"aku akan mengakhiri SEJARAH mu" Kata boyo sambil berjalan perlahan dan menghunus pedang kelabangnya. "
"Ugh siall badan ku sakit semua" Erang Galih mencoba untuk bangun namun tidak bisa.
Sekarang Boyo sudah tepat berada di dekat Galih diapun siap menusuk kepala galih kapan saja.
"aku tawarkan sekali lagi, karena ini permintaan atasan ku, ikut lah dengan ku ke Mythos Corp" Kata Boyo.
"Tidak akan…. Kalau aku menyerah percuma saja pelarianku selama ini… " kata Galih sambil menahan rasa sakitnya. Boyo pun mengangkat Galih memaksanya untuk berdiri dan ia mencengkram leher Galih dan mengankatnya lbh tinggi lagi.
"kau tau hidup mu akan segera berakhir,,, AHAHAHAHAH!!! Sensasi ini sensasi orang yang di ambang kematianya masih meronta-ronta sangat mengasikan menghilangkan kebosananku selama ini! " Teriak Boyo kegirangan.
Galih pun masih berusaha melepaskan cengkraman Boyo namun ia tak berdaya. Boyo pun melempar Galih ke atas dan menebasnya "CENTIPEDE CHAOS SLASH!!!" Boyo menebas Galih yang terlempar ke udara. Seketika Armor Galih pun meledak-ledak dan ia jatuh ketanah dengan berlumuran darah. Galih telah kembali ke wujud manusianya, namun dia masih hidup. Tiba-tiba Boyo di kejutkan oleh tembakan yang mengenainya dari jarak jauh. Tembakan itu lima kali mengenai kepalanya. Namun ia sama sekali tidak bergeming. Tak ada kerusakan pada armornya.
"sepertinya ada hal menarik lainya dari kejauhan sana, orang ini sudah tidak berdaya, dia ga mungkin bisa kabur, sebaiknya aku kearah tembakan itu" Boyo pun berlari dengan cepat kearah tembakan itu.
Setelah Boyo menjauh, arif pun datang menyelamatkan Galih yang terluka parah. Dia segera membawa Galih kemobil, karena polisi juga akan datang ketempat itu. Sesampainya di Mobil Arif mencoba menutup luka Galih yang sangat parah namun darah terus mengucur keluar.
"Rif, gunakan PoH hiu ini…. PoH ini bisa menyembuhkan kan??" Kata Galih
"Bisa, tapi aku khawatir, apabila energy murni PoH ada di dalam tubuhmu kau bisa jadi menjadi monster juga" Kata Arif.
"Kita tak punya waktu lagi, aku harus menyelamatkan gadis itu!" Kata Galih.
"Tidak aku akan membawamu kerumah sakit" kata Arif sambil langsung memacu mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit. Sementara itu Risna masih di kejar-kejar oleh Boyo namun ia berhasil melarikan diri menggunakan motornya dengan cepat. Dan lagi Boyo gagal menangkap Galih.
Keesokan harinya di rumah sakit Galih tampak penuh perban di perut di lengan dan di kepalanya. Ia mulai membuka matanya, di lihatnya Risna telah ada di samping kasurnya. Galih pun mencoba duduk di kasurnya.
"Kemarin malam hampir saja kau mati" kata Risna.
"Aku tidak mengira, Boyo bisa datang secepat itu" Kata Galih.
"tapi kau sudah tidak apa-apa kan??" Tanya Risna.
"Iya aku sudah tidak apa-apa, temani aku jalan-jalan di luar Ris, mau ga?" Kata Galih.
"Eh? Jalan-jalan?" Tanya Risna keheranan.
"Ayo lah aku sumpek bau obat begini" Kata Galih sambil beranjak dari tempat tidurnya.
Mereka berdua pun berjalan-jalan mengelilingi taman di belakang rumah sakit. Dengan masih menahan rasa sakit Galih berjalan perlahan menikmatinya segarnya udara pagi. Namun matanya menangkap wajah seseorang yang taka asing baginya, wajah itu adalah wajah seorang Gadis yang menggunakan PoH semalam, terlihat tanganya terluka dan di perban akibat serangan Boyo semalam.
"Risna itu gadis yang menggunakan PoH" kata Galih.
"Ayo kita habisi dia sebelum membuat masalah di rumah sakit ini" Kata Risna.
"Jangan!, tidak perlu seperti itu." Kata Galih melarang Risna.
"Loh? Kenapa?? Bagaimana kalau ia berubah?" Tanay Risna keheranan.
"Aku akan coba bicara dengannya" Kata Galih sambil melaju kearah gadis itu. Risna pun hanya terdiam mendengar jawaban Galih yang sangat tidak masuk akal menurut pemikirannya, dan ia pun mengawasi Galih dari kejauhan. Galih duduk di samping gadis itu, gadis itu tampak menangis.
"Kenapa kau menangis?" Kata Galih kepada Gadis itu
"Kauu kan??" kata Gadis itu kaget melihat wajah galih yang mengigatkanya pada seorang cleaning service yang di loby semalam.
"Nama ku Galih, kemarin kita bertemu di Loby kan? Nona Fara" Kata Galih dengan lemut.
"Kau terluka? K-kenapa?? Apa Gara-gara serangan m-monster semalam?" Kata Fara sedikit terbata-bata
"bukan kok tenang saja. Tangan mu juga terlukan???" Kata Galih.
"iya tangan ku terluka dan sangat sakit, kalau begini aku tak yakin bakal lolos babak penilaian kompetisi tari itu" Kata Fara yang terlihat murung.
"Kau tidak mempercayai bakat mu ya? Sehingga kau menggunakan Piece of History Raflesia itu" kata Galih.
Fara pun terkejut dan menjauh dari Galih, dia tidak menyangka Galih tau rahasianya. Wajahnya tampak pucat dan ketakutan dan ia pun lari menjauhi Galih.
Galih pun memberi kode kepada Risna untuk mengikuti kemana Fara pergi. Siang itu Galih sudah boleh pulang, karena lukanya sudah membaik. Ia pun segera menelpon Risna untuk mengetahui dimana Fara berada. Setelah itu ia dan Arif naik mobil menuju tempat yang telah di berikan Risna. Sekitar 30 menit Galih tiba di sanggar tari yang terkenal di pusat kota surabaya itu. Terlihat disana Fara sedang latihan menari tarian tradisional jawa bersama teman-temanya. Namun Fara telihat kaku dan tidak bisa bergerak selues seorang Penari, mungkin dikarenakan luka yang sedang diterimanya akibat tusukan tombak yang di lempar Boyo.Fara melihat kearah luar, dan dia melihat Galih berdiri diluar sana. Ia merasa terganggu dan dia menghentikan latihanya. Teman-teman yang sedang berlatih bersama Fara pun menghampiri Fara yang sedang duduk istirahat di bangku. "Heh Fara, kudengar kau berhasil lolos sampai babak penilaian nanti malam ya? Hebat sekali padahal kemampuan menarimu ada di bawah ku, kau tidak pake ilmu dukun kan?" Kata salah seorang temanya.
"Apa maksudmu kekuatan Dukun haha? Ini murni hasil latihan ku!" Kata Fara yang merasa sangat tersinggung.
"kalau kamu ga melakukanya ga usah tersinggung dong" kata teman Fara yang lain.
Fara terlihat panik, mukanya memerah dan di tanganya ia telah menggenggam PoH Raflesianya. Galih yang melihat suasana semakin memburuk segera memasuki Sanggar dan menggenggam tangan Fara. Fara pun kaget, mukanya semakin memerah.
"Eh ngapain kamu!!" teriak Fara.
"tenang-tenang semua saya Omnya Fara, maafkan Fara sikapnya akhir-akhir ini agak kasar" Kata Galih sambil mengajak Fara keluar sanggar.
Mereka berdua pun duduk di teras sanggar tari itu. Fara tampak sedih, karena teman-temannya mengatainya tadi. "kau berencana menggunakan PoH mu tadi kan?" Kata Galih.
"Kau tidak tau masalahku jadi diam lah!"Kata Fara.
"Kau itu berbakat dalam menari, aku sudah melihat mu tadi tanpa menggunakan PoH kau bisa menari dengan baik" Kata Galih.
"Baik saja tidak cukup aku harus menang dalam kompetisi" Kata Fara.
"Menang dengan kekuatan si Raflesia itu? Berarti yang menang dalam kompetisi adalah si raflesia itu bukan kamu kan?" Kata Galih.
"….. ugh" Fara menyadari hal itu namun ia bersikeras untuk menggunakanya. "Orang tuaku selalu sibuk dengan pekerjaannya, dan sama sekali tidak pernah memberikan perhatian yang seharusnya anak-anak dapatkan" kata Fara. "jadi setidaknya, aku ingin mereka sayang kepadaku dengan aku menjaurai kompetisi tari ini, lalu aku mendapati sebuah website yang menawarkan keuatan ini, aku benar-benar tertarik jadi aku memesanya" kata Fara menceritakan semuanya.
"Jadi begitu, aku sarankan dalam kompetisi nanti malam kau tidak perlu menggunakannya, percayalah pada bakatmu sendiri, kekuatan semu itu hanya akan menjerumuskan mu, sama halnya orang yang lulus UN SMA menggunakan Kunci Jawaban, saat ia mendaftar ke perguruan tinggi ia tidak bisa apa-apa dan gagal sudah impianya" Kata Galih.
"baiklah aku berjanji tidak akan menggunaknya" Kata Fara. Malam pun datang, malam kompetisi yang di tunggu-tunggu Fara pun datang. Ia telah bersiap-siap di ruang gantinya lengkap dengan aksesorisnya. Iapun meletakan PoHnya di meja riasnya. Saat menatap PoH itu Fara merasakan ada kekuatan yang membujuknya untuk terus membawanya. Namun niat Fara sudah bulat dia akan memenangkan Babak penilaian ini dan amsuk ke final. Namun pada akhirnya kekuatan dorongan PoH lebih kuat sehingga Fara terpengaruh dan matanya berubah menjadi kosong. Kompetisi pun dimulai. Semua penari menunjukan keluwesan tubuhnya dalam menari. Galih menyaksikan kompetisi itu namun dia berada di bangku paling belakang jadi tidak menyadari bahwa Fara menggunakan PoH. Sampailah pada penilaian. Fara terpilih sebagai penari terbaik dan lolos ke babak final. Galih mendengar hal itu sangat senang, namun ia tidak mengetahui hal yang sebenarnya terjadi. Di ruang ganti teman-teman Fara masuk dan mencaci maki Fara, menanggapnya curang dan sebagainya namun Fara hanya diam. Teman-temanya pun segera meninggalkan Fara karena Fara terlihat aneh. Namun saat teman-temanya itu sedang jalan-jalan keluar sanggar. Mereka semua terbelit tentakel dahan dari Raflesia monster "TOOLLLOONNGGGGG: suara jeritan itu mengkacaukansanggar tari itu. Galih pun tersentak kaget ia idak menyangka Fara melanggar janjinya. "Anak itu!" Kata Galih geram. Ia sadar kekuatan PoH yang telah mengambil alih tubuhnya. Galih pun segera berubah menjadi MYT-02 dan mengeluarakn Aqua Sabernya. Galih berlari dan melompat menebas tubuh monster Raflesia yang terbang melayang di udara. Galih pun berhasil juga memotong dahan yang membelit teman-teman far atadi.
"PoH Raflesia mempunyai serangan bau yang berbahaya aku harus hati-hati mendekatinya dan emnebas PoH yang ada di dadanya. Monster Raflesia pun menyerang Galih dengan tentakelnya secara bertubi-tubi hingga Galih tidak mampu untuk menghindar. Kakinya sudah terbelit tentakel itu dan mulai mengeluarkan aroma busuknya kea rah Galih. Galih tidak tinggal diam, dia membuat gelembung air yang keluar dari changernya, gelembung itu membungkus kepala Monster Raflesia, sehingga Bau busuk itu menyebar di dalam Gelembung air itu. Seketika itu juga Monster Raflesia itu melepaskan Tetakelnya, ia tampak tersedak mencium bau busuknya sendiri.
"Bagaimana? Bau kan? Makanya jangan menebar bau busuk ke orang lain" Ejek Galih. Namun Monster Raflesia itu semakin Marah ia menyerang Galih dengan pisau pisau daunya. Semua pisau daun itu mengenai Galih, karena pisau itu sangat cepat. Galih pun terpental. "Seharusnya aku tidak mengejekmu tadi" kata Galih sambil menahan rasa sakitnya. Lalu ia pun teringat Boyo bisa menggunakan PoH Centipede dan membuatnya menajadi Equip. munculah ide di kepala Galih, ia melepas PoH Aqua sabernya dan menggantinya dengan PoH Infer yang didapatnya dari pecahan PoH milik Ali sebelumnya. Iapun memasang PoH itu " CLICK!! INFERNO HAND!!" api pun muncul di tangan kiri Galih, tangan kirinya berubah berwana Putih dan mengelurakn api di kepalan tanyanya. "WOWW!! Ternayat bisa seperti ini!!" Galih terkagum-kagum. "GRAAAWWWWW" Teriak monster itu dan menyerang Galih dengan ribuan Pisau daun yang keluar dari tubuhnya.
"daun lawan api sudah terlihat siapa yang menang" Kata Galih. "INFERMO FIRE BALL!!" Bola –bola apa di tembakan Galih emnggunakan equip Infernya, bola-bola api itu berhasil mebakar semua pisau daun itu, Monster Raflesia tampak panik namun Galih dengan sigap melompat di tengan kepulan asap tebal hasil pembakaran tadi. Tangan kiri Galih sudah berapi-api dengan sangat panas. Monster raflesia tidak dapat menghindar lagi. "INFERNO FIRE.... FLAMBARGE!!!" Pukulan api yang sangat besar itu tepat menghantam tubuh monster Raflesia dan menghancurkan PoHnya berkeping-keping. Fara pun kembali ketubuh manusianya dengan luka-luka yang dideritanya, ia tidak bisa mengikuti Final besok, Risna dan Arif pun segera membawanya kerumah sakit. Sementara it Galih mengambil pecahan dari PoH Fara, PoH Raflesia berbentuk wajik pun berhasil didapatkan Galih. Dan Galih pun segera meninggalkan lokasi sebelum polisi dan Mythos Army datang.
To Be Continued