Awalnya hanya Anruan , Fu Tianyu dan Fu Jian yang akan pergi berjalan jalan . Namun saat yang lainnya mendengar niat mereka , bertambah dua orang lainnya yang juga ingin keluar . Siapa lagi jika bukan Fu Xiyan dan Fu Ming .
Mereka berempat seperti sebuah lem yang terus menerus menempel padanya . Namun Anruan sama sekali tidak memperdulikan mereka dan fokus pada pemandangan taman di malam hari .
Taman bunga didepan nya penuh dengan lautan bunga , ada ratusan jenis bunga berbagai warna dan bentuk yang ditanam sesuai jenis masing-masing di taman bunga hingga hampir memenuhi taman belakang . Ada juga gazebo kecil di tengah hamparan lautan bunga yang dibangun khusus oleh Fu Zeming untuk nyonya tua Fu saat mereka masih muda , namun masih dirawat dengan baik sampai sekarang .
Berjalan sepanjang jalan kecil menuju gazebo , Anruan merasa tubuh nya sangat nyaman berada di tengah-tengah hamparan bunga . Sebagai seorang peri di istana Penglai , Anruan memiliki gelar Peri Alam Semesta yang diberikan langsung oleh kaisar istana Penglai. Karena Anruan bukan hanya dapat mengendalikan 8 elemen , tapi juga dapat mengendalikan hewan dan tumbuhan . Itu lah mengapa dia mendapatkan gelar nya . Bahkan jika kekuatan spiritual nya berkurang banyak , dia masih seorang peri .
Kekuatan spiritual hanya tersisa 2% dari kekuatan aslinya , berbeda dengan Penglai . Bumi memiliki tingkat kultivasi nya sendiri , bahkan jika aura langit dan bumi sangat tipis itu masih berhasil .
Tingkat kultivasi Bumi saat ini dibagi menjadi beberapa tingkatan , dan ranah
- penyulingan Qi 12 tingkat
- pembangunan yayasan 10 tingkat
- ranah bawaan 10 tingkat
- ranah Jindan 10 tingkat
- ranah YuanYing 10 tingkat
- ranah KongMing 10 tingkat
- ranah Dujie 10 tingkat
- ranah Surgawi 3 tingkat
- ranah Abadi 3 tingkat .
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dengan kekuatan Anruan sekarang , setara dengan penyulingan Qi tingkat puncak . Namun bagaimanapun juga kekuatan nya hanya akan meningkat jika Jiu Jiu juga meningkat kan level nya , tidak ada hubungan nya dengan aura spiritual di dunia ini .
Memikirkan hal ini , Anruan yang sudah tiba di gazebo seketika melupakan semuanya saat melihat pemandangan didepan nya . Kunang-Kunang terbang di sepanjang hamparan bunga , menyinari bunga dengan cahaya lembut yang indah .
Melihat hal itu , Anruan mengangkat sebelah tangan nya ke udara . Perlahan Kunang-Kunang yang semula berpencar mulai berkumpul dan terbang ke arah mereka.
" Yah , apa ini ? " tanya Fu Jian bingung melihat kumpulan besar kunang-kunang yang mendekat .
" Lihat A Ruan " bisik Fu Ming
Menoleh ke samping , mereka dapat melihat gerombolan kunang-kunang berkumpul ke arah Anruan . Dengan cahaya kunang-kunang yang cerah , dan senyum manis di wajah Anruan terlihat tidak seperti manusia sama sekali .
Tubuh nya memancarkan cahaya , rambut panjang nya sesekali terbawa angin lembut . Bahkan senyum diwajah nya lebih memukau . Bukan hanya ke empat saudara nya yang tercengang , seseorang yang bersembunyi di kegelapan juga sama terkejutnya dengan mereka yang menyaksikan penampilan Anruan saat ini .
" Apakah sudah cukup melihat ? " tanya Anruan lembut .
Ke empat saudara itu segera sadar setelah mendengar kata-kata Anruan . Mereka merasa sedikit malu saat ketahuan memperhatikan kecantikan Anruan.
" Ha , ha , ha " tertawa canggung Fu Jian memecahkan keheningan akibat kata-kata Anruan barusan .
" Adik kami tidak sengaja melihat mu , sungguh " lanjut Fu Jian lagi.
" Maksud ku bukan kalian " Anruan menatap mereka dengan malas , lalu melanjutkan " seseorang dalam kegelapan , apakah belum cukup melihat sekarang ? " tanya Anruan lagi
Para Saudara yang mendengar perkataan Anruan seketika siap siaga dan memperhatikan sekeliling , mereka jelas tidak merasakan kehadiran siapapun selain mereka di tempat itu . Namun mereka jelas percaya perkataan Anruan ketika mengatakan jika ada orang lain di kegelapan .
Anruan melambaikan tangan nya , dan sulur yang tak terhitung jumlahnya muncul dari tanah menuju suatu tempat . Anruan dengan cepat mengikuti sulur itu , para Fu bersaudara juga mengikuti dibelakang nya.
Tidak jauh dari mereka , disebuah pohon yang lumayan rimbun . Seorang pria muda terkejut saat Anruan menyadari kehadiran nya , saat ingin pergi tiba-tiba sebuah sulur menarik kaki nya dan mengikat nya ke batang pohon disebelah nya . Bahkan dia tidak sempat bereaksi sama sekali , dan melihat Anruan bersaudara sudah menuju ke tempat nya .
Berhenti memberontak , pemuda itu menatap wanita yang semakin mendekat ke arah nya . Awal nya mendengar jika dia kembali dengan keadaan terluka , dia ingin mengunjungi nya dan mengetahui keadaan nya sekarang. Namun Mansion Fu dijaga dengan sangat ketat oleh Fu Zeming , bahkan tidak ada tamu yang diterima Mansion Fu seminggu ini .
Karena Mansion keluarga nya yang paling dekat dengan Mansion Fu , taman belakang Fu terhubung langsung ke Mansion nya . Dengan pikiran jika dia mungkin akan muncul disini , pria itu akan datang ke taman setiap malam dalam seminggu terakhir , Namun yang tidak dia duga adalah selama seminggu datang ke taman . Dia benar-benar datang pada hari ke delapan .
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Mendekati arah sulur , Anruan melihat seorang pria muda yang terikat di sebuah pohon yang cukup rimbun . Berjalan mendekat , Anruan akhirnya melihat penampilan pria muda itu .
" Seorang pria tampan " batin Anruan .
" Tuannya dia benar-benar tampan " celetuk Jiu Jiu juga .
Melihat jika pria itu menatap nya tak berkedip , Anruan tersenyum sedikit . Para Fu bersaudara juga melihat penampilan pria itu .
" Jiang Li " panggil Fu Jian .
" Mengapa tuan muda Jiang ada sini ? " tanya Fu Xiyan menyerit.
Tanpa menghiraukan Fu bersaudara , Jiang Li menatap Anruan .
" Fu Anruan " panggil nya .
" Eh, kau mengenali ku " kata Anruan menunjuk dirinya sendiri .
" Kau , tidak kenal aku ? " tanya Jiang Li saat melihat reaksi Anruan .
" Tidak " jawab Anruan bingung
Jiang Li menatap nya linglung , dia sebenarnya tidak mengingat nya lagi . benar-benar tidak ingat , dia menunggu nya selama sepuluh tahun lebih dan dia bilang tidak mengingat nya .
Melihat kebingungan adik nya , Fu Xiyan berinisiatif menjelaskan .
" A Ruan dia Jiang Li , saat berumur empat tahun kau sering bermain dengan nya " Jelas Fu Xiyan
Anruan menatap saudara nya , lalu mengalihkan pandangan nya pada Jiang Li lagi .
" Aku bahkan tidak mengingat masa kecil ku dibawah usia tujuh tahun , apalagi usia empat tahun " jawab Anruan menggaruk sedikit kepalanya .
Mendengar jawaban Anruan , Jiang Li merasa sedikit membaik . Dia benar usia empat tahun mudah melupakan kenangan masa lalu .
" Bisakah kau lepaskan aku dulu " Kata Jiang Li lagi
Anruan mengangguk , dan sulur-sulur tersebut hilang begitu saja .
" Jadi mengapa tuan muda Jiang ada di taman keluarga kami ? " tanya Fu Tianyu
" Jangan bilang jika kau hanya lewat , kami tidak akan percaya " sambung Fu Jian
Jiang Li hanya melirik mereka sedikit , lalu menatap Anruan lagi . Memasukan tangan nya kedalam saku jaket nya , mengeluarkan segenggam permen susu rasa stroberi .
" Untuk mu " kata Jiang Li memberikan segenggam permen itu pada Anruan.
Anruan jelas tidak menolak jika menyangkut makanan , dan menerima permen susu itu dibawah pengawasan mata panas saudara nya . Membuka satu dan memasukan nya kedalam mulut tanpa takut jika ada racun .
Rasa susu dan stroberi memenuhi mulut nya , rasa manis sedikit asam dan tidak lengket . Sangat sesuai seleranya .
Mata berbinar Anruan saat mencicipi permen itu jelas di mata saudara nya , saat ini mereka sangat ingin menarik adik perempuan itu pulang . Namun mereka tidak ingin Anruan semakin menjauh dari mereka , jadi tinggal dan perhatikan saja .
Menepuk bahu Jiang Li , tanpa memperhatikan wajah saudara nya yang semakin suram . Anruan tersenyum manis menatap Jiang Li .
" Aku yakin jika kau memang teman ku , permen ini jelas selera ku " kata Anruan menepuk bahu Jiang Li dua kali .
Dengan tubuh tegang , Jiang Li mengangguk sedikit " selama kau menyukainya " jawab nya
" Aku masih ada urusan , kau juga harus kembali " sambungnya lagi dan berbalik berjalan dengan cepat tanpa menunggu jawaban Anruan.
Anruan yang hanya peduli pada makanan nya , jelas tidak peduli dan hanya mengangguk kecil .
" A Ruan sudah waktu nya kembali " sela Fu Ming yang sedari tadi diam .
" Oke , ayo kembali " jawab Anruan dengan patuh .