Perlahan - lahan Cahaya meresap diantara mataku ...
{ " Urg ... silau ... sejak kapan kamarku silau ? " } gerutuku dalam hati.
Kepalaku terasa berat dan sangat sakit. Sungguh benar - benar menyiksa, cenat - cenut rasanya. Lebih dari itu, sepertinya aku memimpikan sesuatu yang benar - benar mengerikan. Aku seperti berada diambang kematian saat sedang mengais jalur kehidupan. Sangat tragis dan naas, aku sempat berfikir sebenarnya apa dosaku hingga akhir hidupku begitu mengenaskan. Rasanya sangat nyata bahkan hingga saat ini tubuhku merasakan sakitnya.
Serahlah, sekarang aku hanya ingin tidur lagi. Juga, Sebenarnya suara apa itu dari tadi berisik sekali.
" Hiks ... "
" Hiks ... "
" Nonaa .. Ini salahku ... " isak tangis imut seseorang mulai terdengar semakin jelas.
Suara itu seperti anak perempuan kecil yang manis, sudah lama aku tidak mendengar isak tangis anak kecil di dekatku.
.
.
.
Aku sudah tinggal sendiri sejak tiga tahun yang lalu ...
.
.
.
Blink !
.
" Gadis Kecil ? Siapa ? " Aku berteriak dengan terkejut.
Di depan mata ku ada dua sosok remaja laki - laki dan perempuan dengan wajah mirip. Kami terpaku sesaat tanpa suara ... dan kemudian ...
" Arrghhh ... Hantuu ? " aku kembali terkejut, suaraku gemetaran dan dadaku sedikit sesak.
Aku berfikir mereka hantu.
" No .. Hiks .. Nona Mimosa ? ... Hiks .... Anda akhirnya Bangun " anak perempuan itu semakin menangis.
Bam !!
.
dan ya dia melempar tubuhnya di dekapanku.
" Waaahhhhhhh... hiks, hu... hu ... wahhh.. Nona Mimosa ... jangan tinggalkan kami lagi ! " Gadis itu menangis dengan suara tangisan yang semakin kencang.
Gadis ini memelukku dan berteriak di dekat telingaku dengan kencang, rasanya gendang telinga ku dan tubuhku di remas bersamaan. Apa - apaan dia ini kuat sekali, urggh.
" Oh ... Hey Tunggu ! " Aku terkejut sekali lagi karena sadar akan sesuatu. Tanganku mendorongnya, namun dia tidak bergerak.
" Itu tidak penting, siapa kamu masuk ke rumah orang lain tanpa izin ? apa kita kenal ? " aku berbicara dengan nada keras, tapi ...
.
.
.
Tapi, Suaraku ...
.
dan ruangan ini ...
.
Bau, suasana, dan semua yang aku lihat ..
.
.
Sangat aneh, asing, dan ...
.
.
" Wow, Cantik sekali ... ?! " tanpa sadar suara ku keluar dengan sendirinya ..
Mataku menangkap sosok lain di ruangan ini diarah jam dua. Aku terbelalak dan tertegun saat mataku bertemu dengan wajahnya. Seumur hidup aku baru melihat sosok manusia secantik ini. Kulitnya putih mulus bak porselen, wajahnya kecil bermata bulat coklat terang, rambutnya hitam panjang dan lurus sangat indah. Bibirnya mengingatkanku pada cherry yang kubeli tahun lalu karena diskon di supermarket. Elegant, Imut, dan Cantik disaat bersamaan. Terlihat seperti orang Asia - Eropa, dengan wajah Asia yang lebih kental tentunya. Keindahan itu, aku merasa seperti melihat Buruk Merak Hitam yang Anggun.
" uhmm.. Nona ... kenapa anda menatap cermin sangat lama .. apakah wajah anda terasa sakit ? " Gadis di pelukanku berbicara lagi dengan nada yang sedikit lebih tenang.
Aku menoleh kearahnya dengan cepat dan kembali menatap sosok itu, lalu menyadari bahwa sosok itu mengikuti gerakanku.
" Hah ? Aku ? ... Ke-Kenapa aku ? " suaraku tertahan, aku terlalu terkejut dengan situasi ini hingga tidak dapat berbicara dengan lancar atau mungkin sedikit malas.
Aku tersadar saat ini bahwa suara indah ini bukan suara ku, kamar mewah ini bukan kamarku, Wajah rupawan ini bukan wajahku. Tangan ramping dan lembut ini bukan milikku.
Aku turun dari kasur yang luas mubazir untuk mendekati cermin besar yang berbingkai emas itu.
" Bagaimana Bisa ? "
.
" Dimana ini ? dan siapa aku ? " suaraku gemetar dan aku berkata lirih terkadap diriku.
Pikiranku sangat kacau, aku tidak sadar dengan apa yang aku bicarakan. Aku hanya memperhatikan cermin dan wajah ini, memaksa diri untuk menelan kenyataan.
.
.
Apakah mimpi itu benar ?
.
.
Hidup ku .. yang tidak pernah aku rasa pernah memilikinya ..
.
.
Menghilang ....
.
.
Begitu saja...
.
.
Dengan Cepat,
.
.
Tanpa meninggalkan apapun ...
.
.
.
Kehidupan tragis yang aku berusaha mengaisnya dengan kedua tanganku ...
.
.
.
Hanya ...
.
.
Untuk Berakhir ...
.
.
Dengan Naas ....
.
.
.
.
Drop ...
.
.
Tanpa kusadari wajahku basah,...
" Haaaahhh .. Hiks ... Hiks " Aku merasa malu, sedih, kecewa.
Aku terkejut bahkan di situasi ini aku cukup sadar bahwa air mata yang tak terbendung ... ini ... hanya untuk menangisi kehidupan yang sia - sia.
.
.
" Benar - benar, kacau " ucapku lirih, air mataku masih mengalir deras.
Samar - samar aku mendengar ada orang - orang yang memanggilku dengan nama Asing. Ada pelukan hangat yang samar - samar aku rasakan, namun sayang sekali kenyataan ini ternyata lebih dingin dari apapun ...
*********************************** KILAS BALIK *********************************
Tap tap tap
kaki ku berjalan cepat menelusuri trotoar
Hai ... Aku Kazia Silviana.
Mahasiswi semester Akhir, Usia 23 Tahun.
Single, Tanpa orang tua.
dan kini juga sebagai Penjual Rujak yang berambisi untuk jadi pengusaha rujak sukses.
Hidup sebagai Kazia Silviana tidak mudah, walaupun mungkin masih ada yang lebih buruk lagi. Aku tetap saja tidak ingin bersyukur, kenapa ?
Aku belum selesai menjelaskan namun, tiba - tiba hujan gerimis menguyur. Tunggu aku membuka payung berwarna biru muda ini.
Aku tidak punya keluarga dan tidak punya apapun yang dibanggakan di Dunia ini.
Aku anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan hingga usia dewasa dan kuliah, aku tidak pernah mendapatkan beasiswa dan selalu menghidupi diri sendiri dengan berbagai macam cara. Seperti saat ini aku bertahan hidup dan membayar uang kuliah dengan berjualan rujak setiap hari.
Walaupuun aku tahu bahwa aku lelah, aku masih berjalan lagi tanpa sedikitpun melempar mata kearah lain.
Ahem ..
Jadi rujak itu apa katamu ? rujak adalah makanan sehat yang tidak dapat di tolak oleh seseorang. Ada beberapa macam rujak menurut orang - orang di Negara ku. Salah satunya adalah rujak buah yang mempunyai rasa asam,manis,segar,dan pedas beberapa orang akan yakin bahwa ini berada diatas level makanan manapun. Walaupun sebenarnya aku tidak tahu Rujak masuk kategori makanan apa. Aku bisa menyatakan bahwa kita bisa makan rujak dengan berbagai macam cara dan gaya. Contohnya di sendok pakai kerupuk, atau ditambahin es krim vanilla, atau rujak buah disertai kuah pindang. Oops ... jangan asal ngiler, tolong siapkan tissue sebelum membayangkannya. Penggemar rujak pastikan makan rujak yang aku buat, pasti tidak akan kecewa.
Baik, Langkahku terasa berat dan tanpa kehidupan, hujan membuat suasana makin buram dan kelam.
Hari ini cukup melelahkan karena kuliah lebih padat dari biasanya, kalau begini terus aku tidak yakin masih hidup hingga wisuda. Aku benar - benar ingin lari dari kehidupan melas ini. Bukankah tidak adil bahwa aku harus semenderita ini hanya untuk hidup ?.
Beberapa orang beruntung di kehidupan ini, kenapa aku tidak dapat sedikitpun ?. Aku selalu terjebak dalam lingkaran yang sama tanpa ada perkembangan dan jalan keluar. urrghh, sangat melelahkan !
Akhirnya sampai juga di kios kecil tempat pundi - pundi emasku berdatangan.
" Babe ! Money ! I'm Comming ! " Aku berteriak sendiri
" Semangat ! No money no life ! " dan membuatkan tekat, selama aku mencintai uang .. aku tidak merasa lelah.
Beberapa menit kemudian, kios rujak telah buka dan kedatangan pelanggan. Aku berjualan di tempat yang kecil dan dekat dari jalan raya. Akumelayani pelanggan dengan ramah dan senyuman. Kata orang - orang senyum ku sangat energik dan ceria dengan kantung mata gelap dan sedikit kelelahan di wajahku adalah daya tarik tersendiri. Walaupun aku tidak pernah mempunyai teman karena kehidupan yang sibuk mencari uang, aku tidak peduli dan masih bisa senyum ramah pada orang lain. Lagipula aku benci keramaian dan berpergian. Jika ada waktu luang lebih baik aku menenggelamkan diri di dalam kamar gelapku,membaca Novel, Komik dan menjadi sosok Introvert paling kekinian.
.
.
" Huhh.. sepertinya hari ini tidak seramai biasanya ... tapi it's okay... namanya juga berdagang " Aku menghibur diri karena pelanggan hari ini sedikit.
.
.
.
.
.
Ding ding ding !!!!
.
.
aku mendengar sebuah klakson mobil yang semakin mendekat, lalu bertanya tanya.
" Eh Suara apa itu ? "
.
.
.
.
sebelum aku keluar untuk mecari tahu sumber suara ...
.
sreettttt....
.
.
Cahaya terang benderang seketika berada di depan wajahku..
.
.
.
BRAAAKKKKKKKK !!!!!!!!!
.
.
.
.
.
CRASHHH !!!!
.
.
.
.
.
.
.
Mata ku terbuka sipit dan melihat darah bercucuran ... yang aku lihat adalah mobil Angkot memenuhi kios kecil ini.
.
.
Hatiku sakit, seluruh badanku sakit, aku tidak tahu apa yang terjadi ... namun aku merasa sangat lelah dan mengantuk ..
.
.
Namun pikiranku bertanya - tanya dengan pilu...
.
ada apa ?
kenapa semuanya begini ... ?
.
.
Sakit ...
Jika aku ditakdirkan untuk berkahir seperti ini, maka untuk apa selama ini bertahan hidup dengan kehidupan memilukan ?
.
.
.
Mata ku perlahan mulai buram dan semakin buram.
.
.
Ha ! Ha ! benar - benar ... menyesakkan !
.
.
Jika aku bisa hidup lagi, aku benar - benar akan berusaha untuk hidup lebih lama dan lebih Bahagia dari saat ini.
.
Tanpa tersakiti ...
.
.
Tanpa kehilangan siapapun yang tersayang ...
.
.
Bahkan jika harus menggunakan berbagai cara untuk melenyapkan seluruh halangan didepanku ...
.
.
.
.
Hingga ..
Nafas Terakhirku Lagi ...
********************************** BERSAMBUNG **********************************
Selajutnya
Chapter 01 - Sebuah Awal Cerita yang Dimulai dari Akhir Cerita Lain