Seseorang sedang mengutak-atik laptopnya. Kedua tangan lincahnya mengetik coding Bahasa mesin. Pandangan matanya yang lelah tak luput memandangi layar laptop. 'Alyara'. Pikiran laki-laki itu membayangkan sosok seseorang. Kemudian kedua mata liciknya, mengamati layar smartphone nya. GPS melacak keberadaan seseorang. Lalu kemudian layar laptop menunjukan keberadaan seseorang, "Alyara, sebentar lagi aku akan menghancurkan mu!" ujarnya dengan menggumam pelan.
Tiba-tiba…
Pintu kamar terketuk. Laki-laki berusia dua puluh lima tahun, menyuruh masuk. "Masuk," kata laki-laki itu. Masuk temannya dengan sapaan khas laki-laki.
"Vino, bagaimana? Udah kau lacak keberadaan Alya?" tanya Shane, kemudian memandang layar laptop Vino. Mahasiswa yang baru lulus itu berkata, "Alya. Dia sedang di rumah teman SMA nya, Dania."
Vino mengangguk. "Aku rasa kita tidak usah nanggung-nanggung, kita kerjain aja Alya habis-habisan, ingat dendam kita pada Alya semasa kuliah belum terbalaskan!" kata Vino dengan kedua mata jahat.
Shane mendukung rencana Vino, "Iya… tinggal tunggu waktu saja, Alya pasti akan sangat panik!" kata Shane dengan kedua mata jahat berbinar menunggu kehancuran Alya.
Mereka pun merencanakan sabotase jahat!
*****
"Alya…" Dania berkata riang. Dengan kedua mata berbinar. Senyum Dania sangat lebar. Saat ini dia dan Alya berada di rumah Dania. "Aku di terima di PT Uniavara." Kata Dania heboh. Kemudian tersenyum riang.
Alya pun takjub dan ikutan tersenyum gembira, "Kau sungguh hebat, Dania! Aku bangga banget padamu!" jawab Alya gembira bangga pada Dania.
"Hahaha… sebentar lagi miss Dania akan take over the world!" Dania berkata dengan amat gembira.
"Dengan gaji bulanan yang besar, Dania kau akan jadi orang sukses!" kata Alya bangga.
"Iya, dengan gaji bulanan 2x dari UMR di Indonesia, aku rasa aku bisa nabung untuk modal bikin perusahaan sendiri!" kata Dania ceria.
"Semoga sukses Dania!" kata Alya ikutan bangga pada sahabatnya. "Dania… kita kapan ke kantor PT Uniavara?"
"Mau ngapain Al?"
"Kemarin, aku ga sengaja menumpahkan es krim ke tuxedo mahal seseorang…" kata Alya belum selesai.
"Lalu?" Dania memasang wajah bingung.
"Lalu, aku berjanji akan mencuci tuxedo mahal itu, dan ternyata pemilik tuxedo itu adalah Mr. Daviel Carter, C.E.O di PT Uniavara!" kata Alya, membuat Dania tercengang kaget.
"Mr. Daviel Carter???" Dania tercengang dengan sangat, "Alya! Mr. Daviel Carter adalah the hot c.e.o bachelor in Jakarta…" Dania berkata sedikit teriak karena kagum.
"Kau tahu dia?" Alya berkata bingung.
"Alya!... Mr. Carter adalah favorit mayoritas cewek-cewek, dia sangat tampan dan masih muda! Dan kaya tentunya!"
"Dan aku harus ketemu dia untuk mengembalikan tuxedo mahalnya, kalo kamu ke kantor, aku ikut!" jawab Alya dengan senyum tersipu malu. Gadis itu mulai membayangkan sosok Daviel yang keren! Pikiran Alya memikirkan Daviel, bahwa pria itu santun tapi ada sisi ketegasan dan karisma yang kuat. Menunjukan dia pria kuat yang sangat berkelas.
"Okay, Alya… aku juga mau bertemu Mr. Carter, pasti dia sangat ganteng, dan keren banget!" kata Dania dengan senyuman imut menghiasi wajahnya!
*****
Gedung PT Uniavara. Gedung mewah di tengah pusat kota Jakarta. Alya dan Dania sedang berjalan di dalam gedung. Mewah. megah. Dania mau bekerja sebagai karyawan baru. Sedangkan Alya, dia harus mengembalikan tuxedo milik Mr. Carter. C.E.O di perusahaan.
"Alya, aku kerja dulu yah, kamu bilang aja pada resepsionis, bahwa kamu ingin bertemu dengan Mr. Daviel Carter C.E.O di perusahaan ini." kata Dania pada Alya yang agak gugup.
"Okay, Dania" Sambil melihat Dania menuju lift, Alya segera pergi menuju lobby.
Alya datang pada resepsionis dengan sedikit gugup. "Permisi, nama saya Alya, bolehkah saya bertemu dengan Mr. Daviel Carter?" tanya Alya polos.
"Ada keperluan apa?" tanya resepsionis nya.
"Saya mau mengembalikan tuxedo ini pada Mr. Carter." Jawab Alya sopan.
"Kalau begitu… silahkan tunggu sebentar." Jawab resepsionisnya. Alya mengangguk, gadis itu segera duduk di lobby.
*****
"Itu Alya?" kata Shane sambil melotot kaget. Melihat smartphone milik Vino. Kedua mata Shane tak luput dari memandang smartphone Vino yang menunjukan lokasi PT Uniavara.
"Ngapain dia di sana?" tanya Shane lagi.
"Ga tau juga," Vino geleng kepala. "Alya memang kuliah di universitas bagus kayak kita. Tapi kita semua tau Alya, IPK terendah dan kesayangan dosen! Modal tampang doang!" kata Vino dengan nada ngejek.
Shane mengangguk, pria itu kaget, Alya bisa berada di PT Uniavara. "Kita stalk aja Alya, nanti kita bikin gossip Alya hanya simpanan boss!" kata Shane dengan senyum jahatnya.
Mereka berdua punya dendam pada Alya, karena dulu waktu kuliah Alya pernah menolak cinta Vino dan Shane. Semasa kuliah Alya tidak mau punya pacar, Alya jomblo tapi jomblo yang baik. bagi Alya pacaran hanya membuang-buang waktu.
"Kita kerjain abis-abisan itu Alya, di PT Uniavara kita jebak aja Alya!" kata Vino dengan nada suara dengki.
*****
"Alya, Mr Carter ingin bertemu." Kata resepsionis itu. Setelah 10 menit Alya menunggu. Alya berjalan mengikuti resepsionis itu menuju lift. Menuju lantai paling atas di gedung itu. Ke ruangan C.E.O milik Mr. Carter. Alya masuk ke ruangan itu. Terlihat interior ruangan yang mewah dan berkelas.
Di dalam ruangan, Daviel menyambut Alya dengan sopan dan senyuman manis.
"Selamat pagi Alya." Sapa Daviel santun dan tentu saja mempesona. "Silahkan duduk."
Gadis indo itu tersenyum ramah. Kemudian duduk di kursi yang di tunjuk oleh Mr. Carter.
"Mr. Carter saya ingin mengembalikan tuxedo ini." kata Alya gugup, tentu menurut Alya, Daviel terlihat sangat keren.
Daviel mengambil tuxedo mahalnya yang sudah di cuci. "Terimakasih Alya." Jawab C.E.O itu ramah. "Alya, kamu kemari sendiri kah?"
"Aku kemari bersama sahabatku Dania dia karyawan baru di sini." Jawab Alya dengan sopan dan mengagumi ketampanan Daviel.
"Oh. Karyawan baru. Apakah kamu juga minat bekerja di sini?"tanya Daviel terlihat perhatian.
"Sebenarnya… aku butuh pekerjaan Mr. Carter, tapi aku tidak sanggup bekerja di kantor." Jawab Alya terlihat malu.
"Mengapa?" Daviel terlihat bingung.
Alya merasa gugup ketika Daviel mulai memandang wajah Alya, memperhatikan setiap detail wajah Alya yang sangat cantik.
"IPK ku rendah dan aku merasa tak mampu berkontribusi di perusahaan." Jawab Alya pelan dengan nada minder.
Daviel memandang dengan pandangan kasihan. "Begitukah?"
Alya mengangguk pelan.
"Bagaimana dengan pekerjaan lain? Seperti… kamu menjadi brand ambassador produk iklan? Aku rasa wajahmu yang belasteran cocok untuk menjadi bintang iklan di produk-produk perusahaan ini." Daviel menawarkan pekerjaan pada Alya dengan senang hati.
Daviel adalah owner perusahaan PT Uniavara. Dia orang yang teramat kaya. Banyak produk-produk PT Uniavara yang terkenal di kalangan internasional dan nasional.
"Bagaimana Alya?" tanya Daviel yakin Alya akan menerima tawaran nya.
Kedua mata Alya berbinar, "Mau… aku sangat senang dengan tawaran ini Mr. Carter!" jawab Alya gembira.
"Baiklah. Kalo gitu, aku minta nomer teleponmu Alya, nanti aku kabarin, produk-produk apa saja yang memerlukanmu sebagai bintang iklan, nanti kamu tanda tangan kontrak dulu. Lalu kamu shooting dan fotoshoot." Jawab Mr. Carter dengan senang memberi Alya kabar baik.
Alya segera memberi Daviel nomer telepon nya. Gadis itu berkesempatan menjadi artis internasional.
"Baik, Alya, nanti akan di beri tahu honor, biaya iklan per produknya." Daviel tersenyum. Senyuman penuh arti yang tulus. Dia mengagumi kecantikan dan keanggunan Alya.
"Terimakasih Mr. Carter." Jawab Alya gembira.
"Sama-sama Alya. Tunggu yah kabar dariku." Jawab Daviel mantap.
Kedua pandang mereka beradu. Benih cinta mulai tumbuh di hati mereka berdua, Alya mulai menyukai Daviel, begitu juga C.E.O tampan itu, dia mulai membuka hati untuk Alya.
...…..
Silahkan berdonasi buat author
DANA : 085218926699