PT. Uniavara perusahaan asing terbesar se-Indonesia. Gedung yang amat besar menjulang tinggi di pusat kota Jakarta. Wilayah elit yang berada di Jakarta, memang menjadi tempat para turis asing, beserta mall-mall mewah yang menunjukan kemewahan dan elit nya kota Jakarta.
"Kita sudah sampai!" kata Dania dengan wajah berbinar. Kacamata besarnya tak sanggup menutupi kedua mata Dania yang melotot karena gembira. Di samping Dania, Alya pun takjub. Memandangi gedung mewah dihadapan nya. Sebuah perusahaan asing paling elit di Jakarta. Alya berharap dapat diterima bekerja di sini. Dengan gaji lebih mahal dari standard gaji umum di Indonesia.
"Alya, sekarang aku wawancara dulu! Kamu tunggu di lobby yah!" kata Dania.
"Okay Dania, semangat yah!" kata Alya dengan wajah ceria. Berharap Dania dapat di terima di perusahaan ini.
Kemudian Dania melambaikan tangan gadis imut itu masuk ke dalam lift.
Alya tunggu di lobby. Gadis indo itu ingin menjelajahi mewahnya gedung perusahaan itu!
*****
Alya yang lugu pun, berjalan mengelilingi gedung-kantor perusahaan itu. Mewah, elit, indah seperti mall-mall mewah lainnya di Jakarta. Gedung samping kantor PT Uniavara pun adalah mall besar di Jakarta. Bernama, Diamond Mall of Indonesia. Sebuah mall favorit di kalangan orang-orang elit dan para selebriti terkenal di Indonesia. Alya yang sendirian pun dan berjalan mengelilingi gedung, tak sadar kemana langkah dia berjalan. Dia tidak tunggu di lobby, dia malah keliling gedung dan mengamati sekitarnya, tanpa sadar, Alya tembus ke Diamons Mall of Indonesia. Dan berada tepat di jembatan layang. Yang nembus ke mall elit tersebut. Alya bingung tanpa sadar dia jalan sejauh itu. Alya menjadi pusat perhatian, seperti biasa gadis cantik itu sering di sangka turis, atau bahkan model.
Alya, sangat cantik, rambut Alya hitam pekat panjang sepinggang. Kulitnya sangat putih, kontras dengan warna rambut hitamnnya yang lurus indah. Kedua mata Alya pun berwarna biru muda yang besar.
Alya memesan es krim vanilla. Gadis indo itu pun menggenggam es krim kesukaannya. Es krim vanilla dengan topping cokelat butiran. Alya berjalan dengan santai sambil menikmati es krim nya, berjalan santai dan bengong, Alya tak sengaja menabrak seseorang, dan menumpah-kan es krimnya ke jas tuxedo seseorang.
'pluk'
Es krim tumpah di baju seseorang yang sangat mahal. Alya kaget, kemudian panik dan meminta maaf. Alya melihat, es krim nya tumpah mengenai tuxedo mahal tepat di dada seorang laki-laki yang bidang.
"Maaf… maaf…" kata Alya gugup, kemudian memandang wajah pria itu.
Ketika Alya memandang wajah pria itu, Alya terpesona, pria di hadapannya, tinggi jangkung. Bertubuh atletis, berwajah bule dengan kedua mata besar berwarna biru muda yang terang, kedua alis tebalnya mempertajam pandangan matanya yang tegas berwibawa, kulit pria itu putih pucat. Hidungnya sangat mancung dan wajahnya sangat ganteng. Proporsional. Laki-laki itu tersenyum manis melihat Alya yang sedang gugup. Umur laki laki itu sekitar 36 tahun. Tuxedo yang dia kenakan berwarna hitam, sangat berkelas tentu saja mahal.
"Tidak apa-apa nona…" kata pria itu santun.
Pria itu Bahasa Indonesia nya lumayan lancer tapi dia bicara dengan logat prancis yang kental.
Alya terdiam dengan kedua pipi merah merona. Alya masih bengong, dia gugup menjawab sapaan pria dihadapannya. "Oh ya, maafkan aku, tuxedo ini, pasti sangat mahal, aku minta maaf…" kata Alya terbata-bata.
"Kamu asli warga negara Indonesia kah?" tanya pria bule itu.
"Iya… aku warga negara Indonesia." Jawab Alya. "Bagaimana denganmu mister?"
Pria dihadapannya tersenyum. "Mr. Daviel Carter, saya berkebangsaan prancis tapi sekarang tinggal di Jakarta." Lalu Daviel tersenyum, "Siapa nama kamu?" Daviel menjulurkan tangannya untuk menjabat tangan Alya.
"Namaku Alya." Alya bersalaman dengan pria ganteng itu.
"Oh ya, kamu berwajah bule, Alya… aku kira kamu turis."
Daviel mulai mengaggumi kecantikan Alya, gadis itu memang berpenampilan anggun dan santun. Daviel tersenyum lagi, Daviel memang luar biasa tampan, rambutnya yang cokelat-kuning emas di potong rapi khas pria eropa, membuat penampilan nya semakin segar dan tampan.
"Mungkin, mister ingin aku mencuci tuxedo ini?" tanya Alya polos.
"Boleh saja, di rumahmu?" tanya Daviel santun.
"Iya."
Daviel mengangguk, kemudian dia melepaskan jas tuxedo nya. Lalu memberikan benda mahal itu pada Alya. "Terimakasih" kata Daviel dengan santun. Dia berwibawa dan santun, selalu bagai pria idaman setiap gadis.
'drrrt' HP Alya bunyi. Dania menelepon. Alya segera mengangkat telepon itu. "Halo Dania?" kata Alya di telepon.
"Halo, Alya, kamu dimana? Kamu tidak ada di lobby?" tanya Dania bingung.
"Aku… aku… di Diamond Mall of Indonesia."
"Maksudmu? Ayo segera ke lobby yah, aku tunggu!" kata Dania. "Aku punya hal yang harus aku ceritakan!"
"Okay, Dania tunggu yah!" kata Alya santai kemudian menutup smartphone.
Daviel, pria bule itu memandang Alya bingung. lalu Alya berkata, "Mr. Carter aku harus kembali ke Uniavara, temanku Dania selesai wawancara, aku hanya menemani." Kata Alya santun tapi grogi memandang ketampanan wajah Daviel.
"Tidak apa-apa, Alya, mau aku antar?" Daviel tersenyum manis.
"Tidak usah, Mr. Carter, saya minta alamat anda saja saya akan mengembalikan tuxedo ini setelah saya cuci." Jawab Alya polos.
"Baiklah, ini kartu namaku… hubungi aku yah Alya."
Alya tersenyum manis, "Terimakasih."
"Sama-sama Alya" jawab Daviel, dengan gaya keren yang santun.
Daviel Meninggalkan Alya, ketika Alya melihat tulisan di kartu nama itu, terlihat tulisan.
'C.E.O OF PT UNIAVARA'.
Gadis indo itu pun hanya kagum dan kaget!
...…..
Silahkan berdonasi ke author
DANA : 085218926699