Chereads / Zephyr : Warisan Pewaris Surgawi / Chapter 4 - Kehilangan arah: Cahaya yang dirampas

Chapter 4 - Kehilangan arah: Cahaya yang dirampas

Kehilangan arah: Cahaya yang dirampas

 

*Slurttttt*. wanita misterius itu pergi melalui tubuh sang ibu 

Ethan mengejar orang misterius walaupun ia tak tahu kemana wanita itu pergi, sementara ayah dan selene membantu ibu menangis sejadi-jadinya. 

*Duarr....duarrr....* 

"Sial, siapa sebenarnya orang ini kenapa dia menyerang kita dan apa tujuannya?" Celestia menanyakan tentang orang misterius itu. Orang misterius itu tidak menjawab 

*Sresseeett* 

Pria itu menyerang celestia yang membuat baju Celestia robek dan tersingkaplah sebagian tubuh Celestia. 

"Goblokk.... beraninya kau melakukan itu pada kakakku..." Aiden membalas, "cih, bocah idiot seperti mu bisa berbuat apa?hah!"jawab pria itu dengan nada meremehkan 

"Aaaaaa" "Aaaaaa" 

"Aaaaaa""Aaaaaa" 

semua orang lari tunggang langgang ketika melihat orang dengan jubah hitam turun dari langit bersama pasukkannya. Terlihat perempuan sedang berlari keluar desa tetapi Sesosok itu segera meraih perempuan itu dan mengangkatnya keudara dengan posisi tangannya di bawah leher seperti orang sedang mencekik. 

"Hei manis, apa ada yang salah?aku ingin bertanya padamu dimana letak enhale berada, beritahu aku maka ku biarkan kau hidup" tanya orang bertubuh kekar itu. 

"Si.sssi.ssi.siaaapa kamu?"tanya perempuan itu dengan rasa sangat takut. "Hohohoho maaf saya lupa tentang akan hal itu, perkenalkan aku Gregorius pemimpin dari Kaum Ghoul yang menguasai alam kosmik"jawab Gregorius dengan nada penuh dengan kesombongan. 

Disisi lain.

*Brukk....* *Stang..* 

Pertarungan diantara mereka benar-benar tidak seimbang 3 anak Thonhart harus tak sadarkan diri karena perlawanan sosok misterius itu. 

*Tap...tap.tap....tapp* *sruaaaak...*

*Shussh* 

Para Ghoul masuk kedalam rumah penduduk dan membantai orang yang ada disana, kekejaman benar-benar ditunjukkan oleh para ghoul.

Kita di perlihatkan kepada zephyr yang sedang berjaga di pintu gerbang menyadari ada yang aneh kenapa tiba-tiba semua orang berteriak dan setiap orang yang berteriak itu harus mati, melihat hal itu.

"A...Apa....apa yang sedang terjadi disini kenapa mereka berteriak lalu mati" Gumam Zephyr. Zephyr berlari kearah salah satu penduduk dan menanyakan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"berhenti pakk.....kenapa semua orang terjadi padahal aku sudah memastikan tidak ada orang yang keluar masuk disini kenapa semua orang terlihat panik?"tanya Zephyr kepada salah satu penduduk.

"Mereee....kaaaa.. orang asing itu menyerang kita semua, ada banyak mereka disana, dia muncul melalui hembusan udara dan tidak bisa ditebak arah datangnya mereka semua." jawabnya.

*Sroooootttt.....*

Penduduk itu tertusuk oleh tombak yang panjang menembus dada penduduk itu yang memembuatnya mati seketika. "Sialaannnn....siapa kau dan apa yang kau perbuat disini ?" Zephyr menaiikan intonasinya. 

Kita diperlihatkan di ruang persalinan sang ratu, Raja dan selene tak kuasa menahan tangis dimana dua orang yang paling dikasihinya harus tewas di depan mukanya. 

"Selene kau tetap disini dan bantu ibumu untuk pemakamannya segera, aku akan pergi menuntaskan ini semua?" ucap thalorion pada anakknya.

"ba....baii....baik yahh...aku akan segera mempersiapkan ibu." ucap selene sambil terisak dengan tangisnya.

*Brakkkk...*

'mereka akan kuakhiri ini semua' Gumam sang raja, dengan cepat raja thalorion bergegas keluar dan menemui 3 anaknya terkapar tidak berdaya, di depan pintu rumah sakit alangkah terkejutnya dia melihat pemandangan yang benar-benar tidak pernah ia inginkan Ardalivia yang tadinya indah berubah menjadi neraka dalam seketika. Segera raja thalorion menuju pusat kota untuk melawan para ghoul.

*preeeetaaaakkk...* 

Gregorius mematahkan leher dari wanita itu.

Di tengah kekacauan yang terjadi di Desa Ardalivia, Zephyr terus berusaha mencari cara untuk menghentikan serangan para Ghoul. Sementara itu, ayahnya, King Thalorion, tiba di pusat kota untuk menghadapi Gregorius, pemimpin Kaum Ghoul yang menguasai alam kosmik.

Dengan tegas, Thalorion berdiri di depan Gregorius yang berkepala tegak. "Gregorius, kau telah menyebabkan kehancuran di desaku, dan aku tidak akan membiarkanmu melangkah lebih jauh."

Gregorius tersenyum dengan sombong. "Ah, Raja Thalorion,lama tidak berjumpa dan terlebih lagi apa itu sebuah gertakkan untukku? berani sekali kau datang menghadapiku. Namun, kau takkan mampu menghentikanku."

Pertarungan antara Thalorion dan Gregorius pun dimulai. Mereka berdua mengeluarkan kekuatan magis yang luar biasa. Petir dan api meluncur dari tangan mereka, menciptakan pertarungan yang spektakuler dan merusak pusat kota Ardalivia.

Di tengah puing-puing kota yang hancur, Thalorion, raja Ardalivia, dan Gregorius, pemimpin Kaum Ghoul, berdiri satu sama lain dengan tatapan tajam yang memancarkan keberanian dan kemarahan. Mereka tahu bahwa pertarungan ini akan menjadi momen penentu nasib bagi desa mereka.

Angin berhembus kencang, mengacaukan rambut panjang Thalorion dan jubah hitam Gregorius. Langit mendung di atas mereka, menciptakan atmosfer yang tegang. Saat mereka memasuki pertarungan, kilatan petir menyambar di langit, seolah-olah alam semesta itu sendiri mengikuti intensitas pertarungan ini.

Dengan gerakan cepat, Thalorion menarik pedangnya yang berkilauan dengan warna biru sambil melontarkan mantra kuno. Cahaya biru memenuhi pedangnya, menciptakan aura kekuatan yang luar biasa. Gregorius hanya tersenyum meremehkan, mengangkat tangannya ke atas.

Mereka bertabrakan dengan kekuatan penuh, dan hantaman pedang mereka menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan tanah di sekitarnya. Ketika pedang mereka bersentuhan, cahaya biru dan cahaya hitam menyatu, menciptakan percikan api yang menyala-nyala.

Gregorius menunjukkan kecepatan dan kekuatan luar biasa dalam serangannya. Ia melontarkan pukulan dan tendangan yang menghancurkan, menciptakan riak energi yang mengguncang sekitarnya. Namun, Thalorion dengan gesit menghindari serangan-serangan itu sambil membalas dengan serangan pedang yang presisi.

Mereka saling berkejaran di udara, terkadang hampir menyentuh tanah dengan kekuatan yang membuat tanah gemetar. Pukulan pedang mereka menghasilkan dentingan yang mempesona, dan kobaran energi magis melingkupi mereka seperti badai magis yang mematikan.

Thalorion melepaskan jurus-jurus magis yang mengirimkan bola api berputar-putar menuju Gregorius. Gregorius menjawab dengan mengeluarkan gelombang kekuatan yang menghancurkan bola-bola api tersebut. Tiba-tiba, Thalorion menerjunkan diri ke arah Gregorius, menyambar pedangnya dan menciptakan sinar biru yang melingkar di sekelilingnya. Gregorius terjepit di pusaran energi tersebut, terluka dan tak berdaya.

Namun, Gregorius adalah lawan yang tangguh. Dalam sebuah tindakan putus asa, ia mengeluarkan kekuatan terakhirnya. Tubuhnya bersinar dalam cahaya hitam yang intens, menciptakan ledakan energi yang menggetarkan seluruh kota.

Thalorion, terkejut oleh serangan mendadak ini, terpental ke belakang. Namun, ia dengan cepat mengumpulkan kekuatannya dan kembali berdiri tegak. Dalam momen yang sangat dramatis, Thalorion dan Gregorius saling berhadapan di tengah hancurnya kota.

Keduanya mengeluarkan serangan terakhir mereka. Thalorion memanggil kekuatan pedangnya dalam jurus pamungkas yang disebut "Cosmic Sunder," dan pedangnya melepaskan serangan energi biru yang melingkari Gregorius.

Gregorius mengeluarkan "Dark Void," serangan magis terakhirnya. Ia menciptakan lingkaran hitam yang menghisap segala hal di sekitarnya, menciptakan sebuah kekosongan dalam ruang dan waktu.

Kedua serangan itu bertabrakan, menciptakan ledakan dahsyat yang mengguncang seluruh desa.

Cahaya biru dan cahaya hitam saling berkejaran, menciptakan pemandangan yang sangat epik. Dengan serangan telak ini membuat Thalorion benar-benar sekarat dan pada akhirnya tewas.

Gregorius, yang telah mengalami pukulan-pukulan dahsyat dalam pertarungan ini, tersenyum dengan penuh kemenangan. "Raja Thalorion, inilah akhir dari perjuanganmu," ujarnya dengan nada sombong.

Thalorion yang sekarat dengan tenaga terakhirnya, menatap Gregorius dengan mata penuh Keberanian. "Mungkin ini akhir bagi diriku, Gregorius, tetapi keberanian dan tekadku tidak akan pernah mati. Desa Ardalivia akan selalu berdiri tegak, dan rakyatku akan menghancurkan kalian semua."

Gregorius, yang masih tersenyum meremehkan, mendekati Thalorion yang terkapar. Ia mengangkat tangannya dan mengeluarkan serangan terakhirnya. Energi hitam yang kuat melingkupi mereka berdua, menciptakan ledakan yang luar biasa.

Dalam momen yang sangat dramatis, Thalorion dan Gregorius terpental ke belakang oleh ledakan tersebut. Saat debu dan asap mereda, terlihatlah Gregorius yang masih berdiri, sementara Thalorion terbaring tak bernyawa di tanah.

Gregorius tersenyum dengan penuh kepuasan, menatap tubuh Thalorion yang terkapar. "Ini adalah akhir dari kekuasaanmu, Raja Thalorion. Sekarang, Ardalivia adalah milikku."

Seluruh desa Ardalivia dan saudara-saudara Thalorion yang menyaksikan momen ini terdiam dalam keheningan yang dalam. Mereka menyadari bahwa sang raja telah melakukan pengorbanan besar untuk melindungi mereka, tetapi pertarungan ini telah berakhir dengan kemenangan Gregorius.

Gregorius mengangkat tangannya ke udara dan memanggil pasukannya.

Para Ghoul yang masih tersisa datang dan merayakan kemenangan mereka dengan sorak-sorai dan teriakan kegembiraan.

Kemenangan Gregorius dalam pertarungan epik ini akan menjadi perubahan besar dalam sejarah Ardalivia. Ia akan memerintah desa tersebut dengan tangan besi, dan rakyat Ardalivia harus menghadapi masa yang sulit di bawah kekuasaannya.

Kita diperlihatkan Ethan, Selene, Aurora, Celestia dan Aiden tak sadarkan diri dan dibawa oleh para petinggi ghoul, tritant, Loish, Revile yang serta menyerahkan kepada Gregorius akan diapakan bocah-bocah ini.

Gregorius, dengan senyum sombongnya, mendekati para anak Thalorion yang lemahdan tak sadarkan diri. Dia mengangkat satu per satu dari mereka dan menatap mereka dengan tajam.

"Kalian, anak-anak Thalorion, kini adalah tawanan kami," kata Gregorius dengan nada penuh kemenangan. "Kalian akan bergabung dengan kami dan kekuatan kalian akan kami manfaatkan untuk mencapai tujuan besar kami."

Ethan, Selene, Aurora, Celestia, dan Aiden mulai sadar perlahan-lahan, tetapi mereka masih lemah dan tak berdaya. Mereka menyadari bahwa mereka telah jatuh ke tangan musuh yang sangat kuat.

Gregorius melanjutkan, "Kalian akan diajari kekuatan-kekuatan yang luar biasa, dan kalian akan menjadi bagian dari pasukan Kaum Ghoul yang akan menguasai alam kosmik ini."

Zephyr yang masih kecil dan tak tahu apa-apa, terlunta-lunta di antara reruntuhan kota yang hancur. Dia merasa bingung dan ketakutan, tidak tahu apa yang terjadi pada keluarganya. Namun, keberuntungan tampaknya berpihak padanya saat dia melihat sepotong pakaian yang dikenalinya.

Zephyr menghampiri bangunan yang runtuh di mana sepotong pakaian itu tergeletak. Saat dia mendekat, dia melihat Hana, asisten rumah tangga keluarganya, sedang bersembunyi di balik reruntuhan.

Hana menarik napas lega saat melihat Zephyr.

"Hana... apa yang terjadi? Mengapa semuanya hancur?" tanya Zephyr dengan mata berkaca-kaca.

Hana segera mendekati Zephyr dan memeluknya erat. "Zephyr, sayang, semuanya akan baik-baik saja. Aku akan menjelaskan semuanya padamu, tapi kita harus pergi dari sini dulu."

Dia membawa Zephyr pergi dari reruntuhan kota menuju tempat tinggal aslinya yang terpencil. Di perjalanan, Zephyr masih mencoba memahami situasi yang aneh ini.

"Zephyr, kau harus tahu bahwa keluargamu dalam bahaya besar," kata Hana dengan serius. "Mahluk asing yang jahat menyerang desa kita, dan ayahmu dan saudara-saudaramu sedang berjuang melawannya. Kami harus melindungi dirimu."

Zephyr mendengar kabar yang mengguncangnya. Dia merasa bingung dan takut, namun merasa aman di samping Hana.

"Kenapa semuanya seperti ini, Hana?" tanya Zephyr dengan penuh kebingungan.

Di tempat yang terpencil, saat malam telah tiba, Zephyr duduk di samping perapian kecil. Hana duduk di dekatnya, menatap api yang berkobar-kobar. Suasana hati mereka hening, tetapi berat.

"Hana, tolong beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi," pinta Zephyr dengan suara gemetar. "Aku

ingin tahu tentang keluargaku."

Hana menghela nafas dalam-dalam, lalu mulai menceritakan kisah yang pahit. "Zephyr, sayang, ayahmu, ibumu, dan adik-adikmu telah menjadi korban serangan mahluk asing yang jahat. Mereka telah meninggal dunia."

Zephyr terkejut dan air mata mulai mengalir dari matanya. "Tidak mungkin, Hana... Ayah, ibu, dan adik-adikku... Mereka semua tewas?"

Hana mengangguk dengan perasaan sedih. "Ya, sayang. Mereka telah memberikan pengorbanan besar untuk melindungi desa kita. Kakakmu juga telah ditawan oleh musuh tersebut. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi padanya."

Zephyr merasakan kehancuran dalam hatinya. Semua yang ia cintai telah diambil darinya dalam sekejap. Dia merenung sejenak, kemudian menatap Hana dengan mata penuh tekad.

"Chii...aku benar-benar ingin menghancurkan mereka dan aku akan menjadi sangat kuat bahkan takan ada seorang pun dapat menandingiku ."gumamnya. Zephyr bocah berusia 5 tahun itu harus menerima takdir yang begitu menyakitkan menimpa dirinya.

**Kembali kemasa saat ini**

*Gubraakkk*

"Aduh...duh...sakit sekali....woi kau kalau jalan pakai mata dongg." Wanita itu merintih kesakitan

'Zephyr hanya melihatnya dengan pandangan dingin'. "Hoiii....kau ini buta atau bagaimana?" Teriak wanita itu.

Zephyr langsung berjalan meninggalkan wanita itu tanpa menolongnya.

Sontak karena prilaku Zephyr itulah yang membuat sang wanita benar-benar geram lalu melemparkan sepatu boot yang digunakan olehnya.

*Dduaaak*

Zephyr langsung menengok kearah wanita itu dan berkata "sialan...ada masalah apa kau dengan ku". "Hah...?masalah apa?masalah apa kau bilang? Kau baru saja menabrakku lalu kau meninggalkanku begitu saja bahkan tanpa meminta maaf."

"Cihh.. merepotkan."Zephyr meninggalkannya begitu saja.

Dirumah Hana Zephyr tinggal bersama, ibu hana kennan dan cayothe. 9 tahun pasca kejadian mengerikan itu Zephyr benar-benar telah tumbuh menjadi seorang anak ingin menganjak remaja. 

*Ngiikkkk* suara pintu terbuka

"Yoo zeph kau darimana saja ibu sudah memasakkan hidangan yang cukup lezat untuk kita semua, mari makan bersama." Cayothe mengajaknya makan bersama.

"whoaaaa, nasi padangggggg....." teriak kennan dengan senang karena setelah sekian lama dia tidak memakan nasi padang, lauk yang sangat banyak berminyak dan menggugah selera itulah khas makanan masakan padang yang membuat siapapun melihatnya pasti ingin memakannya.

"Hmm…"zephyr memikirkan sesuatu. 

"Kenapa nak..apa yang sedang kamu pikirkan apa ada masalah dijalan saat kamu pergi tadi?"tanya Hana 

"Aa..aa..ku tadi menabrak seorang wanita menjengkelkan….seolah-olah dia paling benar dan merasa dirinya paling dihormati."Zephyr menanggapi ibu.

"wah..wah…wahh sepertinya ada yang baru saja bertemu Wanita cantik nihh."

"Tumben sekali kamu memikirkan seorang wanita Zeph." Saut Kennan meledek Zephyr

"Kalau bisa memang kau harus tau tentang wa..."Hana terpotong pembicaraannya karena ada bel berbunyi.

*Ting....nongg*ting....nonggg*

Segera Hana membukakan pintu untuk mereka. "Whoaaa Shazia.....Shazmeen, Synthia lama tidak berjumpa bagaimana kabar kalian." Ucap Hana menyambut tamu yang datang. Mereka bertiga merupakan anak dari teman Hana dimana orang tua mereka sedang pergi ke suatu tempat.

"Baikk Tante...." ucap mereka bertiga.

"Mari silahkan masuk tante sudah masak-masakan enak tauu."

*Ngeeeekkkkkk*

suara pintu terbuka, Cayothe, Zephyr dan Kennan sedang menyantap makanan. Tiba-tiba mata Zephyr terbelalak melihat wanita yang sebelumnya ia tabrak.

"Kauu orang yang tadi kaan?" Tanya Shazmeen pada Zephyr dengan nada yang heran.

Zephyr diam membisu tidak bisa menjawab sepatah katapun. "Whoaa kalian sudah saling mengenal." Hana mencoba membuka pembicaraan dengan mereka semua.

Hana dengan cepat menciptakan suasana yang lebih ceria dan ramah. "Ya, Zephyr dan wanita ini baru saja bertemu di luar. Tampaknya mereka memiliki cerita yang menarik untuk dibagi. Oiya sebelum itu perkenalkan mereka ini anak teman ibu"

Synthia, adik Shazmeen, dengan candaan berkata, "Oh, jadi ini adalah pria yang baru saja 'menyenggol' kakak. Sepertinya ada kisah menarik di sini!"

Semua orang tertawa, terkecuali Zephyr ia masih canggung dengan suasana ini. "Hmmm....," Zephyr bingung. "Mmm...aa.aaffff..nama ku zze..phyrr.."

Shazmeen, awalnya kesal ingin mencoba mengerjai, juga tersenyum. "aku ingin kau bertanggung jawab atas perilaku mu tadi."

"Haa..apa maksud mu aku sudah meminta maaf..."jawab Zephyr 

"Zephyr sebaiknya kau menurutinya..." ucap Hana

Cayothe memecahkan suasananya 

Cayothe, saudara Zephyr, dengan riangnya berkata, "Hei, ini saat yang sempurna untuk bersantap bersama! Mari kita nikmati makanan ini sambil berbagi cerita dan tawa."

Selama makan siang yang meriah, Zephyr, Shazmeen, Synthia, dan teman-teman lainnya bercerita tentang pengalaman mereka yang berbeda-beda. Mereka tertawa, berbagi cerita lucu, dan merasa akrab satu sama lain.

Setelah selesai makan siang Shazmeen penasaran dengan sosok Zephyr yang dingin dan misterius. 

Tiba-tiba Zephyr mendatangi Shazmeen "kau ingin aku bertanggung jawab apa yang kau inginkan?" Tanya zephyr ingin menebus kesalahannya tadi.

Shazmeen salting karena zephyr mendatanginya dan mengatakan hal yang seperti sangat lelaki.

"Aa.aa...aa...aku mau kau harus mau menjadi pelayannku selama satu bulan" ucap Shazmeen.

"Apaaaaa....kau ingin memanfaatkanku...yang benar saja" Zephyr menyanggah

"Cihh...ternyata kau lelaki pengecut."Shazmeen mengejeknya dengan pipi memerah

"Aaaapaa...baikklah..." Zephyr kehilangan kata-kata karena dia dalam posisi bersalah.

Setelah Shazmeen dengan gemas menarik Zephyr untuk menjadi pelayannya selama satu bulan, mereka berdua seringkali berada dalam situasi yang lucu dan menggelikan. Zephyr, yang canggung dan dingin, sekarang harus mengikuti perintah-perintah Shazmeen dengan setia, meskipun kadang-kadang dia merasa agak kesal.

Pagi-pagi, Pagi yang cerah menyambut Zephyr dan Shazmeen. Matahari perlahan muncul di ufuk timur, menerangi kamar mereka dengan cahaya lembut. Shazmeen, yang selalu tahu bagaimana membuat sesuatu menjadi dramatis, tersenyum licik dalam hati.

Dia memutuskan untuk memberikan tugas spesial pada Zephyr hari ini. Dengan mata melotot, Zephyr merasakan ada yang tidak beres ketika Shazmeen memintanya untuk datang ke kamar Shazmeen.

Dengan nada serius, Shazmeen berkata, "Zephyr, aku ingin sarapan di tempat tidur pagi ini, dan aku ingin kau melakukannya dengan cara yang sangat, baik, aku minta kau buatkan aku roti panggang dan telur rebus serta jus jeruknya sekali."

Zephyr menghela nafas dalam hati. Dia tahu betul Shazmeen, dan permintaan dramatis seperti ini bukanlah hal yang aneh baginya. Dengan wajah serius, dia hanya mengangguk.

Maka dimulailah misinya itu Zephyr pergi ke dapur dan dengan cermat menyiapkan sarapan yang lezat, termasuk roti panggang, telur rebus, dan segelas jus jeruk. Dia menempatkan semuanya di atas nampan dengan hati-hati, seolah-olah ini adalah tugas yang sangat penting.

Sementara itu, Shazmeen menunggu dengan sabar di tempat tidur, tersenyum tulus. Ketika Zephyr akhirnya datang, dia membawa nampan dengan perlahan, seolah-olah itu adalah permintaan penting dari seorang ratu.

"Untukmu, Yang Mulia," ucap Zephyr dengan serius ketika dia meletakkan nampan di atas tempat tidur Shazmeen.

Shazmeen hanya tertawa. "Kau benar-benar hebat dalam memainkan peran ini, Zephyr."

Di siang hari, Shazmeen seringkali ingin diajak berjalan-jalan, berbelanja, atau sekadar ditemani saat berbicara. Zephyr yang biasanya suka menyendiri untuk berlatih harus menyesuaikan diri dengan kehadiran Shazmeen. 

Mereka berdua sering beradu mulut dengan candaan, tetapi seiring berjalannya waktu, Zephyr merasa semakin nyaman dia merasa shazmeen seperti wanita yang berbeda.

Suatu hari, saat mereka sedang berjalan-jalan di taman, hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Shazmeen dan Zephyr berlari menuju tempat berlindung, tetapi mereka berdua basah kuyup.

"Kau melihat apa yang kau lakukan, Zephyr? Sekarang kita basah semua!" canda Shazmeen sambil tertawa.

Zephyr merasa canggung, tetapi kemudian ia melihat senyuman Shazmeen yang hangat dan tulus. Tanpa sadar, dia ikut tersenyum. Senyuman itulah senyuman pertama Zephyr kepada Orang lain setelah 9 tahun lamanya. 

"Aku senang melihatmu tersenyum seperti itu, zep apa yang telah membuatmu seperti ini." Tanya Shazmeen

Namun Zephyr diam membisu karena pertanyaan itu. Tak terasa hujan semakin lama menunjukkan kesudahannya, mereka bergegas untuk pulang. 

"Ayo...kita pulang sepertinya hujan sudah berhenti." Jawab Zephyr dengan canggung karena pertanyaan itu

 

*Ting....nong.....ting.... nong*

"Kami pulang." Zephyr masuk kerumah .Terlihat Kennan , Cayothe, Shazia dan Synthia sedang berada di ruang tamu untuk menunggu makan malam.

"Wah..wah..Zephyr sepertinya kamu menikmati hari ini ya." Ucap Cayothe mengejek Zephyr. "Apa yang ada di otakmu itu tidak benar....bocah sok tau." Zephyr membantah, "Kakak....bagaimana dengan pelayan barumu itu....apakah dia tak patuh?"Tanya Synthia.

Shazmeen hanya tersenyum malu mendengarnya. "Heiii....aku punya jajanan nih kalian mau tidak?"Shazmeen berusaha menghindari pertanyaan adikknya itu. Terlihat Zephyr tidak berkumpul bersama mereka ia langsung pergi kamar dan menyendiri.

Shazmeen yang melihat itu sangat merasa kasihan dan semakin penasaran mengapa Zephyr begitu dingin, ia terlihat berbeda dari anak usia 14 tahun kebanyakan, dia sangat dewasa dan tak terlihat seperti anak berusia 14 tahun.'Sebenarnya ada apa dengan anak itu' gumamnya.

Malam pun tiba Hana sudah memasak-masakan untuk mereka santap malam. "Anak-anak makan malam sudah siap"Hana memanggil mereka untuk makan malam, namun dari semuanya hanya Zephyr yang tidak terlihat. Hana segera mengecek kamar Zephyr, saat ia ingin mengecek kamar pintunya terkunci dari dalam terpaksa Kennan anak laki-laki yang seumuran dengan Zephyr membuka pintu dengan cara mendobraknya. 

Alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan Zephyr tidak ada di kamarnya. Hana sangat panik tidak biasanya dia pergi begitu saja tanpa memberitahunya, Segera Hana bergegas untuk mencarinya, "Tantee....aku ikut, aku ingin membantu tante untuk mencarinya. bergegaslah mereka berdua mencari Zephyr.

Setelah sekian lama mencari Zephyr mereka memutuskan untuk berpencar, untuk mencari Zephyr, hari sudah semakin gelap Zephyr belum kunjung ditemukan. Shazmeen sangat lelah mencarinya dan memutuskan istirahat sejenak didalam sebuah gua dibelakang air terjun karena hari sudah gelap. 

Tak disadari, ada seseorang yang telah mengintainya dalam kegelapan gua. Tanpa peringatan, orang tersebut menyerang Shazmeen dengan sebilah pedang. Shazmeen terkejut dan terjatuh karena serangan itu, namun beruntung pedang tersebut hanya mendarat di samping telinganya. Orang itu lalu mengangat baju Shazmeen hingga tubuh Shazmeen ikut terangkat, sontak hal itu membuat ia berteriak.

Selanjutnya...