Pada saat itu mataku terbuka dan aku terbangun di sebuah tempat yang aneh, dalam pikiranku mungkin aku masih larut dalam Mimpi dari tidurku, namun aneh semuanya begitu sempurna dan Nyata, Aku seperti berada langsung di Dunia aneh ini.
Sekelilingnya begitu menyeramkan, Aura gelap begitu terasa diiringi udara yang aneh, Normalnya Manusia biasa akan langsung Merinding dengan kondisi seperti itu, tapi entah mengapa Tubuhku justru sangat nyaman dengan kondisi ini dan tidak ada rasa takut sedikit pun yang ada dalam diri ini, dan sialnya aku malah semakin tertarik untuk menjelajahi-nya sehingga dengan sendiri-nya dan tanpa sadar aku terbangun dan berjalan pelan menelusuri Hutan gelap ini karena kupikir Pasti aku sedang bermimpi dan tidak ada salahnya untuk berjalan-jalan di Dunia Aneh ini.
Dalam Pikiran-ku aku tersadar bahwa aku lupa kegiatan apa yang aku lakukan terakhir kali dan di mana aku tinggal yang aku ingat adalah dimana Duniaku adalah Zaman Modern dimana Tekhnologi Berkembang Pesat dan segala macam Takhayul seperti Dunia ini hanyalah sebuah Dongeng belaka, aku ingat masih mengingat namaku, Namaku adalah Nataniel hanya itu yang kuingat, aku tak ingat dari mana aku berasal dan siapa keluargaku, mungkin wajar karena aku sedang bermimpi, hal yang aneh pasti terjadi di Dunia Mimpi dan mungkin ketika bangun impian saat aku sedang berada di Dunia ini akan lupa.
Tiba-tiba dari balik semak-semak Muncul sesosok Binatang Berukuran besar bisa dibilang seperti Monster, dengan Sorot mata yang merah dia seperti ingin menerkam kearahku, tapi anehnya tidak ada perasaan takut sedikit pun dan sekali lagi hati kecilku berkata tenang saja ini hanya di Dunia Mimpi dan semua ini Ilusi jadi dengan santainya aku hanya terdiam sembari Monster tersebut menyerang kearahku.
"Baiklah kau sepertinya ingin menerkamku ya, kemarilah."
Dalam pikiranku berkata biasanya orang yang sedang bermimpi akan terbangun jika dalam mimpinya terjatuh atau mengalami sesuatu yang buruk seperti dikejar setan atau lain sebagainya yang bersifat menyerang.
Monster itu menyerang dengan Cakarnya, terlihat dari bentuknya dia seperti Hewan Beruang tetapi dua kali lipat lebih besar dari Dunia nyata dan berbulu Hitam Pekat dengan raut wajah yang menyeramkan dan suara yang menggelegar serta sorot mata merah yang tajam seperti seorang pembunuh.
"Pasti aku akan terbangun dari mimpiku, aku yakin ini semua hanya mimpi buruk seperti biasanya."
Serangan tersebut tepat mengenai tubuhku namun anehnya aku tidak sedikitpun terpental dan tergores justru monster tersebut yang terpental kebelakang, aku menyentuh bagian tubuhku untuk memastikan apakah terluka atau tidak, tetapi sama sekali tidak ada luka sedikitpun bahkan baju biasa yang aku gunakan tidak sobek sedikitpun.
"Loh, Kok tidak kenapa-kenapa bahkan malah monsternya yang terpental."
"Hehehehe.... sepertinya ini memang dunia Mimpi kalo begitu aku ingin mencoba melawan Beruang itu seperti Cerita Dongeng Legenda atau Film Klasik yang sering ku tonton Kisah Ajisaka melawan Prabu Dewata Cengkar, Kebetulan rupa dari Beruang ini Mirip dengannya.
Lalu Beruang itu bangki kembali dan kembali menerkam, lalu aku mencoba juga menyerangnya dengan Pukulan Biasa, dan seketika terkaman Monster tersebut beradu dengan Pukulan Biasa miliku dan pada akhirnya Monster tersebut terlempar jauh dan hempasan udara kuat terjadi menyebabkan Monster tersebut meluncur menabrak Pepohonan dan benda apa saja yang ada di belakangnya.
Aku melongo dan kaget jelas-jelas aku hanya mengayunkan Pukulan lemah yang mungkin Anak SD saja tidak akan terasa apa-apa jika aku pukul dengan kekuatan itu.
"Loh Kok bisa, lelucon macam apa ini, terus ini dimana sebenarnya ini kok terasa nyata, kalo dunia mimpi mungkin sudah bangun ini kok masih disini." aku menggerutu tetapi merasa sedikit lucu dan juga bercampur bingung.
Sementara itu beberapa meter dari dibali semak-semak sepertinya pertarung tersebut ada yang mengawasi, tetapi entah mengapa indra ku sangat kuat dan tahu ada beberapa sosok yang mengawasi tersebut.
"Hei, Kalian keluar saja tidak perlu bersembunyi, aku ingin minta tolong kepada kalian untuk menjelaskan tempat ini." kata ku kepada sekelompok sosok tersebut yang sebenarnya sangat jauh bersembunyi dan kondisi hutan itu sangat gelap.
"Terus juga aku ingin bertanya kenapa tiba-tiba ada beruang besar menyerangku."
Lalu dengan ketakutan sosok tersebut keluar dari balik semak-semak, dan terlihat mereka berjumlah 3 orang yang sepertinya sosoknya sangat familiar tapi bukan didunia nyata melainkan di dunia Game, ya sosok itu adalah Goblin.
"Hah Goblin, Mimpi macam apa lagi ini, sial semua ini bikin bingung, sebenarnya ini dimanaaaaaa..." kata ku sembari berteriak.
Para Goblin itu sepertinya ketakutan dengan teriakanku karena memancarkan semacam udara yang seperti menekan kesegala arah dan sepertinya mereka terintimidasi dengan kehadiranku.
"Ma..maafkan aku tuan, kami hanya memastikan bahwa Cahaya yang jatuh itu jadi kami membawa Beruang itu untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi sesuatu yang menakutkan ternyata yang kami temukan justru melebihi ekspektasi kami." kata salah seoran Goblin itu dengan nada yang sedikit gemetar.
"Kemarilah tidak baik berbicara berjauhan seperti ini." kataku sembari memberi isyarat kepada meraka untuk mendekat dan berbicara dengan tenang.
"Ap apakah kami boleh berbicara langsung dengan yang mulia, berhubung kami hanya Ras Lemah di Hutan ini." kata Goblin itu lagi yang sepertinya adalah ketua dari Kelompok nya.
"Sudahlah kemarilah yang kubutuhkan adalah informasi tentang Tempat ini, aku bukanlah orang yang menyerang tanpa alasan, lagi pula aku hanya manusia biasa kenapa kau menyebutku dengan nama yang Mulia." Kataku sembari memberikan Isyrat lagi dengan nada yang lemah lembut agar mereka mau memberikan Informasi tentang tempat itu.
Tiga orang Goblin itu akhirnya menuruti permintaan Nataniel dan berjalan dengan perlahan kearahnya lalu setelah sampai ketiga Goblin tersebut langsung bersujud dan memberikan ucapan salam di hadapanku.
"Yang Mulia sekali lagi Kami minta maaf karena sudah lancang membiarkan Beruang peliharaan kami menyerangmu tanpa Alasan, Mohon ampuni kami kami siap memberikan nyawa kami asalkan Yang mulia tidak membunuh Ras kami." kata Para Goblin tersebut sembari menangis dan sepertinya sangat serius dengan perkataannya.
Aku yang bingung semakin melongo dengan tingkah laku mereka dan semakin membuatku ingin tertawa, dalam benakku lelucon macam apa yang mereka berikan jelas-jelas aku hanya manusia Biasa dan tidak mungkin juga aku membunuh tanpa alasan, bahkan membunuh kecoak di Dunia nyata tanpa Alasan pun aku tidak sanggup, kecuali jika kecoa tersebut sudah terbang disaat itulah Raket Listrik-pun berkata.
"Hey....hey sudah kalian tidak usah sambil bersujud begitu Aku bukan Dewa tidak pantas kalian bersujud, sekarang tolong bangkitlah dan duduk tenang yang kuinginkan hanyalah kalian bercerita tentang Tempat Ini." kataku sembari membangunkan salah satu dari mereka.
Goblin tersebut merasa tersebentuh dengan perlakuan yang aku lakukan dan dia terlihat sepertinya semakin bahagia entah apa yang dia pikirkan tapi melihat ekspresi makhluk yang sebenarnya menyeramkan menjadi seperti itu membuatku semakin ingin tertawa, tetapi itu tidak sopan dilakukan apalagi dengan orang yang baru pertama bertemu jadi aku menahannya.
"Sudahlah berhenti bercanda, bisa kau ceritakan semuanya tentang tempat ini." kataku dan terlihat sepertinya mereka sudah tenang dan duduk bersila.
Lalu merekapun bercerita dan dalam Cerita yang diungkapkan Goblin tersebut Nama Hutan ini adalah Dark Forest yang merupakan wilayah kekuasan dari Kerajaan Devil Fortress dan Aku merupakan Putra Mahkota kerajaan Devil Fortress, Kerajaan yang menaungi beberapa Monster-monster Hutan seperti Demon, Goblin, Orc, Orge, dan beberapa Kelompok Monster-monster lainnya, Dunia ini merupakan Dunia Pedang dan Sihir, dan menurut mereka aku adalah Ras Demon, Ras yang menyerupai Manusia tetapi memiliki kekuatan Iblis didalamnya dan Pada umumnya memiliki Elemen sihir Kegelapan atau Sihir-sihir Kuno yang sangat kuat.
Kerajaan ini masuk kedalam Benua Evialand dan dimana ada 4 Kerajaan Besar yang berdiri dan memerintah Wilayah masing-masing dari Benua Evialand, Keempat kerajaan tersebut saat ini dalam situasi ketegangan Politik karena berusaha untuk memperluas wilayah-wilayahnya, Black Citadel yang berkuasa di Utara, Drakko Landia yang berkuasa di Selatan, Nightmare Landia berkuasa di Timur dan Devil Fortress berkuasa di Barat, 4 Kerajaan besar tersebut saling berebut Wilayah-wilayah Kosong yang dihuni kerajaan-kerajaan Kecil dan Lemah untuk memperluas wilayah dan pengaruhnya di Benua Eviliand, namun terdapat perjanjian mutlak tidak boleh saling menyerang langsung kewilayah Kerajaan Besar karena dapat menyebabkan Perang Sihir Berskala besar dan merusak Keseimbangan Benua Evialand sehingga mungkin dapat di serang oleh Benua luar.
Mendengar Cerita dari mereka pada awalnya hanya aku anggap lelucon tetapi lama kelamaan saat melihat Goblin tersebut bercerita dengan sungguh-sungguh aku jadi sedikit berpikir bahwa itu mungkin saja benar dan untuk mengobati rasa penasaranku aku berpura-pura dengan beralasan bahwa sedang Hilang ingatan karena berlatih Sihir dan sebagainya mengingat ternyata Namaku adalah Pangeran Darren Deviliand dan Ayahku sang Raja Devil Fortress adalah Raja Eddlyn Deviliand dan Permaisurinya Ratu Daisha Deviliand yang merupakan Ras Demon Generasi ke-12 Kerajaan Devil Fortress.
Lalu merekapun mengantarku, sebelum mengantar aku berjalan kearah beruang yang sepertinya sudah terkapar itu, lalu jika memang dunia ini hanya mimpi aku berfikir dapat mengobati Luka yang dialami Beruang tersebut dan seketika aura gelap muncul dari tubuhku dan seketika mengobati segala luka yang dialami Beruang tersebut.
Goblin yang melihat hal tersebut sepertinya sangat terharu dan menangis memeluk Beruang Peliharaan mereka yang akhirnya bangun lagi karena Sihir penyembuhan yang aku berikan.
"Tuan sangat pemurah tidak kusangka malah mengobati Beruang ini, atas nama Pemimpin Goblin, Ras Goblin akan selalu setia kepada tuan walaupun Nyawa taruhannya." kata salah seorang Goblin tersebut yang ternyata adalah Pemimpin dari Ras Goblin.
"Ba baiklah, kalian tidak usah berlebihan." kataku dengan perasaan yang tersipu malu mendengar ucapan dari Goblin tersebut.
"Sial sebenarnya aku tersesat dimana, bahkan aku tidak ingat terakhir kali kegiatan apa yang aku Lakukan di Dunia Nyata, yang aku ingat tiba-tiba aku terbangun di dunia ini dan tidak mengingat apapun kecuali kenangan Jaman Modern dan Teknologi di Dunia Nyata serta nama Asliku Nataniel." kata ku dalam Hati.
Setelah berjalan cukup jauh aku mengamati bahwa tingkah laku para Goblin ini aneh, mengapa dari tadi mereka selalu menjauhiku, apakah karena badanku bau.
"Hei kalian aku ingin bertanya, mengapa kalian tidak berjalan lebih dekat saja denganku, terkesan kalian menjaga jarak denganku, bahkan beruang ini pun sama." kataku sembari menunjuk kearah beruang.
Para Goblin tersebut kaget dan kemudian mereka bertiga dan termasuk beruang bersujud meminta Maaf.
"Ma maafkan kami yang mulia, sebenarnya kami sedari tadi tertekan dengan Aura yang keluar dari tubuh yang mulia sehingga mahluk Rendah seperti kami tidak kuat menahannya." kata pemimpin Goblin tersebut.
"Hah... Pantas saja ada sedikit yang aneh dengan tubuh ini, baiklah mungkin cukup dibayangkan untuk sedikit mengurangi Aura yang terpancar ini." kataku sembari memejamkan mata dan membayangkan hal tersebut dan seketika Aura yang keluar dari tubuhku mengecil dan hanya berada di sekitar tubuhku saja.
"Nah sekarang Aura miliku sudah ku tekan, kalian tidak perlu lagi takut kepadaku, ingat aku tidak akan membunuh siapapun tanpa alasan yang jelas."
"Yang Mulia Pangeran sungguh bermurah hati, bahkan demi kami makhluk Rendahan rela menekan Aura keberadaannya agar kami tidak terganggu hamba rela menjadi budak yang mulia huahhhhh....." kata para Goblin tersebut menangis diikuti juga dengan beruang peliharaannya memperlihatkan ekspresi yang konyol dan menggelikan.
"Ya Ampun, Kalian kalo di Dunia Nyata kalian ini sangat Lebay, untung saja aku orang yang Baik, Rajin Menabung dan suka tolong Menolong, anjir Lebay wkwkwkwk....." kataku didalam hati sembari berekspresi tertawa karena tingkah konyol mereka.
"Dan Ngomong-ngomong kalian bertiga ya termasuk beruang belum memperkenalkan nama kalian."
"Ah namaku Badu aku ketua suku Goblin di Hutan ini, dan ini Bidu dan Didu mereka adalah adiku."
"Hahahahaha... Nama yang unik." kataku sembari tertawa karena mendengar nama mereka yang lucu.
"Dan Beruang ini kami namakan Teddy." sambung Ketua Goblin ini.
"Apa, entah kenapa justru hewan peliharaannya Bernama keren, sungguh diluar Nalar, Teddy Bear wkwkwkwk...." kataku dalam hati sembari berekspresi tertawa karena kekonyolan mereka.
"Oh iya menurut Rumor yang beredar tuan adalah orang yang bengis dan kejam, dan bahkan dikabarkan menghilang setelah menantang dan kalah dalam duel di Wilayah Kerajaan Chanel Fairy melawan Putri kerajaan Freeya Fairland."
"Tetapi mengapa anda berada di Wilayah Dark Forest padahal Kerajaan Chanel Fairy berada di Seberang Benua Evialand." kata pemimpin Goblin yang bernama Badu tersebut.
"Oh benarkah, Sepertinya aku memang benar-benar kehilangan ingatan." kataku yang sebenarnya alibi untuk menyudahi cerita aneh ini karena aku bersungguh-sungguh tidak ingat apapun dan menganggap ini hanya mimpi, Woy yang ada di Dunia Nyata cepat siram aku, aku ingin kembali woy. rintihku dalam hati sembari mengeluarkan ekspresi konyol sedih.
"Oh iya Baiklah maaf aku terlalu lancang bertanya seperti itu mari Tuan kita lanjutkan perjalanannya." kata Badu sembari kembali berjalan.
Kemudian pada Akhirnya sampailah mereka di Depan Gerbang Istana Kerajaan Devil Fortress, dan para pengawal kerajaan yang melihat cukup terkejut dan kemudian langsung berlutut memberikan Hormat.
Kemudian salah seorang yang berpangkat kapten menghampiriku dan bertekuk lutut memberikan Hormat.
"Yang Mulia Pangeran, setelah beberapa Bulan sejak yang Mulia memutuskan berkelana akhirnya yang Mulia Pulang, Selamat datang kembali yang mulia Pangeran." kata salah seorang yang berpangkat kapten tersebut.
"Oh Iya, tapi mungkin kalian sedikit tidak percaya, sebenarnya saat ini karena kemungkinan suatu Insiden Aku hilang ingatan dan tidak mengingat apapun termasuk namaku." kataku untuk memberitahukan kondisiku karena aku sama sekali tidak ingat apapun dan terkejut bahwa Istana Megah dan Besar ini adalah Rumahku.
"Mana mungkin, aku hanya seorang pegawai kantoran biasa yang hanya memiliki Rumah yang kecil, aduh ini kenapa mimpinya tidak bangun-bangun, seseorang di Dunia Nyata tolong aku bangunkan aku woy siram aku woy." kataku dalam hati sembari berekspresi konyol namun sedih.
Kapten dan Para Prajurit kerajaan yang berada di Depan Pintu Gerbang kaget mendengar perkataanku, tetapi sepertinya mereka terlihat bersyukur dan sangat tenang.
"Kami Bersyukur bahwa anda hanya Kehilangan Ingatan dan bisa kembali dengan selamat, karena menurut Rumor yang beredar Anda Hilang dan dianggap Tewas setelah Bertarung melawan Putri Kerajaan Chanel Fairy yang terkenal dengan Sihir Cahaya terkuat Putri Freeya Fairland."
"Putri Cahaya Sialan itu beraninya membuat Pangeran seperti ini." kata kapten tersebut menjelaskan perihal rumor yang berkembang di Benua Evialand.
"Dan dengan Rumor tersebut membuat Baginda Jatuh sakit dan terpukul karena Pangeran Mahkotanya Kalah dan Hilang." sambung salah seorang Prajurit.
"Raja, Berarti beliau Ayahanda, aku penasaran dengannya, lebih baik aku segera menemuinya." kataku dalam hati
"Yah mungkin kalo bercerita mungkin sangat panjang, sebaiknya aku akan menemui Ayahanda terlebih dahulu agar beliau tidak khawatir lagi dengan kondisiku."
"Oh Iya tolong kalian antarkan ketiga Goblin ini, itu pemimpinya bernama Badu dan kedua adiknya Bidu dan Didu serta Beruangnya Teddy, mereka semua sudah berjasa karena menolongku dan mengantarkanku sampai ke Istana ini." kata Pangeran tersebut.
"Baik yang mulia pangeran."
"Kalian berikan para tamu kehormatan ini suguhan yang mewah mereka telah berjasa membantu pangeran." kata kapten tersebut.
"Oh iya mohon maaf kapten kalo boleh tau siapa namamu?." tanyaku kepada Kapten tersebut.
"Oh Namaku Kapten Bardy Markus Pemimpin Divisi Dark Wings Kerajaan Devil Fortress, yang Mulia Pangeran." kata Kapten tersebut.
"Oh Ternyata Kerajaan ini memiliki Divisi tempur." kataku yang terlihat seperti menarik karena mirip seperti permainan kerajaan di Dunia Nyata, Hah jadi Nostalgia ingin memaikan lagi game tersebut.
"Iya yang Mulia Kerajaan Devil Fortrees memiliki 7 Divisi yang di pimpin oleh para Kapten termasuk Hamba, dan terdiri dari berbagai Ras yang ada di Kerajaan ini." Sambung Kapten Bardy lagi.
"Wah menarik, dilain waktu mungkin aku bisa melihat kegiatan para Divisi tempur kerajaan." kataku dalam hati yang berfikir seperti bermain Game Online bertema kerajaan.
Sembari berjalan aku melihat kekanan dan kekiri ternyata suasana dikerjaan tersebut sangat sunyi, seperti sebuah Istana yang berada di dalam Hutan angker ya wajar saja karena aku menurut para Goblin adalah Ras Demon, Ras yang paling Cerdas yang di takdirkan memimpin para Monster.
Suasana Langit sedari tadi berjalan terlihat Gelap Gulita, namun karena berada di Istana Kerajaan Suasana tersebut diterangi Cahaya-cahaya yang berasal dari Lampu - lampu Minyak dan Obor-obor, sepertinya ini seperti Jaman-jaman dulu di kejaraan Eropa di Era Medieval dimana belum ada Listrik sama sekali.