Chereads / Sura, The Deepsea Knight / Chapter 6 - Chapter 6 :Device itu Memilihmu

Chapter 6 - Chapter 6 :Device itu Memilihmu

Malam semakin larut Galih masih terluka parah dan pingsan di depan pintu gudang. Tidak ada orang yang mengetahui kejadian malam ini, namun pasti polisi akan datang ketempat ini cepat atau lambat. Beberapa saat kemudian Galih mulai tersadar kembali rasa sakit di perut dan tanganya sangat menghambatnya untuk bangkit dari tanah. Badanya terasa berat, ia pun duduk dan menyandarkan dirinya ke tiang pintu. "ugh… badan ku sakit sekali" erang Galih kesakitan.

"Galiihh!!!" terdengar suara teriakan seorang gadis dari kejauhan, suara itu tidak asing bagi Galih, ya suara itu adalah suara Risna. "Risna?? Ugghh… kenapa kau ada disini"

"nanti kujelaskan, kita harus pergi, pasukan gabungan polisi dan Mythos Army sedang menuju kemari!" Seru Risna.

"Apa??!! Kenapa bisa??" Kata Galih, dan ia pun mulai curiga tentang keadaan yang menimpa Ali ada kaitanya dengan Mythos. 

Risna pun mentatih Galih untuk menjauhi lokasi tersebut, Arif telah menunggu mereka di ujung jalan dengan mobil untuk segera menuju ke pelabuhan Tanjung Perak dimana tempat persembunyian mereka berada. Sementara itu di markas pusat Mythos Corp di Surabaya. Direktur mereka Yannuar Roland sedang mengintrogasi seorang buronan yang berhasil mereka tangkap, buronan itu tidak lain adalah Bayu, Bayu tertangkap setelah ia berhasil dilumpuhkan oleh tombak yang dimiliki Boyo..

"Kau Bayu Daryono 32 tahun seorang guru SMP yang dua tahun lalu menjadi kelinci percobaan kami kan?? Kenapa kau kabur waktu itu?" Kata Yannuar sambil duduk di hadapan Bayu. Bayu hanya diam dan menatap Yannuar dengan tatapan tajam.

"Bukanya kita sudah sepakat, bila kau mau menjadi kelinci percobaan kami, keluargamu bisa terbebas dri utang piutang, tapi mengapa kau mengingkarinya? Kurang baik kah kami?" Kata Yannuar semakin mendesak Bayu. "Kalian SAMPAH!!" kata Bayu dengan geram. 

"HAHAHAHAHHAAA!! Memang susah bicara sama kelinci percobaan, aku berterima kasih sekali padamu, karena berkat mu kami berhasil mengamankan MYT-01" Kata Yannuar sambil mengelus-elus kepala Bayu. Bayu hanya terdiam dan makin geram kepada sang direktur itu namun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena kedeua tangan dan kakinya terikat. 

"Six Eyes!! Berikan Koper MYT-01nya pada ku, kita lihat harta karun kita" Kata Yannuar. Ia pun membukan perlahan koper itu. Namun seketika ia menutupnya lagi "PRAAAKKKK!!" Yannuar menghentakan Tanganya ke meja. "KAUU!!! BERANINYA KAU MENIPU KAMI!!! KOPER INI BERISI BATU!!" Seru Yannuar dengan nada marah. Ia mencekik leher Bayu sekeras-kerasnya. Bayu pun hanya bisa tersenyum melihat keadaan itu. "Kau kena" Kata Bayu sambil tersenyum. Yannuar pun pergi meninggalkan ruang introgasi dengan emosi yang meluap-luap "Panggil si Boyo itu!!!" Teriak Yannuar kepada beberapa Six Eyes dan mereka pun segera mencari Boyo. 

Sekitar 45 menit akhirnya Galih, Arif dan Risna pun tiba di markas mereka, mereka pun duduk sambil menghelai nafas lega karena mereka berhasil selamat dari kejaran Polisi yang mungkin telah di sogok oleh Mythos Corp. Arif pun melempar beberapa botol Cola untuk diminum bersama. "Hoshh hosshh… tadi benar-benar mendebarkan" Kata Risna sambil terengah-engah. 

"Kalau saja tadi Galih tidak bisa menahan rasa sakitnya pasti kita telah tertangkap" Kata Arif menambahkan.

"dan ini masih sangat sakit loh, ugh.., tapi, ngomong-ngomong dimana Bayu?? Bagai mana oprasi kalian kemarin-kemarin?" Tanya Galih sambil menahan rasa sakitnya. Arif dan Risna hanya terdiam mendengar pertanyaan itu. Risna pun segera beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke kamarnya. 

"hey ada apa sebenarnya?" Tanya Galih keheranan melihat tingkah mereka berdua.

"Oprasi kami berhasil, kami mendapatkan MYT-01 itu, tapi….. Bayu tertangkap, ia mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan device ini dan Risna" kata Arif menjelaskan.

"jadi itu yang membuat Risna sedih?" Tanya Galih.

"tentu saja ini yang kedua kalinya ia kehilangan orang yang dekat denganya" kata Arif.

"jadi selain kalian bertiga masih ada orang lain lagi?" Tanya Ga;lih.

"Ya, dia kekasihnya Risna. Tapi sayang dia telah meninggal setelah mencoba menggunakan MYT-02 yang kau pakai saat kami mencoba melarikan diri di gudang MYTHOS Corp" Kata Arif menceritakan masalalu mereka. Galih pun termenung menatap Changer miliknya. Dia makin heran kenapa orang lain yang menggunkan device itu bisa meninggal sedangkan dia tidak. 

"oh iya Lih, ngomong-ngomong soal monster monyet yang kau lawan tadi, dia adalah orang yang terkontaminasi Piece of History" Kata Arif.

"Ya kau benar aku melihat Piece of history berbentuk segitiga tertanam didadanya, PoH itu apa sebenarnya kenapa orang-orang bisa menjadi monster, kasus ini sama seperti dosen ku" Kata Galih keheranan. 

"itulah misteri yang harus kita pecahkan. Dan mungkin kau memang di takdirkan untuk bisa menggunakan device itu. Tapi berhati-hatilah, kekuatan PoH sangat besar, jangan sampai kau dimakan olehnya" kata Arif memperingatkan Galih pun hanya terdiam. "baiklah aku istirahat dulu sampai besok" kata Arif dan ia pun berlalu keruang kerjanya. Galih masih termenung di sofa ia mengamati device-nya. Dia masih bingung apa benar memang takdirnya untuk membongkar kejahatan Mythos dan menyelamatkan Indonesia. "perbuatan Mythos Corp memang telah melanggar HAM, dia seenaknya merubah manusia sebagai monster ini sangat kejam. Apa yang harus aku lakukan sekarang…. Salahkan aku untuk melindungi masa depan ku kelak? Tiada jaminan aku bakal selamat dan berhasil mengalahkan Mythos" Kata Galih dalam hatinya ia tampak pesimis."Tapi mungkin inilah Takdirku, device ini sendiri yang telah menyelamatkan aku berkali-kali, dan changer ini telah memilihku untuk menggunakanya. Apa yang sepantasnya aku lakukan untuk changer ini?" Kata Galih dalam hatinya lalu ia terlelap dalam tidurnya, 

Pagi pun datang, matahari mulai menampakan sinarnya namun di tempat persembunyian mereka sinar matahari tidak dapat menembus ruangan itu., pagi ini pukul 06:00 Risna sedang asik membersihkan sniper riflenya. Dan Arif pun sedang sibuk di depan laptopnya. Galih pun mulai bangun dan sedikit menahan sakit yang sudah mulai mereda. "kau sudah bangun Lih? Aku mendapatkan informasi baru semlam, dan ini sangat mengerikan" kata Arif. Galih pun terlihat tertarik dan beranjak bangun menuju Arif. " berita apa?" Tanya Galih. "Semalam aku berhasil menghack CCTV kota dan aku menemukan hal yang menarik lihatlah. Aku berinama dia PoH Dealer" jelas Arif. "Mythos menjual belikan PoH ke masyarakat?? Tp untuk apa?? Dan apa gunanya bagi masyarakat??" Tanya Galih keheranan. 

"aku juga masih bingung. Dan spertinya kau harus segera menyelamatkan teman mu yang terkontaminasi itu secepatnya sebelum semakin parah" Kata Arif.

"benar juga Ali sudah baik kepada ku, aku akan mnyelamatkanya, tapi bagai mana caranya? Kalau aku membunuhnya dia juga bakal mati seperti dosen ku." Kata Galih.

"coba hancurkan PoH di dadanya" Kata Arif.

"Baiklah aku akan mencarinya sekarang" kata Galih sambil mengenakan jaketnya dan menuju pintu keluar. 

"sebentar, apa kau sudah memutuskannya lagi?? Bergabung dengan kami atau kau ingin melanjutkan perjalananmu ke malang?" Tanya arif.

"akan ku jawab setelah urusan ini selesai" Kata Galih sambil meninggal kan tempat persembunyian mereka. Arif pun hanya tersenyum mendengar perkataan Galih. 

Galih pun segera menuju kerestoran tempat ia bekerja. Namun dia tidak menemukan Ali sang koki utama baru itu tiba-tiba tidak bekerja hari itu, padahal posisi itu adalah posisi yang dia impikan. Galih pun menghubungi Arif untuk melacak keberadaan Ali melalui sinyal smartphonenya atau CCTV kota. Beberapa menit kemudian Arif mengirimkan data map trackingyang menunjukan posisi Ali. Galih pun segera menyetop anggkutan kota dan menuju kelokasi. Tak lama ia sampai kelokasi yang di tunjukan di peta itu lokasi itu adalah restoran saingan restoran yang dipimpin Ali. Ia menemukan Ali sedang ingin membakar seorang karyawan di restorant itu, sementara karyawan yang lain berkumpul dan meringkuk ketakutan melihat sosok monster monyet berapi yang mengerikan. Galih pun langsung mengaktifkan Changernya." SYTSEM ON!!" "CLICK!! SYTEM ISNTALED!!" Galih pun berlari dan sekietika cahaya biru pun menyelimutinya dan ia telah berubah menjadi MYT-02 ia pun segera menendang Monster itu tepat di punggungnya, monster itu terpental dan Galih berusaha memadamkan api di sekitar karyawan yang lain dan menyuruh mereka pergi, setelah karyawan berhasil melarikan diri, tinggalah Galih menyelesaikan pertarungannya dengan Monster monyet itu. "Graaaawwwwww" Teriak monster monyet itu sembari memukuli Galih dnegan tinju apinya namun Galih berhasil menahanya. Dan Galih pun balik memukuli perut monster itu dengan cepat dan menendangnya. Monster itu terlempar namun berhasil bangkit lagi dan melompat menendang galih tepat di dadanya dan galih pun terpental ke tembok. Luka Galih yang kemarin pun semakin parah dan ia semakin kesakitan. "ugghh sial.. suasah sekali mengincar dadanya.. selain itu tubuhnya semakin panas dari yang kemarin, apa yang harus kulakukan?" kata Galih dalam hati. Galih mencoba bangkit namun lehernya telah di cekik oleh monster itu. "Kau Galih kan??? Aku mengenal suara mu… ada urusan dengan ku?" kata monster itu. " Ali sadarlah!! Apa kau sudah membuang rasa kemanusiaan mu?? Jangan mau di perbudak PoH seperti itu!" teriak Galih sambil mencoba melepaskan cekikan Monster monyet. "Kau bilang aku harus melepas kekuatan ini?? Kau lihat?? Aku bisa memenangkan Lomba masak itu berkat benda ini!! Kau lihat skill ku?? Skill ku sangat luar biasa dalam memasak" kata monster monyet. "Bukan! Itu bukan skill mu ALI!!! Sadarlah!!!! Kekuatan SEMU itu hanya akan mengaburkan jalan kesuksesan mu di masa depan!!!! Seberapa bahagianya kau dengan Kesemuan itu?? Lihat berapa banyak nyawa yang harus kau habisi lagi!!" Teriak Galih mencoba menyadarkan Ali. Tubuh Ali pun makin terbakar, pertanda PoH bereaksi akan emosi Ali dan akan menguasai seutuhnya. Monster itu pun mlempar Galih ketembok, hingga tembok itu hancur. Galih yang sudah sangat kesakitan mencoba bangkit. Dia memasangkan PoH equip miliknya. Dan menggenggam pedang yang muncul dari PoH itu. "Aku tidak akan mengulangi kesalahan ku lagi, aku akan menyelamatkan mu ALII!!!" Galih pun berlari menuju kearah Ali yang sudah semakin mengamuk ia mengeluarkan radiasi api yang sangat panas membuat restoran itu terbakar bagai di neraka. Galih pun menebas Monster itu dengan cepat Bets bets bets, namun Monster itu berhasil menyerang balik dengan tinju Apinya namun galih menangkap tanganya. Dan Changernya mengeluarkan gumpalan air yang menyelimuti tangan monster itu. "AARRGGGGGHHH!!" teriak monster itu kesakitan. "UUGGHHH" erang Galih yang juga kesakita menhan rasa panas di sekujur tubuhnya. "Aku kan menyelamatkan mu ALLII!!" Teriak Galih. Dengan cepat Gumpalan itu mengurung Monster monyet itu.lalu galih menekan tombol di changernya dua kali "Double Charge" suara itu keluar dari changer galih, dan seketika itu pula, pedang galih bercahaya berwana biru terang yang menetralkan hawa panas di dan api yang membara di restoran itu. Monster monyet berhasil merobek kurungan air yang di buat Galih, namun dengan cepat Galih. Menusuknya tepat di PoH yang tertanam didadanya hingga PoH itu hancur berkeping-keping. 

Ali pun perlahan-lahan kembali kewujudnya semula, dengan menderita luka bakar 40% ditubuhnya. Dia terlihat pingsan. Galih pun kembali ke wujud manusianya dan terengah-engah kelelahan dan kesakita. "Akhirnya, aku berhasil menyelamatkan nyawa orang lain hari ini" kata Galih sambil mengambil pecahan PoH yang bersinar dan memasukanya ke dalam saku jaketnya. Risna pun segera datang menemui Galih. Dan membawa Galih ke mobilnya Arif yang telah menunggunya. Tak lama polisi pun datang ke tempat lokasi begitu juga Ambulan dan pemadam kebakaran. Para medis berhasil mengamankan Ali dan membawanya ke rumah sakit. Dan Galih, Risna dan Arif pun kembali ke markasnya untuk merawat luka Galih

To Be Continue...