Peri Kecil , Kekurangan uang !

ZhiZhi_88
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Bumi

Duarrr ..

Duarrr ..

Duarrr..

Petir yang menggelegar tidak henti henti nya menyambar di kedalaman hutan , pohon yang tak terhitung jumlah nya tumbang dalam badai yang dasyat. Angin kencang disertai gerimis membuat suasana semakin mencekam , ditengah tengah badai petir yang mengamuk terlihat sebuah portal yang muncul di udara kosong.

Awal nya hanya sebesar kepalan tangan , hingga akhir nya sebesar pintu rumah . Di tengah portal sebuah cahaya perak muncul dan terjun bebas ke bawah di sertai teriakan seorang wanita.

" Aaaaahkk,, ! " teriak wanita itu

" Terdeteksi bahaya ! , tuannya sekarang terjun bebas dari ketinggian 50 meter dari tanah " suara kekanakan yang muncul di benak wanita itu membuat nya sedikit tenang.

Kemudian dengan sisa kekuatan nya , wanita itu perlahan mendarat dengan selamat di atas tanah hutan yang lembab.

Karena kekuatan spiritual yang terkuras , wanita itu jatuh berlutut ditanah . Dengan gaun putih keperakan , rambut panjang sepinggang , alis yang lembut namun tegas bulu mata lentik yang indah , kulit putih porselen , bibir merah delima , serta mata yang begitu indah tampak berbintang dan pipi merah muda dengan lemak bayi .

Bahkan dalam tampilan yang kacau akibat badai , kecantikan nya tidak berkurang sama sekali . Dengan sisa darah di sudut bibir nya , bahkan lebih menambah pesona nya .

Perlahan wanita itu berdiri dan melihat lingkungan sekeliling nya , dengan menepuk tanah di pakaian nya dia mulai bertanya pada hewan ilahi nya , yang berada di alam bawah sadar nya .

" Jiu Jiu , dimana kita ? " tanya wanita itu .

" Tuannya , terdeteksi lokasi saat ini adalah bumi . Tempat dengan kekuatan spiritual terendah berada " jawab Jiu Jiu dalam benak nya .

" Bumi " gumam wanita itu

" Bukan kah beberapa saat lalu kita masih di istana Penglai ?" tanya nya lagi

" Tuannya , coba ingat lagi " jawab Jiu Jiu

Kemudian wanita itu akhirnya mengingat kejadian sebelum mereka tiba di tempat ini .

Anruan awal nya seorang peri tingkat tinggi di istana Penglai , kemudian karena terlalu bosan bermain dengan hewan ilahi nya Jiu Jiu . Anruan kemudian berlari ke tempat paman dan bibi dewa berada , karena para dewa sedang rapat dan mendiskusikan sesuatu , Anruan hanya bisa tinggal dengan bosan di perpustakaan dewa .

Namun saat berjalan di deretan rak buku , Anruan menemukan sebuah buku usang yang sangat jelek . Berpikir untuk membuang buku itu karena terlalu lusuh , tapi secara tidak sengaja menemukan sebuah matra aneh tentang ruang dan waktu dalam buku itu .

Karena terlalu bosan dan rasa penasaran yang kuat , Anruan kemudian mulai berlatih matra ruang dan waktu dalam buku itu . Hingga saat-saat terakhir pembacaan mantra , Anruan dan Jiu Jiu tersedot dalam sebuah lubang hitam yang muncul tiba-tiba.

Terombang ambing di antara ruang dan waktu , membuat kekuatan spiritual Anruan dan Jiu Jiu menyusut hingga titik ekstrim , bahkan Jiu Jiu hanya bisa tinggal di alam bawah sadar Anruan untuk bertahan hidup hingga akhirnya sampai ke bumi .

" Ckk, aku seharusnya tidak mempelajari mantra aneh itu " gumam Anruan setelah mengingat kejadian sebelumnya.

" Tuannya level kekuatan spiritual Jiu Jiu sekarang bahkan tidak di level 0 ! " seru Jiu Jiu sedih

" Kekuatan spiritual ku juga hanya tinggal dua persen saat ini " keluh Anruan juga

" Untuk meningkatkan level mu , kita membutuhkan 10 batu spiritual tingkat sedang untuk maju ke level 1 " lanjut Anruan lagi .

" Tuannya menurut analisis Jiu Jiu saat ini kita berada di bumi , jadi harus mengikuti peraturan bumi saat ini . Untuk maju ke level pertama harus menggunakan mata uang bumi " Jiu Jiu

" Mata uang bumi ? , aku bahkan tidak tau di mana kita sekarang di bumi ini . dan perlu mencari uang lagi " kesal Anruan

" Jiu Jiu akan mengumpulkan semua pengetahuan peraturan tempat kita saat ini , harap tunggu " jawab Jiu Jiu lalu diam .

Anruan yang mendengar itu pun hanya mengangguk kecil dan perlahan mulai berjalan menyusuri hutan , tapi hanya beberapa langkah dari tempat nya berdiri sekarang Anruan mendengar suara pertarungan tidak jauh jari tempat nya.

Doorr

Doorr

Doorr

Suara tembakan yang nyaring menggema di hutan yang gelap , Anruan bahkan menggigil mendengar suara tembakan barusan .

" Suara apa yang begitu berisik ? " gumam nya sembari mendekati asal suara itu .

Sesampai nya di sana , Anruan melihat seorang pria dewasa dan pria tua yang dikepung puluhan orang berbaju aneh dengan topeng di wajah mereka.

" Paman dan kakek yang malang , bahkan orang-orang jelek itu tidak melepaskan mereka " kata Anruan sembari menggelengkan kepalanya .

" Jiu Jiu bilang sekarang kita membutuhkan uang kan , bagaimana jika menolong mereka lalu minta uang " seru Anruan berbinar .

" Tapi bibi dewi mungkin akan menghukum ku jika mengetahui ini kan , " pikir nya lagi .

" Ah , tidak peduli apa tolong dulu saja, mereka sepertinya akan mati " Akhirnya setelah bergelut dengan pikiran nya sendiri , Anruan memutuskan untuk menolong orang dulu . Masalah bayaran dianggap belakangan .

Sedangkan di tempat pertarungan itu , pria dewasa dan pria tua yang dikepung menatap ke lusinan pembunuh bayaran di depan mereka .

" Ayah kau akan pergi lebih dulu , aku akan menahan mereka " kata pria dewasa itu .

" Bah anak bau , tidak peduli apa kita akan menghadapi nya bersama " bantah orang tua itu .

" Ayah mereka menyebarkan racun di udara , sekarang kekuatan spiritual kita juga sudah melemah " jawab pria dewasa itu lagi .

" Para bajingan ini , di mana mereka tau kita akan datang ketempat ini ? " gumam pria tua

" Mereka tau kita datang kesini untuk mencari A Ruan , bukan kah sudah jelas " cemoh pria dewasa itu .

" Siapa pun penghianat itu jika pria tua ini dapat kembali hidup-hidup , Heh " marah orang tua itu .

Para pembunuh bayaran yang mengepung mereka mulai menyerang dengan kekuatan spiritual mereka , bahkan pistol yang mereka bawa juga di isi peluru beracun .

Doorr

Doorr

Doorr

" Ayah!! " panik pria dewasa itu saat melihat pria tua yang tertembak .

Karena lengah pria dewasa itu juga terkena tembakan di bahu kiri nya , saat mereka menunggu serangan berikut nya dari pembunuh bayaran . Seorang wanita muda tiba-tiba memblokir serangan mereka.

" Siapa kau ? " tanya pemimpin kelompok saat melihat Anruan yang muncul tiba-tiba.

" Wanita muda yang sangat cantik " gumam pemimpin kelompok saat melihat wajah Anruan .

" Hei , wanita yang sangat cantik , bagaimana jika menemani kami semua . Kami mungkin akan melepaskan mu " seru seorang anggota lain nya .

Anruan yang mendengar itu pun sedikit menyerit kan alis nya , tanda dia kesal .

" Nak , sebaik nya pergi dari sini , kami masih sanggup menahan mereka " kata pria tua saat melihat seorang gadis muda yang membantu mereka .

Karena Anruan berdiri di depan mereka , pria tua itu tidak dapat melihat wajah gadis itu , hanya sosok nya yang indah dia yakin jika itu gadis yang sangat cantik .

Sedangkan pria dewasa itu hanya menatap kosong kepada Anruan yang berdiri di depan nya , ada sebuah tebakan di dalam hati nya tapi dia hanya diam dan terus menatap ke arah Anruan.

" Nak , cepat pergi ! " seru pria tua itu saat melihat Anruan mengabaikan nya .

" Heh,, mau pergi , tidak ada yang bisa pergi dari sini " sinis pemimpin kelompok itu.