"Ugghhh" Erang Bayu menahan rasa sakit di kakinya, Bayu dan Risna bersembunyi di balik semak-semak, mereka menghindari BOYO yang akan membunuh mereka dan merampas koper berisi MYT-0. Derap langkah Boyo semakin jelas terdengar pertanda ia semakin dekat.
"Risna kau bawa device ini ke tempat persembunyian kita" kata Bayu sambil mengambil Koper berisi changer itu dari dekapan Risna..
"lalu kau??" Tanya Risna.
"Aku akan mengalihkan dia, lari lah! Aku akan suruh Arif memberikan Escort route yang aman" Kata bayu.
"Aku gamau!!! Kita pulang bersama!" Kata Risna bersikeras ingin Bayu juga dapat melarikan diri.
"Tidak bisa seperti itu, harus ada yang mengalihkanya" Kata Bayu. Derap langkah Boyo semakin dekat. Boyo pun mulai mencari ke semak-semak untuk menemukan Bayu dan Risna. Tiba-tiba saja bayu lari lewat tepat di hadapan Boyo sambil membawa Koper yang di incar Boyo. Boyo pun mengejarnya dan melempar tombaknya, WHUSSSSSS!!! Dengan cepat tombak itu menembus bahu Bayu, Bayu-pun seketika tersungkur ke tanah berlumuran darah dan ia Pingsan. Boyo pun mendekati tubuh Bayu dan mengambil komper itu, serta menyuruh para Six Eyes membawa tubuh Bayu ke Mythos Corp.
Sementara itu Galih yang telah pergi meninggalkan Tanjung Perak, memikirkan rencanya untuk segera keluar kota dan menuju malang, namun ia terkendala masalah uang, sempat terpikir di kepalanya, untuk merampok dan mencopet sekali aja agar bisa selamat dan keluar dari kota Surabaya, namun ia urungkan niatnya itu. Ia pun mencoba mendatangi rumah makan dan restoran-restoran berharap bisa bekerja paruh waktu walaupun hanya sekedar mencuci piring, yang penting dia bisa mendapatkan uang untuk naik bis ke Malang. Satu demi satu rumah makan ia singgahi namun tidak menerima pekerjaan apapun. Tetapi Galih tetap bersemangat mencari pekerjaan. Akhirnya setelah berjalan panjang ia di terima bekerja di sebuah restaurant di pusat kota Surabaya yang benar-benar membutuhkan bantuanya, karena hari itu restouran sedang ramai. Ia membantu sebagai pencuci piring, hal ini sangat mudah bagi Galih yang sudah biasa mencuci piring di tempat kostnya. Ia di gaji 15 ribu rupiah untuk hari itu, target yang harus di kumpulkan galih adalah minimal 100ribu rupiah, untuk itu dia masih akan tetap bekerja disitu untuk beberapa hari. " Hai, kamu anak baru ya?" kata salah seorang asisten koki di restoran itu. "Iya, mas, saya baru hari ini bekerja paruh waktu untuk mencuci piring, banyak sekali ya?" Jawab Galih. "iya kami benar-benar kekurangan pekerja kalau ramai begini, oh iya, perkenalkan namaku Ali namamu siapa?" Kata Ali memperkenalkan diri. "nama ku Galih, salam kenal" Jawab Galih. "Aliiiii!!Bantu aku memasak cepat!!" teriak seorang Koki Utama di restorant itu pada Ali. "Tch, tu orang ribut banget" Gumam Ali, "Iya pak saya kesana!" Teriak Ali dan langsung menuju ke dapurnya. Galih melihat ada masalah pribadi antara Ali dan atasanya itu. Galih pun mennganggap itu hal biasa dan melanjutkan pekerjaanya.
Matahari mulai terbenam, di restoran itu terlihat Ali bertemu dengan seseorang berjas hitam, mereka sedang mengobrol sesuatu, dan Ali menyerahkan beberapa lembar uang 100ribu rupiah kepada orang itu. Dan dengan cepat orang itu segera pergi menggunakan mobil hitam, tak lama selepas orang itu pergi Galih datang menghampiri Ali. "Apa yang kau lakukan disini??" Tanya Galih,
"Anu, hmm.. aku habis membayar hutang kepada rentenir" Jawab Ali.
"Oh, begitu ya sudah ya? Aku mau mencari makan dulu" Galih pun meninggalkan Ali di tempat itu. Galih menuju sebuah warung nasi rames tidak jauh dari restorant tempat ia bekerja. Uang 15 ribu rupiah yang ia dapat, dipeergunakan untuk membeli nasi rames seharga 5ribu rupiah jadi Galij amsih punya sisa uang 10 ribu rupiah. Sambil makan Galih memikirkan tentang device dan kebusukan Mythos. Entah kenapa ia mengingat saat-saat Mythos corp melakukan percobaan monster pada dosenya. Ia sempat menggeram sesekalai dikala ingatan itu melintas di kepalanya. "sial, apa yang harus aku lakukan sebenarnya, semakin aku mengingat kebusukan mereka semakin aku ingin membuka kedok mereka, namun aku tidak bisa menjamin kehidupan ku di masa depan, apa yang harus aku lakukan, apa melarikan diri ke kota Malang adalah hal yang terbaik?" Kata galih berbicara dalam hatinya. Setelah makan secepatnya ia kembali ke dapur restoran untuk beristirahat di gudangnya, karena pemilik restoran mengijinkan Galih untuk tinggal disitu untuk sementara waktu.
Tak terasa Pagi pun datang, sinar mata hari memancar melewati lorong ventilasi di gudang itu dan menerangi wajah Galih, Galih pun terbangun karena kesilauan. Tiba- tiba Ali membuka pintu gudang, dia masuk dan memberikan beberapa baju tak terpakai miliknyakepada Galih. " ayo bangun dan mandilah, kau masih bekerja kan hari ini? Nih, aku punya beberapa baju bekas, pakailah" Kata Ali sambil memberikan bajunya. "terimakasih Al!! tak kusangka kau orang yang baik." Kata Galih dengan raut wajah senang. Ali pun hanya tersenyum dan pergi meninggalkan gudang. Galih pun bergegas bersiap-siap dan ia mulai bekerja. Tak sengaja ia mendengar ramai-ramai di meja para konsumen, Galih pun menuju tempat itu setelah ia menyelesaikan beberapa piring kotor, karena memang masih sedikit piring kotor. Dia melihat ketempat keramaian itu, dan ternyata sedang di adakan duel memasak antara Koki Utama dan Ali sebagai asistenya. Even ini memang sudah rutin dilakukan di restorant itu sebagai ujian mempertahankan jabatan dan promosi jabatan. Salah seorang pelayan di tempat itu mengatakan bahwa Ali sudah 10 kali menantang sang Koki Utama itu namun ia selalu gagal, skill yang di miliki koki utama itu memang sangat professional. Ali yang dulu hanya seorang koki catering masih kalah skillnya terutama di bidang kecepatan dan ketelitian dalam memasak. Duel itu sudah setengah jalan, terlihat sesuatu yang sangat aneh. Ali terlihat sangat hebat, skill dan atraksi freestyle dalam emmasak pun ia pertunjukans sehingga memukau banyak orang yang melihat, Ali benar-benar sangat luar biasa hari ini berbeda pada tahun-tahun sebelumnya yang menurut pelayan lain di bilang sangat amatir. Sang Koki utama pun geram, " ALII!! Bukan!! Siapa kau??!!" teriak sang Koki utama itu. "Aku Ali, siapa lagi? Sudah lama aku menunggu kesempatan ini" Kata Ali sambil tersenyum sinis. Sekitar sejam makanan andalan mereka pun telah di buat dan sang owner menjadi jurinya. Seperti terhipnotis sang owner pun memilih makanan Ali yang paling enak. Dan otomatis Ali yang menjadi koki utama, sang mantan koki utama itu pun mengamuk dan mencaci maki Ali karena di anggap curang, menggunakan ilmu santet atau ilmu magis dalam memasak. Namun sang owner sangat tidak suka dengan tuduhan tidak logis itu sehingga sang mantan koki tersebut di pecat. Tinggal lah Ali yang memimpin dapur sekarang. Galih yang melihat kejadian itu, benar benar terkejut dan merasa ada yang aneh namun ia diam saja. Beberapa hari pun berlalu. Galih menjadi bawahan si Ali. Dia memperhatikan Ali skill dan keahlianya semakin meningkat secara drastis dan aneh bahkan dapat membuat para pelanggan betah di restorant dan memesan makanan buatanya. Namun Galih masih menghiraukan hal itu, karena uangnya kini tsudah mencapai 70 ribu rupiah, artinya sedikit lagi ia akan meninggalkan kota Surabaya.
Jam makan kerja Galih pun selesai, ia bergegas ke warung nasi rames untuk makan disana, namun matanya tak sengaja melihat sesosok bayangan yang seperti orang sedang kesakitan, "AAGGGGHH,, UUGGGHHHHH" erangan itu terdengar sangat familiar dan sangat dekat. Galih pun menyelidiki kearah suara itu dan ia dapati Ali, ya Ali sang Koki Utama baru itu sedang mengerang kesakitan tubuhnya mulai mengeluarkan ekor dan bulu-buku berwarna putih. Serta rambutnya mulai berubah menjadi api. Galih sangat terkejut, melihat fenomena itu, ingatanya kembali akan dosenya yang juga berubah menjadi monster, "apa ini ulah Mythos lagi?" Kata Galih dalam hati. Tak lama Ali pun sempurna menjadi monster monyet putih berambut api. Dan segera melompat dan berlari melewati atap-atap rumah warga. Spontan Galih pun mengerjarnya secara diam-diam lewat jalan dan gang-gang sempit. Dan sampai lah Galih di sebuah gudang tua, dia melhat monster itu disana bersama seseorang, monster itu telah menusuk orang itu dengan jari- jarinya, dan bersiap membakarnya. Orang itu tidak lain adalah sang mantan koki utama yang kemarin-kemarin mencela Ali. Dengan cepat Galih menggunakan Changernya dan memasangkan PoHnya " SYTSEM ON!!" "CLICK!! SYTEM ISNTALED!!" suara mesin changer Galih berhasil mengambil alih perhatian monster itu, "GRoAAAAAARR!!!!" teriak moster itu kepada Galih yang telah berubah menjadi MYT-02,
"Ali!!! Ada apa dengan mu!!!??" Teriak Galih.
"Ggrrrrr… siapa kauu????" Kata Monster itu. Mata Galih mengamati tubuh monster itu dan mendapati ada Piece of History tertanam di dadanya. Piece of History berbentuk segitiga sama dengan miliknya. Galih semakin yakin ini semua ulah MYTHOS.
Dengan cepat Monster monyet itu melompat dan menyemburkan api kea rah Galih dan Galih yang terlalu banyak berfikir terkena serangan itu dan mendapat kerusakan yang cukup besar, baju armornya terasa sangat panas. "INFERNOOOOO SHOOTT" Monster monyet itu menembakan peluru-peluru api dari tangnya sambil melompat-lompat hal ini membuat Galih kesulitan membaca gerakan Monster itu. Blaar blaar blaar suara pelur itu menerjang tubuh Galih. Namun dengan sigap Galih segera mengaktifkan pelindung air dari changernya untuk mengatasi serangan api monster itu. Galih pun berlari dan mencoba mendekati monster itu, ia melompat dan menerjang kea rah monster itu. Namun monster itu lebih lincah dari Galih. Galih pun berhasi di tending dan di pukul dengan bertubi-tubi dan sangat cepat oleh monster monyet. Monster itu melempar Galih ke udara, lalu ia melompat dan menendang perut Galih dengan tendangan api. Seketika Galih pun terlempar dan menabarak tembok hingga tembok itu jebol. Namun Galih masih bisa bangkit lagi, ia memasukan PoH equip ke device-nya"Click Aqua Saber!" cahaya biru pun mucul dalam genggaman tangan kiri Galih dan membentuk sebuah pedang mirip sirip Hiu.
"Alii sadarlah!!! Kau ada dalam pengaruh Piece of History" Teriak Galih sambil berlari kearah Monster monyet itu dan mencoba menebasnya namun tidak kena. Galih pun tertendang lagi dan terpental menghantam tembok. Damage yang di terima Galih pun semakin besar. Dia mulai merasakan Sakit pada tubuhnya.
"Sial PoHnya bisa sekuat ini, apa ada hubunganya sama seseorang yang menggunakanya?" Jiwa peneliti Galih pun pun bangkit kembali. Dia semakin penasaran tentang apa itu PoH. Namun untuk situasi ini dia tidak mau banyak berfikir.monster itu segera menyerang dan menendangi Galih yang tampak kewalahan menghadapinya. Tendangan demi tendangan coba di tangkis Galih dengan pedangnya. Namu tidak mebuahkan hasil, melaikan ia terpental lagi.
"UUGGHHHH!!" Sial dia cepat sekali, lompatan dan tendanganya sangat hebat" gumam Galih sambil mencoba untuk berdiri. Tak disadari ternyata Monster monyet itu sudah ada di belakang Galih. Ia telah berancang-ancang untuk mengeluarkan tendangan apinya terasa hawa yang sangat panas. Monster monyet itu menendang Galih yang sudah tidak berdaya itu sangat keras hingga masuk kedalam gudang dan Galih kejatuhan berbagai barang dan kaleng-kaleng bekas. "GRROOOOAAARRRRRR!!!!!" teriak monster itu lalu pergi melompat meninggalakan Lokasi. Galih mencoba bangun lagi, dia sudah kembali kewujud manusianya, ia tampak babak belur dnegan luka lebam di tangan dan perutnya, serta ada beberapa luka bakar. Galih benar-benar tak berdaya. Ia merangkak menuju pintu keluar gudang, ia sudah tidak bisa merasakan lagi kakinya yang telah sangat lelah dan pegal akibat serangan bertubi- tubu monster monyet, sampai akhirnya di pintu gudang ia pingsan. Tergeletak di Pintu gudang itu
To Be Continued...