keluh Galih sambil duduk menyandar di tembok di bawah jembatan. Iya pun mengeluarkan Device yang telah ditemukanya di gudang saat Boyo ingin membunuhnya.
"seandainya rasa ingin tahu ku tidak liar mungkin, hidup ku akan lebih baik dari sekarang" kata Galih sambil melemparkan sebuah batu ke sungai. Galih pun memperhatikan Device-nya, dia memperhatikan dengan detail.
"Benda ini sebenarnya apa? Untuk apa mereka membuat ini, lalu Piece of History yang mereka teliti, bisa di gunakan bersama Device ini, dan juga mendengar tujuan mereka yang mengerikan itu…"
"krrruuuyyuuukkk" tiba-tiba suara perut Galih pun berbunyi nyaring, memang ia telah tiga hari tidak makan. Galih pun merogoh sakunya dan iya mendapati 4 lembar uang bergambar Patimura.
" apa yang bisa ku makan dengan uang sisa parkir ini?" Galih pun bangkit dari duduknya dan menuju jalan untuk melihat ada penjual makanan lewat atau tidak. Namun belum sempat menuju jalan raya iya melihat beberapa mata-mata dari Mythos sedang berpatroli, jelas sekali dia mencari Galih. Galih pun mengurungkan niatnya untuk keluar dari kolong jembatan.
Tak lama hujan pun turun mengguyur kota Surabaya. Galih lagi-lagi hanya duduk termenung sambil menatap device-nya yang tergeletak di tanah. Dia membayangkan masa depanya, apa yang akan terjadi dengan perkuliahanya, teman-temanya, pamanya yang membiayai kuliahnya. Bahkan sejak dia menjadi Buron alat komunikasinya tidak diaktifkan untuk menghindari tracking dari Mythos. Dia tidak bisa meminta bantuan siapapun di Kota Surabaya ini. Yang iya pikirkan ialah pergi segera dari kota ini dan memulai kehidupan baru lagi.
" Aku harus membuat keputusan segera, aku tidak ingin masa depan ku hancur hanya gara- gara urusan begini" Galih terus menrenungi dirinya sendiri.
" AAAHHH siall!! Apa yang harus aku pilih, menyelamatkan dirisendiri atau menyelamatkan Negara ini???!? Teriak Galih semakin frustasi.
"Tapi perlukah Negara ini diselamatkan?" Gumam Galih. "Negara ini toh memang sudah rusak, jadi biarkanlah Mythos merusaknya. Yang penting hidupku terjamin" Galih pun semakin yakin dengan perkataanya. Galih pun berniat mengubur Device-nya miliknya di bawah kolong jembatan itu.
Namun ia mengurungkan niatnya. Karena rasa keingin tahuanya lebih kuat dari rasa takutnya. "lebih baik aku teliti sedikit lagi benda ini" kata Galih yang langsung keluar dari jembatan karena hujan telah mulai reda. Dengan menutupi kepalanya dengan hoodienya, iya pergi mencari makan, karena urusan perut lebih menyakitkan dari dikejar- kejar Mythos. Tak lama iya berjalan ia mendapati sebuah penjual siomay sedang berteduh di bawah pohon di pinggir jalan. Galih pun menuju kesana. Dan memesan siomay Rp 4000, itu dapat untuk sementara mengganjal perutnya yang sangat lapar. Sesudah pesananya di terima Galih pun membayarnya dan bergegas pergi menuju terminal bis, walau dia tau dia tidak punya uang lagi untuk membeli tiket menuju kota Malang tempat seorang temanya berada. Baru saja Galih memakan dua buah siomaynya tiba-tiba seseorang muncul di hadapanya. Ya orang itu orang yang sangat dikenalnya. Orang yang bahkan sangat di hormati Galih. Karena dia ia bisa ikut dalam penelitian di Surabaya. Orang itu adalah Mr. Stuart. Dosen itu muncul di hadapan Galih. Namun tidak terlihat seperti Mr. Stuart yang biasanya. Mukanya terlihat suram, dan raut wajahnya seperti orang marah.
"Galih, kau adalah buronan yang sangat di iincar oleh MYTHOS, aku yakin kau memiliki Piece of History yang sangat kuat! Cepat berikan itu pada ku!" Bentak Mr. Stuart kepada galih.
"Glek" galih yang heran dengan kejadian ini menelan habis siomay yang td di belinya.
"Mr. Stuart? A-apa yang terjadi pada mu?" Tanya galih khawatir terhadap keadaan dosenya itu.
"Sudah kubilang SERAHKAN PIECE OF HISTORY MU!!!!!!!!!" Mr. stuart berteriak dan menerjang menuju Galih. Galih pun tidak dapat menghindar dan ia pun terjatuh, tiba-tiba sebuah benda lancip menghunus kearah lehernya. Ia melihat Mr. Stuart telah Berubah menjadi sebuah monster kelabang yang mengerikan,
"Apa yang telah terjadi padamu pak!!" teriak Galih.
"Aku telah di berkahi sebuah kekuatan yang dapat menunjang karir ku sebagai peneliti kedepanya! Dan aku ingin Piece of History yang lainya!!! Aku ingin lebih hebat dari manusia yang ada di dunia ini!!! AHAHAHAHAHA!!" kata Mr. Stuart meneriakan tujuanya, tubuh Galih tidak bisa bergerak. Geraknya telah terkunci. monster kelabang itu pun berusaha membunuh Galih namun dengan sekuat tenaga galih menendang punggung monster itu sehingga ada celah sedikit untuk melepaskan diri dari tangkapan monster kelabang, Galih pun langsung memasang device-nyadan menekan tombol aktivasinya " System On! Waitin" Galih pun memasangkan Piece of History segitiga ke slot yang ada di changernya "Click!";" "System Instaled!!" "Berunaahhhhh!!!!!!" Teriak galih,
"NgiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiNg!!" cahaya biru pun menyelimuti tubuh galih dan ia berubah menjadi MYT-02 untuk kedua kalinya. "Maafkan aku Mr. Stuart, aku harus menlindungi diri ku. Tentu saja, aku akan mencarikan cara untuk mengembalikan mu seperti semula" kata Galih mencoba menyadarkan dosenya.
"Grrrr…. Kau…deviceyang ada pada mu itu adalah rancangan ku, itu adalah sebuah prototype. Sebuah benda yang tidak berguna lagi karena MYT-03 telah dibuat, dengan kekuatan dari Piece of History ku ini benda sampah itu akan menjadi sampah!!!!" monster kelabang itupun menyerang Galih, dengan sigap Galih menangkisnya dan memukul dada monster kelabang. monster itu terdorong sedikit lalu memukul Galih kembali. Adu pukulan dan tendangan menghiasi pertarungan mereka. Galih pun mencoba menjauh dari jangkauan monster kelabang untuk memasang Piece of History Aqua Saber, namun Monster kelabang sangat cepat dan tiba- tiba Galih pun terhempas kearah pohon akibat tebasan ekor monster kelabang. Galih pun berusaha untuk bangkit namun ia tidak kuat, tenaganya telah habis karena kekurangan makan. monster kelabang itu pun mendekati Galih dan menghunuskan lengan tajamnya di leher galih.
"Galih.. kau adalah satu-satunya muridku yang sangat berbakat. Kau pandai menganalisis, itu sebabnya pihak MYTHOS langsung menerima mu sebagai peneliti, namun kau punya lebih dari itu! Lihat device mu, awalnya device itu benar-benar tidak akan merubah wujud manusia menjadi dirimu sekarang ini" Kata Mr. Stuart sembari memunculkan wajah aslinya walau msh terbalut setengah wajah mosnternya. Galih pun dengan tajam menatap wajah dosenya yang sangat mengerikan itu. Hujan pun makin deras mengguyur kembali. Seharusnya tidak ada seorang pun di tempat itu. Namun dari arah atas pohon ada sesosok wanita yang tengah mengawasi pertarungan mahasiswa dan dosenya ini.
"Galih.. aku punya tawaran untuk mu. Mari bekerja samalah dengan kami! Dengan begitu masa depan mu akan terjamin, kau tidak perlu berlari menghindari kejaran kami lagi, kau tidak perlu kelaparan, kamu akan kami sediakan segalanya. Cukup kau lanjutkan penelitian mu di MYTHOS Corp" Kata Mr. Stuart mencoba mempengaruhi Galih. Galih pun tertegun. Dia bingung mana yang harus dia pilih. Hidup dengan masa depan yang terjami atau malah melawan MYTHOS dan membongkar segala konspirasi mereka demi menyelamatkan Indonesia yang telah dikuasai para pejabat korup ini..
"System Unninstaled.. System off…" Suara Dari changernya keluar menandakan Galih kembali kebentuk manusianya. Dia masih bingung harus menjawab apa. "Bagai mana galih? Kau sudah menyerah?? Kau sudah tentukan pilihan mua?" kata Mr. Stuart dengan senyuman iblisnya.
" Dor!!!" Sebuah peluru mengenai kepala Mr. Stuart. Dan seketikan muncul Gas tidur mengelilingi mereka berdua. Dan tidak lama Galih pun pingsan. Asap yang tebal menghalangi pandangan Mr. Stuart " Grrr apa ini??? Siapa yang melakukan ini!!!!" kata Mr. Stuart geram dan sepertinya tembakan tadi tidak mempang terhadap Mr. Stuart. Setelah beberapa saat. Asap mulai menghilang. Namun, Galih sudah tidak ada di tempatnya. Ia melarikan diri.
"Grrr….. siapa lagi yang berani menggagalkan rencana Mythos Corp.. Grrrr"
To Be Continued...