Siang Hari di Desa Mud Lark terasa cerah, Walaupun Matahari terik namun udara sejuk berhembus sembari menggoyangkan dedaunan dari Pohon-pohon yang tumbuh rindang dan subur.
Terlihat Binatang-binatang kecil seperti kelinci dan Tupai bergerak dengan leluasa bermain di padang rerumputan, Desa Mud Lark terletak di Pedalaman dan masih terlihat Asri, Pemandangannya sangat menyejukan dan sangat indah di Pandang, Udara sejuk dan Air yang jernih dan Bersih serta suasana hidup dari Alam sekitar mungkin membuat betah jika tinggal di Desa ini.
Tetapi dibalik hal itu jika waktu sudah mulai Malam dan Gelap cerita indah dari Siang Hari dari Desa Mud Lark seketika berubah, konon sejak 3 bulan yang lalu, Desa ini sering mengalami hal-hal misterius ketika Malam datang dan banyak para penduduk yang menjadi korban dan hilang entah kemana.
Menurut kesaksian dari Warga sekitar konon pada saat malam sering muncul sesosok Naga Misterius yang sering menyerang Warga, namun Naga tersebut tidak jelas bentuk dan Rupanya karena bisa tiba-tiba muncul dan juga bisa tiba-tiba menghilang seperti memiliki kekuatan Sihir terleportasi yang sangat cepat.
Sudah ada sekitar 50 Orang baik Penduduk ataupun Petualang yang Mengambil Misi di Desa Mud Lark yang Hilang akibat Naga Misterius tersebut, dan Beberapa lainnya mengalami Luka-luka akibat di serang namun berhasil kabur dan Lolos.
Saat ini kami Menyewa Penginapan di Tengah Desa, dan di Lantai bawah Penginapan tersebut seperti Hal-nya Penginapan lain terdapat Tempat Makan dan Minum seperti Bar.
Terlihat aku sedang mengobrol dengan salah seorang Pemuda yang terlihat banyak sekali perban yang menutupi Tangan serta Salah satu Matanya dia Bernama Millis dia salah satu orang yang berhasil kabur dari kejadian 8 hari yang lalu.
Saat itu hari sudah Gelap Millis terlambat Pulang karena di tempat Kerjanya di Peternakan Sapi desa Mud Lark masih ada sedikit Pekerjaan tambahan dikarenakan saat ini Peternakan Sapi tersebut bertambah dengan kelahiran 2 Ekor Anak Sapi.
Malam itu suasana sangat Sepi, Millis berlari namun dia juga berjaga-jaga dengan tongkat Sihir Miliknya karena dia sadar bahwa pada saat ini jika Hari sudah Malam sering terjadi hal-hal Misterius di desa ini.
Semua sudut-sudut Gang dan Jalan begitu sangat sepi dan sunyi dan seperti tidak ada kehidupan di Desa ini, padahal ada sekitar 1000 orang Penduduk yang tercatat tinggal di Desa ini.
Dan Benar Saja tiba-tiba Millis Merasakan sesuatu yang tidak biasa, tubuhnya sedikit Merinding dan merasa bahwa dia sedang diikuti oleh sesuatu namun dia tidak berani menoleh kebelakang dan terus menambah kecepatan berlarinya agar cepat sampai di Rumah.
Konon Naga Misterius tersebut hanya akan menyerang orang-orang yang masih berada di Luar pada saat Malam Hari, jika Orang-orang sudah berada di Rumah Mereka akan aman karena entah mengapa Naga Misterius itu tidak mengusik sampai ke Rumah-rumah penduduk hanya berada di Luar saja.
Tiba-tiba saat Millis Berlari terlihat dihadapannya sesosok Naga yang Sangat Besar, Tinggi Sekitar 10 Meter dan berbadan Besar, Millis Kaget mengapa kehadira sosok sebesar itu tidak menimbulkan Suara dan tiba-tiba sudah berada di Hadapannya.
Millis Reflek langsung melompat kebelakang, dia lalu mengeluarkan Tongkat Sihirnya, Rupanya Millis Pengguna Sihir yang memakai Alat Sihir seperti Tongkat Sihir yang terlihat sebesar Stick Drum kalau di Dunia Nyata, tetapi Tongkat tersebut memiliki keunggulan bisa menyerang targetnya dengan akurat dan sedikit menambah daya sihir yang dikeluarkan.
"Hahahahaha.... Kau ingin mencoba melawan dengan tongkat Sihir lemah itu." Kata Naga tersebut dan terlihat Sepertinya dia Berubah wujud dan seketika berubah menjadi Manusia dalam Wujud Naga.
"Ternyata benar rumor tentang Naga itu, kau rupanya adalah Ras Manusia Binatang." Kata Millis yang sepertinya tahu bahwa Makhluk Misterius itu ternyata adalah salah satu dari Ras Manusia Binatang yang dapat berubah Wujud dalam bentuk Binatang seutuhnya dan Manusia dengan Rupa Binatang tersebut.
"Benar aku adalah Ras Manusia Binatang, Ras Demon biasa sepertimu tidak akan bisa Melawanku." Jawab Manusia Naga tersebut.
"Sudahlah mungkin kau sudah ditakdirkan untuk menjadi Tumbal Ritualku, kau Menyerah saja aku akan membunuhmu tanpa Rasa Sakit." Kata Manusia Naga Tersebut.
"Walaupun Aku Hanya Penduduk Biasa tetapi aku tetap Memegang Prinsip Ras Demon, Aku akan Melawan-mu Walaupun aku sadar aku Lemah." jawab Millis sembari mengarahkan Tongkat Sihirnya Kearah Manusia Naga Tersebut.
"Baiklah sepertinya kau ingin bermain-main denganku." Jawab Naga Tersebut
Lalu Mereka Bertarung, Pertarungan itu merupakan Pertarungan jarak Jauh Millis Menyerang menggunakan Sihir Kegelapan Miliknya dia berulangkali Menembakan Sihirnya menggunakan Tongkat tersebut, Namun dengan Mudahnya dapat di mentahkan hanya dengan Cakar Oleh Manusia Naga tersebut.
Kemudian Secara tiba-tiba Naga Tersebut Menghilang dan seketika sudah berada tepat di Belakang Millis dan langsung menerkam Menggunakan Cakarnya kearah Punggung Millis.
"Arghhhh....." Millis seketika Berteriak kesakitan, dan terpental sejauh 5 Meter akibat serangan tersebut, terlihat bekas cakaran dari Naga tersebut yang merobek Pakaian dan Punggung dari Millis dan Darah Segar Mengalir akibat cakaran tersebut.
"Asal kau tahu, aku memiliki Sihir Teleportasi, dan Aku sudah menandai area sekitar dengan Simbol dari Sihir Miliku jadi aku bisa bebas leluasa berpindah-pindah lokasi." Kata Naga Tersebut yang terlihat dia sudah bersiap kembali untuk menyerang Millis.
Naga Tersebut Menyerang Millis secara membabi buta, Millis Berteriak Kesakitan akibat terus-menerus di Serang, dan terlihat Manusia Naga tersebut seperti sangat senang dengan Menyiksa Korbannya, dia seperti memiliki Jiwa Psikopat.
"Hahahahaha..... Teruslah Berteriak aku sangat suka dengan Ekspresi seperti itu." Kata Manusia Naga Tersebut.
"Sial Sepertinya dia Memiliki Jiwa Psikopat yang sangat senang menyiksa Korbannya." Kata Millis terlihat dari wajahnya Sepertinya dia Menahan Sakit dari Luka-luka Cakaran tersebut.
Tiba-tiba Seorang Petualang datang dan Menyelamatkan Millis.
"Kau Cepat Selamatkan Diri, Biar aku yang menghadapi Makhluk ini, Aku sudah mengambil Misi untuk menangani hal ini." Kata Seorang Petualang tersebut.
Terlihat juga 3 Orang Petualang lain juga yang sudah mengepung Manusia Naga itu.
"Hahhhh.... Rupanya kalian Petualang, baiklah dengan senang Hati aku akan menghadapi Kalian." Kata Manusia Naga Tersebut.
Millis dengan sekuat tenaga dan menahan sakit mencoba untuk berjalan menjauh saat ini yang ada di Pikirannya adalah sebisa mungkin menuju tempat Pemulihan, untuk mengobati luka-luka tersebut yaitu seperti Puskesmas jika di Dunia Nyata.
Sampai Akhirnya dia di Rawat di Tempat Pemulihan tersebut namun dia tidak mendengar kabar dari Keempat Petualang yang sudah Menyelamatkannya, dan Dikabarkan Mereka Berempat Hilang dan diketahui berasal dari Guild Hermit Salah satu Guild yang berada di Kerajaan Black Citadel.
Sementara itu di Guild Satica, Sepertinya Halle sedang melakukan Rapat terlihat sekitar 4 Orang yang berada di Ruangan tersebut dan Sepertinya mereka sedang membicarakan hal yang serius.
"Saat ini Misi Desa Mud Lark sudah ditingkatkan statusnya menjadi Misi Tingkat Khusus atau Tingkat S."
"Melihat Bahwa ada banyak Petualang dari Guild lain yang saat Mengambil Misi tersebut Menghilang tanpa bisa di temukan lagi." Sambung Halle
"Lantas Bagaimana kita bertindak, 2 Orang Member dari Guild kita saat ini sudah mengambil Misi tersebut dan mungkin saat ini sudah berada di Desa tersebut." Kata salah seorang Pemuda yang ternyata memiliki Jabatan Menteri 1 yang bernama Yeevhan terlihat dari Name Tag yang berada diatas Meja tersebut.
"Sepertinya sudah terlambat bagi kita untuk menyelamatkan mereka, lagi-lagi Pihak Kerajaan kurang detail melakukan investigasi Kasus Desa Mud Lark." Sambung Menteri yang satunya Dia seorang Wanita Bernama Irishpella.
"Kalau kejadiannya seperti ini, mungkin Mereka saat ini dalam kondisi sial karena sudah mengambil Misi yang berbahaya, kita hanya bisa berdoa semoga Mereka Berdua selamat." Kata Halle yang sepertinya Terlihat sedikit menyesal karena tidak bisa berbuat apa-apa dan dirasa sudah terlambat.
Kembali ke Desa Mud Lark, terlihat Amigos atau Pangeran Dareen yang sepertinya dia sedang menelusuri Hutan yang berada di Desa Mud Lark.
Ya Sebelum Melakukan Misi pada malam Hari kami terlebih dahulu mencari Informasi dengan menanyakan langsung kepada para Penduduk yang menjadi Korban serta keadaan Sekitar yang bisa menjadi petunjuk dari Makhluk Misterius tersebut yang sepertinya berasal dari Ras Manusia Binatang dan menurut Dareen Tipe Naga Adalah Tipe yang sangat Langka dan hampir Punah dan Biasanya sering berada di Hutan-hutan atau tempat yang sunyi seperti Gua."Sudah kecari ke Berbagai Sudut Sepertinya Manusia Naga ini tidak berada disini, Aku sudah mendeteksi dan tidak menemukan Sihir yang mencurigakan." Kata Pangeran Dareen atau Amigos dalam Hati.
"Ini Aneh, Padahal biasanya aku dengan mudah bisa mendeteksi Sihir Besar, Sepertinya Manusia Naga ini bukan orang sembarangan." Katanya lagi.
"Sebaiknya aku kembali ke Penginapan dan Bersiap-siap untuk menjalankan Misi karena sebentar lagi sudah malam." Kata Pangeran Dareen yang kemudian berjalan keluar dari Hutan tersebut.
Sementara itu di suatu tempat yang sangat Gelap terlihat 2 Orang Misterius, tidak terlihat jelas penampakan Wajahnya dan hanya terlihat Sorot Matanya seperti mata pada umumnya namun terlihat bercahaya, Mereka mengenakan sebuah Jubah Penutup seperti yang biasa dikenakan Penyihir berwarna Abu-abu Gelap.
"Sepertinya kita sedang diawasi oleh seseorang yang memiliki energi sihir yang cukup besar." kata salah seorang yang dalam posisi berdiri.
Terlihat seseorang yang satunya duduk bersila di atas tanah yang sepertinya sedang melakukan meditasi.
"Ya, untung saja aku cepat menyadari dan bersusah payah menekan energi sihirku agar tidak terdeteksi." kata orang yang duduk bersila tersebut.
"Apakah mereka adalah orang-orang yang diutus para pemimpin Benua yang menjalankan rencana perburuan orang dengan Energi Sihir Besar." sambung orang yang duduk bersila tersebut.
"Entahlah, tapi biasanya justru kaki tangan pemimpin Benua hanya orang dengan Energi Sihir Normal, tapi dengan Sihir Pendeteksi miliku dia sepertinya bukan orang biasa, seperti ada Energi yang sangat besar di dalam tubuhnya." Jawab orang yang satunya yang dalam posisi berdiri.
"Apakah Jumlah Korban untuk Ritual sudah terpenuhi??." Sambung orang yang dalam posisi berdiri itu.
"Semua Persyaratan para Korban Ritual yang di dapatkan sudah sesuai dengan yang ada di Buku Sihir Kegelapan, kita bisa menjalankan Ritual itu Malam hari ini." Jawab orang yang dalam posisi duduk bersila tersebut.
"Hahahahaha... Aku senang mendengarnya, dengan Ritual itu kita tunjukan kepada Benua Ini bahwa hanya orang-orang kuatlah yang seharusnya memimpin Dunia ini, dan Orang-orang lemah hanya di ciptakan sebagai alat bagi orang-orang kuat." Jawab Orang yang dalam posisi berdiri tersebut.
Dari percakapan tersebut, sepertinya mereka berdua adalah dalang yang berada pada peristiwa misterius di Desa Mud Lark, entah apa Ritual yang sedang mereka jalani dan Syarat-syarat dari Korban Ritual yang harus di dapatkan untuk Ritual itu sendiri, mereka menjalankannya bedasarkan panduan dari Buku Sihir Kegelapan atau Dark Grimoire, salah satu Peralatan Sihir Kuno selain peralatan sihir lain seperti Pedang, Tongkat Sihir, Panah atau Jenis senjata lain yang dapat dikombinasikan dengan Sihir Miliknya.
Saat Mereka bedua mengobrol, tiba-tiba ada seseorang yang menyerang kearah mereka berdua dengan menggunakan Pedangnya yang sudah di kombinasikan dengan Sihir.
Sihir tersebut adalah Sihir kegelapan ya seketika seberkas cahaya terpancar dan menampilkan sosok dari orang yang menyerang tersebut, dia adalah Pangeran Dareen atau yang saat ini adalah Amigos.
"Sial, mengapa tempat persembunyian kita terdeteksi, padahal aku sudah menekan energi sihirku dengan susah payah." kata orang yang tadi dalam kondisi duduk tersebut yang saat ini sudah melompat akibat serangan tiba-tiba yang dilakukan oleh Pangeran Dareen (Amigos).
"Sepertinya kau terlalu ceroboh dengan mengeluarkan Grimoire Kegelapan itu, secara tiba-tiba entah mengapa Sihirku tertarik dengan Grimoire tersebut." kata Pangeran Dareen yang terlihat pedangnya sedang di tahan oleh orang yang satunya yang sepertinya bereaksi cukup cepat untuk menahan serangan tersebut.
"Tidak kusangka, ternyata kau adalah orang yang selama ini dicari oleh seluruh benua karena memiliki Energi Sihir yang sangat besar." kata orang tersebut yang sedari tadi menahan pedang pangeran Dareen dan kemudian seketika melompat kebelakang.
"Ternyata kau mengetahuinya, tipe pendeteksi sepertimu sungguh merepotkan." Jawab Pangeran Dareen dan kemudian dia merubah wujudnya kembali ke wujud semula, wujud asli dari Pangeran Dareen dan seketika juga Pakaian yang dikenakannya ikut berubah.
"Karena kau sudah mengetahuinya tidak ada gunanya aku bersembunyi dibalik sihir perubahan."
"Sekarang Ayo Hadapi aku." Kata Pangeran Dareen sembari mengacungkan Pedangnya kearah mereka berdua.
"Tu-tunggu dulu, Biar kami jelaskan mengapa kami melakukan hal tersebut." kata seseorang yang akhirnya terlihat wujudnya, dia adalah Manusia Naga yang dulu pernah menyerang Millis.
"Baiklah, tidak ada salahnya aku mendengarkan cerita kalian." Jawab Pangeran Dareen dengan terlihat santai sembari duduk diatas sebuah Batu.
Kemudian Manusia Naga tersebut bercerita tentang Alasannya mengapa Mereka berdua melakukan hal tersebut.
Kembali ke Desa Mud Lark, terlihat Nathaniel sepertinya terlihat cemas karena sudah sejak lama Pangeran Dareen atau Amigos tidak kembali, namun dia sedikit menenangkan pikirannya karena menurutnya tidak mungkin Pangeran Dareen tersesat atau kalah karena tiba-tiba diserang secara mendadak saat melakukan investigasi di Hutan tersebut, karena saat ini Pangeran Dareen adalah Penyihir terkuat yang berada di Benua Evialand dan menjadi Buronan karena ketakutan para Pemimpin Benua Evialand akan kekuatan yang di miliki Pangeran Dareen.
Sembari menikmati minuman, aku berfikir jika Pangeran Dareen tidak kembali aku akan menjalankan misi ini pada saat malam bersama dengan Millis, karena Millis bersedia membantu kami dan ingin membalaskan Dendamnya karena Manusia Naga tersebut telah merenggut sosok penyelamatnya yaitu ke-4 Petualang yang berasal dari Guild Hermit.
Tak terasa Haripun sudah semakin Gelap, di tempat penginapan yang kami sewa aku sudah bersiap-siap untuk menjalankan misi tersebut, tidak lupa aku menuliskan sepucuk surat untuk Amigos karean sedari siang dia tidak kunjung kembali, dan aku curiga bahwa mungkin Lawan yang kami hadapi sangatlah kuat dan bukan hanya 1 orang.
Aku Berjalan keluar dari tempat penginapan tersebut dan di Depan Jalan terlihat Millis yang sudah menungguku, sepertinya dia sudah Pulih dan terlihat bersemangat untuk membantuku menjalankan Misi.
"Apakah temanmu belum kembali??." Tanya Millis
"Ya, semoga saja dia tidak hilang secara misterius seperti kebanyakan yang dialami para petualang." Jawab Nathaniel.
"Ya semoga saja, Musuh kali ini adalah seorang pemilik sihir Ruang jadi dia bisa berada di manapun di Desa ini." kata Millis.
"Aku sudah berlatih dan akan mengalahkan Manusia Naga itu." Sambungnya lagi terlihat dia sangat bersemangat.
"Tetapi sepertinya aku akan cukup kerepotan jika yang kita hadapi lebih dari satu orang."
"Aku hanya memiliki Sihir Sederhana dan Energi Sihirku sangat lemah."
"Tetapi tenang saja dalam segi kecepatan dan teknik berpedang aku memiliki keunggulan." kata Nathaniel yang juga terlihat bersemangat.
Tiba-tiba pada saat mereka sedang asik mengobrol sesuatu yang mengejutkan terjadi, namun sepertinya Nathaniel sudah menyadarinya dan sepertinya dia sedikit memiliki kepekaan terhadap serangan yang datang secara tiba-tiba, dengan reflek dia langsung mendorong Millis untuk menghindarinya dari jangkauan serangan misterius itu.
Ya Serangan tersebut berhasil di Patahkan dan di tahan dengan Pedang Oleh Nathaniel, sedangkan Millis yang didorang tersungkur namun berhasil terhindar dari serangan Fatal tersebut.
Dari Balik kegelapan muncul seseorang, Ya dia adalah Manusia Naga tersebut.
"Hehehehehehh... Tidak kusangka ternyata kau memiliki Insting tajam dan bisa membaca prediksi serangan miliku."
"Tetapi Energi Sihir milikmu sangat lemah, tidak ada gunanya kau hidup di Dunia dimana Sihir adalah segalanya." kata Manusia Naga tersebut.
"Namaku adalah Draggo aku Berasal dari Ras Manusia Binatang dengan Jenis Langka." sambung Manusia Naga tersebut yang bernama Draggo.
"Siapa yang Nanya, aku tidak peduli dengan Namamu." Jawab Nathaniel dengan lantang dan sepertinya tanpa rasa takut sedikitpun.
Hal itu membuat Draggo terlihat marah lalu kemudian dia bersiap-siap dengan Cakarnya yang sudah di aliri oleh Energi Sihir Kegelapan Miliknya.
"RAS MANUSIA SEPERTIMU TIDAK PANTAS BICARA TIDAK SOPAN KEPADA KAMI, AKAN KU PASTIKAN SEBELUM KAU MATI KAU MERASAKAN SIKSAAN YANG MENYAKITKAN." Jawab Draggo yang rupanya terlihat sangat marah, dan sudah bersiap siap untuk meleparkan Sihir Cakarnya kearah Nathaniel.
"Nathaniel Awas, serangan itu sangat berbahaya dan memiliki daya rusak yang fatal." kata Millis yang terlihat sudah bangkit dan mengarahkan Tongkat sihirnya kearah Draggo.
"Baiklah, coba kau buktikan dengan Sihirmu, seseorang dikatakan lemah bukan berasal dari Ras, Kekuatan ataupun kemampuan bertarung, tapi seseorang dikatakan lemah karena tidak bisa mengendalikan Emosi." Jawab Nathaniel seketika tubuhnya sudah terlindungi oleh sihir perlindungan miliknya yang berwarna Putih.
Lalu dengan Kekuatan Sihir yang Meluap-luap Draggo melemparkannya kearah Nathaniel, Sihir tersebut berbentuk seperti Cakar Angin berwarna Hitam Pekat dengan Jumlah 5 dan terus menerjang kearah Nathaniel dengan sangat cepat, Namun Nathaniel sudah bersiap-siap dan langsung membuat tebasan dikombinasikan dengan Sihir pertahanan Miliknya yang juga meluncur kearah Serangan tersebut.
Tebasan Mereka Berdua Beradu dan menimbulkan dampak yang sangat hebat, menciptakan angin yang cukup besar akibat tabrakan dari tebasan tersebut kemudian Meledak dan sepertinya berakhir imbang setelah ledakan tersebut Nathaniel langsung menerjang dengan sangat cepat kearah Draggo.
Draggo yang sudah menyadarinya langsung dengan sihir teleportasi berpindah tempat dan seketika berada dibelakang Nathaniel yang tadi menerjang dan langsung menyerang dengan cakarnya, namun Nathaniel sepertinya sudah menyadari gerakan tersebut yang membuat Draggo dibuat kaget karena baru kali ini ada yang menyadari perpindahan teleportasi miliknya.
Kemudian mereka berdua beradu serangan dengan sangat cepat dan hanya terlihat percikan dari hasil pertarungan mereka, Draggo menyerang dengan menggunakan Kelima Kuku Jari Naganya yang tajam sedangkan Nathaniel menyerang menggunakan Pedang Merah Miliknya.
Kemudian Mereka berdua melompat kebelakang sepertinya sedang mencari celah kelemahan masing-masing karena sedari tadi terlihat mereka bertarung secara seimbang.
"Sepertinya dia mengakali kecepatan perpindahan teleportasiku dengan Insting yang dimilikinya, sial aku berhadapan dengan pengguna Aura yang mahir dalam menggunakan Insting." kata Draggo yang sepertinya dia sedikit sulit untuk menghadapi Nathaniel.
"Hah, Sial merepotkan sekali dia bisa berpindah-pindah tempat, tetapi entah mengapa walaupun cepat aku mengetahui jalur perpindahan tersebut, dan untung saja aku memiliki sihir pertahanan yang cukup kuat, kalau tidak mungkin dia bisa menghancurkan pedang ini." Kata Nathaniel sembari melihat kearah pedangnya.
"Untuk menghadapi orang-orang seperti ini maka aku harus menggunakan Teknik itu." Kata Draggo yang seketika berubah menjadi Bentuk Naga yang sangat Besar seperti Jenis Naga Eropa berwarna Hitam keunguan yang berbentuk besar dengan empat kaki dan memiliki tanduk.
"Hahahahaha..... dengan wujud Hewan milikku aku memiliki daya serang yang cukup luas." Kata Draggo kemudian dari mulutnya mengeluarkan Bola berwarna Hitam yang berasal dari Energi Sihir Miliknya yang di kumpulkan menjadi satu dan dipadatkan.
"Sial sepertinya dia akan menghancurkan Area ini, bisa gawat jika terkena Rumah Penduduk." Kata Nathaniel yang kemudian bergerak untuk menghadang Draggo yang akan melontarkan Bola Sihir tersebut.
"Rasakan ini Dark Destructive."
Seketika Bola Sihir Berukuran sangat besar tersebut langsung mengarah kearah Nathaniel dan yang lebih berbahaya Bola Raksasa tersebut langsung mengarah kearah Rumah-rumah Penduduk yang berada di dekat tempat mereka bertarung.
Dengan Sekuat tenaga Bola Raksasa tersebut terhenti karena ditahan menggunakan Pedang yang sudah di Aliri Sihir Pertahanan Milik Nathaniel, namun karena ukurannya yang sangat besar dan memiliki daya hancur yang besar pula maka Nathaniel sangat bersusah payah menahannya, ditambah dia harus melindungi Rumah-rumah penduduk yang jika terkena serangan tersebut dapat membuat korban jiwa yang sangat besar.
Namun Segala upaya yang dilakukannya ternyata sia-sia, Nathaniel terpental bersamaan dengan Bola Raksasa tersebut meluncur dan kemudian Meledak dan Menghancurkan Rumah-rumah Penduduk disekitarnya, sudah dapat dipastikan Korban jiwa cukup banyak dari hancurnya Area tersebut, terlihat hanya puing-puing yang tersisa.
Dan Beberapa Masyarakat Desa yang sudah menyadari hal tersebut keluar secara beramai-ramai dan berlari, mereka sangat terkejut dengan Ledakan tersebut dan saat melihat ke arah Naga Besar tersebut mereka Panik dan berlarian menyelamatkan diri.
Terlihat api membakar Rumah-rumah penduduk, yang berada di sekitar area pertarungan tersebut, masih belum diketahui nasib dari Nathaniel karena dia pun ikut terpental dan terkurung dalam ledakan tersebut, kalau manusia biasa sudah dipastikan akan langsung tewas, tetapi Nathaniel berbeda dia bukan berasal dari Dunia ini.
Orang yang berasal dari Dunia lain jika hidup di Dunia ini akan memiliki kemampuan yang unik dan juga fisik yang sangat kuat, terlihat Nathaniel bangkit dari puing-puing yang terbakar tersebut.
"Aduh, Sial aku tidak memikirkan bahwa kau tiba-tiba akan berubah menjadi Raksasa Naga seperti ini, entah sudah berapa korban yang sudah kau timbulkan." Kata Nathaniel yang dengan santainya berjalan kearah Draggo.
"Sial, ternyata kau tidak terluka sedikitpun, Sihir Pertahanan milikmu sepertinya sangat kuat."
"Tapi apakah kau bisa menahan serangan ini lagi, aku akan menghancurkan Desa ini, Hahahahahahahaha...." Kata Draggo sembari kembali melakukan teknik Dark Destructive dan mengarahkan langsung kearah Rumah-rumah Penduduk yang terlihat para penduduk Desa Mud Lark berlari ketakutan.
Namun dengan sangat cepat Nathaniel Menyerang kearah Draggo, dia langsung melompat seolah-olah berlari atas langit dan meluncur lalu menghujamkan Tinju-nya yang sudah di Lapisi Sihir Pertahanan Miliknya dan Tinjunya mengenai Pipi Draggo Sebelah Kiri yang terlihat masih mengumpulkan Energi Sihir yang ada di Mulutnya.
Dengan Tinju tersebut Draggo terpental cukup jauh ke arah Hutan-hutan yang jauh dari Rumah Penduduk, kemudian terlihat Millis yang sedari tadi hanya bisa berlindung dan menonton seketika Melongo, Nathaniel hanya dengan Tinjunya mampu menerbangkan Draggo dalam wujud Naga Raksasanya hingga cukup jauh.
"Hah..... Kekuatan Macam apa ini, jelas-jelas dia hanya menggunakan sedikit sihir dan Mengandalkan kekuatan Tubuhnya." Kata Millis dengan ekspresi terkejut.
Draggo yang terkena Pukulanpun langsung terkejut, karena baru kali ini dia bisa di terbangkan hanya dengan pukulan oleh Ras Manusia biasa yang hanya mengandalkan kekuatan Tubuh dan sedikit Sihir.
"Sial siapa sebenarnya orang ini, Mustahil dia hanya Manusia Biasa." Kata Draggo dalam hati.
"Sepertinya Kau sedikit kewalahan menghadapinya Draggo." kata seseorang yang sepertinya dia adalah teman Draggo yang saat ini terlihat jelas wujudnya, dia merupakan Ras Demon dan sudah bersiap dengan mengarahkan Pedangnya.
"Aku tidak membutuhkan bantuanmu Mickhel." kata Draggo kepada temannya tersebut yang sepertinya bernama Mickhel.
"Sudahlah, aku juga ingin bersenang-senang dan jangan lupa kita tidak boleh meremehkan orang ini." Jawab Mickhel yang kemudian menyerang menggunakan pedangnya kearah Nathaniel yang berjalan santai kearah Draggo.
Nathaniel sudah bersiap-siap dan kemudian dia pun menyerang kearah Mickhel, Namun dengan mudahnya dapat mengalahkan Mickhael yang langsung terpental kebelakang menabrak pepohonan dan terhenti saat menabrak sebuah Batu besar.
"Sial, Walaupun Energi Sihirnya kecil, tetapi dia memiliki Kekuatan yang sangat kuat, tetapi aku akan mencoba mengalahkannya." Kata Mickhel yang langsung bangkit dan kembali menerjang kearah Nathaniel.
"Hmmmm.... Baiklah aku akan sedikit bermain-main denganmu." kata Nathaniel.
Kemudian mereka berdua saling beradu Pedang, Nathaniel sepertinya melayani serangan-serangan yang terlihat serius dari Mickhel dengan sangat santai, seolah-olah dia sangat meremehkannya, Namun Mickhel yang sedari tadi menyerang sangat kewalahan berbanding terbalik dengan Nathaniel yang tidak mengalami Kelelahan sedikitpu.
Draggo yang melihat hal tersebut, langsung kembali berubah kebentuk Manusia Naganya dan Mengeluarkan Pedang miliknya yang sepertinya adalah Pedang Element karena terlihat bercampur dengan sihir Miliknya.
Terjadilah pertarungan 2 Melawan 1 antara Nathaniel Melawan Mickhel dengan dibantu oleh Draggo, Mereka berdua dengan teknik berpedang yang cepat dan ditambah teknik Pedang Element menyerang Nathaniel, namun Nathaniel dengan sangat mudah menghadapi serangan-serangan tersebut dan tidak kesulitan.
"Mickhel minggir sebentar aku akan mengeluarkan teknik itu." kata Draggo dan seketika Mickhel langsung mundur menjauhi Draggo ke belakang.
"Rasakan Ini Sword Magic Dark Destructive." Serangan Tebasan Sihir itu sama seperti halnya Bola Sihir yang dilontarkan Draggo namun dalam Versi Kecilnya ditambah teknik Pedang Element milik Draggo kekuatannya berkali-kali lipat menjadi sangat besar dan memilik daya hancur yang besar Pula.
"Sword Magic Absolute Shiel Protection." Kata Nathaniel yang sepertinya dia sedikit mengerti cara menggunakan Teknik Pedang Element yang sudah diajarkan oleh Pangeran Dareen beberapa Bulan yang lalu.
Seketika Tameng Raksasa Muncul berbentuk Cahaya Putih dan bersinar dan Menahan Tebasan Pedang Element milik Draggo, hal itu menyebabkan Ledakan yang besar dan memporak-porandakan Hutan sekitarnya, Hewan-hewan Huta berlarian menyelamatkan diri dan seketika Api-api mebakar Pepohonan tersebut.
"Sial tidak ku sangka dia juga menguasai pedang Element, padahal Sihirnya Lemah." Kata Draggo sembari menghindar kebelakang dengan terbang menggunakan sayapnya.
"Sial ternyata mengeluarkan teknik ini menguras energi sihir miliku, sekarang sepertinya aku tidak bisa menggunakan sihir untuk sementara waktu." Kata Nathaniel yang juga melompat kearah belakang dan menghindari area tersebut.
Terlihat sedikit demi sedikit Aura Sihir Putih yang melingkari tubuh Nathaniel perlahan-lahan menghilang, Nathaniel sepertinya kehabisan Energi Sihir efek dari penggunaan Teknik Pedang Element karena Nathaniel hanya memiliki sedikit energi sihir dan kebanyakan mengandalkan kemampuan Fisik yang di luar Nalar Manusia Biasa pada umumnya.
"Hah, Sepertinya kau sudah kehabisan Energi Sihirmu, walaupun kau kuat tetapi kau juga memiliki kelemahan." Kata Mickhel yang sepertinya sudah menggunakan Kekuatan Sihir Pendeteksinya.
"Benarkah, tetapi walaupun dia kehabisan Sihir namun Kekuatan Fisiknya sangat di luar nalar." Kata Draggo
"Yang terpenting Tubuhnya sudah tidak terlindungi, Asalkan kita mampu menyerang atau menusuk secara langsung tubuhnya kita bisa menang." Jawab Mickhel lagi.
"Tapi Sepertinya cukup sulit dia memiliki kecepatan diluar Nalar." Kata Draggo lagi yang sepertinya dia sudah dapat Menilai walaupun Nathaniel kehilangan kekuatan sihirnya, namun masih memiliki kecepatan yang dapat merepotkannya ditambah Nathaniel juga dapat menggunakan Instingnya untuk membaca jalur Teknik Teleportasi milik Draggo.
"Tenang saja kita masih memiliki Kartu As lain." Kata Mickhel sembari mengeluarkan sebuah Grimoire Kegelapan yang rencanya digunakan untuk menjalankan Ritual.
"Apakah kau yakin itu sudah bisa digunakan??." Tanya Draggo yang kemudian turun mendekati Mickhel.
Sementara itu Nathaniel terlihat diam sejenak dan kemudian menghampiri Millis yang sepertinya dia mengikuti Mereka pada saat terjadi pertarungan.
"Mengapa kau tidak menyelamatkan diri??." Tanya Nathaniel
"Sepertinya kau sudah kehabisan Energi Sihir, ijinkan Aku sedikit membantu, kau juga kerepotan bukan melawan 2 orang sekaligus ditambah Energi Sihir mereka sangat kuat." Jawab Millis yang sudah mempersiapkan Tongkat Sihir Miliknya dan siap untuk bertarung membantu Nathaniel.
"Baiklah, Mungkin kau bisa menahan orang yang bernama Mickhel itu, dia sama sepertiku terlihat hanya mengandalkan kemampuan Berpedang namun terlihat tidak terlalu kuat dan Sihirnya berupa sihir pendeteksi namun hati-hati pedangnya sepertinya dapat menetralisir Sihir." kata Nathaniel.
"Baiklah, Aku akan coba menghadapinya." kata Millis
Kemudian mereka berdua bersama-sama berlari kearah Draggo dan Mickhel yang masih diam ditempatnya, dan kemudian Draggo dan Mickhel pun meresponnya dan merekapun langsung menyerang.
Millis menggunakan tongkat sihirnya dan menembakan Energi Sihirnya kearah Mickhel, namun Mickhel dengan mudah menangkisnya dengan menggunakan Pedang Miliknya.
Kekuatan Sihir Milik Mickhel selain dapat mendeteksi Energi Sihir lawannya, dia juga seperti memiliki Sihir yang dapat menyerap Energi Sihir lawan, walaupun tidak terlihat kuat dan hanya mengandalkan kemampuan berpedang namun dia terlihat cukup lincah menangkis dan menyerang kearah Millis.
Namun sepertinya Millis-pun dapat membuat kerepotan Mickhel dengan tembakan-tembakan sihir yang dilakukannya, dia melakukan Spam Sihir kearah Musuhnya dan terlihat sangat merepotkan.
Sedangkan Nathaniel yang sudah kehabisan Energi Sihir berusaha melawan Draggo yang masih terlihat Penuh Energi Sihirnya, namun Draggo yang sudah menggunakan segala cara termasuk menggabungkan teknik Dark Destructive dan Teleportasi tidak mampu mengenai Nathaniel yang bergerak Cepat menghindari serangan-serangannya.
"Sial Walaupun dia sudah kehabisan Energi sihir tapi Fisiknya masih kuat, aku sudah mengerahkan segala cara tapi tidak mampu mengenainya." Kata Draggo yang terlihat terbang.
Kemudian dengan kekuatan Hentakan Kaki, Nathaniel pun ikut terbang dia seperti melompat-lompat diudara seakan-akan dia terbang padahal dia hanya mengandalkan kekuatan Fisiknya.
Pertarungan Mereka berdua Draggo dan Nathaniel berlanjut dan saat ini mereka Bertarung di Udara, Nathaniel yang berusaha untuk menyerang menggunakan Katananya dan Draggo yang terus menyerang menggunakan Teknik Pedang Element Dark Destructive Miliknya.
Sementara itu Millis terlihat sudah terpojok karena teknik Pedang Element Milik Mickhel sepertinya menyerap Sihirnya sehingga serangan seperti apapun akan mudah di patahkan.
"Hahahaha.... Asal kau tau Sihir Kegelapan Milikku dapat menyerap Energi Sihir Apapun jadi percuma saja kau menyerangku dengan alat sihir lemah seperti itu." Kata Mickhel
"Sudah cukup main-mainnya Sword Magic Dark Hole." Kata Mickhel sembari menyerang menggunakan Pedangnya dengan teknik Pedang Element Miliknya.
Seketika Millis yang sudah berusaha melindungi dengan Sihirnya tidak mampu menahan serangan tersebut dan Luka sayatan pedang terukir di tubuhnya dan seketika langsung membuatnya tidak sadarkan diri terlihat dia belum mati namun luka tersebut sangat fatal dan jika tidak segera di sembuhkan kemungkinan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Nathaniel yang saat itu sedang bertarung dengan Draggo sedikit teralihkan perhatiannya dan sedikit lengah karena melihat kearah Millis yang ada di bawah, dan Draggo yang menyadari celah tersebut seketika memanfaatkannya dan langsung menggunakan teknik pedang Element miliknya dikombinasikan dengan sihir Teleportasi dan dengan secepat kilat langsung memotong Tangan Kanan Nathaniel yang saat itu menggenggam Pengang.
Nathaniel kaget saat melihat tangan kanannya terpotong, kemudian dia melompat kebelakang dan berhenti sejenak diatas dahan Pohon, sementara Draggo terlihat puas karena dia berhasil memotong tangannya.
"Akhirnya aku berhasil memotong tanganmu yang menjadi kekuatanmu dalam teknik berpedang."
"Seperti pepatah kau tidak boleh sedetikpun tidak fokus dalam pertarungan hidup dan mati, itulah akibatnya jika kau mempedulikan keadaan rekanmu."
"Harus kuakui kau sangat kuat, tetapi kuharap dengan Habisnya Energi sihir milikmu dan kau sudah kehilangan tangan kananmu, ku mohon dengarkanlah sedikit ceritaku." Kata Draggo yang kemudian dia sedikit menurunkan Aura Sihirnya.
"Walaupun Aku kehilangan satu tangan, aku akan berusaha menghentikanmu." Kata Nathaniel yang sepertinya sedikit terlihat kewalahan ditambah dia kehilangan tangannya.
"Aku menawarkan hal ini karena kau sangat kuat, bagaimana kalau kau bergabung bersama kami??." Kata Draggo
"Bergabung maksudmu aku menjadi bagian dari kalian??." Kata Nathaniel lagi.
"Tenang saja kau tidak akan menjadi bawahanku dan aku juga tidak menjadi bawahanku."
"Saat ini tugasku adalah melakukan Perekrutan orang-orang yang memiliki Potensi dan Kekuatan Sihir yang besar bergabunglah bersama kami kelompok Revolusi Justice."
"Kau tahu bukan saat ini Kebijakan Para Pemimpin Benua sangat tidak adil, mereka membuat orang-orang yang memiliki energi sihir kuat seperti kami menjadi buronan, aku yakin jika kekuatanmu terekspos merekapun tidak lama lagi akan mengincarmu walaupun kau hanya memiliki kemampuan Fisik." kata Draggo menceritakan mengapa dia berbuat seperti ini.
"Oh iya asalkan kau tau juga Insiden yang terjadi di Desa ini bertujuan untuk memancing para petualang yang kuat datang yang pada akhirnya kami bujuk untuk bergabung, dan aku tidak menghabisi mereka yang kuat aku hanya menyingkirkan yang lemah." Sambung Draggo lagi.
"Maksudmu Orang-orang yang hilang dan para Petualang yang juga ikut hilang sebenernya mereka bergabung??." Tanya Nathaniel lagi.
"Ya tentu saja tapi tidak semua, mereka yang menolak terpaksa aku habisi tanpa diketahui jasadnya."
"Seperti halnya pertarungan ini, Aku juga menguji setiap orang-orang yang memiliki potensi dengan bertarung."
"Baru kali ini aku bertarung hingga mengerahkan seluruh kemampuanku untuk mengalahkanmu namun tidak berhasil kau benar-benar sangat kuat, orang sepertimu sangat cocok untuk menjadi salah satu pemimpin Benua, bukan mereka yang lemah itu yang menggunakan Alibi bahwa Orang yang kuat akan merusak Perdamaian."
"Tetapi sebenarnya mereka hanya Penguasa yang tamak yang takut kekuasaannya akan jatuh kepada orang kuat padahal belum terjadi dan tidak semuanya orang kuat begitu karena mereka sadar bahwa diri mereka itu lemah." Kata Draggo lagi.
"Tetapi kau sudah menghabisi Penduduk Desa itu itu sangat tidak dibenarkan." Jawab Nathaniel
"Merekapun sama dan lebih kejam, mereka secara tiba-tiba Membantai Para Penduduk Desa Kami Klan Manusia Naga dengan alasan di masadepan kami akan menjadi Ancaman bagi mereka, padahal kami tidak ada ambisi." Sahut Draggo lagi.
"Tetapi tetap saja Jalan yang kau pilih salah, Kau menghabisi yang lemah, dan menyingkirkan yang tidak mau bergabung dengan mu, bukankah kau sama egoisnya dengan mereka??."
"Mungkin kita bisa menemukan solusi lain selain dengan cara ini." Kata Nathaniel lagi.
Kemudian dari balik Pepohon Muncul seseorang dan terlihat wajahnya saat cahaya Bulan bersinar, dia adalah Pangeran Dareen yang saat ini tidak berubah menjadi Amigos dan menggunakan Penampilan Aslinya.
"Sudahlah Nathaniel kau ikut bergabung bersama kami, kita rubah Benua ini dan kemudian kita tunjukan kepada Dunia bahwa Kamilah yang pantas memimpin Dunia yang baru ini." Kata Dareen yang terlihat sepertinya dia ikut bergabung bersama dengan Draggo dan juga Mickhel.
"Yang Mulia Pangeran." kata Draggo dan Mickhel.
"Kau sudah tau sendiri bukan busuknya Dunia ini, akan kuceritakan kepadamu bahwa sebenarnya semua ini adalah ulah dari Benua Seberang." kata Dareen.
"Aku bertarung dengan Freeya karena untuk memprotes hal itu, Mereka menekan Benua kita untuk membatasi orang-orang kuat yang lahir di Benua ini dengan alasan menjaga perdamaian dan dengan Ancaman Benua Seberang akan menyerang jika Benua ini tidak menuruti hal tersebut."
"Dan Para Pemimpin yang lemah saat ini khususnya Ayahku yang konon sangat mencintai perdamaian mau tidak mau menuruti hal tersebut."
"Dan yang menjengkelkan hal semacam ini tidak di lakukan di Benua Seberang dan mereka melahirkan para Penyihir-penyihir hebat yang sebentar lagi mungkin akan menginjak-injak Benua kita, dimana Benua ini adalah tempat dimana pertamakali Sihir muncul."
"Aku setuju dengan mereka bahwa orang kuatlah yang pantas memimpin Benua ini, lebih baik kau bergabung bersama kami, Akan aku ciptakan Perdamaian Sejati di Dunia ini." Kata Pangeran Dareen yang terlihat berusaha membujuk Nathaniel untuk ikut bergabung bersamanya.
"Aku tau kalian mungkin sangat Dendam akan hal ini, tapi mungkin kau juga sudah tau bahwa aku bukan berasal dari Dunia ini, dan mengikuti kalian sepertinya tidak cocok dengan hati kecilku, walaupun kau menganggap aku kuat tetapi Jalan yang kau akan lalui walaupun cepat tapi tidak bermoral dan sangat berbahaya."
"Apakah kau bisa melawan Dunia ini, aku tidak ingin ikut campur tentang permasalahan di Dunia ini yang aku inginkan hanya ingatanku dan bagaimana caranya bisa kembali ke Duniaku." Jawab Nathaniel yang sepertinya dia sedikit menolak untuk bergabung.
"Jadi kau menolak, Baiklah tetapi kau sudah tau buka jika menolak maka kami akan menyingkirkanmu." Kata Pangeran Dareen dan dengan sekejap langsung berada dibelakang Nathaniel dan langsung menghujamkan Pedangnya tepat kearah Punggung dan menembus Dadanya, Pangeran Dareen rupanya dibantu Sihir Teleportasi milik Draggo.
"Dareeenn kau bukan orang yang kukenal lagi." kata Nathaniel dengan sorot mata yang melotot akibat ditikam oleh Dareen dengan menggunakan Pedang dan sepertinya mengenai organ Vitalnya.
"Maafkan aku, Nathaniel mungkin kau bisa kembali ke Duniamu jika kau mati, aku terpaksa menyingkirkanmu karena mungkin kau berpotensi mengganggu rencana kami." Kata Pangeran Dareen
"Hahahahaha..... Kalian dan Para Pemimpin Benua tidak ada bedanya, jika manusia merasa benar sendiri maka tidak ada ketenangan yang akan di capai akan ada yang terluka dibalik keberhasilan kalian ataupun Pemimpin Benua saat ini." Kata Nathaniel lalu terlihat dia jatuh tersungkur kebawah dan sepertinya di tewas.
Mendengar kata-kata terakhir Nathaniel seketika Dareen terlihat murung dia terpaksa membunuh sahabatnya dan menyadari bahwa dia juga bisa melakukan segala cara untuk memenuhi ambisinya tidak ada bedanya dengan Para Pemimpin Benua saat ini.
Namun dalam hatinya hal ini harus dilakukan demi terciptanya perdamaian Sejati bukan seperti mereka yang justru menciptakan perdamaian dengan menghabisi orang-orang yang memiliki kekuatan sihir besar dan orang yang berpotensi, dalam pikirannya justru orang seperti itulah yang justru seharusnya memimpin dunia demi melindungi Perdamaian Sejati.
Akhirnya mereka bertigapun pergi meninggalkan Desa Mud Lark, Draggo menciptakan sebuah portal teleportasi dan seketika saat mereka bertiga memasukinya langsung lenyap.
Keesokan harinya setelah kejadian tersebut Para Tentara Kerajaan dan Pemimpin Guild Satica Halle dan beberapa petinggi Guild datang ke Desa Mud Lark yang terlihat sudah luluh lantah akibat Pertarungan yang terjadi semalam.
Halle kemudian menutupi Jasad Nathaniel dengan kain putih yang sudah terbujur kaku lalu dia mengambil pedang dan tangannya yang terputus dan sepertinya dia akan segera membawanya untuk di makamkan secara layak karena Nathaniel dianggap sebagai Pahlawan di Desa tersebut karena jumlah korban jiwa tidak terlalu banyak karena dia berhasil menahan serangan Manusia Naga tersebut.
Sementara itu terlihat juga Millis yang sepertinya dia berhasil di selamatkan oleh warga dan mendapatkan pertolongan pertama walaupun dalam keadaan kritis dia masih hidup dan saat ini langsung dibawa ke bilik penyembuhan untuk di rawat.
Insiden Desa Mud Lark Menyebar melalui surat kabar Membuat Kerajaan lain terkejut dan Mereka semakin keras memburu orang-orang yang memiliki potensi dan kekuatan Sihir yang besar agar tidak terjadi hal seperti itu.
Sementara itu terlihat Raja Nazareth terlihat sedang memandangi langit di Istananya, dia tampak terlihat seperti biasa saja walaupun kejadian tersebut terjadi di Kerajaannya.
"Sepertinya Mereka sudah mulai bergerak."
"Ini akibat kesombongan mereka yang berusaha memburu orang-orang kuat, jadi terima saja jika akhirnya mereka bertindak." Kata Raja Nazareth sembari berjalan masuk ke Ruangan Istana Kerajaan.