Chereads / Alenaa / Chapter 33 - Bagian 32, Kata Maaf Tanpa Perubahan Itu Percuma

Chapter 33 - Bagian 32, Kata Maaf Tanpa Perubahan Itu Percuma

Bagian 32

Kata Maaf Tanpa Perubahan Itu Percuma

Aku hampir merusaknya lagi, Dulunya aku ingat bahwa semua hal yang pernah aku lakukan padamu adalah hal baik, Namun ketika aku melihat dari berbagai sudut pandang aku bukanlah hal hal baik itu melainkan caraku melakukan itu hanya untuk kesan pesan bagai luka di dalamnya. Aku pergi dari rumah yang kita singgahi aku tau ini sudah beberapa kali banyak luka, Aku terluka di setiap harinya. Aku terluka di setiap waktu bahkan ketika aku meminta untuk berbicara aku selalu menginginkan untuk bersama, Bahkan berdua. Kamu sudah enggan mendengarkan ceritaku, Kamu sudah enggan mendengarkan semua hal yang pernah menyakitiku, Kau ucapkan kata kata yang penuh dengan rajam, Kau lukai semua rencana bahkan hal hal membahagiakan dalam diriku.

Kau membuatku berfikir bahwa aku harus bisa menyayangi diriku sendiri, Bahkan ketika semua hal yang aku tawarkan selalu kau tolak, Sama halnya dengan luka. Kau tak pernah paham luka, Kau tak pernah mengerti bahwa aku juga bisa tersakiti karena sebuah ucapan. Kau izinkan aku pergi tanpa menyelesaikan semua masalahnya. Kau lontarkan kata maaf tanpa sebuah perubahan, Kau buat aku menunggu perubahan bahkan kau tak pernah memikirkan nya sekali pun. Kau bilang semua hal yang menyakitiku adalah hal yang pantas aku terima karena aku juga pernah menyakitimu. Sekarang, Beranjaklah kau bebas untuk melakukan apapun, Kau bebas tanpa haluan apapun, Bahkan di setiap hal yang aku sebut luka kau menyebutnya sebagai racun.

Siapa yang tak bosan dengan kata maaf tanpa perubahan? Siapa yang menuliskan bentuk luka di dalam tulisan? Siapa yang membuat luka dalam bentuk trauma akan abadi? Siapa yang akan membereskan luka itu? Ku tanya sekali lagi siapa yang ingin membereskan luka itu? Ku tanya sekali lagi, Cinta mana yang kau sebut melindungi? Siapa yang paling tersakiti? Siapa yang ingin menyakiti? Siapa yang ingin terluka dalam benak yang bahagia? Mana tempat yang kau sebut paling nyaman bahkan setiap malam membuatmu menangis? Mana tempat pulang yang kau sebut rumah untuk berteduh tapi kau selalu di hakimi? Mana tempat yang mengizinkanmu untuk kebebasan? Sadarlah, Kau terluka setiap hari.