Bagian 32
Langit Yang Mencintai Bumi
Siapa? Siapa yang akan datang untuk membereskan lukaku? Siapa? Siapa yang akan datang memberikan kenyamanan atas sebuah ketakutan. Siapa? Siapa yang akan menyelimutiku keamanan atas rasa risau, Siapa? Siapa yang akan datang untuk memberiku sebuah kepastian bahwa hari esok akan baik baik saja, Bahkan mencegahku dari kekhawatiran. Siapa yang akan menyembuhkanku dalam tiap luka yang aku Terima? Siapa yang akan selalu melindungi dalam setiap langkah yang ku pilih? Siapa yang akan datang ketika aku ketakutan? Siapa yang akan memberikanku pelukan hangat ketika dunia sedang tidak adil kepadaku? Siapa yang peduli akan hal itu?
Waktu yang panjang tak menentukan sebagaimana dua orang saling mengerti. Semuanya tak menentukan apapun bahkan ada waktu panjang dari dua orang setelah keduanya melahirkan kesalahannya setiap waktu, Hingga waktu itu berakhir sendiri. Aku tak pernah tau sebagaimana besar bagianku untuk menerima semua hal yang ada dirimu bahkan dalam kurun waktu yang lama aku masih belum mengerti mengapa kamu? Siapa yang menentukan kamu harus mengertinya? Bahkan dalam kurun waktu lama kau masih belum bisa mengerti? Apa yang telah kau pahami selama ini? Kau hanya berbicara makna tapi tak dapat menembus pikirnya? Kau berbicara seolah menunjukkan hatimu untuknya namun? Satu hal pun kau tak pernah tau apa yang di tuju.
Sampai aku tak pernah tau apa yang telah kau lakukan selama ini, Bahkan dalam kurun waktu yang lama kau telah dewasa tanpaku, Kau bisa berbicara seolah kau tak pernah membutuhkanku. Ku anggap kau luka namun aku bahagia karena kau telah tumbuh dewasa. Sama halnya bumi dan langit, Langit tak pernah tau bahwa bumi sebesar apa mencintainya, Ketika langit berusaha memahaminya bumi tak pernah lelah untuk memberitaunya. Namun bumi hanya berharap bahwa langit bisa mengerti, Bahwa ia di cintai lebih dari apapun.