Chereads / Zephyr : Warisan Pewaris Surgawi / Chapter 5 - Liburan Keluarga: Senyuman di Bawah Matahari

Chapter 5 - Liburan Keluarga: Senyuman di Bawah Matahari

 

"Aaaaaaa....aaaa..." teriak Shazmeen, "eargggh, kau? apa yang kau lakukan disini?" Bayang-bayang orang itu mulai terlihat dan ternyata itu adalah Zephyr. "haaa....seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu..bodoh!" Shazmeen menjawab dengan nada kesal.

Zephyr melepaskan tangannya dari Shazmeen, "Kau ini benar-benar wanita yang sangat merepotkan tau...", Segera Zephyr meninggalkan Shazmeen, "Ihhh...apasih kau itu sebenarnya laki-laki atau bukan sih..."Shazmeen berteriak ke Zephyr sambil berjalan mengikutinya.

Zephyr tidak menanggapi perkataan Shazmeen sedikitpun, "mana ada seorang laki-laki meninggalkan seorang wanita didalam goa yang gelap ini sendirian, terlebih lagi wanita itu cantik." teriak Shazmeen dengan nada putus asa. 

Langkah Zephyr terhenti, "Kau ini memiliki langkah panjang tau, bahkan lari kecil ku satu langkah kamu tau.." Shazmeen berdiri disamping Zephyr, Namun Zephyr tetap terdiam disana tanpa mengeluarkan sepatah kata pun yang membuat Shazmeen bingung "oii kau ini kenapa kau malah diam sih...kau ini benar-benar orang aneh.

Tiba-tiba Zephyr menekan kepala Shazmeen hingga tertunduk yang membuat hal itu membingungkannya. "Oiii apa-apaan kau ini." Shazmeen kesal karenanya 

*Sruushhhhh...* *Sruushhhhh...* *Sruushhhhh...* 

Seketika, sepuluh senjata chakram dan shuriken dilemparkan kearah Zephyr dan Shazmeen, mengiris udara dengan kecepatan mematikan. Tapi Zephyr, dengan ketangkasannya yang luar biasa, seolah bergerak dengan kecepatan kilat. Dengan pedangnya yang berkilauan, ia menangkis serangan-serangan itu dengan gerakan presisi yang memukau.

  *Stangg....* *Stingg...* 

Tiba-tiba, tiga shuriken dari serangan tersebut terlihat seakan berdetak sebagai tindakan luar biasa. Zephyr, seolah terhubung dengan energi luar biasa, menusukkan pedangnya dengan tepat ke pusat ketiga shuriken itu. Mereka mendarat dengan sempurna pada lubang-lubang kecil yang sudah ada di dinding, dengan gerakan berputar yang begitu anggun.

Shazmeen tercengang, tatapan matanya terpaku pada Zephyr yang seperti kilat melintas, dengan ketangkasan dan kecepatan yang melebihi apa yang dibayangkannya. Dia menyaksikan tiga shuriken, senjata yang seharusnya mengenai dirinya, ditancapkan oleh Zephyr dengan presisi yang membuat hatinya berdegup kencang.

Dalam kekaguman yang mendalam, Shazmeen tak bisa menahan diri. Dengan suara yang hampir bergema, dia berbisik pada dirinya sendiri, "Luar biasa... benarkah orang ini manusia. Kecepatan dan kelihaiannya menggunakan pedang sangatlah cepat. Siapa dia sebenarnya orang ini?" Suara gumaman itu mengandung aura misteri dan rasa penasaran yang mendalam terhadap Zephyr, pahlawan tak dikenal yang telah muncul di kehidupannya.

"Keluarlah kalian, sebelum aku menemukan kalian dan menghabisi kalian semua." Zephyr menantang yang melemparkan chakram dan shuriken kearah dirinya serta Shazmeen.

Sekelompok orang memakai topi caping seperti petani muncul dihadapan mereka berdua,

"Sungguh kemampuan yang luar biasa." ucap salah satu orang tak dikenal itu, "belum pernah kami menemukan pengguna pedang sepertimu, kami bukanlah orang jahat, perkenalkan kami 'JigoSieun', kami merupakan pasukkan khusus desa ini."

Dengan tatapan dingin Zephyr "lalu apa tujuan kalian kesini lalu menyerang aku dan temanku?", "Kami mengira kalian adalah orang-orang itu." Jawab salah satu dari mereka bercaping. "Orang itu? siapa yang kau maksud itu? dan kenapa mereka?" Tanya Zephyr, "mereka adalah orang-orang Ardalivia, mereka membantai desa-desa dan kerajaan, mereka sangatlah kuat bahkan satu diantara mereka setara dengan satu pasukkan besar." 

"Ardalivia?" gumam Zephyr dengan nada yang penuh ketidakpercayaan, "Kekejaman mereka tak tertandingi, dan mereka tak mengenal belas kasihan. Siapapun lawan mereka hanya kematian sebagai hasil akhirnya," ucap salah satu anggota JigoSieun 

Shazmeen merasa ketakutan mendengar cerita tersebut dengan tak sengaja memeluk Zephyr.

"Tapi kami bukan musuh kalian." Zephyr melihat Shazmeen sangat ketakutan dan memutuskan untuk membawanya pulang. "Baiklah biarkan kami pergi dari sini." ucap Zephyr.

Para anggota JigoSieun pergi meninggalkan mereka tanpa jejak, Shazmeen masih sangat ketakutan memeluk Zephyr dengan sangat kuat "cepat pergi dari tempat ini....Zepp...aku takut..." , "Ergghh" Zephyr berpura-pura kesakitan supaya Shazmeen melepaskan pelukkannya, Shazmeen yang menyadari dia memeluk Zephyr melepaskannya dengan perasaan campur aduk "Mmm..aaa...afff" wajahnya memerah.

Malam hari ditengah hutan pinggir desa, mereka memutuskan untuk kembali kerumah karena pasti yang lain khawatir terlebih lagi mereka belum menyantap makan malam, "langit malam ini indah ya..." ucap Shazmeen karena peristiwa tadi, Seperti biasanya Zephyr tak menanggapinya. Namun, tiba-tiba Shazmeen mulai merasa pusing dan lemas. Rupanya, dia lupa makan sepanjang hari karena terlalu memikirkan kondisi Zephyr.

Zephyr segera menyadari bahwa Shazmeen tidak dalam kondisi yang baik. Dia berhenti dan memandangi Shazmeen yang terlihat semakin pucat. "Shazmeen, Kau kenapa?" Perlahan-lahan, Shazmeen mulai kehilangan keseimbangan dan pingsan di tengah perjalanan. Tubuhnya hampir terjatuh namun Zephyr dengan sigap memapahnya serta ia sudah tak sadarkan diri matanya terpejam.

Zephyr sangat khawatir. Dia segera berlutut di samping Shazmeen dan mencoba membangunkannya dengan lembut. "Oii Shazmeen, bangunlah. Jangan bercanda disaat seperti ini!"

Dalam pelukannya, Shazmeen terasa begitu rapuh. Zephyr merasa sedih melihatnya seperti ini, tapi dia tahu bahwa yang terbaik yang bisa dia lakukan adalah membawanya pulang secepat mungkin.

Mereka tiba di rumah dengan selamat, dan Shazmeen segera diurus oleh Hana yang merasa cemas melihat kondisi Shazmeen. Zephyr duduk di samping tempat tidur Shazmeen, masih merasa khawatir.

"Zephyr, mengapa Shazmeen sampai pingsan seperti itu?" tanya Hana, Zephyr menatap Hana dengan ekspresi serius. "maaf, ini semua salahku. Kami berdua terlibat dalam insiden dengan sekelompok orang yang mengaku sebagai JigoSieun. Mereka menyerang kami, dan Shazmeen ketakutan hingga pingsan."

"Tapi kenapa kalian sampai terlibat dengan mereka? Dan kemana saja kau pergi saat sore tadi? Aku sangat khawatir." Zephyr menjawab dengan suara rendah, "maaf, aku tadi pergi untuk menyendiri dan aku menemukan Shazmeen di tempatku berada."

Hana masih merasa cemas. "Zephyr, kamu tahu bahwa kalian harus lebih berhati-hati. Aku khawatirkan keselamatanmu dan Shazmeen. Terlebih lagi kalian masih anak-anak, walaupun kau kuat Zephyr, aku tetaplah anak-anak dimataku."

Hana meninggalkan Zephyr dan Shazmeen di kamar, Zephyr duduk disamping ranjang Shazmeen 'Ardalivia? sudah lama aku tidak mendengar nama itu, bagaimana keadaan saudara-saudaraku?' gumam Zephyr penuh dengan tanda tanya.

Seketika Ada burung gagak mengetuk jendela kamar tempat Zephyr dan Shazmeen berada, gagak itu membawa sepucuk surat yang ditujukkan kepada Zephyr dari JigoSieun, 'Untuk kau yang terpilih'. Burung gagak itu menerobos masuk kedalam kamar mereka dan berubah menjadi salah satu anggota JigoSieun.

"Woiiii....kurang ajar, kau siapa memangnya brengseekkk?" Zephyr memaki orang itu, namun orang itu mengabaikan Zephyr lalu menyentuh halus kening Shazmeen, sontak hal itu membuat Zephyr naik pitam, ia langsung naik ke ranjang Shazmeen dan berdiri di depan orang itu.

Seketika orang itu menghilang dan Shazmeen terbangun dari pingsannya. Melihat Zephyr diatasnya sontak ia menendang dengan sangat keras. 

*Dhuaakkk....*

"Dasar laki-laki mesumm...."Teriak Shazmeen, "oi tunggu dulu bod..." Belum sempat Zephyr menjawab bantal dan guling terbang kearah Zephyr, membuat berisik di rumah itu.

Zephyr, ketakutan, berusaha membela diri dengan cepat, "Aaa...t...iii...dd...aa...k, ya tidak, aku tidak melakukan apa-apa, kau ini salah paham."

Namun, Shazmeen mulai merasa ada yang aneh. "Kalau begitu, siapa yang menyentuhku tadi?"

Zephyr menggeleng, "Aku juga tidak tahu, tiba-tiba saja dia ada di sini."

Pagi yang cerah di akhir liburan musim panas sekolah menggema dengan keceriaan. "Yossshhh, mari kita bersenang-senang," ujar Kennan dengan wajah penuh semangat. "Hari ini kita akan pergi ke karnaval yang diadakan di balai desa setiap akhir liburan." Hana mengumumkan rencana seru tersebut.

Zephyr, Shazmeen, Cayothe, Synthia, dan Shazia sudah siap untuk berangkat bersama. Zephyr merenung sejenak, "Sudah lama sekali aku tidak merasakan hal seperti ini."

Sesampainya di karnaval, mereka disambut oleh suasana meriah. Banyak anak-anak dan pedagang berjejer di sana, dan ada berbagai wahana permainan yang menggiurkan. Semua orang terlihat bersuka cita dalam momen ini.

Tiba-tiba, suara familiar memanggil Zephyr dari belakang, "Oyyyy Zephyr, lama tak bertemu!" Zephyr berbalik dan melihat Veyly, Rendra, Tento, dan Nensha.

"Kalian?" gumam Zephyr dengan sedikit keterkejutan.

"Eh, anak-anak, bagaimana kabar kalian?" Hana bertanya dengan antusias kepada mereka.

Hari yang cerah di akhir musim panas menjadi waktu yang sempurna bagi Zephyr dan keluarganya untuk mengunjungi karnaval desa. Namun, sesampainya di sana, Zephyr merasa canggung dan ingin sedikit waktu untuk dirinya sendiri. Dia tahu ini adalah kesempatan langka untuk bersenang-senang dengan teman-teman sebelum mereka kembali ke sekolah.

Zephyr mendekati ibunya, Hana, dengan penuh hormat, "Ibu, apakah boleh aku bersenang-senang bersama teman-temanku dulu? Aku akan bergabung lagi nanti."

Hana tersenyum dan mengangguk, "Tentu, Zephyr. Ini saatnya bersenang-senang. Kami akan berkumpul lagi di sini nanti sore."

Zephyr berpisah dengan keluarganya dan bergabung dengan teman-temannya yang sudah menunggu. Mereka semua sangat antusias, dan Zephyr merasa lega bisa bersama mereka tanpa perasaan canggung.

Mereka menghabiskan hari itu dengan bermain di wahana karnaval, mencoba permainan, dan menikmati makanan lezat. Ketawa dan tawa riang mereka mengisi udara. Zephyr merasa beruntung memiliki teman-teman seperti mereka yang membuatnya merasa diterima.

Karnaval pada siang hari di desa itu menjadi kesempatan yang sempurna bagi Zephyr dan teman-temannya untuk bersenang-senang. Zephyr, yang selalu terlihat dingin dan cool, menjadi pusat perhatian banyak wanita di karnaval tersebut.

Mereka berlima, Zephyr, Veyly, Nensha, Tento, dan Rendra, tiba di karnaval dengan penuh semangat. Zephyr tetap tenang dan cool, seolah-olah tidak terpengaruh oleh keramaian di sekitarnya. Tatapan tajamnya menarik perhatian sejumlah wanita muda yang berada di karnaval itu.

Saat mereka mendekati wahana permainan, sekelompok wanita muda berani mendekati Zephyr. Salah satu dari mereka, seorang gadis berambut panjang berwarna cokelat, dengan malu-malu bertanya, "Hai, apakah kamu mau bermain permainan ini bersama kami?"

Zephyr melirik wahana permainan itu dengan tatapan datar, "Saya tidak suka permainan semacam itu. Kalian bisa melanjutkan sendiri."

Wanita-wanita itu tampak kecewa, tapi tidak patah semangat. Mereka tetap tersenyum dan berterima kasih kepada Zephyr sebelum pergi. Zephyr dan teman-temannya melanjutkan jalan mereka.

Di tempat lain di karnaval, mereka menemui sebuah panggung dengan pertunjukan musik. Suasana menjadi semakin hidup dengan musik yang mengalun merdu. Beberapa wanita yang berada di dekat panggung itu mulai berdansa dengan riang, mencoba menarik perhatian Zephyr.

Namun, Zephyr tetap tenang dan tidak tergoda. Ia hanya menikmati musiknya tanpa ikut berdansa. Teman-temannya, Veyly, Nensha, Tento, dan Rendra, juga ikut menikmati pertunjukan tersebut.

Kemudian, seorang gadis dengan gaun berkilauan dan senyum manis mendekati Zephyr. "Hai, kamu terlihat sangat keren. Apakah kamu mau menari denganku?" tanya gadis itu sambil tersenyum manis.

Zephyr, yang selalu tenang dan dingin mengabaikan ajakan wanita itu. "Gilak kau Zephyr, kau barusaja menolak wanita cantik itu bodoh." Ucap Tento, Zephyr tersenyum tipis kearah Tento "Sepertinya, kau kurang merasakan belaian wanita itu sialan."

"Heiii, Tento apa kau sudah tidak waras mengatakan hal itu pada Zephyr?" Ucap Nensha

Gadis itu hanya mengangguk dengan paham dan pergi untuk berdansa dengan teman-temannya yang lain. Zephyr tetap diam, menikmati musik tanpa perlu menunjukkan emosinya.

Sementara itu, teman-teman Zephyr terlihat senang dan riang, bermain dan bergaul dengan orang-orang di karnaval. Mereka mencoba berbagai permainan dan mencicipi makanan lezat yang dijual di sana.

Sementara itu, teman-teman Zephyr terlihat senang dan riang, bermain di berbagai wahana permainan, mencoba makanan lezat, dan bergaul dengan pengunjung lainnya. Mereka merasakan keseruan karnaval dengan penuh semangat.

Wanita-wanita yang mencoba mendekati Zephyr semakin banyak, tetapi sikap dingin dan coolnya tetap terjaga. Meskipun dia terlihat seperti Sasuke muda yang selalu menarik perhatian, hatinya tetap dingin seperti biasa.