Sekarang sudah pukul 12.30, Devano merasa sedikit mengantuk karena ia memang diwajibkan untuk tidur siang. Vella yang sedang berbaring disamping Devano menyadari, bahwa Devano sedang mengantuk.
"Tidurlah kalau mengantuk aku tidak akan mengganggu" ucap Vella.
"Mhm..." Devano mengangguk dan perlahan menutup matanya.
Vella mengelus Surai hitam gelap milik Devano dengan lembut. Sentuhan yang diberikan Vella membuat Devano merasa tenang dan semakin jatuh ke dalam tidurnya. Nafas Devano terasa lebih baik. Setelah beberapa saat Devano perlahan membuka matanya. Devano melihat sekeliling dan tidak melihat Vella.
"Kamu cari apa?" Ucap Vella dengan berbaring di sofa sembari membaca buku-buku yang ada di kamar Devano.
"Ah...tidak" ucap Devano yang sedikit terkejut melihat Vella.
"Tadi ada pelayan yang datang membawakan makanan" ucap Vella sembari masih membaca buku.
"Hm? Sungguh?!" Ucap Devano dengan bersemangat karena ia memang sudah sangat lapar.
"Ya" jawab Vella yang masih membaca buku sembari menunjuk makanan yang berada diatas meja sebelah kasur Devano.
Devano yang sudah merasa sangat lapar, langsung memakannya. Devano makan dengan sangat lahap. Makannan yang disiapkan oleh pelayan Devano antara lain sup jamur, buah apel, jus apel segar, roti tawar dengan selai kacang kesukaan Devano.
"Oh, iywa...dawri sekiywan bawnyak orwang kenapwa kamnywu piwlwih tinggwal disyinih?" Tanya Devano dengan mulut penuh.
"...tidak tahu, aku hanya merasa disini aman, dan memang aku tiba-tiba muncul di depan pintu kamarmu" Vella diam beberapa saat dan berbicara.
"Oohh.." ucap Devano sembari masih lanjut makan.
Setelah hari itu Vella pun tinggal di kamar Devano.