Chereads / Dunia Sihir dan Pedang / Chapter 6 - Flashback

Chapter 6 - Flashback

Beberapa Bulan sejak insiden yang terjadi di Desa Mud Lark, terlihat Nathaniel yang sepertinya sudah sedikit Pulih dari Luka-luka yang dialami-nya Pasca Pertarungan tersebut, dia terlihat sedang melatih kemampuan berpedangnya dengan menggunakan Tangan Kirinya karena kehilangan tangan kanannya.

Terlihat Halle sedari tadi memperhatikan Nathaniel yang sedang berlatih dari kejauhan, lalu dia menghampiri Nathaniel.

"Apakah kau ingin menerima tawaran Pemulihan Tangan Kananmu??." Kata Halle yang sepertinya menawarkan Nathaniel untuk pemulihan Tangannya yang terpotong.

"Sudahlah aku tidak tertarik, walaupun sekarang aku hanya memiliki satu tangan aku masih sanggup untuk bertarung." Jawab Nathaniel yang sepertinya dia menolak secara Halus tawaran yang diberikan Halle.

"Aku tau walaupun kau kuat tetapi akan lebih mudah jika tangan-mu di Pulihkan." 

"Kalau boleh tau mengapa kau menolaknya, apakah kau merasa tidak enakan dengan tawaran yang diberikan Raja Nazareth??." Kata Halle lagi yang sepertinya terlihat penasaran dengan Alasan Nathaniel menolak hal tersebut.

"Tidak apa-apa, akan aku jadikan luka ini sebagai pelajaran agar saat menghadapi Musuh aku tidak lengah." 

"Semua ini karena aku merasa kurang kuat."

"Walaupun hanya dengan satu tangan akan kubuktikan bahwa aku bisa menjadi seorang Petualang yang kuat, dan jika mereka mengusik kita aku tidak akan tinggal diam." Jawab Nathaniel lagi sembari melakukan Latihan Ringan dengan mengayunkan Pedangnya.

Haripun berlalu dengan sangat cepat dan ditengah latihannya Nathaniel sesekali mengambil Misi-misi Tingkat A untuk mendapatkan pemasukan walaupun dia di larang tetapi dia tetap memaksa mengambil misi-misi tingkat A dengan hanya seorang diri tanpa ber-party dengan member yang lain.

Semua Misi Tingkat A selalu berhasil dia kerjakan dan Misi-misi yang dia jalankan kebanyakan menghadapi Anggota Kelompok Revolusi Justice yang selalu mengacau di Wilayah Kerajaan Black Citadel.

Hanya dalam waktu 3 Bulan Puluhan Misi berbahaya tingkat A yang berhubungan dengan kekacauan yang ditimbulkan Anggota Kelompok Revolusi Justice berhasil dia lakukan, dan sedikit demi sedikit dia meraih popularitas dikalangan para petualang di Kerajaan Black Citadel bahkan dia menjadi sangat terkenal dan di sanjung oleh beberapa Member Guild lain seperti Guild Hollow dan Guild Hermit.

Disebuah Padang Rumput yang luas terlihat Puluhan mayat bergeletakan, terlihat dari pakaian yang dikenakan adalah kelompok Bandit yang biasa merampok orang-orang di Jalan dan tak jarang juga para petualang yang menjadi korbannya, terlihat Nathaniel terduduk di salah satu Bandit yang masih hidup.

"Sepertinya tindakan-mu terlalu berlebihan, Mereka sudah hilang semangat bertarung sedari tadi dan menyerah." Kata Halle yang sepertinya dia secara diam-diam mengikuti Nathaniel.

"Kau mengikuti-ku, Aku hanya menjalankan Misi untuk melawan kelompok yang sering melakukan Teror terhadap Masyarakat Desa ini." Kata Nathaniel sembari mengarahkan pedangnya tepat kearah leher salah satu Bandit yang masih Hidup.

"To-tolong Ampuni aku."

"Ti ti tidak Uarghhhhhh." tanpa ekspresi sedikit-pun Nathaniel Menebas Leher Bandit tersebut hingga terputus dan darahnya menyembur dengan Deras.

Nathaniel Berjalan kearah Halle lalu setelah mendekati-nya dia berbisik.

"Kita ini seorang Petualang saat menjalankan Misi Janganlah menggunakan Hati jika ingin Misi-mu sukses." Kata Nathaniel sembari memegang Pundak Halle.

"Siapa sebenarnya kau, Kau Sepertinya bukan Manusia Biasa, bahkan kau lebih kuat dibandingkan kami Ras Demon walau hanya bermodalkan Pedang tanpa Sihir." Kata Halle sembari menghentikan langkah Nathaniel yang berjalan menjauhinya.

Lalu Nathaniel berbalik sembari menyingkirkan Tangan Halle yang menariknya.

"Berhentilah mengurusi urusan Pribadiku, terkadang Rahasia lebih baik untuk tidak diungkapkan." Jawab Nathaniel sembari berjalan kembali menjauhi Halle.

Halle hanya terdiam saat Nathaniel berkata seperti itu, didalam hatinya dia sangat penasaran akan sosok Nathaniel yang menurut cerita dia Berasal dari Ras Manusia dari Benua Seberang yang menurut ceritanya tersesat hingga ke Benua ini dan pada Akhirnya bertemu dengan Mendiang Amigos (Sebenarnya itu hanya Karangan dari Nathaniel dan Amigos sewaktu dia mendaftar menjadi Member Guild).

Begitu-pun saat Nathaniel menjalankan misi memberantas Monster dengan ekspresi yang dingin dia membantai seluruh monster-monster yang mencoba menyerangnya, Mayat-mayat monster tersebut bergelimpangan dan tersisa Raja Ular Hutan Raksasa terlihat sangat Besar berbentuk seperti Ular Cobra Berwarna Merah terlihat Air Liurnya menetes ke tanah dan seketika Tanah tersebut meleleh, Sepertinya Bukan hanya ukuran saja yang besar tetapi juga Berbisa dan Memiliki Racun yang mematikan.

"Ternyata Ular ini terlihat Cukup Kuat, semoga saja bisa mengobati Rasa Bosanku." Kata Nathaniel sembari bersiap untuk menyerang dengan menggunakan Pedangnya.

"Shessss.... baru kali ini ada Manusia Biasa yang sangat Kuat hmmm... cukup Menarik." Kata Ular Cobra Merah Raksasa tersebut.

Sementara itu terlihat Halle dan Irishpella terlihat Berlari untuk menyusul Nathaniel setelah mereka Berdua membasmi Monster Hutan Bawahan dari Cobra Merah Raksasa tersebut, seperti-nya Mereka Berdua ikut dalam Misi Bersama Nathaniel.

"Sial Orang itu tidak Normal dan Sepertinya sudah berhadapan langsung dengan Cobra Merah Raksasa." Kata Halle dengan Sihir terbang-nya dia melompat diudara dengan cepat.

"Padahal kita berdua sangat kewalahan walaupun menghadapi Bawahan Cobra Merah Raksasa itu."

"Tapi sedari Dulu kekuatan Nathaniel memang sangat Misterius." Sambung Irishpella yang juga melompat terbang diudara dengan cepat.

Mereka Berdua Menuju ke arah Nathaniel yang terlihat sudah bertarung dengan Cobra Merah Raksasa.

Nathaniel Terlihat menyelubungi Tubuhnya dengan Sihir Perlindungan Miliknya dan Bertarung dengan menggunakan Pedang kesayangannya yang diberi nama Katana Merah.

Walaupun hanya Dengan Tangan kiri Sepertinya Nathaniel mampu mengimbangi Cobra Merah Raksasa tersebut, kecepatan Berpedang-nya sangat Cepat dan Juga Kuat sehingga mampu melukai Cobra Merah Raksasa yang ukurannya sangat Besar.

Beberapa Kali Cobra Merah Raksasa tersebut menyemburkan Bisa Racunnya kearah Nathaniel namun hal itu tidak mempan karena Nathaniel telah melindungi Tubuhnya dengan Sihir Pertahanannya yang terlihat sudah sedikit sangat kuat dari sebelumnya.

"Sheeessss.... Rupanya Sihir Pertahanan milikmu sangat merepotkan."

"Sheeeeessss.... Bisa Racunku tidak berdampak Apapun, kau bukan Manusia biasa." Sahut Cobra Merah Raksasa tersebut sembari terus berusaha menyerang Nathaniel.

Nathaniel dengan sangat Mudahnya mampu mengimbangi Cobra Merah Raksasa tersebut dengan lincah dan sesekali menyerang-nya walaupun hanya menyebabkan Goresan kecil.

"Nathaniel apakah kau perlu Bantuan, Sepertinya Ular ini tidak terlalu mempan dengan serangan Pedang." Sahut Halle yang terlihat sudah sampai di tempat pertarungan Nathaniel menghadapi Ular Cobra Merah Raksasa.

"Ya sepertinya harus dengan Sihir, sekarang Cepat kau Gunakan Sihir-mu." Sahut Nathaniel sembari melompat sejenak kebelakang dan berpijak pada sebuah Pohon.

"Baiklah kau minggir sebentar aku sudah menyimpan-nya untuk menghadapi Monster yang sangat kuat."

"Black Magic Dark Hole...." Kata Halle seketika tercipta sebuah lingkaran Gelap dari Black Staf Miliknya (Sejenis senjata sihir milik Halle Gagang Staf berwarna Hitam dengan Batu Zamrud Hijau di ujungnya).

Black Magic Dark Hole tersebut meluncur kearah Ular Cobra Merah Raksasa.

"Sheeesss..... Venom Magic Neurotoksin Spears...." Kata Ular Cobra Merah Raksasa seketika mengeluarkan Sihir dari Mulutnya dan membentuk sebuah Racun berwarna Merah dan menyerupai Tombak yang berputar lalu meluncur kearah Black Magic Dark Hole yang di luncurkan Halle.

Tabrakan Sihirpun terjadi dan menyebabkan hempasan Angin yang sangat kencang dan membuat beberapa Pohon disekitar Area Pertarungan terhempas, Nathaniel memasang Sihir Pelindung kepada Halle dan Juga Irishpella agar tidak terkena Dampak dari Tabrakan Sihir tersebut, Rupanya Nathaniel sudah sedikit meningkatkan Kemampuan Sihirnya sehingga saat ini dia bisa memasang pelindung tidak hanya untuk dirinya saja tetapi Rekannya.

Sihir Mereka Berdua seperti-nya berimbang lalu Nathaniel Menyerang dengan Sangat Cepat pedangnya terlihat dikombinasikan dengan Sihir Pelindung Miliknya.

"Dark Magic Hypnosis Puppet." Begitu juga dengan Irishpella dia menggunakan Sihir Hipnotis-nya dan mengendalikan beberapa Moster Hutan Bawahan Cobra Merah yang sudah terkena Efek Sihir Miliknya sehingga dapat digunakan untuk menyerang-nya, terlihat ada 5 Buah Monster Hutan Bawahan Cobra Merah Raksasa dengan jenis Orc.

Sementara itu Halle Berkali-kali Menyerang dengan Variasi Black Magic miliknya.

"Sepertinya Kau Sangat Kuat, Cobra Merah tetapi sangat disayangkan Kau harus menghadapiku." Kata Nathaniel yang sepertinya perkataan tersebut hanya terdengar oleh Ular Cobra Merah tersebut.

"Sheeessss.... Tidak Mungkin Dari Aura-mu jangan-jangan kau orang dari Dunia Lain." Kata Cobra Merah Raksasa tersebut terlihat cukup terkejut dengan Aura Nathaniel yang Menyerang-nya, dan Sepertinya Ular Cobra Merah Raksasa itu menyadari bahwa Nathaniel adalah Orang yang berasal dari Dunia Lain.

"Aku senang Bertemu dengan orang-orang kuat di Dunia ini."

"Aku baru menyadari beberapa Bulan yang lalu, Orang dari Dunia Lain jika sering bertarung dengan Orang-orang Kuat maka kekuatan-nya akan meningkatkan dengan sangat Cepat."

"Mungkin bisa dikatakan Aku Sangat Curang atau dalam istilah Game Aku adalah Cheater." Kata Nathaniel dengan senyum yang terlihat menyeramkan, seperti seorang maniak dalam Pertarungan dan sangat menikmati saat melawan yang terkuat.

"Sheeessss..... Tidak.... Sial tidak mungkin aku kalah seperti ini." Kata Monster Cobra Raksasa tersebut seketika Kepalanya terputus akibat tebasan dari Nathaniel dan seketika juga Tubuh ular tersebut tersedot oleh Black Magic Dark Hole milik Halle.

"Sheeessss.... Sial Tubuhku, tidak Mungkin Kalian mengetahui kelemahanku." Kata Ular Cobra Merah Raksasa tersebut.

"Kami mengetahuinya untuk mengalahkan-mu adalah dengan memisahkan Kepala dan Tubuhmu agar kau tidak memiliki kesempatan untuk Regenerasi." Kata Halle yang sepertinya sudah mengetahui cara untuk mengalahkam Ular Cobra Merah Raksasa tersebut.

"Sheeessss..... Siallll...." Kepalanya pun terjatuh ke tanah sedangkan Tubuh Ular tersebut tersedot ke Dimensi Black Hole milik Halle sehingga Ular Cobra Merah Raksasa tersebut tidak bisa beregenerasi dan Akhirnya Tewas.

"Heh, Akhirnya kita berhasil Mengalahkan Monster ini." Kata Nathaniel

"Sepertinya Ular ini di Summon oleh seseorang dan sengaja untuk menyerang Wilayah ini." Kata Halle

"Pelaku-nya pasti bukan Orang biasa karena Melihat Monster yang Di Summon cukup merepotkan." Sambung Irishpella

"Sudahlah setidaknya kita berhasil Menyelesaikan Misi Tingkat-S ini." Sahut Nathaniel.

"Mari bergegas kembali ke Markas, aku akan Mengambil kepala ular ini sebagai Bukti kepada Raja." Kata Halle sembari Membungkus Kepala Ular yang sangat Besar tersebut, lalu dia menyimpan-nya didalam Dark Hole Miliknya.

Beberapa hari kemudian akhirnya mereka Bertiga sampai di Ibukota Kerajaan Black Citadel, mereka Bertiga langsung menghadap Raja dan berlutut tanda memberi Hormat.

Setelah itu Halle Mengeluarkan Kepala Ular Raksasa tersebut sebagai Bukti bahwa telah berhasil mengalahkan Ular Cobra Merah Raksasa yang beberapa waktu lalu sering menyebabkan Korban Jiwa baik dari Warga Biasa ataupun Petualang.

Raja Nazareth sangat terkesan dengan kinerja Mereka Bertiga dan memberikan imbalan yang sangat besar, Karena Misi Tingkat-S ini adalah permintaan langsung dari Kerajaan.

Setelah selesai Laporan Mereka Bertiga berpisah untuk Pulang ke kediaman Masing-masing, dan Saat ini dengan Imbalan yang diberikan Kerajaan akhirnya Nathaniel Bisa Membeli sebuah Rumah Sederhana dengan Taman bunga di Halaman depannya.

Terlihat Nathaniel sangat puas dengan Rumah yang di belinya, dia sangat menikmati-nya karena biasanya dia Menyewa Penginapan yang di sediakan oleh Guild karena tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli Rumah.

"Akhirnya aku memiliki tempat tinggal, pertama-tama aku harus mencari staff untuk membantu pekerjaan Rumah, sekarang aku memiliki banyak uang." Kata Nathaniel

"Oh Iya Apa sebaiknya aku mencari-nya di Pasar Budak."

"Mungkin saja ada yang cocok dan bisa di pekerjakan sebagai Pembantu." Kata Nathaniel sembari bergegas keluar Rumah.

Akhirnya Nathaniel sampai di Pasar Budak, Terlihat banyak sekali Budak yang di perjual belikan, di Dunia ini Perdagangan Manusia Legal walaupun hal ini terlihat tidak bermoral tetapi Hukum Dunia ini yang Kuat ataupun yang memiliki kekuasaan bisa melakukan hal apapun.

Terlihat ada berbagai macam Ras Budak, bahkan ada juga Ras Manusia dan Terlihat Nathaniel sedikit tertarik karena dia adalah Ras Manusia.

Budak yang terlihat menarik tersebut ber jenis Kelamin Perempuan Sepertinya Masih sangat muda berusia sekitar 17th dan Terlihat tatapan kosong di balik Kandang seperti Penjara, Terlihat sepertinya pasrah dengan nasibnya sebagai Budak, dengan Kalung budak di Lehernya dan tangan yang terpasung dan mengenakan Pakaian Kumal yang biasa dipakai Budak yang berwarna Coklat.

"Sepertinya aku tertarik dengan Budak ini, berapa Harganya." Tanya Nathaniel

"Oh kau sepertinya orang yang saat ini sangat terkenal itu ya."

"Untuk Budak ini Harganya 30.000 Apakah kau tertarik, Dia Ras Manusia sama seperti-mu, dia pasti bisa Melayani anda termasuk melakukan hal-hal nakal hahahahaha....." Jawab Sang Penjual Budak tersebut.

"Baiklah aku ambil yang ini, tetapi jika ada satu lagi yang seperti ini aku akan Membeli 2, Aku Perlu untuk dijadikan Pelayan Rumahku yang Baru." Jawab Nathaniel

"Oh Sepertinya sudah tidak ada lagi, ada juga Ras Demon." Sahut Pedagang tersebut.

"Sayang sekali jadi ya sudah ini saja." Jawab Nathaniel.

"Oh tunggu Dulu Tuan Petualang aku punya Stok lama tetapi masih Anak-anak, tetapi aku yakin dia bisa untuk bekerja kalau hanya membersihkan Rumah."

"Sebentar aku ambilkan di Gudang." Kata Pedagang tersebut.

Beberapa saat kemudian sang pedagang Budak tersebut kembali dengan menarik sebuah Kandang Penjara yang biasa digunakan untuk menjajakan Budak, Terlihat seorang Anak Kecil Perempuan berusia sekitar 8th didalam dengan Pakaian yang sama yang dikenakan Budak dan Gelang Leher dan juga tanga yang terpasung.

"Bagaimana jika kau ambil ini aku berikan Harga 5.000 untuk Budak anak kecil ini." Sahut Pedagang tersebut.

"30.000 saja bagaimana untuk mereka berdua." Jawab Nathaniel.

"Ayolah tuan ini stok terbatas Budak Ras Manusia Cantik dan Anak Kecil dan kemungkinan Besar dia menjadi Wanita yang Cantik juga." Rayu Pedagang Tersebut.

"Hah, sudah ku bilang aku hanya perlu untuk Pelayan Rumah, tidak sampai ke hal-hal yang Nakal, tapi Baiklah kalau Begitu. 35.000 deal ya." Jawab Nathaniel sembari bersalaman dengan Pedagang Budak tersebut.

Kemudian setelah Mendapatkan Budak tersebut Nathaniel membuka Kunci Pasung yang membelenggu tangan Para Budak tersebut (Borgol tetapi berbentuk Kayu yang memasung kedua tangannya).

"Apakah Kalian berdua memiliki Nama?" Tanya Nathaniel kepada mereka berdua.

"Tu-tuan Namaku Shirin dulu aku seorang Petualang dan hidup di Dunia Seberang sampai akhirnya aku ditangkap oleh Bandit saat menjalankan Misi dan berakhir di jual sebagai Budak." Jawab Wanita Muda tersebut yang ternyata adalah mantan Petualang.

"Hah ternyata nasib-mu tragis ya, tapi lupakan semuanya, aku tidak seperti kebanyakan orang-orang yang sering bermain-main dengan Budak, tugas Kau cukup membersihkan Rumahku."

"Dan Kau Ngomong-ngomong siapa Namamu." Tanya Nathaniel kepada Budak yang satunya seorang anak Perempuan.

"Namaku Nalita Tuan, aku menjadi Budak sudah setahun yang lalu dan karena lemah tidak ada orang yang mau membeliku."

"Dulu Aku ikut bersama Orang tuaku dengan menggunakan Kapal Laut dari Benua Seberang namun pada akhirnya diserang oleh sekelompok Bandit di Lautan dan kemudian terpisah pada akhirnya aku berakhir sebagai Budak." Jawab Anak tersebut.

"Ternyata Dunia ini sangat kejam, yah wajar saja karena kalian lemah dan tidak bisa melawan, tapi tenang saja kalian adalah Budakku, sebagai majikan aku akan melindungi kalian."

"Sudah cukup berkenlannya pertama-tama kita akan membeli pakaian yang layak untuk kalian berdua dan selanjutnya kita akan pulang ke Rumah." Jawab Nathaniel sembari berjalan diikuti kedua Budaknya dibelakangnya.

Kemudian Nathaniel mampir di toko Pakaian dan dia membebaskan Para Budaknya untuk memilih Pakaian yang disukainya, meskipun sungkan dan tidak enakan para Budak tersebut dipaksa oleh Nathaniel untuk memilih sendiri sesuai selera.

Setelah Memilih Pakaian yang sesuai Terlihat Budak Wanita yang bernama Shirin terlihat anggun setelah memakai pakaian yang layak tersebut.

Begitu-pun dengan Nalita dia terlihat senang karena sudah dibeli oleh seorang majikan karena dia sangat tersiksa hidup dibalik Kandang Besi tersebut.

Setelah Mengajak Budaknya Memilih Pakaian Nathaniel kemudian Mengajak Budaknya untuk Makan di sebuah Restoran, Para Budak tersebut sangat senang dan makan sembari menangis bahagia karena sudah lama hidup sebagai Budak.

Akhirnya mereka sampai di Rumah dan Terlihat mereka sangat takjub dengan Rumah sederhana Dua Lantai tersebut yang baru dibeli Nathaniel.

"Yah ini adalah Rumahku, tugas kalian adalah membersihkan dan merawat Rumahku, mungkin aku jarang berada di Rumah karena menjalan misi sebagai Petualang jadi kalian berdua tolong Rawat ya." Kata Nathaniel menjelaskan perihal tugas mereka.

"Ba-baik tuan, aku akan bekerja dengan giat." Kata Shirin dan juga Nalita

"Disini ada 4 Kamar, Kamar Pribadiku ada Di Lantai atas, dan sisanya 3 Kamar ada di Lantai Bawah, Silahkan kalian pilih kamar Pribadi kalian Masing-masing." Sahut Nathaniel.

"Be-benarkah tuan." Jawab Shirin

"Baiklah Tuan aku akan memilih Kamar yang ini ya." Kata Nalita yang ternyata sudah berada di salah satu Pintu Kamar dekat dengan Ruang Depan.

"Nalita kau ini, jaga sopan santun dihadapan Tuan." Jawab Shirin.

"Ma-maaf Tuan aku terlalu bersemangat." Jawab Nalita

"Sudahlah, dan kalian tidak perlu terlalu kaku untuk berbicara dengan ku, oh iya ada satuhal lagi, aku tidak menganggap kalian Budak, setiap Bulannya kalian akan menerima upah dari hasil pekerjaan kalian." Jawab Nathaniel lagi.

"Tu-tuan itu terlalu berlebihan hidup di Rumah ini dan membantu pekerjaan Rumah saja kami sudah sangat bersyukur." Jawab Shirin.

"Sepertinya Kalian masih terikat dengan Bayang-bayang sebagai Budak, aku akan melepaskan Gelang Leher Budak kalian, Mulai saat ini Hiduplah sebagai Manusia Bebas, Kalian juga adalah Manusia yang memiliki hati dan perasaan seperti-ku." Kata Nathaniel dan dengan sedikit sihirnya dia melepaskan Gelang Leher yang biasa dipakai sebagai ciri bahwa mereka seorang Budak.

Mereka Berdua menangis Bahagia dengan Memeluk Nathaniel, lalu Nathaniel memeluk mereka Berdua dan berusaha menenangkan-nya.

Hari demi Hari berlalu, setiap Hari Nathaniel Pergi untuk menjalankan Misi, Shirin dan Nalita sudah terbiasa membersihkan Rumah dan melakukan pekerjaan lainnya seperti memasak, mencuci dan lain-lain, Nalita yang jiwanya masih kanak-kanak di saat senggang dia bermain di halaman depan sembari membaca buku-buku, Sementara itu Shirin terlihat sedang menjemur Baju-baju milik Nathaniel di Halaman Depan tersebut.

Nathaniel sering mengambil Misi-misi tingkat A dan selalu berganti-ganti Kelompok, namun dia merasa tidak Puas karena saat ini Misi tingkat S jarang keluar, Nathaniel saat ini menjadi Pribadi yang Maniak dalam Pertarungan dan selalu mencari Lawan-lawan yang kuat, dia sudah menyadari bahwa semakin dia Banyak bertarung dengan Orang-orang Kuat maka kekuatan-nya pun akan cepat meningkat, dia sudah mengetahui mekanisme Dunia ini bagi dirinya yang berasal dari Dunia Lain.

Walaupun sedikit tidak peduli dengan masalalunya yang bukan berasal dari Dunia ini, tetapi Nataniel tetap kepikiran mengenai ingatannya, siapa sebentarnya dia, dan berasal dari Mana dan menjadi apa, hal itu tetap saja terus menghantui pikiran Nataniel, Namun karena dia tidak terlalu peduli dan membiarkan hal tersebut mengalir begitu saja, maka dia bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun, 

Satu-satunya yang dia ingat samar-samar adalah Nama-nya dan bahwa di Dunia-nya terdapat peradaban Modern dengan kendaraan-kendaraan seperti Mobil, Motor, Pesawat Terbang, Kapal Laut dan lain-lain yang dia ingat setiap hari kendaraan berlalu lalang melintas dan suara bising dari Knalpot dan Klakson kendaraan silih berbunyi, hanya itu yang dia ingat dan selebihnya dia tidak mengetahui di Negara Mana dia berasal.

Namun saat Dareen mengeluarkan teknik Duplikat dan Nataniel berpindah Raga Ingatannya seakan mulai terlihat dia terbangun di sebuah kamar pribadinya dan melihat sekelilingnya terlihat poster-poster dengan tampilan kamar mirip seperti kamar Anak Muda pada Zaman atau Peradaban Modern, Berbeda dengan Dunia ini yang sepertinya masih pada Zaman Pertengahan dimana kendaraannya masih menggunakan Kuda sebagai Alat Transportasi dan yang lebih mencengangkan lagi banyak terdapat Ras yang hidup secara berdampingan dan rata-rata memiliki kekuatan Sihir.

Entah Dunia apa tapi Nathaniel menamainya sebagai Dunia Pedang dan Sihir dimana Sihir adalah segala-galanya di Dunia ini dan yang terkuat yang paling berkuasa walaupun ada aturannya sendiri tetapi jika tidak memiliki pengaruh maka akan di abaikan.