—Chapter 21
Dari sisi kiri Canon melangkahkan kakinya kearah tengah Arena, dari sisi Kanan Poseidon melangkahkan kakinya kearah tengah Arena. Keduanya bersiap untuk bertarung, Canon tetapi menahan auranya Agar tidak secara langsung membunuh Poseidon di arena dan para Dewa lainnya yang sedang menonton, Terdengar sebuah suara terompet dari kejauhan yang menandakan pertarungan akan dimulai. Poseidon mengambil kuda-kudanya, sedangkan Canon tetap diam dan memasang wajah Polos. Poseidon mengeluarkan Trisula besarnya dari atas awan dan Poseidon dapat mengendalikan beberapa kekuatan Air dan Gempa, Poseidon meluncurkan Tsunami yang sangat besar yang dimana Ini adalah Air kematian, siapapun yang terkena air laut Poseidon kulitnya akan terkelupas dan hanya menyisakan tulang belulang. Canon mengaktifkan 10% Kekuatannya yaitu Knie , agar tetap hidup dari serangan mematikan Poseidon ia mengaktifkan Knie menggunakan matanya dengan jarak waktu 0 detik. Canon dapat Menahan dan Kebal terhadap serangan Poseidon, alhasil serangan Poseidon tidak berdampak apapun kepada tubuh Canon. Walaupun Canon tidak mengaktifkan Aura yang dapat menangkal serangan apapun, Dia tetap mempunyai Knie yaitu dapat Melawan, menahan dan Kebal terhadap serangan apapun yang ada di hadapannya. Singkatnya Canon dapat Resistance dan Immune terhadap serangan apapun di hadapannya dan Akan terus bertambah kuat hingga tak terbatas.
Poseidon tercengang melihat Canon yang masih berdiri tegak setelah terkena serangannya, Poseidon berfikir bahwa dia telah menggunakan jurus yang tergolong sangat kuat, bahkan kekuatannya ini dapat melawan Dewa lain. "Hmph.. Sepertinya lawanku ini cukup tangguh" ucap Poseidon dengan nada tercengang, Canon tetap hanya berdiri tanpa melakukan apapun terhadap Poseidon. Penonton tercengang saat melihat Canon yang baik-baik saja, mereka tahu bahwa Poseidon telah mengeluarkan salah satu jurus andalannya.
Poseidon berbicara kepada Canon "Hey.. kau menahan kekuatan aslimu ya?!", Seolah tak terjadi apa-apa Canon menjawab dengan santai "Tidak.. Inilah aku, manusia biasa yang sedang menentang para Dewa". Emosi mendengarnya Poseidon mengangkat trisulanya dan memanggil lautan yang sangat besar, terlihat para penonton ketakutan melihat kekuatan yang dasyat milik Poseidon. Terlihat langit menjadi hitam dan banyaknya petir yang menyambar, Poseidon mulai mengeluarkan kekuatannya, air dari seluruh penjuru dunia menyatu kearah Trisula milik Poseidon. Area seketika bergerumuh bagaikan Ombak yang selalu menyusuri lautan luas, terlihat bahwa arena telah menjadi Lautan yang penuh dengan air. Poseidon membelah air tersebut menjadi dua bagian dan menyatukannya kembali saat berada di sisi Canon, air tersebut sangat mematikan bagi para Manusia maupun Dewa. Tetapi terlihat 0,1 detik sebelum Air mengenai tubuh Canon, sang karakter utama telah mengaktifkan Knie dalam jangka waktu 0 detik dan Canon kembali kebal dari serangan yang di lontarkan oleh Poseidon.
Poseidon benar-benar kehilangan akal, dia tak tahu bahwa lawannya sekuat ini, dia kembali menyerang dengan trisulanya dengan bertubi-tubi. Namun Canon benar-benar mengungguli pertarungan ini hanya dengan menggunakan Knie, Poseidon menyerang tanpa henti, ia memunculkan Lingkaran air dan menembakkan air tersebut ke arah Canon dengan terus menerus. Canon menggunakan Die untuk menyalin kekuatan Poseidon dengan jarak waktu 0 detik setelah Poseidon mengeluarkan jurusnya, perlu diketahui bahwa Die dalam menyalin kekuatan bukanlah Skill. Itu adalah kemauan mutlak dari sang pengguna, singkatnya adalah Siapapun kekuatan yang disalin oleh Canon hanya dengan melihat maka kekuatan tersebut juga adalah Milik Canon dengan penggunaan yang mutlak dan dapat digunakan kapanpun pengguna inginkan. Mengingat bahwa Canon adalah makhluk All-Encompasing maka wajar jika dia mempunyai kekuatan yang Mutlak ini, intinya kekuatan siapapun yang disalin oleh Canon maka kekuatan tersebut telah Canon miliki dengan penskalaan bersama yang dinamakan yaitu Skill Scaling dan kekuatan yang di ambil Dapat ditingkatkan sampai tak terbatas kuatnya.
Teknik penyalinan Die di tingkatan menjadi Teknik Penskalaan keahlian
Kekuatan Canon dan Poseidon yaitu teknik Water Constantly saling bertarung membuktikan mana yang terkuat, Poseidon mengerahkan seluruh kekuatannya agar dapat mengungguli pertarungan, sedangkan Canon hanya berdiri santai melihat perjuangan lawannya yang berusaha menumbangkannya. Zeus dari kursi atas melihat bahwa Canon bukanlah sembarang manusia, ia berkata "sepertinya dia bukanlah lawan yang patut diremehkan" nada Zeus dengan tertawa. Dewa lain pun tercengang melihat Canon yang dapat mengungguli pertarungan dengan tenang melawan sang Dewa laut Poseidon, sudah 1 menit Water Constantly milik Canon dan Poseidon bertumbukan secara beruntun. Canon menguatkan kekuatannya sedikit lebih kuat dari sebelumnya dan terlihat jauh Perbedaan dari kedua kontestan ini, terlihat kekuatan Canon sangat unggul sampai-sampai Poseidon kewalahan menahannya. Tak kuat akan kekuatan Canon, Poseidon pun terpental ke arah dinding arena.
Tak memberi ampun, Canon pun mengeluarkan kekuatan yang pernah ia salin dari kekuatan sebelumnya. Canon meluncurkan bola api yang sangat panas, panasnya bahkan melebihi 70x dari api Dunia. Canon meluncurkan serangan bertubi-tubi dengan sangat cepat hingga banyaknya asap dan debu yang membuat arena tak terlihat dengan jelas, Canon pun menciptakan Kekuatan baru menggunakan Auf. Dan meluncurkannya menggunakan Die yaitu kekuatan angin untuk membersihkan debu dan asap di sekitar Arena pertarungan, kembali lagi penciptaan kekuatan baru dan penggunaannya tidak memerlukan jarak waktu yang di tentukan. Semua penonton melihat bahwa Poseidon terbaring tak berdaya, para Dewa tercengang melihat Poseidon tepar begitu saja. Tetapi terlihat kelingking Poseidon yang sedikit bergerak, memastikan bahwa Poseidon tidak pingsan ataupun mati. Terlihat bahwa Poseidon kembali bergerak dan mulai berusaha untuk berdiri, Poseidon benar-benar dalam keadaan Kritis dan Lemah. Canon berjalan kearah Poseidon, langkah demi langkah dipijakan oleh Canon. Poseidon melihat Canon yang sudah mulai bergerak kearahnya, ia tak bisa melakukan apapun, kaki dan tangannya sudah tak dapat bergerak. Poseidon melihat ke atas dan Canon sudah tiba di depannya, Canon berkata didepan Poseidon "Maaf saja tapi saya tidak pernah kalah dalam pertempuran apapun walaupun telah menahan 90 persen kekuatan ku, sudah saatnya kau sebagai Dewa mati di tangan ku". Karena Canon sedang menahan kekuatannya maka dia hanya Menyerap jiwa dari Poseidon dan menghancurkannya hingga Jiwa tersebut benar-benar hilang dari Duniawi dan Akhirat.
Canon kembali berdiri dan Melihat kearah bangku para Dewa, lalu Canon berkata "Jadi.. Siapa yang ingin ku hancurkan selanjutnya?"
Bersambung...