Chereads / Dunia Sihir dan Pedang / Chapter 2 - Kerajaan Devil Fortrees

Chapter 2 - Kerajaan Devil Fortrees

Akhirnya Aku dan Kapten Bardy Tiba di depan Sebuah Pintu yang sepertinya adalah Kamar Ayahandaku Raja Eddlyn Deviliand, Pintu Kamar tersebut dijaga oleh 2 Orang Penjaga berpakaian seperti Tentara Kerajaan pada Umumnya dan langsung berlutut memberi hormat kepadaku dan Kapten Bardy.

"Yang Mulia Pangeran Hamba terkejut bahwa yang mulia akhirnya bisa kembali dengan selamat." Kata salah seorang penjaga tersebut.

"Ya Sepertinya Rumor yang beredar tidak benar dan kami akan cari orang yang menyebarkan kebohongan tersebut." Sahut Penjaga yang satunya.

"Tidak Rumor tersebut adalah benar saat ini aku Kehilangan Ingatan dan tidak bisa mengingat Apapun." Jawab ku sebenernya alibi karena tidak ingin bercerita lebih jauh karena nanti mereka akan bingung sendiri.

"Hah, Baiklah yang mulia Maafkan kelancangan kami." Kata kedua penjaga tersebut.

"Sudahlah aku akan menemui Ayahanda dan menjelaskan semuanya jadi Kapten Bardy aku hanya akan Berbicara dengan Ayahanda saja." Kataku, yang sebenarnya aku tidak ingin melihat mereka bersikap sangat formal seperti itu karena aku sangat tidak enakan orangnya, apalagi nanti dihadapan Raja.

Kemudian Pintu Kamar dibuka terlihat di dalam Kamar tersebut ada Raja Eddlyn yang terbaring dan sepertinya terlihat itu adalah Ibunda Ratu Daisha yang sedang menemani Raja yang terbaring tersebut.

Kemudian sang Ratu Melihat ke arahku dan sangat Terkejut dengan Kehadiranku, Ibunda Ratu Terlihat sangat Cantik Menawan dan seperti Seumuran padahal Sebenarnya tidak Menurut Kabar Raja dan Ratu sudah Hidup Ratusan Tahun dan Ras Demon Memiliki Usia Awet Muda dan akan terlihat Tua jika sudah berusia diatas 500 Tahun.

"Dareen Sayangku..." Kata Ibunda Ratu Sembari Berlari dan langsung memelukku dengan Erat.

"Siaalll...Empuk....dan Wangi.... ehhhh Nataniel ehh maksudku Dareen kau jangan kelewatan Didunia ini dia Ibumu yang Melahirkan mu." Kataku dalam hati sembari menampilkan Ekspresi konyol dan sedih.

"Ibunda sudahlah aku sudah Dewasa." Kataku sembari melepaskan pelukannya karena sedikit Risih.

"Ternyata Kau Masih Hidup, Bunda bersyukur kau Selamat." Kata Ibunda Ratu Sembari menangis.

" Su Sudah Bunda, yang terpenting aku masih Hidup."

"Tapi Aku Kehilangan Semua ingatanku."

"Dan Rumor tentangku sepertinya memang benar." Kataku yang sebenarnya Alibi karena jujur aku tidak tau apapun dan tidak menyangka bahwa Wanita Cantik Molek dan Wangi ini yang terlihat seperti usia Wanita 25th merupakan Ibuku, oh tidak sebenarnya dimana Aku. Dunia Apa ini kalau cuma Mimpi kenapa semua terasa Nyata.

"Baiklah Ibunda Sebaiknya kita Berbicara Bertiga bersama Ayahanda Jika Ayahanda Sudah Bangun."

Namun saat Menoleh ke arah Tempat Tidur Raja, ternyata Raja sudah Bangun sedari tadi dan Berekspresi Kaget dan Melongo lalu Raja Berlari dan Melompat kearahku.

"Daaaarrrrreeeeernnnnn....Huaaahhhhhh.....hhhhhh."

"Ternyata kau masih Hidup." katanya sembari Memeluku dengan Erat sembari Menangis Bahagia.

"Huuuaaaahhhhh....." Aku sangat Bersyukur sekali.

"Hei...hei...Ayahanda. lihatlah para Penjaga apakah kau tidak malu Seorang Raja Menangis seperti itu."

Namun saat aku menoleh Para Prajurit Penjaga dan Kapten Bardy sama Merekapun Menangis Bahagia karena Kedatanganku.

"Ya Ampun Ternyata Orang-orang Kerajaan ini Aneh tidak sama seperti Film Kerajaan Asli yang berwibawa."

"Ini seperti Berada di Kerajaan Anime Bergenre Komedi."

"Huhuhuhu.... Bertemu Goblin Aneh, Beruang Aneh, sekarang Orang-orang Kerajaan ini, Tolonglah ini mimpi apa bangunkan aku tolong yang Di Dunia Nyata." Kataku Dalam hati sembari menunjukan Ekspresi Konyol namun sedih.

"Ehhh... Ayahanda Sebaiknya Ayah Kembali Beristirahat dan akan ku Ceritakan dengan tenang." Kataku untuk memecahkan Suasana tangis Bahagia ini.

"Ehhh... Untuk Kalian tolong Bisa keluar sebentar ini akan Menjadi percakapan Pribadi Keluarga." Kataku Meminta Para Penjaga untuk Menunggu Diluar sembari aku menjelaskan semuanya.

Kemudian Aku Bercerita dari Awal hingga Akhir pada saat aku terbangun di Hutan Dark Forest dan di tolong oleh Para Goblin, dan untuk Sementara aku masih menyembunyikan Identitasku Bahwa Sebenarnya Aku bukanlah Pangeran Dareen sama, Walaupun pada kenyataannya saat Melihat Cermin yang ada di Kamar itu Aku terkejut bahwa ternyata Wujud-ku Berbeda, Aku Berpenampilan Seperti Orang Eropa dengan Rambut berwarna Kuning keemasan Wajahku sepertinya cukup Berwibawa dan memiliki Kharisma, dan Mataku Berwarna Merah dan Agak sedikit Menyeramkan, Pantas saja Para Goblin itu ketakutan saat menatapku ternyata selama Perjalanan karena Gelap Aku tidak sadar bahwa Wujud-ku adalah Pangeran Dareen tapi entah kenapa Jiwaku adalah Aku yang Berasal dari Dunia Nyata, Siapakah yang menyebabkan Semua ini Mungkin Aku harus mencarinya sendiri, Memori ingatanku baik di Dunia ini maupun di Dunia Nyata aku yakin semua akan terungkap.

Setelah Selesai Cerita Raja dan Ratu seperti-nya Memahami Kondisiku dan dia tidak mempermasalahkan Perihal hilangnya Ingatanku yang terpenting Menurut Meraka adalah Aku masih Selamat dan Hidup dan tidak mengalami Luka atau Kutukan yang fatal dari Pertarunganku dengan Freeya.

Kemudian Aku Pamit dan bergegas Keluar dari Kamar Pribadi Raja dan Aku Meminta Kapten Bardy untuk mengantarku ke Kamar Pribadi Miliku.

"Kapten Bardy bisakah kau mengantarku Ke Kamar Pribadiku"

Lalu Kapten Bardy dengan Sigap langsung Memberi Hormat,

"Baik yang Mulia Pangeran, Silahkan Hamba akan mengantarkan Pangeran."

Kami Berdua Berjalan di Lorong Istana yang terlihat cukup Megah, Lorong Istana itu terlihat Gelap namun di terangi oleh Lampu Minyak di setiap Dindingnya sehingga Cahaya dari Api tersebut Menerangi Lorong Istana.

"Oh Iya Kapten Sepertinya kita Berjalan Cukup Jauh, Seberapa Besar Istana Kerajaan ini." Kataku untuk memecahkan keheningan karena sedari tadi terlihat Kapten Bardy sedikit canggung

"Ehh, Istana kita Cukup Luas Pangeran Kemungkinan Luasnya sekitar 2 Desa digabung Menjadi 1 dan banyak berbagai Macam Jenis Ruangan dan Tempat-tempat Pribadi yang hanya bisa di Akses Keluarga Kerajaan dan Staff Khusus Kerajaan." Jawab Kapten tersebut dengan nada yang sedikit canggung dan Sopan.

"Woah Cukup Luas ya, dan Karena aku Kehilangan Ingatan Sepertinya aku Perlu seorang Asisten Pribadi untuk memanduku."

"Dan mau kah kau menjadi Asisten Pribadiku Kapten?." Kataku menawarkan kepada Kapten karena Jujur saja tidak lucu rasanya seorang Pangeran Nyasar di Istana Kerjaannya sendiri, Mungkin Butuh beberapa Hari untuk berkeliling Istana ini.

"Oh Pangeran Hamba sangat senang dengan Tawaran tersebut, tapi anda sudah memiliki Asisten Pribadi sendiri yang saat ini sedang dalam Misi Pencarian Pangeran."

"Kami sudah mengirimkan Surat Menggunakan Burung Gagak pengantar Pesan dan mungkin dalam 3 Hari Asisten Pribadi anda akan sampai di Kerajaan ini." Jawab Kapten Bardy sembari menjelaskan bahwa ternyata Aku sudah memiliki Asisten Pribadi.

"Oh Baiklah kalo Begitu, mungkin hari-hariku akan ku habiskan dengan membaca Buku."

Yah Sepertinya aku harus bersabar, Biasanya Asisten Pribadi Pangeran di Film-film adalah Om om Kuat yang menenteng Pedang yang selalu Ngomel kalau Pangeran Bertingkah Aneh-aneh jadi aku harus Siap-siap kena Omelan.

"Ini adalah Pintu Kamar Pribadi Anda yang Mulia Pangeran, Hamba hanya bisa mengantarkan sampai sini."

"Dan karena Pangeran Kehilangan Ingatan, ini adalah Peta Istana Kerajaan ini, Agar Pangeran tidak tersesat saat berkeliling Istana ini." Kata Kapten Bardy sembari Memberikan Gulungan Peta Istana Kerajaan.

"Oh Ini sangat Membantu, Terimakasih Kapten dengan Peta ini aku tidak mungkin tersesat."

"Yes, Akhirnya ada Petanya dengan Begini aku bisa berkeliling-keliling Istana karena Aku Penasaran dengan Istana Sebesar ini." Dalam hatiku karena cukup senang mendapatkan Peta tersebut.

Lalu aku Membuka Pintu Kamar Pribadiku dan terlihat Kamar tersebut sangat Luas dan Aromanya sangat Maskulin dan Wangi Sepertinya Ruangan ini selalu dibersihkan dan diberi Pewangi Ruangan setiap Hari.

Kemudian setelah Masuk kamar Kapten Bardy Pamit dan Menutup Pintu Kamar tersebut, terlihat di tengahnya adalah Ranjang yang cukup Besar yang mungkin Muat untuk Tidur 5 Orang, di sekelilingnya terdapat Rak-rak Buku dan Lemari-lemari Pakaian serta satu set Kursi dan Meja Kayu dan sebuah Perapian ditambah Jendela yang besar sehingga bisa meliha Pemandangan Taman Istana yang indah dan bisa di akses dengan Pintu di dekat Jendela tersebut,

Kemudian di sebelah Pojok Kanan Perapian ada sebuah Pintu lagi lalu aku penasaran dan dibuka Pintu tersebut, ternyata ini adalah Kamar Mandi dan sangat luas dengan berbagai peralatan Mandi Seperti Handuk dan lain-lain, didalam terdapat Kolam Air Panas yang sepertinya di panaskan Menggunakan Belerang karena Sejak perjalanan tadi aku sudah kelelahan maka aku memutuskan untuk berendam di kolam Air Panas tersebut.

"Woahhhh.... Ini seperti Surga, Hehehehe... Sepertinya tidak ada salahnya aku bersenang-senang di Dunia ini."

"Air Panas ini sangat nikmat Sepertinya Badanku yang pegal kembali Pulih."

Tak terasa Sepertinya aku tertidur karena Nyaman dengan Air Hangat di Kolam itu, di tengah Keheningan tiba-tiba terdengar Bunyi derap langkah kaki yang terdengar seperti Pasukan Istana Kerajaan yang Berlari.

Entah mengapa Instingku jadi tajam dan langsung tersadar dengan keanehan itu, lalu tiba-tiba terdengar sebuah suara seperti bisikan di Dalam Kepalaku.

"Hey kau kau bisa mendengarku." Suara misterius itu sangat jelas terdengar lalu dengan sigap aku bangkit dari Kolam Air Panas tersebut dan mengambil Handuk yang berbentuk Baju.

"Se se setannnn..." Kata ku dengan Nada yang Gemetar dan Panik l.

"Hah... Aku Disini berasal dari Jiwamu."

"Hahahaha.... Sepertinya aku lupa memperkenalkan diriku." Kata Suara Misterius tersebut.

"Hah didalam Jiwaku berarti kau." Kataku terlihat berbicara sendiri.

"Ya Kau Adalah aku, Aku adalah sisi Kepribadianmu yang lain, dan Aku dikenal Sebagai Dereen si Lalim dan Bengis, Hahahahah....." Sahut Suara Misterius tersebut.

"Hah Jadi Apa yang dikatakan Goblin itu Benar bahwa sebenarnya Aku, Ehh Maksudku Kau Orang yang Kejam."

Aku semakin bingung bahkan dengan diriku sendiri, sehingga dalam benakku sebisa mungkin mendapatkan Informasi karena aku tidak mengerti sama sekali dengan kondisi ini.

"Ya semua yang dikatakan Goblin itu Benar, itu bukan hanya Rumor."

"Dari pada kau berbicara Sendiri aku akan keluar untuk menampilkan Wujud-ku."

Kemudian Aura Gelap seketika Keluar dari dalam Tubuhku, dan Aura Gelap tersebut berkumpul Membentuk sebuah Wujud Seperti Manusia dan samar-samar terlihat, ya Wujud itu sama persis seperti Diriku sendiri.

"Baiklah bisa kau jelaskan semuanya Aku Benar benar tidak mengerti semua ini, Mengapa aku bisa disini."

"Dan kau juga pasti tau siapa sebenarnya Aku ini." Kataku yang sangat penasaran dengan kejadian ini, Mengapa semuanya sangat nyata, dan jika hanya Mimpi mengapa ini sangat Panjang.

"Tu tunggu Dulu sebaiknya kita Mengobrol di Ruangan Kita saja, tidak baik Mengobrol di Kamar Mandi Seperti ini." Kata Sosok tersebut yang mengaku sebagai Kepribadian lain dari Diriku.

Lalu Kami Berdua Duduk di Sofa saling berhadap-hadapan dan di tengahnya ada Meja Bundar Kecil.

"Baiklah biar aku Jelaskan, kau sebenarnya adalah Jiwa yang ku panggil dari Dunia Lain menggunakan Kekuatan Sihir Kuno Kegelapan."

"Pada Saat Pertarunganku dengan Freeya Aku Kalah, dan bersamaan dengan itu Sihir Kegelapanku Berevolusi menjadi Sihir Pemanggil Jiwa dan aku sudah melakukan persiapan dengan membuat Tubuh Duplikat yang disembunyikan di Hutan Dark Forest."

"Singkatnya secara otomatis Sihirku memanggil Jiwa secara Acak dari Dunia Lain dengan itu Aku Menipu kematian dan Jiwaku yang Asli tetap bertahan Di Dunia ini dan Mengambang menunggu Jiwa Baru dari Dunia Lain tertarik ke Tubuh Duplikatku."

"Maka setelah itu aku bisa bersatu dan Masuk kedalam Tubuh baru berserta Jiwa yang baru, namun tidak bisa berkehendak atas Tubuh baru itu." Kata Sosok tersebut yang sepertinya sangat serius dengan cerita tersebut.

Aku tercengang dengan cerita tersebut dan semakin tidak memahami konsep Sihir di Dunia ini.

"Yah Bisa dibilang Kau adalah Dareen yang Baru." Kata Kepribadianku tersebut.

"Berarti sebenarnya kau sudah Mati." Kataku

"Yah Kau Benar, dan Maaf aku tidak tau Perihal Kehidupanmu di Dunia Lain itu, Aku terpaksa mengeluarkan Sihir Terlarang itu untuk mempertahankan Diri." Kata Sosok kepribadian ku tersebut.

"Kau lihat aku hanyalah berbentuk Jiwa, coba saja kau sentuh aku." Sambung Sosok tersebut.

Lalu karena Penasaran akupun Menyentuhnya, dan benar saja dia tidak memiliki Wujud Fisik dan hanya berupa Roh dan Sepertinya dia tidak berbahaya sama sekali karena sebenarnya Dia adalah Aku.

"Sial Lelucon macam apalagi, sekarang justru aku berbicara dengan Roh Halus yang mengaku kepribadianku, tinggal di Dunia ini bikin aku pusing." Kataku dalam hati dengan ekspresi sedih dan konyol.

"Ehh Aku Curiga apakah kau akan mengambil Tubuhku ini." Kataku untuk memancing tujuan dia berbicara seperti itu.

"Jika kau ingin mengambil Tubuh ini silahkan saja aku tidak akan melawan karena sebenarnya Duniaku bukan disini, dan Ini juga adalah Tubuhmu bukan."

Lalu sosok tersebut sejenak terdiam dengan perkataanku.

"Perkataanmu tidak sesimpel itu, dengan kata lain Aku hanya menipu kematian untuk orang-orang yang masih Hidup."

"Fakta sebenarnya Aku sudah Tiada di Dunia ini, dan kau adalah Orang yang Berasal dari Dunia Lain, jika aku dalam Kondisi Prima mustahil aku bisa mengalahkanmu." Balas sosok tersebut

"Hah Mustahil, bukannya kau sangat kuat dan berani Bertarung dengan Putri Freeya di Wilayah yang menjadi kelemahan Sihirmu." Kataku karena terkejut dengan perkataan Sosok Kepribadianku tersebut.

"Sepertinya kau belum mengetahui bahwa jika Orang dari Dunia Lain terpanggil di Dunia ini maka orang tersebut akan memiliki kekuatan yang sangat kuat, unik dan langka."

"Bahkan Rumornya jaman Dahulu Orang yang membentuk Benua Evialand ini dan Melahirkan Ras Demon sebagai Pemimpin adalah Orang yang berasal dari Dunia Lain." Jawab Sosok tersebut.

Aku diam sebentar dan semakin tercengang dengan perkataannya tersebut apakah aku akan seperti Cerita-cerita Novel yang jika di transfer ke Dunia Lain bisa menjadi Over Power.

"Berarti dapat disimpulkan bahwa Ras Demon adalah keturunan langsung dari Orang yang berasal dari Dunia Lain." Kataku.

"Yah bisa disimpulkan begitu, tetapi bukan hanya kami, Ras Elf seperti Putri Freeya, Ras Manusia dan Ras Monster semuanya konon berasal dari Orang Dunia Lain yang entah mengapa bisa terjebak di Dunia ini."

"Dan Meraka pula yang Mengajarkan Sihir dan lain-lain Ribuan Tahun lalu sehingga Dunia ini dimana Sihir dan Kemampuan Bertarung adalah segala-galanya."

"Gawat karena terlalu lama bercakap aku lupa menyampaikan bahwa kau jangan terlalu percaya dengan Orang-orang di Kerajaan ini." Kata Sosok tersebut yang sepertinya sangat serius dan tidak ada unsur bercanda sama sekali untuk memperingatkan ku.

"Hah kenapa kau tiba-tiba memberitahu seperti ini." Kataku yang merasa keheranan dengan perkataannya.

"Sebenarnya Aku dibenci oleh Kerajaan ini dan juga Orang tuaku termasuk seluruh Penduduk Kerajaan ini, Semua ini karena Fitnah seseorang."

"Hah, kalo mendengar Cerita Goblin aku setuju, mungkin akupun akan sangat benci kepadamu." Kataku dengan nada yang sedikit meledek.

"Ini Serius sebaiknya kau segera tinggalkan Istana ini, sejak tadi kau pasti merasa aneh bukan banyak derap langkah kaki yang sekarang berada tepat di depan Pintu Kamarmu."

"Bahkan Mereka sengaja Memisahkan orang kepercayaanku karena sedari tadi aku tidak merasakan Kehadirannya di Istana ini." Kata Sosok tersebut.

"Tetapi pada saat aku bertemu Raja dan juga Ratu Beliau Menangis Bahagia karena Aku tidak Mati." Kataku menjelaskan bahwa mungkin mereka sudah berubah.

"Bohong, semua itu hanya sandiwara sebenarnya mereka tau bahwa Freeya tidak sepenuhnya membunuhku."

"Dan pada Akhirnya si Tua Bangka itu Shock karena aku belum Mati dan tertidur selama berbulan-bulan di Hutan itu sampai akhirnya Jiwamu Masuk Kedalam Tubuh Duplikatku."

"Baiklah untuk menjawab keraguan atas peringatanku bagaimana kalau kau bersikap seperti biasa, kau aktifkan sihir Kegelapan Miliku yang sudah berevolusi untuk membaca Jiwa seseorang."

"Dengan cepat kau akan mengerti isi pikiran seseorang tersebut." Kata Sosok tersebut

"Sepertinya ide yang bagus tapi bagaimana cara mengaktifkannya?." Kataku karena jujur aku sama sekali tidak tau cara mengaktifkan Sihir di Dunia ini.

"Itu sama saja seperti kau menyembuhkan Beruang itu, kau tinggal Pikirkan saja untuk mengaktifkannya."

"Dan Sebaiknya aku kembali ke Tubuhmu dan Memandunya dari dalam."

"Hanya kau saja yang dapat mendengar Suaraku." Kata Sosok tersebut seketika dengan aura kegelapan kembali bersatu dengan Tubuhku.

"Haduh Lelucon macam apalagi ini, sudahlah aku ingin kembali ke Dunia Nyata, aku masih meyakini bahwa ini hanya Mimpi." Kataku dalam hati dengan ekspresi Sedih dan konyol.

"Kau Jangan mengeluh, sekarang Duniamu ada Disini kau tidak mungkin kembali lagi ke Dunia Lain itu." Kata Kepribadianku yang berada didalam Hatiku yang sepertinya mendengar jeritan didalam hatiku.

"Hah kau dapat mendengar suara hatiku, Sial berarti selama ini kau dengar semuanya." Kataku dengan ekspresi panik.

"Ya, Bahkan Suara hatimu yang menjijikkan saat kau di Peluk oleh Ratu." Jawab Kepribadian ku dengan ekspresi yang kesal.

"Ha... Sial memalukan, itu artinya semua Aibku diketahui olehmu." Kataku lagi dengan ekspresi semakin Panik.

"Dasar Mesum." Jawab Kepribadianku itu.

"Hahhhhhh...."

Seketika aku langsung Patah Semangat dan Galau karena mulai saat ini jika aku berbicara dalam hati Dia akan mengetahuinya.

"Sudahlah itu tidak terlalu penting, saat ini kau coba keluar dan temui para tentara itu."

"Ingat kau harus berpura-pura jangan sampai semua orang tau bahwa kau adalah Orang dari Dunia Lain, kau harus berperan menjadi Pangeran Dareen yang baru." Kata Kepribadianku tersebut.

"Baiklah baik, aku akan membuka Pintu ini." Lalu aku membuka pintu kamarku tersebut.

Tiba-tiba saat Pintu itu terbuka Seseorang dengan Menggunakan Pakaian Keluarga Kerajaan Berlari seperti menyerang ke Arahku dengan menggunakan Pedang yang terlihat berkilau.

Namun tiba-tiba Tubuhku Reflek Menahan Pedang tersebut dengan tangan Kosong dan terjadi ledakan kecil.

Lalu dia melompat sejenak kebelakang dan bergegas menyerang lagi diikuti para tentara kerajaan yang juga mulai ikut membantu.

Namun aku Reflek dan mengeluarkan Aura kegelapan yang sepertinya secara otomatis melindungiku jika dalam situasi berbahaya.

"Apa kau tau siapa orang ini." Tanyaku dalam hati.

"Dia Edden Adikmu, Orang yang di Persiapkan Raja untuk menggantikanmu." Kata Kepribadianku.

"Hati-hati dia menggunakan Pedang Element, tapi kau cukup kuat juga menahan serangan Pedang Element hanya menggunakan tangan Kosong." Kata Kepribadianku menjelaskan perihal senjata yang digunakan Edden untuk menyerangku.

Kemudian Mereka sepertinya terlihat berhenti sejenak karena terlihat beberapa tentara terpental oleh hembusan Aura Miliku.

"Sepertinya Menumbangkanmu cukup sulit, tapi demi tercapainya Perdamaian dimasa Depan Aku akan menghabisimu dengan Pedang ini." Kemudian Edden kembali menyerang.

"Cepat kau ambil Pedang yang berada di dalam Peti itu." Kata Kepribadianku merujuk pada suatu Peti yang berada di dalam kamarku.

"Tidak sempat dia Menyerang dengan Cepat, tapi kok gerakannya lambat aku akan menahannya Dulu." Kataku sembari bersiap untuk menahan serangan yang dilancarkan oleh Edden.

Edden dengan membabi buta terus menyerangku namun di dalam pandanganku serangan tersebut sangat lambat sehingga dapat dengan mudah di tangkis hanya dengan menggunakan tangan kosong.

Namun dalam Pandangan Orang-orang Serangan tersebut sangat cepat begitupun dengan Kepribadianku yang menyaksikannya, dia terlihat sedikit kagum dengan gerakanku yang menahan sekelas Pedang Element hanya dengan tangan Kosong.

"Orang ini benar-benar di Luar Nalar, hanya dengan menggunakan Tangan Kosong dapat dengan mudah menahan serangan cepat Edden Yang menggunakan Pedang Element." Kata Kepribadianku seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi.

"Bahkan dia sama sekali menahannya tanpa menggunakan Sihir orang ini sangat kuat."

Setelah lama saling menyerang Sepertinya Edden terlihat kelelahan dan mundur sebentar,

"Hah...hah....hah... Mengapa kau bisa menahan semua seranganku hanya dengan tangan kosong."

"Siapa kau sebenarnya." Kata Edden dengan wajah melotot yang seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi.

"Heh Aku Pangeran Mahkota Kerajaan Devil Fortrees Namaku Dareen Deviliand."

"Dan yang seharusnya bertanya Siapa kau sebenarnya dan mengapa tiba-tiba menyerang." Kataku balik bertanya yang sebenarnya sih sudah tau cuma ingin terlihat keren aja dan berwibawa Seperti percakapan Novel-novel Kerajaan.

"Aku adalah Edden Deviliand, aku akan menggantikanmu karena kau tidak layak menjadi Penerus Kerajaan ini karena Sikap dan Tingkah lakumu."

"Kau bahkan Hampir membuat Seluruh kerajaan Besar di Benua ini memerangi Kerajaan Devil Fortrees dengan menciptakan Konflik atas sikap kesombonganmu." Kata Edden menjelaskan semuanya mengapa dia tiba-tiba menyerangku.

"Kau tidak Perlu berpura-pura Kehilangan Ingatan, Ayahanda sudah mencegahku dan untuk sementara berpura-pura di hadapanmu tapi aku tidak bisa dan berniat langsung Menghabisi nyawamu." sambung Edden lagi dengan Nada Emosi.

"Hei apakah dia kuat, Sepertinya dia sangat membencimu." Kataku dalam hati menanyakan kepada Kepribadianku.

"Dia memang sangat kuat tapi dia tidak pernah sekalipun mengalahkanku dalam pertarungan Pedang." Jawab Kepribadianku tersebut.

"Kalau begitu apakah kau dapat mempercayakan semuanya kepada ku, tentang keputusan yang ku buat." Kataku

"Semua terserah keputusanmu Kau dapat bertindak menjadi Dareen yang baru, lagi pula aku hanya jiwa yang seharusnya Mati namun tertahan karena menggunakan Sihir Terlarang." Jawab Kepribadianku tersebut yang sepertinya sangat serius.

"Baiklah aku sudah berpengalaman dalam permainan Kerajaan di Dunia Nyata, jadi mengenai Percakapan dan segala tindakan serahkan padaku, kau cukup mengingatkan aku jika aku bertindak berlebihan." Kataku sembari membayangkan Permainan Game Online yang sepertinya pernah ku mainkan, mengapa aku mengingat sedikit tentang Game-game, Novel, Film dan kecanggihan Teknologi di Duniaku tetapi aku tidak mengingat siapa keluargaku.

"Jika kau ingin menjadi Pangeran Mahkota Menggantikan Ku."

"Kemarilah Kalahkan aku dan buktikan kau bisa membunuhku."

"Aku akan menggunakan tangan Kosong dan kuberi 10x kesempatan untuk menyerangku dan aku hanya bertahan." Kataku dengan nada yang sedikit meremehkan.

"Hah Kurang ajar beraninya kau Mengejekku." Lalu Edden kembali menyerang.

"Kalian semua Para Kapten Divisi kita serang dari berbagai sudut saat ini dia tidak menggunakan Pedang sama sekali."

Terlihat Edden Kembali Menyerang diikuti Ke-7 Kapten Divisi tempur Kerajaan dibawah Perintah Pangeran Edden mereka serentak Menyerang dengan kekuatan Sihirnya.

"Sword Magic Fire Ball." Kapten Berjubah Merah

"Sword Magic Lightning Strike." Kapten Berjubah Kuning

"Sword Magic Terra Stone." kapten Berjubah Coklat

"Sword Magic Storm Wind." Kapten Berjubah Hijau

"Sword Magic Stone Ocean." Kapten Berjubah Biru

"Sword Magic Unbreakable Diamond." Kapten Berjubah Pink.

"Sword Magic Metallisia." Kapten Berjubah Hitam.

"Dan Rasakan Seranganku Sword Magic Dark Opportunity" Serangan Edden dengan Sihir Kegelapannya.

Mereka Saling Menyerangku dari Berbagai Penjuru menyebabkan Ledakan Besar yang menghancurkan Kamar Pribadiku, segala isinya Hancur.

Lalu Mereka Berdelapan Melompat Kebelakang Asap terbang di udara serangan gabungan dari Pedang Elemen tersebut sangat Destruktif Meledakkan Bangunan Kamarku sehingga tersisa puing-puing saja.

Aku terpental cukup jauh hingga ke Arah Taman dan terhenti saat tubuhku menghantam pohon.

"Aku belum bisa memastikan dia sudah tewas, asap itu menghalangi pandangan." Kata Edden.

"Mustahil orang sekuat apapun jika terkena serangan terkuat dari 8 pedang Elements sekaligus masih bisa bertahan."

"Dia pasti sudah tercerai berai dan tak bersisa." Kata salah seorang dengan jubah berwarna Merah dengan topeng.

Terlihat para Kapten Divisi Menggunakan jubah tertutup dan berwarna dan memakai Topeng putih, hanya terlihat matanya saja sehingga terkesan misterius dengan penampilannya.

Sepertinya Edden yang melancarkan siasat untuk menyerangku, dan Sepertinya berniat untuk menghabisiku.

"Ya Ampun, kau ini Aku kira kau akan menyerangku Sendiri tetapi Para Kapten Divisi terlibat juga dalam upaya menghabisiku." Kataku sembari berjalan kearah Mereka.

"Termasuk kau juga kan Bardy."

"Wadaw apakah Kata-kataku keren, hehehehe.... Ternyata apa yang dikatakan Jiwa Dareen benar bahwa Orang dari Dunia Luar jika berada di Dunia ini akan sangat kuat." Kataku dalam hati dengan ekspresi tertawa jahat namun konyol.

"Sial Serangan dadakan Mereka membuatku kaget."

"Dan Lebih terkejut kau berhasil Menghindar namun terhempas Jauh kebelakang karena Ledakan, sungguh Refleks yang sangat diluar Nalar." Kata Kepribadianku dengan ekspresi terkejut.

Seketika Ke-7 Kapten Divisi beserta Edden melotot tak Percaya dengan Keadaan tersebut dengan kompak berteriak.

"Eeeeeeeeeehhhhhhhhhhhh..." Dengan Ekspresi yang sama dan Kompak.

"Hahahaha.... Tenang saja kau masih punya Kesempatan 2x lagi untuk menyerangku, jadi silahkan Kau serang dari Arah manapun." Kataku sembari menantang mereka Berdelapan.

Lalu Edden kembali Menyerangku dengan ekspresi wajah yang kesal dan semakin sangat marah karena aku sama sekali tidak serius bertarung dengannya.

Tetap saja 2x serangan itu hanya sia-sia aku dapat memuntahkannya dengan mudah.

"Si sial, mengapa orang ini menjadi sangat kuat Berbeda dari sebelumnya, apakah selama dia menghilang telah berlatih sihir baru." Kata Edden dalam hati dengan ekspresi seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi.

"Time up, kesempatanmu sudah habis, ingat aku bukanlah orang yang menyerang tanpa alasan."

"Tapi saat ini aku sudah mendapatkan Alasan untuk menyerang kalian."

"Dark Magic Heavy Punch." Seketika aku membayangkan Sedang memukul Samsak Tinju namun tercipta sebuah serangan Dahsyat yang menghempaskan Ke-8 Orang tersebut beserta Apapun Bangunan yang ada di Belakangnya semuanya terhempas hanya dengan Tinju Biasa yang kalu di Dunia Nyata Hanya Meninju kuat-kuat Samsak Tinju, namun Efek di Dunia ini sungguh luar biasa menghancurkan bagian Istana dan Menghempaskan mereka semua.

Sudah dapat di pastikan Bahwa Akulah yang menang dalam Pertarungan tersebut namun aku sedikit merasa bersalah karena sudah menghancurkan sebagian Istana ini.

Lalu aku bergegas menuju Ruangan Pribadi Raja untuk mencari Raja dan menanyakan maksud dari semua ini.

Dan sampailah aku di Hadapannya, terlihat dia dan Ratu sangat ketakutan melihatku yang sudah mengalahkan Pangeran Edden beserta ke-7 Kapten Divisi yang menurut mereka sangat kuat.

"Percuma Ayahanda menggunakan para pengawal biasa seperti ini." Lalu aku menggunakan sedikit auraku dan membuat seluruh Tentara Biasa kerajaan tersebut jatuh Pinsan dan Hanya menyisakan Raja dan Ratu yang ketakutan.

"Ma maafkan aku Anakku apakah kau tega membunuh Orang tuamu sendiri yang sudah merawat dan Ibumu yang sudah Melahirkanmu." Kata Raja tersebut dengan nada yang ketakutan.

"Dan Apakah kau juga Tega Membunuh Anak Kandungmu sendiri Darah Dagingmu yang sudah kau besarkan dengan Penuh Cinta." Balas aku seperti Memberikan balasan yang sama dengan perkataan Raja tersebut.

"Ma maafkan aku tidak ada pilihan lain untuk Menjaga Perdamaian Di Masa Depan, Di Benua ini satu-satunya Jalan adalah dengan menyingkirkanmu, tidak ada Pilihan lain." Jawab Raja tersebut.

"Aku sekarang Paham situasinya, Sepertinya Kalian semua yang berkuasa Di Dunia ini takut Akan Kekuatanku yang bisa menggangu keseimbangan Dunia." Kataku yang sebenarnya Aku sudah berganti kepribadian dengan Dareen yang Asli.

Beberapa saat sebelum bertemu Raja.

"Dareen Sepertinya untuk urusan percakapan dengan Raja kau saja yang berbicara, aku tidak tau apapun tentang situasi keluargamu." Kataku kepada Kepribadianku Dareen yang Asli.

"Baiklah jika kau mengijinkan itu." Jawab Dareen yang Asli.

Akhirnya kamipun sepakat bertukar posisi karena aku sangat tidak paham situasinya.

Kembali lagi ke masa sekarang.

"Itu hanya Alibi orang-orang lemah untuk menyingkirkanku yang Lahir dengan dianugerahi bakat sihir langsung dari Nenek Moyang Ras Kita Lucifer." Jawab Dareen yang ternyata terungkap bahwa Ras Demon Keluarga Dareen berasal dari Keturunan Iblis Lucifer yang dijuluki Raja Iblis.

"Aku sudah menyelidiki hal itu kau percaya kepada Lamaran dari para tetua bahwa aku adalah Pemicu Keruntuhan Kerajaan ini."

"Kau hanya mempercayai Perkataan Orang lain dan tidak mempercayaiku sama sekali dan bahkan kau tidak percaya ada seseorang yang Mem fitnahku."

"Semua yang Berkuasa ketakutan jika aku yang Memimpin kerajaan ini maka Seluruh Benua akan tunduk kepadaku dan Aku akan menjadi penguasa Tunggal Benua ini."

"Oleh sebab itu aku memutuskan akan Pergi Menjauh dari Negeri Lemah ini, Berhenti mencariku atau aku hancukan Negeri ini saat ini juga."

"Mulai saat ini tidak ada yang namanya Pangeran Dareen, aku memutuskan Hubungan ini."

"Dan Aku bertaruh bahwa Negeri ini akan Runtuh karena Kebodohan Rajanya yang terlalu termakan Rumor dan Propaganda yang tersebar."

"Dan untuk Ibunda Ratu Terimakasih sudah Melahirkanku."

"Terlihat Ibunda Ratu Meneteskan air mata saat mendengar ucapanku."

Lalu Dareen Berjalan Keluar dari Istana tersebut, dan sebelum meninggalkan Istana Dareen Mampir ke Ruang Bawah Tanah yang dijadikan Penjara Bawah Tanah dia menduga bahwa ketiga Goblin dan seekor Beruang yang sudah menolongnya dalam Wujud Nataniel sedang ditahan di Penjara tersebut.

Dan Benar saja dugaan Dareen lalu ketiga Goblin dan Beruang tersebut sangat bersyukur karena Dareen Menyelamatkannya, lalu setelah di depan Gerbang Istana Para Penjaga yang mencoba menghadang seketika Pingsan dengan Aura yang dikeluarkan Dareen.

Lalu Dareen Menyuruh para Gobli itu secepatnya Pulang Ke kampung Halamannya dan memberikan sekantung Emas sebagai ungkapan rasa terima kasih dan merekapun Pamit berlainan Jalan.