Suasana Mansion Fu bisa dibilang suram akhir-akhir ini , bagaimana tidak , putri mereka akhirnya pulang setelah sekian lama di dunia luar . Namun dalam kondisi yang bisa dikatakan buruk .
Tiga keluarga besar lainnya juga mengetahui jika anak perempuan keluarga Fu akhirnya pulang setelah di sembunyikan keberadaan nya , mereka juga tau jika kondisi gadis itu tidak baik .
Karena Mansion empat keluarga besar ibu kota kekaisaran berada di daerah yang sama , hanya berbeda arah . Dikatakan jika empat keluarga besar itu akan saling membantu jika terjadi sesuatu dengan yang lainnya . Bahkan posisi empat keluarga besar juga tidak pernah goyah sedikit pun selama ratusan tahun , dan mereka ber empat sama kuatnya .
Ada juga enam keluarga besar lainnya , yang setiap 10 tahun akan berganti posisi untuk menentukan siapa yang paling kuat . Biasanya pertarungan keluarga besar seperti ini umum terjadi , namun semua itu tidak menggoyahkan posisi empat keluarga besar itu sedikit pun .
Dikatakan jika ada kekuatan misterius dibelakang keluarga besar itu , dan sulit untuk menggerakan mereka .
Dunia seni beladiri juga menerima kabar itu , dan banyak tamu yang datang ke Mansion Fu akhir-akhir ini , namun mereka semua di tolak tanpa ampun oleh Fu Zeming .
Setelah koma selama seminggu penuh , Anruan akhir nya membuka mata nya . Hal pertama yang dia lihat adalah langit-langit kamar yang berwarna putih , menghubungkan dengan informasi di benak nya , dia seharusnya berada dalam kamar sekarang .
" Penerimaan informasi selesai , harap tuan nya beradaptasi dengan baik " suara imut Jiu Jiu terdengar di benak nya .
" Tuannya , selama tuan tidur banyak hal yang terjadi ! " kata Jiu Jiu semangat .
" Oh , apa ? " jawab Anruan santai .
" Dua orang yang tuannya tolong di hutan sebelum nya , ternyata keluarga sedarah tuan nya di dunia ini " kata Jiu Jiu semangat .
" Keluarga ? " gumam Anruan bingung .
" Ya benar , tidak tau bagaimana ini terjadi . Namun kita akhir nya mendapat identitas sah di dunia ini dan bisa menjalani kehidupan yang legal " jawab Jiu Jiu
" Jiu Jiu , katamu mereka keluarga ku ? , tapi bagaimana mungkin ?! " seru Anruan
" Ya bisa dibilang tidak mungkin , tuan nya seorang peri di istana Penglai . Namun mereka hanya manusia biasa dengan tingkat kultivasi rendah , namun memang benar jika mereka adalah keluarga tuan " jawab Jiu Jiu
" Tuannya menurut Jiu Jiu itu tidak masalah sama sekali , kehidupan manusia umum nya paling lama 100 atau 200 tahun . Tuan bisa menjalani kehidupan seperti biasa dengan keluarga lengkap , jika saat nya tiba kita akan kembali ke istana Penglai setelah kekuatan spiritual tuan pulih sepenuh nya . Toh tidak masalah sama sekali menambah keluarga baru " lanjut Jiu Jiu panjang lebar .
Anruan juga jelas berpikiran sama seperti Jiu Jiu , tidak ada salah nya mereka menambah keluarga baru . Namun yang membuat nya Anruan bingung adalah , para manusia biasa itu jelas berhubungan darah dengan nya , tapi bagaimana dia bisa menjadi peri jika dia hanya orang biasa . Memikirkan semua ini membuat Anruan menghela napas pelan , dia satu-satu nya yang ada di kamar sekarang .
Tiba-tiba seorang pria muda masuk kedalam kamar , Anruan menoleh untuk melihat siapa yang datang .
Pria tampan dengan kaca mata bingkai emas , mata lembut di belakang lensa menatap nya dengan kaget . Dengan senyum lembut di bibir nya dia mendekatinya dan bertanya dengan lembut.
" Kau akhir nya bangun ," kata pria muda itu .Bahkan suaranya selembut air mengalir . Anruan menatap nya dengan tenang ,
" Anda ? " tanya Anruan pada pria itu , karena tidur terlalu lama membuat suara nya agak serak .
" Jangan bicara , minum dulu " sela pria itu sembari membantu Anruan minum air . Anruan juga tidak menolak dan dengan patuh minum dengan bantuan pria itu .
" Aku sepupu mu , kau bisa memanggilku kakak kedua " jawab Fu Tianyu yang merupakan anak dari saudara Fu Zeng.
Awal nya mereka akan bergantian memeriksa kondisi Anruan setiap sepuluh menit sekali , dan giliran Fu Tianyu yang memeriksa kondisi nya , dia juga merupakan seorang dokter jenius muda .Dan akan lebih baik baginya untuk melihat kondisi Anruan kapan saja .
Anruan hanya menatap nya dengan tenang , tanpa fluktuasi apapun di wajah setelah mendengar jawaban Fu Tianyu . Dia sekarang duduk bersandar di tepi ranjang , dengan mata besar berair yang berkilau menatap langsung mata Fu Tianyu . Membuat hati nya bergetar saat sesaat .
" Aku akan memanggil yang lainnya datang , " kata Fu Tianyu dan dengan cepat berbalik keluar ruangan . bagaimana pun kau melihat nya , ada perasaan sedang melarikan diri dari nya.
Hanya beberapa menit setelah Fu Tianyu keluar , sekelompok orang datang dengan cepat ke kamar nya . Ada sekitar 10 orang dari yang tua hingga yang muda menggerubungi nya .
" Nak kau sudah bangun , apakah ada yang tidak nyaman ? " tanya Fu Zeming khawatir
" Apa kah kau ingin minum , atau ingin makan sesuatu , cepat minta dapur untuk memasak sesuatu ! " seru Fu Zeming cucu laki-laki nya .
Melihat beberapa orang yang bersemangat di depan nya , bahkan jika Anruan tidak mau . Cepat atau lambat dia harus mengakui hubungan darah ini , toh dia tidak akan rugi , pikirnya .
Menghela napas pelan , Anruan mulai membuka suara nya menyela pak tua yang semangat itu .
" Kalian , siapa diantara kalian yang merupakan orang tua ku ? " tanya Anruan.
Mendengar pertanyaan Anruan , seorang wanita setengah baya mendekati nya . Dengan rongga mata merah , jelas dia baru saja menangis .
" A Ruan , ini ibu " jelas Qin Wu dengan nada tercekat duduk di depan Anruan .
" Ya, ya ini ayah mu , dan aku kakek mu " sela Fu Zeming dengan menunjuk Fu Zeng dan diri nya sendiri.
Menatap kedua suami istri itu , Anruan merasa sedikit tidak nyaman dalam hati nya . Namun wajah nya tidak menunjukan ekspresi apapun , dan hanya mengangguk kecil .
" Aku butuh setetes darah kalian " lanjut Anruan lagi , bahkan jika keluarga itu bingung dengan permintaan nya . Mereka masih dengan jujur memberikan darah mereka .
Anruan juga mulai menggigit ujung jari nya hingga berdarah , kemudian dia mengangkat sebelah tangan nya . Seketika itu juga tiga tetes darah mengambang di telapak tangan nya .
Walaupun mereka bingung dengan apa yang dilakukan Anruan , meraka tetap diam dan mengawasi nya dengan cermat .
Mereka juga melihat jika tiga tetes darah yang mengambang di telapak tangan nya perlahan menyatu menjadi satu dan akhirnya berubah warna menjadi biru . Sekelompok orang itu semakin bingung dengan perubahan warna darah , mereka semua jelas Kultivator tapi mereka sama sekali tidak mengerti apa yang dilakukan Anruan.
" Mengapa darah nya berubah warna ? " tanya Fu Ming yang merupakan salah satu sepupu Anruan .
Anruan juga sedikit linglung melihat perubahan warna darah itu , dan menjelaskan dengan kosong .
" Darah hijau , hubungan kekerabatan . Darah biru , hubungan orangtua anak " jelas nya linglung .
Melihat kembali pada mereka semua , Anruan merasa semakin bingung dalam hati nya, jelas dia seorang peri di istana Penglai . Namun bagaimana bisa darah nya menyatu dengan mereka . Apakah ada yang tidak ku ketahui , pikir Anruan.
Melihat Anruan dengan linglung menatap kosong pada darah itu , mereka sedikit khawatir jika dia tidak menerima mereka.
" A Ruan , " panggil Qin Wu gugup , air mata sudah mengalir di mata nya , menatap putri nya dengan semangat.
Anruan akhir nya sadar dari pikiran nya sendiri , menatap wanita dewasa yang menangis di depannya , Anruan menyingkir kan darah itu dan merasa tidak nyaman dalam hati nya.
" Jangan menangis , " ucap nya sembari menghapus air mata di pipi wanita itu .
Qin Wu akhirnya tidak tahan , memeluk Anruan dalam dekapan nya dan mulai menangis lagi .
" A Ruan , A Ruan , A Ruan hiks hiks " panggil Qin Wu sembari menguatkan pelukannya.
Anruan hanya merasakan jika bahu nya terasa agak hangat karena air mata Qin Wu , dia perlahan mengangkat tangan nya dan menepuk ringan punggung Qin Wu.
" Okey , bu jangan menangis lagi " kata Anruan agak canggung .
Mendengar Anruan memanggil nya ibu , Qin Wu melepaskan pelukan nya dan menatap putri nya lekat lekat .
" Nak , apa yang barusan kau katakan ? " tanya Qin Wu gugup .
" Bu , berhenti menangis " jawab Anruan lagi .
Mendengar jawaban Anruan Qin Wu mulai menghapus air mata nya , dan mengangguk semangat .
" Ya ya , tidak menangis lagi , ibu tidak menangis lagi " kata Qin Wu semangat .
Yang lain juga bersemangat melihat interaksi keduanya , Fu Zeng menatap putri dan istrinya dengan lembut hidung nya merasa masam , tapi dia tidak akan menangis di depan putri nya.
" Nah A Ruan , ini ayah " kata Qin Wu lagi menarik Fu Zeng kedepan Anruan .
" Ayah " panggil Anruan lembut , Fu Zeng semakin ingin menangis saat putri nya akhirnya memanggilnya ayah .
" Nah anak baik , " jawab Fu Zeng menyentuh kepala Anruan lembut .
" A Ruan , ini kakek dan nenek mu " kata Fu Zeming semangat.
" Kakek , nenek " sapa Anruan pada pria tua dan wanita tua itu .
" Nah anak baik , anak baik " jawab nenek Fu
" Nah dia kakak tertua mu " kata Fu Zeng menunjuk Fu Xiyan
" dia kakak kedua mu " menunjuk Fu Tianyu
" Dia kakak ketiga mu " menunjuk Fu Jian
" Dan dia kakak ke empat mu " menunjuk Fu Ming