Chereads / Zephyr : Warisan Pewaris Surgawi / Chapter 10 - Pertemuan: Konfrontasi Bersaudara

Chapter 10 - Pertemuan: Konfrontasi Bersaudara

Di tengah malam yang mencekam, teriakan "Bi.....Hanaaaaaa...." terdengar di seluruh desa. Zephyr, seorang pemuda tampan dengan kecepatan luar biasa, melihat pemandangan yang sangat mengenaskan. Dia segera melesat dengan cepat, melayangkan serangan mematikan ke semua yang ada di depannya.

Stinggggg....stungggggg

Suara benturan senjata memenuhi udara saat Zephyr bertarung tanpa ampun. Rasionalitasnya telah terlupakan, digantikan oleh dorongan membabi buta untuk membalas dendam. Kilatan petir menyertai setiap gerakannya, dan musuh-musuhnya, termasuk para Ghoul dan pasukan JigoSieun, menjadi korban dari kemarahan yang membara di dalam dirinya. Dia tahu bahwa salah satu dari JigoSieun-lah yang telah menusuk Hana.

"Kalian telah melanggar perjanjian.....Badjjjingann!" teriak Zephyr dengan amarah yang membara.

Namun, ketika dia membuka jubah seorang JigoSieun yang membunuh Hana, dia terkejut dengan siapa yang ada di dalamnya. "Reven, sialan kau!" ucapnya dengan penuh kemarahan.

Tiba-tiba, lima sosok muncul di hadapannya, mengenakan jubah misterius. Salah satu dari mereka dengan ramah berkata, "Zephyr, sudah lama tak berjumpa, kau sudah tumbuh besar dan tampan, ya..."

Zephyr bingung dan bersiap untuk menyerang. Mereka kemudian membuka identitas mereka satu per satu. "Adikku sayang, kau sudah besar sekarang," kata salah satu dari mereka.

Zephyr terbelalak. "Kaa...kaaa...kak..." Zephyr menangis dan mencoba mendekati mereka.

Namun, sebelum dia bisa berbicara lebih lanjut, dia mendapat tendangan keras yang mengirimnya terpental dan bahkan muntah darah. "Apa yang kau lakukan, kak? Aku adalah adikmu, Zephyr," ucapnya dengan sedih.

Kakaknya, Aiden, yang satu tahun lebih tua, menjawab, "Kau pikir kami tidak mengenalmu, ha? Zephyr, kau telah hidup dalam kemewahan tanpa penderitaan, sementara kami harus menderita setiap hari, disiksa dan dihajar. Hidup kami hanya penuh dengan penderitaan."

Zephyr menatap lemah mereka dan tak sanggup berbicara. Namun, dia akhirnya berkata, "Baiklah, jika itu yang kalian inginkan, aku tidak akan menolak. Tapi satu hal yang harus kalian ketahui, aku masih mencintai kalian."

Swwwwoooosshhhh

Zephyr melesat seperti kilat, lebih cepat dari cahaya itu sendiri, dan memukul salah satu kakaknya, Aiden. "Cepat sekali dia... pukuuula..." teriak Aiden sebelum dia diserang dari arah yang berbeda.

Duaaaaaaakkkkkk

Tanah retak dan hancur akibat serangan Zephyr. Matanya berkilat biru, menandakan dia telah kehilangan kendali. Dia terus menyerang saudara-saudaranya, namun 1 vs 5 bukanlah tugas yang mudah, terlebih lagi mereka semua berbakat.

Mereka berlima bertarung dengan sangat hebat bahkan kekuatan dunia pada saat itu berpusat kepada kekuatan mereka berlima. Celestia menyerang Zephyr dengan kekuatan penuhnya, dia dapat mengeluarkan pedang cristal dari tangannya yang sangat kuat dan tajam, bahkan kekuatan pedannya mampu membelah apapun.

Shiiingggggg

Zephyr hampir saja terkena tebasan pedang Celestia, "sial, aku hampir saja terpotong dengan pedang itu, pedang itu hampir memotong apa saja.....Kak tia dia sangat kuat."

Selene tiba-tiba muncul dari bawah tanah tepat didepan Zephyr berada, "Jangan lengah adek kecilku!" dia menghantamkan busur panah kearah Zephyr, Zephyr lagi dan lagi berhasil menghindari serangan itu.

Serangan demi serangan yang dihantamkan oleh keempat saudaranya, 

Ethan, yang sebelumnya hanya memperhatikan pertarungan, ingin mengakhiri pertarungan ini. Dia tidak ingin Zephyr mati. "Dia sangat kuat, tapi penderitaanmu yang sesungguhnya baru saja dimulai, adik kecilku," ucapnya.

Slllaaankkkkkkk

"woi, kalian berempat, mundur!" perintah Ethan kepada saudara-saudaranya yang lain. Zephyr sudah berada dalam mode Azura yang tak terkendali. Bahkan Ethan pun tak bisa menghentikannya.

"Kalian sepertinya sudah sangat lelah bukan?," kata Zephyr dengan nada yang asing, seakan-akan dia bukanlah dirinya sendiri.

Zephyr memandang keempat lawannya dengan tatapan penuh tantangan. "Kalian tidak akan bisa menghentikanku!" serunya sambil menggerakkan tangannya, menciptakan kilatan petir yang membelah angin-angin di sekeliling mereka.

Ethan yang melihat keganasan adikknya itu dia terheran karena adiknya bisa membuka Azura mode. "Azura Mode? sial dia sudah berkembang sejauh ini?" , "tidak, sepertinya dia tidak dapat mengendalikannya" gumamnya melihat kekuatan Zephyr yang tidak main-main.

Aiden yang terluka parah akibat serangan Zephyr yang membabi buta berteriak. "Zzeeeeepppphyyyrrr, tak ada tempat sembunyi lagi bagimu, kau akan menjadi sasaran dari semua desa-desa besar, mereka menanti kematianmu Zephyr....bertahanlah adikku tersayang" perlahan-lahan Aiden, Selene, Celestia dan Aurora menghilang dan pergi dari tempat itu.

Shazmeen dan yang lain melihat pertarungan sambil bersembunyi sangat ketakutan pertarungan antar kekuatan besar yang dimiliki oleh Thornhart bersaudara itu. "Kak, Zephyr kenapa?dia kenapa kak." Ucap Synthia sangat ketakutan.

"Aku akan mengakhiri semuanya sekarang juga." Ethan berkata pada Zephyr. Ethan mengeluarkan pedang khasnya pedang yang berbentuk seperti bulan sabit bahkan melingkar melengkung hingga lebih dari 90 derajat.

Ethan terlihat mengeluarkan kekuatan besarnya seperti Zephyr matanya berubah menjadi merah delima dan sebuah ledakan besar mengguncang seluruh desa. Puing-puing dan asap mengepul di udara.  "Berakhir sudah" ucapnya.

"ombak api, Pyroclasmic." Pedang Ethan diselimuti oleh aura api yang sangat kuat dan hebat."

"aku juga tidak tau." Ucap Shazia, "jadi ini kekuatan sesungguhnya dari Zephyr Thornhart, dia tidak terlihat seperti anak raja, dia lebih dari itu.." ucap Shazmeen, "Yaa, kurasa seperti itu, dia tidak terlihat seperti anak Raja Thalorion dia lebih seperti dewa."

"hei kak awas ada yang datang, api itu terlihat seperti ombak besar" ucap Synthia. mereka semua sudah pasrah akan hal itu tapi tiba-tiba Zephyr menyelamatkan mereka dengan membuat sebuah perisai yang bernama Aphotic shield yang menyelimuti mereka semua. 

"Sial kita tidak bisa menghindari ini." Reynand mencoba mencari jalan keluar

Zephyr yang sudah kehabisan tenaga matanya perlahan-lahan kembali seperti semula, mereka semua berdiri dalam kobaran api yang membara diselimuti oleh Aphotic shield milik Zephyr, Zephyr yang tak kuat akan hal ini. dia terjatuh dan tak sadarkan diri.

Ethan berdiri diatas api dan puing-puing itu, menyaksikan Zephyr melindungi teman-temannya dengan perisainya. "Dia itu benar-benar sudah tumbuh dewasa." Ethan melihat Zephyr.

Hujan pun turun di malam hari membasahi area desa itu yang perlahan memadamkan api itu. Mereka masih tidak bisa membayangkan kejadian besar baru saja terjadi dengan begitu cepat.

Dalam pangkuan Shazmeen, Zephyr pingsan tak sadarkan diri. "Zeph, sekali lagi terimakasih. Aku tidak tau balasan apa yang harus kuberikan padamu," ucap Shazmeen, matanya berkaca-kaca saat dia memeluk Zephyr yang tak sadarkan diri dan menangis.

"Sebaiknya kita pergi dari sini dan mencari tempat yang aman, setidaknya aman untuk kita berlindung dari dinginnya malam dan panasnya siang," ucap Reynand. "Aku akan memapah dia, kalian ikut aku dibelakang."

Mereka berjalan dalam kegelapan dan dinginnya malam, tanpa tujuan yang pasti. Desa-desa kecil yang ada sudah habis rata dengan tanah, tak ada lagi tempat mereka tinggal berteduh. Shazia berkata, "Kita bahkan tidak menemukan desa yang hidup disekitar sini, aku khawatir akan kondisinya."

Reynand berpikir sejenak, lalu berkata, "Bagaimana, jika kita tinggal disebuah bangunan tua dipinggir kota Trankin, dimana desa itu berada 5 mil dari sini, hanya itu jalan kita satu-satunya."

Mereka melanjutkan perjalanannya menuju bangunan tua di pinggir kota Trankin. Tampak seperti bangunan tersebut adalah satu-satunya tempat yang bisa memberikan perlindungan dari malam yang semakin dingin dan siang yang semakin panas.

Tiba di depan bangunan itu, mereka melihatnya begitu tua dan usang. Tapi mereka tidak punya pilihan lain. Mereka memasuki bangunan tersebut dan merasa seolah-olah mereka telah memasuki zaman yang telah lama berlalu. Debu dan keheningan menyambut mereka.

"Kita akan membuat tempat ini menjadi rumah kita sementara," kata Shazmeen, mencoba untuk menambahkan sedikit kehangatan pada ruangan yang sejauh ini terasa begitu dingin.

Reynand membantu Zephyr berbaring di lantai yang bawahnya terdapat sedikit tumpukan jerami yang membuat Zephyr hangat. Mereka semua merasa ketakutan dan bingung, tetapi mereka juga merasa bersama-sama, dan itu adalah satu-satunya hal yang penting saat ini.

Mentari pagi menyinari mereka berlima terlihat Zephyr dengan tubuh yang penuh, perlahan-lahan bangkit dari tidurnya, ekspresinya lebih dingin dari biasanya, bahkan kalau boleh dibilang dia lebih dingin dari kutub selatan. Pandangannya datar menggambarkan penderitaanya.

Zephyr raut wajah kebencian dengan penuh ambisi balas dendam, teman-temannya yang melihat Zephyr sudah sadarkan diri mereka khawatir akan kondisi Zephyr. "Kauu sudah sadar Zeph?" Reynand yang baru saja terbangun di tusuk kakinya menggunakan pedang Shaku Kusanagi milik Zephyr.

Tsskkkkkk

Teriakan Reynand membuat yang lain terbangun, Shazmeen yang melihat Zephyr melakukan seperti itu, ia tidak melihat akan kehadiran diri Zephyr, ia buka pria yang dia kenal dulu, dia bukan pria yang menabraknya dulu, "Zephhh.....apa yang kau lakukan, ha?" Teriak Shazia pada Zephyr.

Shazmeen hanya terdiam melihat aksi Zephyr itu, matanya berlinang, "Kau bukan Zephyr yang kukenal." Gumamnya dalam hati. "Sebaikknya kalian juga pergi dari sini atau aku akan membunuh kalian semua." Ucap Zephyr dengan sangat dingin, "apa? kau mengusir kami Zeph? hei kita ini teman." Ucap Reynand.

Zephyr berbicara pada teman-temannya membelakangi mereka dan tidak menatap mereka secara langsung.

"teman? dari awal siapa yang ingin berteman dengan orang-orang payah seperti kalian, kalian hanya bisa menyusahkanku saja, sekarang sebaiknya kalian tidak usah memikirkanku." Ucap Zephyr dengan sangat Serius.

Shazmeen bangkit dan berdiri lalu menampar Zephyr, "keterlaluan kau, kau benar-benar melupakan janji yang kau buat, itu." , "Janji?cih, janji hanyalah sebuah omong kosong yang tak berguna, sebaiknya lupakan akan hal itu."  ucap Zephyr

"Kalian akan semakin menderita, jika kalian berada didekatku, mulai saat ini dan seterusnya urus hidup kalian masing-masing"

Shazmeen menangis sejadi-jadinya. Zephyr mengambil Jubah yang sudah compang-camping lalu pergi dengan sangat cepat yang menimbulkan kepulan debu. Shazmeen tidak habis pikir dengan perbuatannya itu.

Zephyr pergi ke desa pembantaian semalam, ia pergi ke jasad dari Hana, Kennan dan Cayothe, dia menatap kearah jasad mereka bertiga, Sambil manaruh pedang Shaku Kusanagi yang merupakan pemberian hadiah ulang tahun Zephyr yang dibuatkan langsung oleh mereka.

Zephyr menumpuk jasad mereka bertiga lalu membakarnya disana bersama pedang pemberiannya. "Dengan ini terbebas sudah, tali kekangku, Kakak, jika kalian ingin membuatku menderita, maka aku yang akan menyelesaikan penderitaan yang selama ini kalian alami." Zephyr bergumam.

Tiba-tiba, terdengar suara angin berbisik lembut di telinganya, mengingatkan Zephyr akan janji yang telah dia buat. Dia menatap ke langit malam yang gelap, bintang-bintang bersinar terang di atasnya. Apakah ini pertanda dari mereka? Apakah sahabat-sahabatnya sekarang merasa tenang?

"Kalian tenanglah disana aku akan menyelesaikan ini semua sendiri dengan tanganku sendiri," ucap Zephyr sambil tersenyum, "Aku akan menjalani ini untuk kalian. Dan aku akan menjalani setiap hari dengan semangat yang kalian berikan padaku."

Reynand pergi ke desa Aederne, mereka ingin mencari peruntungan disana, karena mereka berempat sebatang kara tidak memiliki apa-apa, "biarkan dia, sebaiknya kita mencari cara supaya kita dapat bertahan hidup lebih jauh lagi, setidaknya untuk 5 sampai 10 tahun kedepan."

"aku akan membawa kalian semua ke Aederne mereka sekarang merupakan pusat kerajaan yang sangat maju setelah peradaban Ardalivia hancur, kalian akan kuantarkan kesana, karena disana kurasa, tempat, paling aman untuk kalian tinggali."

"Aederne?baiklah aku akan mengikutimu, lalu bagaimana denganmu?"Tanya Shazia. "Aku akan kembali ke kotaku aku tidak akan meninggalkan kotaku begitu saja." Jawab Reynand. "Tapi disanakan berbahaya." Sambung Shazia.

"Justru karena mereka saat ini berbahaya aku akan selalu berada disana, walaupun itu membuatku menderita." Jawabnya.

Mereka bertiga diantar oleh Reynand pergi ke desa Aederne, desa yang pernah berkonflik dengan Ardalivia, saat ini pusat dunia berada disana. "Aku dengar disana ada semacam, organisasi yang mengumpulkan orang-orang yang selamat atas dampak serangan Desa Ardalivia." ucap Reynand.

Di alam misterius dan halus, Ethan dan teman-temannya mendapati diri mereka merawat luka mereka dan merenungkan pertemuan tak terduga mereka dengan Zephyr. Suasananya kental dengan intrik, dan emosi mereka memuncak.

Ethan, yang tertua di antara mereka, memandang situasi ini dengan sikap dingin dan penuh perhitungan, mengingatkan kita pada seorang pembunuh berpengalaman. "Zephyr, dia lebih dari sekedar anak yang tidak tahu apa-apa. Jangan meremehkan dia," dia memperingatkan, kata-katanya dibumbui dengan hati-hati.

Aiden, yang selalu optimis, tidak setuju. "Kamu meremehkan dia, Ethan. Lihat kekacauan yang dia buat terhadapmu. Dia bisa melawan kita semua dengan keseimbangan yang luar biasa."

Celestia menimpali, suaranya membawa sedikit rasa ingin tahu, "Apa maksudmu dengan 'lebih kuat darimu', Ethan?"

Ekspresi Ethan tetap tegas saat dia menjelaskan, "Dia jauh lebih kuat dariku, Selene. Kamu harus berhati-hati saat berhadapan dengannya."

Selene, yang bingung dengan pernyataan Ethan, bertanya, "Lebih kuat darimu? Kamu adalah murid dari dua pemimpin. Jangan membuat asumsi bodoh seperti itu."

Aiden mau tidak mau menyela, "Jangan meremehkan lawanmu, Ethan. Itu bodoh!"

Percakapan mereka berlanjut dalam bahasa Indonesia, bahasa yang menambah kesan mistis dalam percakapan mereka. Sesuai permintaan, berikut terjemahannya ke dalam bahasa Inggris:

Di alam misterius dan halus, Ethan dan saudara-saudaranya mendapati diri mereka merawat luka mereka dan merenungkan pertemuan tak terduga mereka dengan Zephyr. Suasananya kental dengan intrik, dan emosi mereka memuncak.

Ethan dan yang lain terlihat duduk disebuah tempat yang misterius mereka sedang, mengobati luka dan berbahagia dengan pertemuan mereka dengan Zephyr.

"Zephyr itu dia, tidak lebih dari anak ayam yang kehilangan induknya." Aiden berkata.

"Kau terlalu meremehkannya Aiden, lihatlah dirimu, babak belur dibuatnya, ia bisa melawan kita semua dengan sangat seimbang." Celestia menyela.

Ethan, yang adalah yang tertua di antara mereka, memandang dingin seperti seorang pembunuh. "Dia jauh lebih kuat dibandingkan denganku. Kalian harus berhati-hati," peringatannya tegas.

Celestia menimpali, suaranya membawa sedikit rasa ingin tahu, "Apa maksudmu dengan 'lebih kuat darimu', Ethan?"

Ekspresi Ethan tetap tegas saat dia menjelaskan, "Dia jauh lebih kuat dariku, Selene. Kamu harus berhati-hati saat berhadapan dengannya."

Aiden, yang bingung dengan pernyataan Ethan, bertanya, "Lebih kuat darimu? Kamu adalah murid dari dua pemimpin. Jangan membuat asumsi bodoh seperti itu."

Aiden mau tidak mau menyela, "Jangan membuat opini bodoh seperti itu, Ethan!"

"Kau terlalu meremehkan lawanmu, bodoh!" ucap Zephyr. "Diumur dia yang masih anak-anak dia sudah bisa mengeluarkan Azura Mode." lanjutnya.

"Azura mode? apa itu dan kenapa kau khawatir tentang itu?" Tanya Aurora pada Ethan dengan wajah sangat serius. "walaupun dia belum mengetahui kekuatan dan belum bisa mengendalikan kekuatan yang sangat mengerikan itu, Azura mode tetaplah sangat berbahaya." Sambung Ethan.

"Kekuatan mengerikan apa yang kau maksud itu Ethan, kau takut dengan adikmu paling kecil, ironi sekali dirimu ini." ucap Aiden. "Kebodohanmu itu memang sudah tidak tertolong Aiden, Azura mode ini adalah kekuatan yang sangat luar biasa bahkan Azura mode itu jauh lebih kuat dibanding dengan Pyroclasmicku bahkan kekuatan penuh sekalipun." tambah Ethan.

"Azura Mode ini, dimana seseorang menerima peningkatan kekuatan yang sangat drastis, baik dari segi fisik, jurus yang digunakan, kecepatan, bahkan Azura mode ini bisa membuat sesuatu yang diinginkan penggunanya, namun ada harga yang harus dibayarkan untuk itu." Lanjutnya.

"Hebat....apakah Zephyr memiliki kekuatan seperti itu?lalu apa harga yang harus dibayarkan untuk kekuatan itu?" tanya Selene kepada kakanya itu. 

"Kematian!" Jawab Ethan. "setelah dia menggunakan Azura mode lalu mengaktifkan kekuatan tersebut ia, sama saja sudah tanda tangan kontrak dengan dewi kematian, itu yang kutahu." 

"tapi tetap saja dia saat ini masih anak kemarin sore yang kehilangan orang tua dan saudara-saudaranya bukan?" Kata Aiden.

Hembusan angin membawa Zephyr menuju perjalanan tak terbatas, dendamnya terhadap Ghoul sangat berkerak di hatinya. Zephyr berjalan melalui jalan yang disebelah kanannya ada jurang yang sangat dalam dan di kirinya gunung berapi yang sangat aktif. Angin malam menerpa wajahnya saat ia berdiri di tengah jalan yang penuh bahaya ini.

Pemandangan yang sangat menyeramkan, ditambah wajah dingin Zephyr, digelapnya malam membuat satu area mencekam akan kedatangannya.

"Aku akan menemukanmu, Ghoul, dan aku akan membalas dendam atas apa yang telah kau lakukan!"

Selanjutnya...............