Di sebuah hotel bintang lima, di restoran, Mr. Lainn dan sahabat nya Mr. Howard sedang makan siang di restoran mahal tersebut.
Mereka membicarakan tentang anak cucu Kerringson yang berada di indonesia.
"Mr. Howard, aku curiga dengan Alfred Avanaker. Wajahnya mirip dengan Albert Kerringson." Kata Mr. Lainn sambil menunggu pesanan.
Mr. Howard mengangguk setuju. Masih bingung, mengapa Alfred berpenampilan sangat sederhana? Albert Kerringson adalah orang yang sangat kaya.
"Yang membingungkan, penampilan Alfred sangat sederhana, Kerringson adalah keluarga kaya, mana mungkin berpenampilan seperti itu." Kata Mr. Howard bingung.
"Namun, kalau keponakan nya yang cantik?" Kata Mr. Lainn terkekeh, membayangkan jika Shayran menjadi miliknya. Mr. Lainn masih cukup muda, pria single dengan umur tiga puluh sembilan tahun yang borjuis.
Mr. Lainn.
Penampilannya, sangat berkelas, selalu mengenakan pakaian brand mahal kelas dunia. Berwajah tampan khas eropa, rambut nya yang di potong rapi berwarna cokelat gelap, tatapan Mr. Lainn tajam dan berkarisma bagaikan dia pria angkuh yang gagah. Hatinya, terpesona pada Shayran, pikiran dalam benak nya mulai menerawang tubuh Shayran.
Shayran Avanaker, ponakan Alfred Avanaker, aku beli saja dirimu melalui pamanmu, aku menginginkanmu. Batin Mr. Lainn penuh hasrat. Kebutuhan nya susah untuk di bendung.
Melihat Mr. Lainn sedikit bengong, Mr. Howard, menegurnya, "Mr. Lainn, mengapa anda bengong?" Kata Howard curiga, mereka sedang membicarakan keluarga Kerringson yang berhasil kabur. Dendam mereka berniat untuk menghabisi keluarga Kerringson.
Mr. Howard tersenyum iseng, "anda memikirkan Shayran? Model cantik itu?"
"Darimana kau tau?" Mr. Lainn tertawa pelan.
"Dari ekspresi dirimu, ketika kita bicarakan Shayran Avanaker!" Kata Howard yang sudah berusia lima puluh tahunan itu. Mr. Howard sudah pengalaman kalau melihat orang sedang jatuh cinta.
"Tinggalkan keinginan gila mu! Kita sudah sepakat dengan Mr. Alfred Avanaker untuk membeli lahan nya, jangan sampe cancel kita sudah memberi uang di awal USD 50000 pada Alfred, kalau jual-beli ini gagal, aku yakin Alfred tak akan sanggup membayar uang di awal yang kita kasih!" Kata Howard panjang lebar. Menjelaskan ini urusan bisnis.
"Baiklah,baiklah, aku tak akan mengganggu Shayran." Jawab Mr. Lainn nurut.
"Good" kata Howard.
Mereka melanjutkan aktifitas di restoran, yaitu makan siang sambil bersantai.
Aku akan membeli dirimu dengan sangat mahal, pamanmu, tidak akan sanggup menolak! Aku yakin, karena aku pun salah satu CEO terkaya di dunia.
Batin Mr. Lainn. Senyuman jahat sedikit tersungging di wajah tampan nya.
☆☆☆☆☆
"Paman" Shayran memeluk paman nya yang datang berkunjung ke rumah Shayran yang sederhana itu.
"Shayran sayang, paman rindu, gimana kabarmu?" Tanya Alfred.
"Kabar aku baik paman, kalau paman bagaimana kabarnya?" Ponakan cantiknya bertanya penuh perhatian.
"Paman baik baik saja, paman sudah di bayar USD 1 juta." Kata paman nya gembira.
Shayran terlihat ceria.
"Luar biasa paman!" Kata ponakan nya berwajah ceria.
"Hutang paman sudah lunas, paman juga sudah melihat-lihat rumah baru untuk beli rumah dan paman sudah membeli kendaraan. Mobil Avanza" kata Alfred senang.
"Syukurlah paman. Aku sangat senang mendengarnya" Shayran berkata sambil tersenyum.
"Minggu depan, kamu mau kan paman ajak ke mall? Berdua bareng paman?"
"Aku minggu depan full shooting paman, aku kontrak beberapa iklan" kata Shayran terlihat sedih.
Paman nya mencubit pipi merah Shayran.
"Anak cantik kesayangan paman, udah mulai jadi selebriti yah" kata Alfred senang.
Shayran tertawa, "paman bisa saja deh"
Mereka berpelukan.
Lalu, di depan rumah Shayran, seseorang mengintai.
"Apa kamu yakin Shayran Avanaker adalah Denia Kerringson?" Kata seorang kejam di telepon.
"belum ada bukti apa pun tentang keluarga Kerringson" kata pria latin itu.
"Edrigo, jangan sampe anda membunuh orang, yang salah. yang aku inginkan hanya keluarga Kerringson untuk di bunuh!" Kata boss nya. Di telepon, malam, waktu indonesia.
Edrigo menghela nafas. "Baiklah boss, di usahakan lebih giat"
"Bagus" telepon di tutup.
Edrigo dan beberapa teman nya kebingungan.
"Gimana Edrigo? Kita tidak boleh salah nangkap orang!" Kata teman nya yang latin juga.
"Betul, Edrigo, boss bisa marah kalau kita sembrono!" Kata teman yang lainnya.
"Gimana cara kita melacak identitas keluarga Kerringson?" Tanya teman nya juga.
Edrigo berpikir sejenak.
"Bagaimana kalau kita selidiki pelan-pelan, menggunakan teman yang di bayar?" Kata Edrigo mantap.
"Teman bayaran? Emang nya bisa pria tua bernama Alfred itu bergaul?" Kata teman nya sesama tukang pukul.
Kemudian mereka memgangguk tanda setuju.
"Shayran! Dia yang akan punya teman bayaran, untuk mengorek informasi." Kata Edrigo.
Mereka tersenyum jahat yang nakal.
"Itu mudah, Shayran adalah model terkenal, banyak yang ingin menjadi teman nya, kita bayar saja wanita yang asing untuk menjadi sahabat terbaik yang Shayran punya, lalu sahabat baik itu akan mengorek seluruh informasi!" Edrigo mulai berencana.
Para pria preman itu pun tertawa pelan yang jahat. Rencana perlahan yang kemungkinan akan berhasil.
....
Readers, boleh donasi ke DANA milik penulis. DANA:085218926699
makasih.