Di sebuah rumah kecil yang sederhana, Mr. Avanaker, pamannya Shayran sedang mempersiapkan masa depan untuk dirinya dan Shayran ponakan tercinta.
Pamannya Shayran yang bernama Alfred Avanaker sedang merencanakan rencana hidup baru yang lebih layak untuk nya dan tentu saja Shayran. Setiap bulan, Alfred mengandalkan uang bulanan dari Shayran, hasil gaji Shayran sebagai model. Kadang uang nya cukup untuk kebutuhan sebulan, kadang Alfred sanggup menabung, kadang kala pula tak cukup sama sekali untuk satu bulan, maka kadang kala Alfred harus membuka tabungannya.
Pria sederhana itu mulai planning tentang kehidupan di masa depan nya yang layak yaitu, membeli rumah baru yang kecil tapi rapih, membeli kendaraan baru yang lebih layak, serta membuka usaha dagang dengan modal kecil-kecilan.
Aku akan usaha dagang. Aku tau apa yang harus aku jual, sembako dengan harga agak sedikit murah, mungkin tak seberapa, tapi aku perkirakan akan untung dan punya penghasilan bulanan untuk diriku sendiri, sehingga aku tidak usah merepotkan Shayran lagi. Batin Alfred. Walaupun dia tahu Shayran sama sekali tidak merepotkan dirinya, Shayran malah senang bisa membantu paman nya. Kaka dari papah nya.
Jualan sembako dengan harga yang lebih murah, aku punya relasi seorang teman, akan untung jika aku gabung dengan dia.
Batin Alfred. Kemudian menghitung uang di awal yang di beri oleh Mr. Lainn.
USD 50 000. untuk orang yang sederhana, uang sejumlah itu sangatlah berharga. Alfred Avanaker tahu itu.
Ia mulai berencana, ingin membeli rumah kecil, kendaraan layak, serta modal usaha dagang agar dia tidak menjadi pengangguran dan tidak hanya mengandalkan Shayran, ponakan cantiknya yang model.
Alfred pun menghitung uang dengan senang.
☆☆☆☆☆
Seseorang mencekik Alirra di sebuah apartemen elit di kawasan jakarta.
"Jangan bohong, kamu!" Kata seorang pria bertubuh besar dan penampilan preman.
"Bohong apanya?" Alirra masih mencoba untuk bernafas.
"Kamu adalah teman Denia Kerringson! Benarkan?!" Bentak tukang pukul itu.
Alirra menangis sambil berusaha bernafas.
"saya tidak tau apa maksud anda" jerit Alirra mulai sesak nafas.
"Kau tau siapa foto anak ini?" Kata tukang pukul satu nya lagi. Sambil menunjukan foto anak kecil lucu yang cantik berusia balita.
Alirra menatap dengan detail. Mirip Shayran yah? Batin Alirra bingung.
"aku tidak tau siapa anak itu" kata Alirra sambil menangis.
Ketiga tukang pukul itu pun terdiam percuma. Tiba tiba masuk seorang tukang pukul ke ruangan itu.
"Kita menangkap orang yang salah, Alirra tidak ada urusan dengan Kerringson!" Kata seorang pria latin. "Lepaskan wanita itu!"
Lalu, cengkraman kuat yang mencekik Alirra dilepaskan. Alirra memegang leher nya nyaris pingsan.
"Kurasa Kerringson lebih pintar dari yang kita duga" kata pria latin itu.
Kemudian, orang-orang jahat itu pergi meninggalkan apartrmen.
Alirra terbatuk-batuk sambil duduk di lantai apartemen. Ini callingan pertama nya yang hampir menghilangkan nyawa nya.
Callingan terburuk yang pernah aku alami! Hampir saja aku mati terbunuh. Batin Alirra dengan wajah pucat serta keringat bercucuran dari keningnya.
Nafas Alirra tak beraturan. Tak mungkin dia telepon polisi, takut Alirra yang kena kasus prostitusi online.
Model itu berusaha sabar.
☆☆☆☆☆
Di kantor ruang CEO milik Arderan. Sebagai pacar, Shayran pun diminta untuk ikut menemani CEO itu kemana pun dia pergi, itu permintaan dari Arderan, sebagai pacar Shayran memang harus bersama dengan CEO itu, dia tak mau lepas dari pacar baru nya, kecuali jika Shayran sedang sibuk fotoshoot dan kadang shooting.
Di ruang CEO. Shayran sedang duduk santai di sofa mahal dan memainkan HP nya. Sementara itu, Arderan sedang bekerja sebagai CEO perusahaan miliknya.
Jam makan siang. Tentu saja mereka, Shayran dan Arderan lapar dan hendak pergi ke restoran untuk makan siang.
Ini pertama kali nya Shayran punya pacar.
"Shayran, sayang, sudah jam makan siang, ayo kita makan di restoran" kata Arderan merayu pacar barunya.
"Baiklah Mr. Fematson" jawab Shayran gugup. Tatapan Arderan memang mempesona.
"Panggil aku Arderan" kata pacar barunya itu dengan nada mesra.
Mereka bergandengan tangan, dan pergi ke restoran mahal yang terletak di seberang gedung kantor. Memang gedung kantor milik Arderan sangat elit dikelilingi mall dan juga hotel bintang lima.
Sesampai di restoran.
Shayran dan Arderan sedang memilih menu. Masakan-masakan lezat dan mahal memang ciri khas restoran ini. Restoran di dekat hotel bintang lima.
Pelayan pria datang untuk mencatat menu. Shayran dan Arderan mulai memesan.
"Aku mau pesan, ayam goreng mayones beserta kentang tumbuk" kata Arderan. "Minumanku es cokelat caramel".
Shayran masih memilih menu. Ternyata menu nya lezat-lezat dan mahal pula.
"Shayran mau pesan apa?" Kata pacar baru nya itu.
"Aku pesan, chicken blackpepper dan nasi, minuman es banana milk." Jawab Shayran. Kelihatan nya lezat. Batin Shayran senang.
Sambil menunggu pesanan, mereka asyik ngobrol, sepasang kekasih yang baru jadian terlihat akrab dan mesra. Termasuk Arderan yang senang mencubit lengan Shayran.
Arderan itu ternyata baik, sopan, berkarisma, dia memang konglomerat terkenal dari eropa. Aku mencintainya. Batin Shayran dengan hati gembira punya pacar baru.
Shayran itu imut, kecantikannya? Tak kalah dengan siapapun? Belasteran ras spanyol-yahudi? Belasteran langka yah, kalau tertawa, aku suka senyuman nya. Batin Arderan senang.
Tapi ada satu pikiran yang mengganggu pria itu. One night stand. Mengapa Shayran menolak tidur denganku? Aku rayu saja dia perlahan. Batin Arderan memutar otak cerdasnya untuk mendapatkan yang dia inginkan.
Mereka berdua sedang di restoran. Tiba tiba.
Click. Seseorang memfoto kejadian ini untuk sebuah dokumen. Dokumen tentang Kerringson adalah hal yang sangat penting. Dimana kalian anak cucu Kerringson? kata orang asing tersebut dalam benak nya.
Pencarian pada keluarga Kerringson siap dilaksanakan! Batin orang asing berhati jahat tersebut.
Namun, Shayran dan Arderan tak memikirkan apapun yang buruk, mereka sepasang kekasih yang baru saja jadian.
....
Readers silahkan donasi ke DANA milik author seikhlasnya : 085218926699
Instagram author: @masarah.writer
Makasih readers.