Dunia entertainment, dunia para selebriti yang terkesan glamour. Tapi tak semua keindahan seperti di layar kaca. Para selebriti kadang memiliki hal-hal negatif lain nya.
Tak terkecuali Alirra seorang model yang mulai terkenal karena bakat modelling nya yang profesional.
Alirra mulai menjalankan bisnis terlarang di dunia entertainment semenjak beberapa tahun terakhir.
Wanita berusia dua puluh enam tahun itu sedang mencari pasangan hidup. Dan kriteria ideal pria idaman nya adalah Arderan Fematson.
Di studio, seperti biasa Alirra datang pada ka Killa untuk menanyakan bisnis callingan pada ka Killa.
"Sore, ka" sapa Alirra.
"Alirra, mau nanya tentang bisnis callingan itu lagi?" Kata ka Killa sudah tau niat nya.
"Biasalah ka. Apakah Mr. Fematson menawar jasaku?"
"Belum, dia tidak menelepon sampe sekarang." Kata ka Killa. Melihat wajah Alirra kecewa.
Aku harus jadi istri konglomerat. Harus. Apapun akan aku lakukan, apalagi jadi istri Mr. Fematson. Batin Alirra mantap.
"Ka Killa tolong pastikan Mr. Fematson memesan jasaku"
"Siap. Di usahakan" kata ka Killa.
Kemudian Alirra berlalu, dia hendak pulang. Model itu pun pulang mengendarai kendaraan pribadi nya.
☆☆☆☆☆
Di mall.
Shayran sedang belanja sendirian. Wanita itu sedang belanja brand ZARA. brand kesukaan nya. Model itu jadi pusat perhatian karena kecantikan nya, juga karena viral di jebak CEO tampan.
Banyak yang melihat Shayran dengan wajah heboh. Ada juga yang nyinyir. Model itu cuek saja, dia sedang memilih pakaian yang bagus bagus di toko ZARA.
Tiba-tiba.
Ketika Shayran sedang ganti baju, di dalam ruangan, dengan sembrono masuk seorang pria yang terlihat angkuh dan dingin.
Arderan Fematson.
Shayran ingin menjerit, tapi tangan kekar pria itu membungkam mulut Shayran hingga dia tak bisa bersuara.
"Kita ketemu lagi!" Ujarnya dengan nada rendah tapi tegas.
Shayran pun masih berusaha bernafas.
"Kau ingat kejadian di yacht waktu itu?" Kata pria itu.
Shayran berontak. Pegangan pria itu semakin kuat.
"Ikut denganku, perlahan. Bisa?" Kata CEO itu.
Shayran masih berontak. "Lepaskan aku!" Kata Shayran.
Arderan melepaskan nya.
Aku bisa saja menghabisimu di sini, tapi kurasa bukan tempat yang baik. Batin Arderan.
"Apa salah saya mister?" Shayran berkata gemetaran karena takut.
Arderan memasang wajah santai yang mengejek. "Kesalahanmu? Kamu menolak tidur denganku! Apapun akan aku berikan asalkan kau mau melakukan itu!" CEO itu pun mulai menerawang tubuh Shayran.
Pandangan pria nakal . Batin Shayran.
"Apa yang kau tunggu? Ikut denganku sekarang!" Kata CEO itu dengan nada mengancam.
Perlahan mereka keluar ruangan tempat ganti baju dengan perlahan.
Wartawan dan beberapa media muncul dan heboh. Melihat mereka berdua keluar dari ruang ganti baju membuat para wartawan tersenyum iseng, ada juga pandangan nyinyir yang mengejek.
"Mr. Fematson? Memang benar Shayran adalah pacarmu?" Wartawan berkata keras.
Arderan hanya menengok ke arah Shayran sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Shayran, memang kau pacar Mr. Fematson?" Kata wartawan itu. Kamera mulai beraksi.
"Aku tidak punya pacar" jawab Shayran.
"Lalu? Mengapa kalian berduaan di ruang ganti baju?" Tanya wartawan yang lain.
Shayran terdiam jengkel.
Arderan langsung mengusir para wartawan.
Kasian Shayran, dia ngerasa terhina. Batin Arderan.
Kemudian CEO itu mengajak Shayran ke mansion nya, tanpa mempedulikan para wartawan.
Apa yang akan terjadi? Aku di ajak ke mansion nya? Pria gila, dia hampir melecehkanku di yacht waktu itu.
Batin Shayran. Mereka berdua memasuki mobil Lamborghini keluaran terbaru. Mobil melaju cepat menuju mansion milik CEO itu.
☆☆☆☆☆
Di jalan. Macet. Tak biasanya jalanan semacet ini. Shayran tak mau kehilangan kesempatan. Dia segera membuka pintu mobil, dan melompat turun dari mobil, wanita itu berlari sekencang kencang nya. Membuat Arderan panik.
"Shayran!" Teriak Arderan marah. Wanita itu berlari secepat nya, menuju cafe terdekat. Untuk menelepon ka Aryo.
Kurangajar wanita itu, berani sekali dia kabur dariku, akan aku beri pelajaran! Batin Arderan marah.
CEO itu kembali masuk mobil dengan perasaan marah luar biasa. Usaha dia untuk mendapatkan Shayran di tempat tidur nya gagal total.
Sial. Arderan berkata ngamuk di mobilnya.
☆☆☆☆☆
Di Cafe. Shayran menelepon ka Aryo, dengan suara gemetar.
"Halo Shayran?"
"Halo ka? Ka bisa tolong jemput aku di Cafe?" Kata Shayran dengan nada ketakutan.
"Kamu kenapa? Suara kamu kayak orang mau nangis" kata ka Aryo.
"Mr. Fematson hampir melecehkanku lagi" adu Shayran takut.
"Apa? Kaka segera kesana"
"Baik ka sudah di share lokasi nya"
"Siap, aku kesana"
Shayran menutup telepon. Dia menghela nafas, dia pun segera memesan minuman dingin rasa vanilla untuk menenangkan pikiran nya.
Mengapa aku tertimpa nasib buruk? Arderan hampir melecehkanku lagi. Apa yang pria itu pikirkan? Batin Shayran ketakutan.
Mungkin dia memang pembunuh, bagaimana menuntut nya ke pengadilan? Dia orang kaya dari eropa. Mungkin dia mafia? Batin Shayran sedih.
Sambil menunggu ka Aryo Shayran terdiam di Cafe. Sambil minum dan makan kue yang lezat.
....
Halo readers, kalau suka ceritaku boleh like dan koment yang sopan yah readers supaya aku tambah semangat menulis.