Shayran duduk dengan tangan gemetar. Di kantor polisi. Model itu pun nyadar ada orang yang menjebaknya.
"Nona Shayran, kami menemukan satu setengah gram morfin di dalam tas mu." Kata seorang polisi wanita yang sedang mengintrogasi Shayran.
"Bu, itu semua fitnah!" bantah Shayran.
"Shayran, kalau itu semua fitnah, kita buktikan dengan tes urin." kata polisi wanita itu.
Shayran menghela nafas.
Kenapa nasibku seperti ini? Aku hampir saja aku jadi korban pelecehan dan sekarang seseorang menjebak ku! Gawat ada yang ingin menghancurkan karirku" batin Shayran khawatir.
Tiba-tiba seorang polisi wanita lain nya menyuruh Shayran tes urin.
Wanita itu menerima satu tempat berukuran kecil terbuat dari plastik steril untuk dia tes urin.
Setelah selesai dengan apa yang dilakukan nya, Shayran pun kembali di introgasi.
"Nama kamu Shayran Camila Avanaker, kamu orang spanyol, nenekmu orang yahudi? Kamu sarjana Farmasi tapi kamu berkarir sebagai foto model." Kata polisi wanita itu sambil membuka sebuah dokumen yaitu data diri Shayran.
"Betul bu, dan saya tidak terlibat pergaulan bebas, pekerjaan saya hanya menjadi foto model kadang jadi bintang beberapa produk iklan." Jawab Shayran sejujur mungkin.
"Apa kamu punya pacar?" Tanya polisi wanita nya.
"Tidak" jawab Shayran jujur.
"Di tasmu di temukan satu setengah gram morfin. Itu membuktikan kamu terlibat dengan narkoba" kata polisi wanita itu tegas.
"Itu fitnah!" Bantah Shayran kesal.
"Kita buktikan dengan tes urin. Untuk sekarang kamu boleh pulang, jangan coba-coba kamu untuk kabur!" Kata polisi wanita itu tegas.
"Besok kembali kemari, kita buktikan hasil tes urin nya!" Polisi itu berkata tegas.
Shayran menghela nafas. Kemudian dia bangkit berdiri. "Baiklah bu terimakasih, saya permisi dulu".
Model itu bergegas pulang. Menyetir sendiri, kendaraan nya, dia nangis sesunggukan.
Siapa orang yang tega menghancurkan ku seperti sekarang? Mungkinkah itu Arderan? Karena aku menolak tidur dengan nya? Airmata Shayran meleleh sepanjang jalan pulang di mobil pribadinya.
☆☆☆☆☆
Di apartemen. Alirra bersorak dalam hati. Model itu tak menyangka dapat menghancurkan Shayran hanya dalam sekejap.
Akhirnya aku berhasil! Shayran terkena kasus narkoba itu akan membuat nama baiknya hancur di dunia entertainment. Namun, aku akan menjadi selebriti tingkat internasional jika aku dapat job job iklan dari brand luar negeri kayak Shayran itu. Sekarang, Shayran sudah tidak bisa lagi bersaing denganku, Shayran kena kasus yang memalukan.
Alirra berkata dalam hatinya dengan sorak gembira. Kira kira, Mr. Fematson gimana yah reaksi nya tau aib tentang Shayran? Palingan CEO itu menjauh dari Shayran dan sekarang saatku untuk merebut Arderan untuk menjadi milikku. Batin Alirra penuh semangat.
Alirra tidak tahu bahwa benih cinta di hati Arderan hanya untuk Shayran.
☆☆☆☆☆
Di kantor. Arderan sedang duduk santai sambil menikmati susu cokelat hangat kesukaannya.
Telepon berdering. Arderan mengangkat telepon dengan santai.
Tiba tiba. Dia melotot kaget.
"apa????? Masuk penjara??????" Arderan kaget luar biasa. "Minta alamat nya, aku akan segera kesana."
Setelah alamat di share lokasi, CEO tampan itu segera menuju penjara dimana Shayran di tangkap. Para wartawan dan media meliput, sebuah berita yang akan menjadi viral.
Bertahanlah Shayran, aku akan menyelamatkanmu. Batin Arderan. Mobil Lamborghini nya melaju dengan cepat. CEO itu segera datang untuk bertemu Shayran, perempuan cantik yang memenuhi ruang hatinya.
☆☆☆☆☆
Di kantor polisi. Arderan segera datang memasuki ruangan. Para polisi kaget dan bingung, ada juga yang beramah tamah karena menghargai Arderan sebagai konglomerat kelas dunia.
Bisik-bisik mulai terjadi, mereka bingung, Arderan yang warga negara prancis, datang ke kantor polisi dengan penampilan borjuis.
"Good morning" sapa seorang polisi.
Arderan pun lancar bahasa indonesia tapi dengan logat eropa nya.
"Pagi pak, nama saya Arderan, saya ingin bertemu dengan Shayran Avanaker." Kata Arderan dengan bahasa indonesia.
Polisi itu terlihat hormat. Arderan adalah konglomerat terkenal dari eropa.
"Baiklah mister, silahkan" polisi itu mengajak Arderan masuk ke kantor polisi.
Arderan siap membela Shayran, kasihan gadis itu, hanya mempunyai seorang paman yang sudah tua dan sakit sakitan.
☆☆☆☆☆
Di dalam sel. Seorang polisi wanita memanggil Shayran dan membukakan pintu sel.
"Nona Shayran, ada yang ingin bertemu dengan anda" kata polisi wanita itu.
Shayran melongo. Namun wanita itu beranjak bangun, dia mengikuti polisi wanita itu dengan langkah lemas. Belum makan dari tadi malam.
Ketika sampai di suatu ruangan. Seseorang sedang menunggu kehadiran Shayran dengan cemas.
"Mr. Fematson??????" Shayran terbelalak. Tak percaya dengan siapa yang dilihat nya.
"Shayran, apa kau baik baik saja?" Arderan bangkit dari duduknya, kemudian berjalan mendatangi Shayran yang terlihat pucat dan lemas.
"Tidak, aku tidak baik baik saja, aku di jebak dengan seseorang, lalu karir modelku terancam hancur! Apakah menurutmu itu baik baik saja??????" Bantah Shayran sambil menangis.
Arderan berusaha menenangkan Shayran. CEO itu merasa kasihan.
"Mr. Fematson, tolong bantu saya!" Rengek Shayran dengan airmata deras.
Jika ia membantuku? Mungkin aku harus berada di ranjang nya, jauh lebih baik daripada penjara ini. Dan jauh lebih baik daripada reputasiku hancur dan karirku berantakan! Batin Shayran, dia berusaha tetap tegar.
"Kamu mau aku membantumu?" Tanya Arderan menaikan sebelah alisnya.
Shayran mengangguk dengan penuh harap.
"Iya tuan, tolong saya" rengek Shayran memelas.
Arderan mengangguk.
"Apa kau siap menuruti keinginanku?" Selidik Arderan serius.
"Siap, aku siap" kata Shayran putus asa.
Arderan pun tersenyum. "Baiklah. Kamu tenang saja, aku bereskan urusanmu semuanya." Jawab Arderan tenang.
Model itu pun terlihat lega. "Benar yah?"
Arderan pun berkata, "tentu saja, tapi ada satu syarat!"
Shayran menghela nafas."Syarat seperti apa tuan?" Wajah polos Shayran membuat Arderan semakin gemas.
Wajah cantik yang imut, sangat manis. Batin Arderan dalam hatinya.
"kau harus membayar mahal untuk itu" kata Arderan.
"Tapi aku tak punya uang..." kata Shayran masih tak tanggap dengan perkataan Arderan.
Arderan menghela nafas. Tak tanggap? Apa Shayran pura pura bodoh? Batin Arderan.
"Shayran, kau harus bersedia menjadi pacarku!" Kata Arderan, dengan senyum smirk yang nakal.
Model cantik itu terdiam. Kerongkongan model itu tercekat. Pacar? Atau partner di ranjang? Batin Shayran kebingungan.
"Apa kau setuju?" Tanya Arderan dengan tegas.
"S-s-setuju" kata model cantik itu ragu.
Arderan langsung menggandeng lengan Shayran mesra, "Baiklah kalau gitu, aku bereskan semua masalahmu. Sayangku" kata Arderan dengan nada merayu.
Shayran hanya terdiam. Tampan, kaya, CEO pula, aku rasa jadi pacarnya bukan hal buruk. Batin Shayran mempertimbangkan.
Arderan dengan menggandeng lengan Shayran meminta izin untuk ketemu kepala polisinya.
Seluruh kantor polisi tau siapa Arderan Fematson, konglomerat terkaya di eropa dan juga mafia. Pekerjaan sehari hari Arderan adalah CEO dan pemegang saham di perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia.
Para polisi bersikap hormat tak ada yang berani melawan.
Di ruang kepala polisi.
"Pak Yanto, saya tau Shayran itu di jebak dan di fitnah. Dia adalah model profesional, karena saya salah satu klien dari beberapa produk yang dia terima pekerjaan nya." Arderan berusaha menjelaskan pada kepala polisi.
"Tapi, mister menurut tes urin Shayran itu bersalah." Kata kepala polisi takut takut. Dia tau siapa itu Arderan dan reputasi nya di eropa.
"Pak Yanto, aku pastikan itu semua fitnah, atau aku telepon pengacaraku sekarang? Jika anda tak keberatan?" Kata Arderan tenang, berwibawa tapi tegas.
Shayran hanya diam dengan jantung berdetak kencang.
Pak Yanto terdiam, di wajahnya terlihat dia ketakutan dengan CEO itu, Arderan yang menurutnya sadis kalau menyiksa orang.
Nelepon pengacara? Atau nelepon tukang pukul? Arderan Fematson, dia mafia paling terkenal di eropa. Kata pak Yanto dalam benaknya.
"Begini saja, boleh tolong kasus Shayran di tutup saja. Perdata dan semua akan aman" kata Arderan sambil mengeluarkan cek dari saku jasnya.
Arderan kemudian menulis dua lembar cek. Nominal uang rupiah.
"Ini imbalan untuk anda, dan satu cek lagi untuk seluruh polisi di kantor ini." Kata Arderan dengan gaya sopan tapi berwibawa.
Ketika melihat tulisan di cek, pak Yanto kepala polisi itu bengong tercengang.
Rp. 10 miliar rupiah. Batin pak Yanto.
Kemudian polisi itu mengangguk dengan nurut. "Baiklah, baiklah, mulai sekarang nona Shayran lepas dari berbagai macam tuntutan!"
"Terimakasih kerjasama nya, pak Yanto" kata Arderan masih terlihat keren.
"Sama-sama mister, kasus tentang Shayran di tutup." Kata polisi itu nurut. Kemudian menjabat tangan Arderan dengan hormat.
Arderan merangkul Shayran bagaikan pasangan yang sedang jadian. Shayran punya pacar pertama yaitu, CEO tampan, Mr. Fematson.
Shayran dan Arderan pergi dari kantor polisi dengan lega. Terutama Shayran, Arderan tinggal mengatakan bahwa Shayran di fitnah, hingga karir Shayran sebagai model tidak hancur.
Wanita cantik itu mempunyai pacar baru.
....
Readers silahkan donasi ke DANA milik penulis seikhlasnya : 085218926699
Makasih.