Shayran terdiam. Batin nya terguncang. Apa yang baru saja dia alami merupakan semacam pelecehan. Model cantik itu pun berusaha berpikir jernih dan menenangkan dirinya. Bagaimana jika wartawan mengetahui? Jika jadi berita viral Shayran akan menghadapi berbagai macam celaan dan kemungkinan karir nya akan hancur.
Kurangajar CEO itu! Berani sekali dia! batin Shayran marah. Ingin sekali aku memukulnya! Model itu berkata dalam hati.
Shayran menghembuskan nafas berharap agar dia tak terlalu cemas. Seperti nya Arderan menginginkan nya.
Apa yang harusku lakukan? Batin Shayran masih agak bengong.
Tiba-tiba dari sana ka Aryo datang menghampiri Shayran.
"Shayran, kau terlihat pucat... kamu gapapa kan?" Kata manajer itu panik.
"Ka Aryo... aku stres ka" kata Shayran dengan suara ketakutan.
Ka Aryo langsung prihatin. "Shayran... apakah itu ulah CEO itu?"
Shayran mengangguk. "Dia buat aku trauma ka"
Ka Aryo geleng karena kaget. "Kalau gitu besok kita ke psikiater, kaka daftarkan"
"Tapi besok masih shooting ka"
"Aku izin dulu ke pak sutradara nya, mungkin di izinkan" kata ka Aryo kemudian dia mencari sutradaranya.
Shayran terdiam lemas. Dia tak tahu resiko apa yang akan dihadapinya jika berurusan dengan Arderan.
☆☆☆
Alirra sedang berada di mall. Model itu pun sedang belanja bersama teman-teman nya. Sesama model dan bintang iklan, mereka pun mempunyai bisnis terlarang di dunia entertainment.
Walaupun begitu, tidak ada media yang tahu pekerjaan terlarang mereka itu. Mereka hanya model dan kadang dapat job iklan itu saja.
"Alirra, gimana?" Bianca bicara pada gadis eksotis dihadapan nya.
"Gimana apanya?" Tanya Alirra.
"Itu bisnis terlarang lo! Sukses?"
"Sukses dong, semenjak aku menjalankan bisnis itu, aku ga pernah kekurangan, hidup aku serba cukup, bahkan lebih dari itu." Jawab Alirra mantap seolah tak takut dosa.
"Bener juga yah, emang nya gaji model kamu ga seberapa?"
"Yah ga seberapa di banding bisnis terlarang itu, aku ga pernah kekurangan lagi. Karir model ku lumayan, tapi ga sebanding dengan penghasilan bisnis terlarang itu" jawab Alirra senang.
"Oh tau kan, model cantik yang bule itu, Shayran nama nya" kata Bianca.
"Kenapa?" Tanya Alirra dengan nada tak suka.
"Dia satu agency kan dengan kamu?"
"Emang kenapa?" Tanya Alirra seolah ga suka.
"Katanya dia go international yah?"
Alirra memasang wajah tak suka. "Dia shooting beberapa iklan doang. Lalu tayang di paris" jawab Alirra.
"Wah hebat yah!" Bianca berkata takjub.
Alirra terdiam. Wajahnya terlihat jengkel.
"Dia kan pacar nya Mr. Fematson!" Kata Bianca heboh.
"Maksudnya?" Kata Alirra tak percaya dengan apa yang di dengarnya. "Mr. Fematson CEO terkenal itu?"
"Iya, tau kan kemarin Shayran itu topless di studio, dan disorot kamera!" Kata Bianca.
"Terus???" Kata Alirra kaget.
"Emang kamu belum lihat gosipnya?"
"Gosip apa?"
"Alirra! Gosip viral tentang Shayran, shooting topless di studio! Di sana ada Mr. Fematson!" Bianca berkata heboh.
"Apa???" Alirra agak teriak. Kaget tentunya. "Mr. Fematson??? Bareng... Shayran???"
Bianca mengangguk. "Itu gosip yang lagi trending"
Shayran? Kenapa bisa dia kenal dengan CEO itu? Mungkin ga yah kamu punya bisnis terlarang? Ntar aku selidikin. Batin Alirra geram.
"Mungkin ga yah dia punya bisnis terlarang juga?" Kata Bianca bingung. Kemudian Alirra hanya diam dengan wajah jengkel.
☆☆☆
"Ka Aryo, hari ini kita ke psikiater kan? Lalu kapan kita shooting lagi?" Kata Shayran di mobil.
"Kata sutradara besok kamu shooting tapi bakal capek kamu full jadwalnya, jam 5 pagi sudah sampai lokasi lalu shooting diperkirakan sampe jam 1 malam"
"Wah lama yah ka" kata Shayran yang merupakan ini sinetron pertama nya.
"Iya Shayran tapi bayaran nya kan mahal" kata ka Aryo.
"Betul" mereka berdua kemudian terdiam. Shayran membuka sosial media. Nama nya ramai di bicarakan akibat berita topless nya di studio bersama CEO tampan itu.
Sial, aku di jebak. Ini pasti ulah bejat Mr. Fematson! Aku sampe depresi menjadi viral gara gara ulahnya.
Shayran dan ka Aryo sudah tau Shayran viral semenjak kemarin, mereka berdua berusaha menutupi aib Shayran dengan mengatakan itu editan. Ka Aryo dan pihak produksi mengatakan bahwa itu hanya berita bohong, dengan membayar ke beberapa orang, untuk menjaga nama baik Shayran.
"Ternyata Mr. Fematson sangat kurangajar!" Kata Shayran pada ka Aryo.
Manajernya pun mengangguk, dia tau Fematson adalah CEO yang kaya dan kejam tentu nya. Jika berurusan dengan dia siapapun susah untuk meloloskan diri.
"Shayran... kamu tau kan? Mr. Fematson itu siapa?" Kata ka Aryo dengan wajah serius.
"Dia CEO"
"Betul, tapi tau ga kamu siapa dia sebenarnya?" Ka Aryo terlihat serius.
"Hm... CEO? Orang kaya?"
"Dia pembunuh" jawab manajernya dengan nada serius.
Shayran terbelalak, "apa???"
Ka Aryo memandang ngeri.
"Kaka punya teman dia itu detektif. Semua orang tau siapa Mr. Fematson, dia itu terkenal dikalangan orang kaya, asli eropa, dan dia terkenal kejam pada musuh-musuhnya, tapi dia pun donatur dan nyumbang sekian juta dolar untuk rakyat miskin" kata ka Aryo.
"Dia... semacam... mafia?"
"Semacam itulah" kata ka Aryo. "Makanya kaka ga berani nolak project dari dia, kaka pun takut berurusan dengan dia." Kata ka Aryo.
Malah aku kejebak? Apa lagi yang akan dia lakukan? Aneh kenapa hidupku memusingkan? Shayran mulai ketakutan.
"Kamu sekarang tau siapa dia, sebisa mungkin, jaga jarak. Ntar setiap kamu shooting kaka tungguin. Kaka ga bakal ninggalin kamu sendirian Shayran" manajernya pun berkata serius.
"Makasih yah ka" jawab model cantik itu takut takut. Pertama kalinya aku urusan dengan mafia.